Pengertian dan Jenis-jenis Anggaran
Penyusunan anggaran berurusan dengan masa depan. Tujuan penyusunan budget bagi perusahaan ialah memprediksi tingkat acara operasi dan keuangan perusahaan di kala mendatang.
Menurut Hongren, 2000 dalam Catur Sasongko, 2010, anggaran ialah :
”Budget is the quantitative expression of a proposed plan of action by management for a future time period is an aid to the coordination and implementation of the plan”.
Berdasarkan definisi budget tersebut, kita mampu menyimpulkan beberapa hal terkait dengan anggaran :
1. Anggaran adalah planning kegiatan yang akan dilaksanakan oleh manajemen dalam satu kala yang tertuang secara kuantitatif. Informasi yang mampu diperoleh dari budget diantarannya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
2. Anggaran menolong manajemen dalam melaksanakan koordinasi dan penerapannya dalam upaya mendapatkan tujuan yang tertuang di dalam anggaran. Anggaran memperlihatkan gambaran terhadap manajemen perihal sumber daya yang diharapkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah diputuskan dalam budget. Kemudian, budget juga menjelaskan kerjasama antarbagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan dapat tercapai (Catur Sasongko, 2010).
Data dan informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menyusun anggarannya mampu diperoleh dari kegiatan dan insiden yang terjadi di perusahaan di masa kemudian, era kini, dan impian-harapan yang ingin dicapai di kurun mendatan. Dari sumber perolehan info untuk menyusun anggaran, perusahaan mampu menemukan data dan info dari sumber-sumber internal perusahaan (contohnya laporan keuangan perusahaan dan laporan tahunan) atau dari sumber eksternal perusahaan mirip laporan pemasaran industri, perkembangan ekonomi negara, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan lain-lain.
Anggaran (anggaran) dapat didefinisikan dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Dalam arti sempit, anggaran dimaksudkan selaku rencana kerja keuangan. Sedangkan dalam arti luas, anggaran ialah sebuah proses yang terus menerus, yang dimulai dari tahap penyusunan anggaran sampai pada tahap pengakuan pertanggung balasan penggunaan anggaran oleh yang berwewenang.
Anggaran yaitu suatu planning yang dinyatakan secara kuantitatif, umumnya dalam bentuk satuan uang, untuk jangka waktu tertentu. Periode budget umumnya satu tahun, atau diketahui dengan nama Anggaran Tahunan (Annual Budget). Anggaran menampung perihal aktivitas-kegiatan yang hendak dijalankan oleh suatu perusahaan, yang penyusunannya umumnya berdasarkan setiap pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Penyusunan anggaran dilaksanakan, baik oleh organisasi yang berorientasi mencari keuntungan maupun oleh organisasi yang orientasinya tidak semata-mata mencari laba. Bagi organisasi yang ”profit oriented” anggaran tahunan umumnya dimaksudkan sebagai perencanaan keuntungan (profit plan).
Kegunaan anggaran atau faedah budget adalah selaku berikut :
1. Sebagai alat bantu untuk membuat dan mengkoordinasikan perencanaan jangka pendek (short-range plans).
2. Sebagai alat komunikasi antara planning yang disusun dengan para manajer pusat pertanggungjawaban.
3. Sebagai alat untuk memotivasi para manajer dalam mancapai tujuan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
4. Sebagai dasar untuk mengatur kegiatan-acara yang sedang dilakukan.
5. Sebagai aliran untuk mengevaluasi prestasi para manajer dan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
6. Sebagai piranti pendidikan bagi para manajer.
(Abdul Halim, 1999)
Budget merupakan rencana acara yang terinci, ditetapkan sebagai suatu fatwa pelaksanaan kegiatan dan selaku suatu dasar terhadap prestasi kerja manajer.
Selain mencakup ramalan atau perencanaan tentang pemasukan dan pengeluaran, penerimaan dan ongkos, untuk mempermudah proses penyusunan rencana itu sendiri maka semua aktivitas operasi dari perusahaan yang menyusun budget, harus dikonversikan dalam bentuk kesatuan nilai duit. Hal ini dimaksudkan semoga aktivitas-acara tersebut mampu diukur dengan alat kesatuan yang serupa.
Akibat penyusunan rencana ini, lazimnya pengeluaran akan dibatasi hingga batas jumlah yang diperkenankan sebagaimana yang telah diputuskan terlebih dulu. Tipe langkah-langkah ini memanfaatkan anggaran sebagai alat pengendalian. Di lain waktu, orang akan menggunakan taksiran pengeluaran dan penghasilan untuk meramalkan kondisi keuangannya yang hendak terjadi sementara waktu tertentu dimasa yang mau datang. Anggaran terlibat disini hanya ada di benak orang saja, namun meskipun demikian mampu dikatakan anggaran karena sudah mencakup planning perihal bagaimana menemukan dan memakai sumber daya alam selama beberapa masa waktu tertentu.
Dengan memperhatikan pembuatan rencana keuntungan taktis dalam jangka pendek secara formal, kita seharusnya menciptakan sebuah budget ongkos yang terpisah untuk setiap pusat tanggung jawab. Ketika sudah membicarakan pembuatan budget materi langsung dan tenaga kerja eksklusif. Untuk itu membuat rencana produksi yang sejalan dengan rencana laba jangka pendek, formasi anggaran mempunyai jenis sebagai berikut :
1. Anggaran biaya materi pribadi dan biaya tenaga kerja pribadi; dibentuk segera sesudah budget produksi diatasi dan disetujui.
2. Anggaran biaya overhead manufaktur atau pabrik; dibuat secepatnya sesudah budget produksi di uji coba dan disetujui, setelah diubahsuaikan dengan keluaran yang dibutuhkan (diputuskan) untuk setiap departemen buatan dan jasa dalam perusahaan.
3. Anggaran biaya distribusi; dibuat bersama-sama dengan rencana pemasaran alasannya keduanya saling tergantung atau menghipnotis.
4. Anggaran ongkos administrasi; dibuat secepatnya sehabis rencana penjualan disetujui dan (mungkin) anggaran buatan telah disesuaikan dengan aktivitas yang dijadwalkan untuk setiap departemen manajemen terlibat.
Anggaran biaya yang terang untuk setiap pusat tanggung jawab sebaiknya dimasukkan dalam planning laba jangka pendek untuk sejumlah argumentasi, yang secara prinsip adalah :
1. Agar aneka macam pemasukan yang dijadwalkan dan ongkos-biaya yang berhubungan dapat disatukan dalam sebuah laporan laba rugi.
2. Agar arus kas keluar yang dibutuhkan untuk biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran dapat dijadwalkan dengan realistis.
3. Agar sebuah tujuan awal dapat diberikan untuk setiap pusat tanggung jawab.
4. Agar suatu patokan untuk setiap ongkos mampu diberikan dan digunakan selama era yang tercakup dalam planning terhadap setiap sentra tanggung jawab untuk daripada ongkos aktual yang terdapat pada laporan kinerja (Purwatiningsih dan Maudy W., 2000).
Tujuan utama penyusunan budget adalah menyediakan isu kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
Berikut ini adalah tujuan-tujuan yang terkait dengan penyusunan anggaran:
1. Perencanaan. Anggaran menawarkan aba-aba bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan. Sebagai contoh, budget pemasaran menunjukkan pada administrasi adanya kenaikan target penjualan pada Cabang A dan penurunan pada Cabang B. Berdasarkan administrasi isu tersebut, manajemen segera mengambil langkah-langkah penyusunan rencana dengan mengalihkan tenaga pemasaran ke Cabang A atau mengembangkan acara penawaran khusus pada Cabang B untuk meningkatkan pemasaran Cabang B.
2. Koordinasi. Anggaran dapat membuat lebih mudah koordinasi antarbagian-bab di dalam perusahaan. Sebagai pola sehabis budget penjualan final dibentuk, Departemen Pemasaran mampu secepatnya berkoordinasi dengan Departemen Sumber Daya Manusia untuk menentukan kecukupan jumlah staf di Departemen Pemasaran biar mampu menyanggupi target penjualan. Selanjutnya, Departemen Pemasaran juga berkoordinasi dengan Departemen Keuangan wacana budget penjualan.
3. Motivasi. Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan sasaran-target tertentu yang mesti diraih oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika anggaran pemasaran memperlihatkan angka penjualan tertentu yang mesti dicapai maka tenaga penjual yang ada diperusahaan dapat mendapatkan gambaran yang terperinci wacana banyaknya barang jadi yang mesti dijual.
4. Pengendalian. Keberadaan budget di perusahaan memungkinkan administrasi untuk melakukan fungsi pengendalian atas kegiatan-acara yang dilakukan di dalam perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan memutuskan anggaran biaya pemakaian telepon untuk setiap departemen, maka setiap awal bulan berikutnya, diadakan perbandingan antara ongkos telepon yang positif dikeluarkan oleh setiap departemen dengan sasaran biaya yang sudah diputuskan sebelumnya. Jika biaya pemakaian nyata berlainan dengan yang telah dianggarkan, maka harus dicari aspek-faktor yang menjadikan perbedaan tersebut dan dilakukan langkah-langkah perbaikan semoga pemakaian biaya telepon di bulan-bulan berikutnya sesuai dengan yang dianggarkan (Catur Sasongko, 2010).
Peranan Sistem Anggaran
Pada perusahaan yang modern dengan tingkat pekerjaan yang kompleks, pembagian tugas menurut Departementalisasi akan menolong terlaksananya fungsi pengawasan dan pengendalian administrasi. Pembagian pekerjaan menurut departementalisasi kebanyakan dijumpai dalam perusahaan, departemen keuangan dan departemen penelitian.
Kegunaan atau faedah anggaran adalah selaku berikut :
1. Sebagai alat bantu untuk menciptakan dan mengkooedinasikan penyusunan rencana jangka pendek (Short-range plans).
2. Sebagai alat komunikasi antara rencana yang disusun dengan para manajer sentra pertanggungjawaban.
3. Sebagai alat untuk memotivasi para manajer dalam mencapai tujuan sentra pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
4. Sebagai dasar untuk menertibkan kegiatan-kegiatan yang sedang dijalankan.
5. Sebagai aliran untuk menganalisa prestasi para manajer dan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
6. Sebagai perabotan pendidikan bagi para manajer.
Pertumbuhan yang cepat serta kompleksitas dan beraneka ragamnya operasi perusahaan, menimbulkan peran manajer makin sulit untuk menjamin kelancaran hidup perusahaannya.
Organisasi perusahaan adalah sebuah sistem mengenai kekerabatan timbal balik antara satu Departemen dengan departemen lainnya untuk mencapai tujuan bareng .
Keterbatasan-keterbatasan sumber yang tersedia dalam perusahaan juga merupakan batas-batas bagi setiap manajer, sehingga perlu ada kerangka pengaturan atau pengalokasian sumber-sumber secara efisien dan efektif. Pada dasarnya manajemen adalah sebuah proses dimana resources diorganisasikan dan diintegrasikan ke dalam metode yang bersifat menyeluruh untuk meraih tujuan perusahaan.
Perlu pula dimengerti bahwa setiap departemen, ada yang sejajar adapun yang berlawanan, contohnya departemen bikinan mengharapkan untuk memproduksi dalam jumlah besar, atau sebaliknya yang terjadi untuk mengatasi kepentingan-kepentingan diantara masing-masing departemen, harus dikoordinasikan ke dalam suatu tata cara, biar operasi setiap manajer mampu dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Kebijaksanaan Penyusunan Anggaran
Keberhasilan setiap budget akan ditentukan sebahagian besar oleh cara penyusunan anggaran itu sendiri. Umumnya acara budget yang lebih sukses yakni yang memperkenalkan manajer bertanggung jawab mengendalikan ongkos, menyusun taksiran anggarannya sendiri. Pendekatan penyusunan data budget ini sangat penting terutama kalau anggaran dipakai untuk mengontrol kegiatan seorang manajer sesudah data anggaran disusun. Apabila data dari atas dipaksakan pada seorang manajer, maka kemungkinan akan mengakibatkan kekecewaan dan kerisauan dibandingkan dengan kerja sama dan peningkatan produktifitas.
Selain dipengaruhi oleh bentuk dan sifat perusahaan, penyusunan budget tidak jarang dipengaruhi oleh bentuk dan sifat perusahaan penyusun budget tidak jarang dipengaruhi juga oleh perilaku organisasi dan anggota-anggotannya, sehingga budget yang sukses disusun bisa saja sengaja untuk terlalu tinggi atau terlalu rendah dan taksiran terbaik mengenai apa yang akan terjadi.
Penyusunan budget dijalankan, baik oleh organisasi yang berorientasi mencari laba maupun organisasi yang orientasinya tidak semata-mata mencari keuntungan. Bagi perusahaan yang profit oriented anggaran tahunan umumnya dimaksudkan sebagai penyusunan rencana laba (profit plan).
Kebijaksanaan yang diperlukan oleh sebuah perusahaan dalam menyusun budget biasanya diadaptasi dengan bentuk sifat dan kepentingan itu sendiri. Kebijaksanaan anggaran yang ditetapkan oleh perusahaan yang memonopoli dalam usahanya , sedangkan untuk perusahaan yang sifatnya mencari keuntungan kecerdikan penyusunan budget telah tentu berbeda dengan perusahaan non profit oriental.
Kesengajaan untuk menyusun anggaran yang berlainan dengan apa yang diharapkan diketahui sebagai budgetary slack (kelonggaran budget). Meskipun ungkapan slack semula dikembangkan dalam lingkup organizational slack. Slack ini jadinya dialokasikan ke masing-masing organisasi oleh anggaran para manajer akan menciptakan keleluasaan, ini terlalu tinggi ongkos. Pemasukan komponen fleksibilitas ini didorong baik oleh perkiraan bahwa angka-angka (sementara) dalam budget tersebut akan ditetapkan oleh manajemen puncak, atau dengan pengharapan bahwa adanya slack tersebut akan menjadikan evaluasi tampak lebih baik.