Jangan Jadi Muslim yang Memakan Kayu Bakar

Melihat manusia mengkonsumsi daging mentah tentu sungguh menjijikkan. Bagaimana bila menyaksikan insan memakan daging manusia? Lebih menjijikkan sekali pastinya. Lebih lagi jikalau daging bangkai sendiri, ah sungguh angker. Ini istilah untuk muslim yg suka menggosip.

Selain suka makan daging bangkai, muslim yg berakhlak jelek ada yg suka menyantap kayu bakar. Memakan kayu bakar?

Penyakit berat yg mengancam kehidupan kita adalah hasad. Hasad itu penyakit hati, tak suka dgn kebaikan yg ada pada muslim yg lain, bahkan tipikal muslim ini ingin supaya kebaikan itu menguap dr orang tersebut.

Pada diri setiap insan tak ada yg sepi dr sifat hasad. Lalu? Hanya saja ada yg mampu mengelolanya dgn baik dgn cara menahannya, tetapi ada yg tak dapat membendungnya. Praktis jebol.

Oleh alasannya itu, kita sebagai orang yg percaya dgn Al-Qur’an diperintahkan untuk terus berlindung dr penyakit hasad & dr orang hasad. Kita berlindung dr bisikan busuk.

Apabila penyakit hasad sudah bersarang di hati, dr sana lahir banyak sekali keburukan & tindakan nista. Nista senistanya.

Siapa yg akan dirugikan dlm masalah ini? Orang yg paling rugi atas sifat hasad yaitu orang yg hasad itu sendiri. Baik terhadap dirinya, maupun agama padanya.

Sejarah telah mencatat perihal pembangkangan & permusuhan sumbernya adalah satu; hasad.

Kita bisa melihat sosok yg terkenal di dunia kegelapan. Iblis. Ia membangkang pada Allah, lantaran hasad terhadap Nabi Adam. Mengapa beliau yg yang dibuat dr api bersujud pada Adam yg terbuat dr tanah (Al-A’raf 12).

Dari Adam AS, kita bisa menyaksikan masalah anaknya. Qabil membunuh Habil lantaran hasad terhadap saudaranya yg mendapat istri yg memiliki banyak kelebihan.  Lebih cantik darinya & kurbannya diterima sementara dia tidak.

Dari masa Nabi Yusuf.  Kejinya tindakan kerabat-kerabat Nabi Yusuf AS pada adiknya yg masih kecil. Tak lain lantaran hasad mereka terhadap Nabi Yusuf. Apalagi Yusuf memiliki banyak keunggulan, paras sarat pesona salah satunya.

Dari masa Rasulullah SAW. Kaum Yahudi yg hasad terhadap Rasulullah SAW & bangsa Arab ang menerima kemuliaan tamat kenabian melahirkan sekian banyak tindakan nista.

Bapak sejarah liberalis dunia, Abdullah bin Ubay bin Salul tak ketinggalan. Ia yg hasad dgn kemuliaan Rasulullah SAW, menjadikannya sebagai gembong munafik dgn segala tindakan liciknya.

Hasad akan “looping”. Berulang terus sedemikian rupa. Tak akan pernah sepi dr kehidupan manusia. Benarlah apa yg dikatakan Rasulullah SAW.

“Hati-hatilah kalian dr hasad, karena bekerjsama hasad itu menyantap kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau semak belukar (rumput kering)“. -Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud dlm “As-Sunan” (no. 4905)

Obat hasad paling mujarab yakni kembali kepad Allah. Lalu mengingat akhir hayat & berharap kemuliaan dariNya serta tak menyebabkan duniawi yg orientasi utama.

Jangan bersedih apabila ada orang yg hasad terhadap kita. Sebab, orang-orang yg lebih mulia dr kita pun tetap ada yg hasad kepadanya.

Berlindunglah pada Allah dr orang yg rajin melaksanakan hasad. Lalu ajeglah berlangsung di jalan kebaikan. Agar mudah mengendalikan diri & tak gampang menjadi muslim api yg membakar kayu. Wallahua’lam [Paramuda/Wargamasyarakat]