Pembela Syiah Dina Sulaeman merilis pernyataan yg sarat dgn kebohongan.
Melalui sebuah pernyataan di laman sosial miliknya, Dina Sulaeman menjajal membunuh huruf Erdogan & para pendukungnya.
Berikut pernyataannya:
Ini bukan analisis ya, hanya meneruskan kabar dr media antimainstream (21stcenturywire). Silahkan menganggap sendiri bagaimana sikon di Turki saat ini. Sekali lagi saya tegaskan, menggulingkan pemerintahan yg diseleksi dengan-cara demokratis lewat aksi militer ialah kesalahan (sebagaimana pula mengantarjihadis untuk menggulingkan presiden di negara tetangga). Tulisan berikut ini sekedar memperlihatkan bagaimana adab pemerintahan Erdogan & para pendukungnya. Kenapa penting kita ketahui? Karena di Indonesia banyak yg ‘sejenis’ dgn mereka.
Buntut dr perebutan kekuasaan-gagal di Turki lebih mengerikan daripada yg diperkirakan. Orang-orang AKP (partainya Erdogan) & pendukung Ikhwanul Muslimin turun ke jalan untuk menegakkan “keadilan ala-ISIS”. Mereka melaksanakan aksi-aksi mengerikan, tergolong pemenggalan kepala, terhadap para tentara yg dituduh terlibat dlm perebutan kekuasaan.
Erdogan sendiri melaksanakan pencucian besar-besaran kepada oposisi politik, dimulai Sabtu pagi, dgn perintah untuk menghimpun (round-up) minimalnya 3.000 pasukan yg terlibat dlm upaya perebutan kekuasaan, serta merilis 2.700 surat perintah penangkapan untuk HAKIM. Total ada 6.000 orang yg telah ditangkap atas dugaan tuduhan pengkhianatan, & angka itu diperkirakan akan terus bertambah.
Erdogan mengatakan, “Pemberontakan ini yaitu hadiah dr Tuhan untuk kita alasannya ini akan menjadi argumentasi untuk membersihkan tentara kita.”
Erdogan & partainya melalui jaringan mereka, para Imam politik yg berafiliasi dgn masjid-masjid, dengan-cara efektif menyerukan biar pendukung AKP & pengikut Ikhwanul Muslimin turun ke jalan, untuk mengejar-ngejar & menghukum militer maupun sipil yg dianggap membangkang. Penyiksaan pun terjadi di jalan-jalan & polisi tak melakukan intervensi. Seorang tentara Turki dilaporkan sudah dipenggal di jembatan Bosphorus Istanbul oleh massa pro-pemerintah. Rekaman video & foto-foto menunjukkan prajurit yg tergeletak di tanah dikelilingi oleh genangan darah, dipukuli, disiksa & dibunuh di jalan-jalan terbuka.
Foto2 & video mampu dilihat di sini https://21stcenturywire.com/2016/07/17/erdogans-purge-islamo-fascist-thugs-torturing-and-murdering-in-streets-of-turkey/
“Sumber informasi & foto yg saya pakai ini pula bersumber dr link di atas,” kata Dina.
Menanggapi kebohongan tersebut, mahasiswa program doktoral Hubungan Internasional Istanbul University Herriy Cahyadi menyampaikan bahwa apa yg dibilang Dina seolah menggambarkan Turki itu kejam melebihi Bashar Assad.
“Saya baca (postingan) ini, kok ya seolah orang Turki itu barbar, keji, kejam, jahat banget melebihi kejamnya Assad yg didukung Dina. Entah apa yg ada di dlm pikiran Dina ketika menulis ini,” kata Herriy.
Tapi Herriy paham bahwa yg Dina tujukan ialah orang Turki pro-AKP & Erdogan, orang yg Dina benci sekali.
“Sebagai orang yg katanya terpelajar harusnya ia tahu bila kebencian tak boleh mengalahkan kebenaran,” ucap Herriy.
Dalam foto tersebut, kata ia, orang-orang sedang membawa seorang tentara terluka (mereka yg berjenggot panjang ini dilecehkan dgn tuduhan ISIS) ke dlm mobil untuk dibawa ke rumah sakit.
“Tahu siapa yg paling depan? ia itu pemeran teater populer! Namanya Ali Nuri Türkoğlu. Coba cek di internet. ia justru menggotong tentara terluka tersebut. ia pula yg mengonfirmasi sendiri di akun medsosnya!” ungkap Herriy.
Herriy menganggap mengembangkan kebohongan itu dosa, kecuali kalau bohong itu dianggap hal yg masuk akal. Ia mempersilakan untuk mengklarifikasi apa yg telah disebar & disampaikan.
“Siapa saja yg membaca klarifikasi ini, silakan untuk menangkal hoax bermunculan. Benci boleh, bohong jangan!” ucapnya.
Bagaimanapun juga, isu wacana tentara Turki yg dipenggal oleh penunjang Erdogan adalah dusta belaka alias hoax. Adapun tautan beritanya ada di CNN Turki [Paramuda/Wargamasyarakat]