Doa. Apa
yang kita ketahui perihal doa? Apakah doa hanyalah sebuah perantara semoga
apa yg kita harapkan mampu tercapai?
Tapi kenyataannya bukan hanya itu. Doa yaitu sebuah keperluan utama kita yang tidak dapat dipisahkan dr hidup kita yg pula selaku tanda ketidaksombongan seorang muslim.
Allah
SWT berfirman dlm Al-Quran surah Al-Mu’min: 60 yg berbunyi,
”Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dr beribaah (berdoa) kepadaKu akan masuk ke neraka jahannam dlm keadaan hina dina.” (Qs. AI-Mu’min: 60)
Betapa
pedihnya siksaan Allah SWT. Pada hamba-Nya yg tidak ingin berdoa atau
beribadah kepada-Nya.
Agar
kita terhindar dr siksaan tersebut, maka wajib bagi kita untuk
selalu beribadah & senantiasa meminta segala sesuatu hanya pada Allah
SWT.
Namun apakah
ketika kita berdoa pada Allah SWT, kemudian doa itu akan pribadi terkabul?
Jawabannya yaitu belum tentu.
Karena
setiap doa yg kita panjatkan ada syarat-syarat tertentu semoga bisa terkabul
dan mungkin tak pribadi terkabul, tetapi tentu ada saatnya terkabul
(bila menyanggupi persyaratan).
Tidak mampu
kita meminta sesuatu secara terburu-buru. Namun kita perlu optimis bahwa
doa kita suatu saat akan terkabul.
Karena itu,
kita jangan pernah merasa bahwa doa yg kita panjatkan tak didengar oleh
Allah SWT.. karena Allah tak pernah tidur & ia Maha mendengar.
Jadi
janganlah ragu untuk senantiasa berdoa pada Allah SWT.
Mengenai
perkataan di atas ada suatu hadis yg menyangkut masalah kenapa doa tak
terkabul, yaitu sebagai berikut:
“Dari
Abu Hurairah Ra. berkata bahu-membahu Rasulullah saw bersabda, Sungguh Allah
itu Maha baik & dan cuma menerima sesuatu yg baik.
Sungguh,
Allah menyuruh pada orang-orang mukmin segala apa yg diperintahkan
kepada para Rasul.
Allah berfirman: Wahai para Rasul, makanlah dr makanan yg baik-baik, & kerjakanlah amal shaleh ( QS. Al-Mu’minun: 51)
Allah pula berfirman, Wahai orang-orang yg beriman, makanlah kalian dr makanan yg baik-baik yg sudah kami rezekikan pada kalian (QS. Al-Baqarah:172).
Lalu
Rasulullah bercerita ihwal seorang lelaki yg menempuh perjalanan jauh,
sehingga rambutnya kusut & kotor.
Ia kemudian
menadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, Yaa Rabb, yaa Rabb.
Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya pun haram & ia kenyang dgn barang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan terkabul?” (HR Imam Muslim)
Inilah salah
satu hal yg mesti sangat diperhatikan dlm berdoa.
Karena
apabila tak diperhatikan, hal ini dapat menghambat terkabulnya doa.
Oleh karena
itu, tak ada salahnya kita mengetahui apa saja yg dapat menghambat
terkabulnya doa tersebut, biar dikala kita berdoa, kita mampu menyingkir dari hal-hal
tersebut sehingga doa kita akan terkabul.
Daftar Isi
Hal yang
Menyebabkan Doa Sulit Tekabul
Hal-hal yang
dapat menghalangi terkabulnya doa antara lain:
- Makan & minum dr yg haram, mengonsumsi barang haram berupa masakan, minuman, busana, & hasil perjuangan yg haram;
- Minta cepat terkabulnya doa yg akibatnya, justru meninggalkan doa;
- Melakukan maksiat;
- Meninggalkan keharusan yg sudah Allah menetapkan;
- Berdoa yg isinya mengandung tindakan dosa atau memutus tali silaturahmi;
- Tidak bersungguh-sungguh dlm berdoa;
- Lalai, & dikuasai oleh hawa nafsu.
Ketujuh hal
tersebutlah yg harus selalu kita hindari saat berdoa semoga doa yg kita
kirimkan mampu cepat terkabul.
Dari sekian
banyak hal yg harus diperhatikan dlm berdoa, yg akan kita diskusikan yakni
satu hal yg acap kali menciptakan kita terlena, yakni mengonsumsi barang
haram.
Mengapa kita
sering terlena dgn barang-barang haram?
Karena, dikala
kita mengonsumsi barang-barang, kita tak merasa dgn apa yg telah kita
konsumsi sehingga dapat dikatakan bahwasanya barang yg haram itu bersifat
absurd (tidak terlihat/tidak terasa).
Meski
demikian, dampaknya mampu kita rasakan. Salah satu dampaknya adalah menjadi
penghalang terkabulnya doa.
Selain
barang haram itu sifatnya abstrak, ada pula alasannya kenapa kita terkadang
terlena dgn barang haram, yakni kemudahan dlm memperoleh
barang-barang yg haram.
Seperti kita
pahami bahwa memperoleh barang yg haram sangatlah mudah, berlawanan dengan
cara memperoleh barang barang yg halal, yg memerlukan ketekunan & usaha
yang sagat banyak untuk mendapatkannya.
Karena itu,
pantas bagi orang yg memperoleh barang yg halal disebut orang yg sarat
ketabahan & pantang menyerah.
Itu lantaran
cobaan orang yg mencari barang yg halal sangatlah besar.
Perlu kita
pahami juga, sebenarnya mencari barang halal itu sangat mudah, bahkan lebih
gampang dibandingkan dengan mendapatkan barang haram.
Hanya saja
banyak orang yg mempersulit diri dlm mencari barang halal.
Atau, lantaran
seseorang itu hanya ingin memuaskan hawa nafsunya saja sehingga tak bersyukur
atas segala lezat halal yg sudah Allah berikan & sediakan untuknya.
Dalam hadis
yang ada di atas, Rasulullah SAW. bercerita wacana seorang perjaka yg sedang melaksanakan
perjalanan panjang hingga rambutnya kotor (maksudnya rambutnya kotor, lantaran
orang ini telah usang melakukan perjalanan).
Pasti ia
kecapekan & lantaran itu ketika berdoa, pasti sangat khusyuk & serius. la
menadahkan tangannya ke langit seraya berdoa.
Namun,
bagaiman doanya akan terkabul sedangkan makanan yg ia makan & pakaian yang
ia pakai merupakan barang yg haram?
Sayang
sekali bagi pemuda yg hari-harinya selalu berdoa pada Allah SWT., tetapi ia
tidak merasa bahwa pada tubuhnya ada barang haram (yang diperoleh tak dengan
cara halal) yg akan menjadi penghalang doanya untuk dikabulkan oleh Allah
SWT!
Contoh
tersebut merupakan teladan yg ada pada zaman Rasulullah saw.
Ada juga
perkara yg terjadi pada zaman kita sekarang. Misalnya, ada seorang santri yang
ingin menunaikan shalat Isya.
Saat selesai
berwudlu, santri tersebut gres menyadari bergotong-royong ia lupa menenteng peci
(kopiah).
Karena ia
tinggal di lingkungan pesantren, yg sebagaimana telah kita pahami bahwa
lingkungan pesantren adalah lingkungan yg menekankan para santrinya untuk
senantiasa berpakaian dgn pakaian yg sopan & rapi, maka santri ini merasa
tidak yummy apabila ia melaksanakan salat tanpa memakai peci (kopiah).
Santri ini
tidak bisa mengambil pecinya di kamar lantaran kamarnya dikunci & akan
dibuka sesudah salat Isya selesai.
Saat
berlangsung menuju ke masjid, santri ini memperoleh sebuah peci yg entah milik
siapa, di dekat tangga masjid.
Karena
santri itu menerka bahwa peci ini tak ada pemiliknya, maka santri tersebut
memakai peci tersebut yg masih berstatus syubhat (tidak terperinci pemiliknya).
Bagaimana salat Isya & doanya bisa diterima. sementara ia mengenakan kopiah
yang haram?
Inilah salah
satu kasus yg terjadi pada zaman kini. Orang kini banyak yg tidak
peduli apakah barang tersebut halal atau haram.
Yang
terpenting bagi mereka adalah bahwa ia sungguh memerlukan barang tersebut dan
yang mesti ia lakukan ialah mendapatkan barang tersebut.
Inilah yang
harus kita perhatikan dlm kehidupan kita sehari-hari. Apabila kita dalam
keadaan seperti santri tersebut, maka seharusnya kita tak perlu memaksakan
barang yg kita butuhkan itu.
Sebaiknya,
salat Isya tanpa mengenakan peci. Apabila memang kita sungguh memerlukannya,
maka bilanglah pada sang pemilik barang tersebut bahwa kita ingin meminjam
barang tersebut dgn argumentasi yg sesuai dgn apa yg tengah kita rasakan.
Lalu
bagaimana cara biar kita dapat meniadakan dosa apabila kita telah mengonsumsi barang
yang haram?
Jawabannya
yaitu dgn bertaubat pada Allah SWT. dan meminta maaf serta rida
terhadap orang yg telah kita pakai barangnya atau yg sudah kita zalimi.
Dengan
begitu, dosa kita akan perlahan-lahan menghilang & kita pun bebas dr siksa
Allah swt. yg sangat pedih.
Setelah kita
bertobat pada Allah swt & sudah meminta maaf pada orang yg sudah kita
zalimi, lalu kita pula sudah melaksanakan syarat-syarat dalam berdoa, insya
Allah doa yg kita panjatkan menjadi mudah terkabul.
Hal yang
Memudahkan Dikabulkannya Doa
Adapun
sebab-karena yg menolong dikabulkannya doa yg kita panjatkan yakni sebagai
berikut:
- Berdoa dengan-cara tulus. Allah SWT. berfirman dlm surah Al-Mu’min, ayat 14 yg berbunyi,
“Maka sembahlah Allah dgn tulus tulus beragama kepadaNya, walaupun orang-orang kafir tak menggemari(nya).” (QS. al-Mu’min:14)
- Mengawali doa dgn pujian & sanjungan pada Allah swt. kemudian dibarengi dgn bacaan salawat pada Rasulullah saw, & diakhiri dgn hal yg sama.
- Bersungguh-sungguh dlm memanjatkan doa serta yakin akan dikabulkan.
- Mendesak dgn sarat kerendahan dlm berdoa & tak terburu-buru.
- Menghadirkan hati dlm berdoa.
- Memanjatkan doa dlm kondisi lapang maupun sukar.
- Tidak berdoa & memohon sesuatu, kecuali hanya pada Allah swt.
- Tidak mendoakan keburukan bagi orang lain.
- Merendahkan suara tatkala berdoa yakni antara samar dan keras. Allah swt. berfirman mengenai merendahkan bunyi dikala berdoa, yaitu selaku berikut:
“Berdoalah pada Tuhanmu dgn rendah hati & suara yg lembut. Sungguh, ia tak menyukai orang-orang yg melampaui batas.” (Qs. aI-A’raf: 55)
- Mengakui segala tindakan dosa & memohon ampunan pada Allah SWT.
Dengan
melakukan 10 hal di atas dikala berdoa insya Allah apa yg kita inginkan
mampu terkabul. Sudahkah Anda berdoa kepada Allah sebelum membaca buku
ini?
Berdoalah,
tidak ada kata telat untuk berdoa!
Sumber: Muhammad Cyril Wafa Bin Bahrudin – santri Madrasah Darus-Sunnah – Buku Belajar Bahagia dr Nabi SAW (Maktabah Darus-Sunnah)
Motto hidup : “Melakukan yg terbaik, walaupun tak menjadi yg terbaik.”
FB: Cyril Wafa