Makalah Keterampilan Bertanya

BAB I
PEDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Dalam era informasi seperti ini baik orang, lembaga bahkan Negara yg mempunyai & memanfaatkan keterangan akan lebih bisa mengadapi permasalahan dibanding pihak yg kurang mempunyai atau tak dapat memanfaatkan keterangan.
Untuk memperoleh keterangan yg cukup lengkap dibutuhkan kemampuan tertentu dlm menyusun, memilih & memakai pertanyaan. Untuk itu dlm makalah ini kami akan menerangkan tetang bagaimana mengenali & melatih menggunakan kemampuan mengajukan pertanyaan. Selanjutnya kami pula mengajak anda untuk berkenalan & berlatih dlm hal keterampilan memperoleh, menganalisis, menyajikan & mempergunakan keterangan.
1.2            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan problem yaitu sebagai berikut:
1.     Bagaimana mengetahui & melatih memakai kemampuan bertanya.
2.     Bagaimana mengetahui kemampuan bertanya untuk menghimpun data.
3.     Bagaimana mengetahui keterampilan memperoleh & menganalisis informasi.
1.3            Tujuan Penulisan Makalah
Ada pun tujuan dr penulisan makalah ini yakni sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui cara mengenali & melatih memakai keterampilan bertanya.
2.     Untuk mengetahui kemampuan mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan data.
3.     Untuk mengetahui keterampilan memperoleh & menganalisis informasi.


1.4            Manfaat Penulisan Makalah
Ada pun faedah dr penulisan makalah ini yaitu selaku berikut:
1.     Agar mahasiswa dapat mengetahui & melatih menggunakan keterampilan mengajukan pertanyaan.
2.     Agar mahasiswa mampu mengetahui keterampilan mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan data.
3.     Agar mahasiswa dapat mengetahui keterampilan memperoleh & menganalisis keterangan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Keterampilan Bertanya
Sebenarnya inti dr setiap komunikasi antar insan sangat tergantung pada kesanggupan memakai pertanyaan-pertanyaan yg diketahui kedua belah pihak yg berkomunikasi. Penggunaan pertanyaan contohnya oleh dua orang atau lebih dlm sebuah pembicaraan sehari-hari merupakan hal yg paling kerap dijalankan. Dalam masa modern seperti dikala ini orang yg mempunyai kemampuan berkomunikasi biasanya digemari dlm pergaulan mengetahui inti permasalahan dr hal yg dibicarakan melalui penggunaan pertanyaan yg dimengerti oleh akseptor pertanyaan atau pertanyaan efektif.
Keterampilan bertanya terdiri dr keterampilan bertanya dasar dan kemampuan mengajukan pertanyaan lanjut. Keterampilan bertanya dasar mempunyai bagian dasar yg perlu dipraktekkan dlm mengajukan segala jenis pertanyaan, sementara keahlian mengajukan pertanyaan lanjut merupakan lanjutan dr keahlian mengajukan pertanyaan dasar yg lebih mengutamakan upaya mengembangkan kesanggupan berfikir siswa agar sudah biasa melakukan inisiatif mencar ilmu.
Beberapa penyebab penting mangapa keterampilan bertanya sungguh penting dimiliki guru antara lain kebiasaa guru terlalu banyak memakai sistem ceramah, kebiasaan siswa dlm bertanya, melatih siswa mengemukakkan ide, & memperbaiki salah persepsi wacana mengajukan pertanyaan.Cara berguru siswa yg aktif yaitu dgn cara opsi yg menuntunt siswa lebih banyak terlibat dengan-cara mental dlm proses belajar mengajar, seperti bertanya.
 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, terlihat bahwa penguasaan kemampuan bertanya bagi seorang guru yakni sungguh penting, alasannya adalah penguasa keahlian mengajukan pertanyaan yg efektif & efisien dlm proses berguru mengajar dikehendaki mampu menghasikan perubahan sikap ke arah positif .
Berikut ini pengertian dr penggunaan ketrampilan mengajukan pertanyaan dasar & bagian-komponen keterampilan bertanya lanjut.
2.1.1 Penggunaan Keterampilan Bertanya Dasar
   a. Hal-hal yg perlu diamati
Bebarapa hal yg harus diamati agar tujuan mggunakan kemampuan mengajukan pertanyaan oleh guru mirip dikemukakkan di atas dapat tercapai. Guru mesti memperhatikan ketepatan dlm pemakaian bahasa supaya bisa diarahkan pada pelajar & pertanyaan mesti disusun dgn kata-kata yg sesuai dgn tingkat pengembangan anak & siswa.
Jika siswa gagal menjawab pertanyaan atau jawabannya kurang sempurna. Maka guru perlu melakukan hal-hal berikut :
1.  Menyusun kembali kata-kata yg ada dlm pertanyaan semula dlm versi  yang parlel.
2.  Menggunakan pertanyaan yg sederhana yg berkaitan dgn pertanyaan pertama.
3.  Meriview informasi yg diberikan sebelumnya adakalanya dapat membantu siswa dlm menjawab pertanyaan.
Dalam mengajukan pertanyaan guru harus memeberikan giliran diantara para siswa, kalau satu pertanyaan yg diajukan guru tak dijawab oleh seorang siswa, maka pertanyaan ini semestinya diajukan pada siswa yang lain.
   b. Kebiasaan –kebiasaan yg perlu disingkirkan
Di dlm mengajukan pertanyaan ada beberapa hal yg perlu disingkirkan. Kebiasaan-kebiasaan tersebut antara lain :
a.     Mengulangi pertanyaan sendiri
b.     Mengulangi balasan siswa
c.      Menjawab pertanyaan sendiri
d.     Pertanyaan yg memancing jawaban serentak
e.      Pertanyaan ganda
f.       Menunjuk siapa yg mesti menjawab sebelum mengajukan pertanyaan
2.1.2 Komponen- bagian kemampuan mengajukan pertanyaan lanjut
Keterampilan bertanya lanjut dibentuk di atas landasan pengusaan komponen-bagian mengajukan pertanyaan dasar. Adapun bagian-komponen tertanya lanjut yaitu antara lain :
1.     Pengubahan tuntunan tingkat kognitif dlm menjawab pertanyaan
2.     Pengaturan urutan pertanyaan
3.     Penggunaan pertanyaan pelacak
4.     Variasi taksonomi

2.2 Keterampilan Bertanya Untuk Mengumpulkan Data
Keterampilan bertanya sungguh dibutuhkan dlm menghimpun data antara lain melaksanakan wawancara & menyusun angket. Berikut ini adalah pemahaman dr teknik pengumpulan data dgn wawancara & angket.
a.     Wawancara
Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dgn mengajukan pertanyaan dengan-cara eksklusif oleh pewawancara (kolektordata pada responden/orang yg diwawancarai). Berikut ini ialah keuntungan & kerugian dr wawncara.
1.     Keuntungan Wawancara
·     Wawancara mampu digunakan pada responden yg tak bisa atau sudah biasa membaca & menulis.
·     Jika ada pertanyaan yg belum dipahami, pewawancara mampu segera menjelaskannya.
·     Wawancara dapat menganalisa kebenaran responden dgn mengajukan pertanyaan pembanding, atau dgn melihat wajah atau gerak gerik responden.
2.     Kerugian Wawancara
·     Wawancara membutuhkan ongkos yg sangat banyak untuk perjalanan & duit harian pengumpul data.
·     Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yg lebih kecil.
·     Kehadiran pewawancara mungkin mengusik respoden.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan untuk mendapatkan penerimaan & kolaborasi yg baik dr responden yakni selaku berikut:
1.     Penampilan fisik.
2.     Sikap & tingkah laku pewawancara.
3.     Pewawancara mesti memperkenalkan identitas & memperkenalkan diri.
4.     Persiapan.
b.    Mengumpulkan Data Menggunakan Angket
Angket yaitu teknik pengumpulan data dgn menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.
Kelebihan teknik angket yakni sebagai berikut:
·        Angket mampu meraih sampel dlm jumlah besar karena mampu dikirim melalui pos.
·        Biaya yg diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
·        Angket tak terlalu mengusik responden alasannya adalah pengisiannya diputuskan oleh responden sendiri sesuai dgn kesediaan waktunya.
Kekurangan teknik angket yakni selaku berikut:
·        Jika angket dikirim melalui pos, maka persentase yg dikembalikan relatif rendah.
·        Angket tak mampu digunakan untuk orang yg tak terbiasa membaca & menulis.
·        Pertanyaan-pertanyaan dlm angket dapat ditafsirkan salah & tak ada potensi untuk mendapat penjelasan.
c.      Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yg tak eksklusif ditujukan pada subjek penelitian.
Dokumen mampu dibedakan menjadi dokumen primer & dokumen sekunder. Dokumen primer adalah dokumen yg ditulis oleh orang yg pribadi mengalami sebuah kejadian. Sedangkan dokumen sekunder adalah bila suatu insiden dilaporkan pada orang lain yg berikutnya ditulis oleh orang yg menerima keterangan tersebut.
2.3          Keterampilan Memperoleh & Menganalisis Informasi
Kunci utama memperoleh informasi ialah lewat kesanggupan berbahasa yg baik. Keterampilan berbahasa lainnya ialah mendengar atau menyimak keterangan.
Keterampilan bahasa yg paling menyeluruh yaitu pada dikala kita harus mengungkapkan pikiran, hasil kerja, laporan kejadian, pekerjaan & lain sebagainya lewat bentuk laporan mulut maupun laporan goresan pena.
Pada biasanya orang suka membaca kalau materi yg dibaca itu menarik minat & perhatiannya. Akan berlainan halnya jika membaca untuk kebutuhan sebuah peran atau analisis keterangan untuk kepentingan riset. Membaca untuk kepentingan pencarian informasi yg objektif untuk kepentingan ilmiah lazimnya memerlukan sumber materi bacaan  yg relative banyak. Materi yg harus dibaca tersebut akan dicarikan keterkaitan, hubungan, imbas, perbandingan & lain sebagainya antara sebuah hal dgn hal-hal lainnya.
         

BAB III
PENUTUP
3.1            Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, mampu ditarik kesimpulan bahwa kita selaku kandidat guru telah selayaknya mempunyai kemampuan mengajukan pertanyaan yg optimal. Karena diantara beberapa profesi seperti pewawancara, wartawan, peneliti & guru, gurulah yg paling kerap menggunakan pertanyaan dlm tugas mengajarnya saban hari. Meskipun tujuan berbagi pendidikan yg ada mempunyai perbedaan-perbedaan yg mendasar, guru kebanyakan senantiasa bertanya pada murid-muridnya.
Guru yg menggunakan seni manajemen mengajukan pertanyaan yg baik pada murid dengan-cara individual ternyata menolong si murid membentuk harga diri, membuat rasa kondusif & mengetahui atau identitasnya. Melalui penggunaan pertanyaan oleh guru dlm kegiatan belajar mengajarnya pula meningkatkan cara berpikir siswa, menghipnotis dengan-cara positif dlm pencapaian hasil mencar ilmu siswa, menjamin rasa percaya & kesanggupan dirinya dlm belajar.
3.2            Saran
Dari uraian diatas, saran yg dapat penulis sampaikan bahwa sebagai calon guru kita tak cuma berguru bagaimana “bertanya” yg baik & benar. Tetapi pula mesti mengerti bagaimana pengaruh setiap bentuk & jenis pertanyaan kepada proses belajar siswa di dlm kelas. Dalam proses mencar ilmu mengajar tujuan pertanyaan yg diajukan guru ialah biar siswa mencar ilmu memperoleh wawasan & meningkatkan kesanggupan berpikir. 
  Makalah Supervisi Pendidikan