Pantun Perpisahan Teman Sejati

Pada alhasil kebersamaan itu ada akibatnya. Bertahun-tahun kita menjalani kebersamaan. Dalam suka dalam sedih.

Tak disangka, perpisahan itu jadinya akan datang juga. Meskipun hati ini sedih, apalah daya kita masing-masing akan menjemput impian.

 Pada akhirnya kebersamaan itu ada akhirnya Pantun Perpisahan Sahabat Sejati

Pantun Perpisahan Untuk Sahabat Karib

Belum titik gres koma,
menulis puisi simpulan sudah.
Suka sedih kita bersama,
menjadi kenangan amat indah.

Pohon beringin di simpang tiga,
buah mangga tolong dibawa.
Meskipun akan berpisah raga,
tetap bersatu dalam jiwa.

Daun kelor amatlah lebat,
anak badung sekarang bertobat.
Terimakasih wahai teman,
kebersamaan ini amatlah jago.

Buah kedondong buah kemumu,
bukan untuk dibentuk jamu.
Betapa banyak jasa-jasamu,
tak terhitung kebaikanmu.

Maafkan Segala Salahku

Jika sungai sarat sampan,
mari berangkat jangan ditunda.
Jika ada salah mohon maafkan,
jangan simpan di dalam dada.

Kadang nisan kadang prasasti,
raja besar baru berhenti.
Kadang ekspresi ini menyakiti,
kemaafanmu yang saya nanti.

Nelayan melempar sauh,
dalam perahu seekor rusa.
Sebelum kita perpisah jauh,
bersihkan hati dari segala dosa.

Perpisahan Ini Bukan Untuk Selamanya

Karena hujan tanah berair,
tanah usang terkena gempa.
Hari ini kita berpisah,
esok moga kembali berjumpa.

Kelapa habis dikonsumsi tupai,
bajing kecil panjang ekornya.
Cita-cita mesti digapai,
agar hidup tentram bahagia.

Wangi aroma kayu gaharu,
daerah bermain anak menjangan.
Bila berjumpa sahabat baru,
teman usang dilupakan jangan.

pg.00.01.00

  Puisi Kemerdekaan | Beri Kami Kemerdekaan - Oleh Kidung Astagina