Dasa Darma & Trisatya Pramuka yakni dua pegangan wajib yg harus dijunjung tinggi setiap anggota sejarah Pramuka, dua arahan kehormatan inilah yg menuntun setiap anggota pramuka dlm berprilaku. Nah, pada potensi ini kita akan mengupas tuntas makna dr kedua arahan kehormatan tersebut. Kode kehormatan yg sangat penting bagi setiap anggota pramuka itu.
Daftar Isi
Dasa Darma Pramuka
Apa itu dasa darma Pramuka? Secara etimologis, dasa darma berasal dr bahasa Sansekerta. Dasa berarti sepuluh & darma mempunyai arti perbuatan baik atau kebajikan. Maka, dasa darma mampu diartikan sebagai sepuluh kabajikan yg menjadi pegangan atau aliran tingkah laku bagi anggota Pramuka dlm kehidupan sehari-hari. Dasa darma menjadi hal wajib yg mesti dipahami maknanya & diamalkan melalui tingkah laku. Dasa darma merupakan ketentuan watak atau instruksi etik yg berisi sepuluh kebajikan yg dapat membuat seorang anggota Pramuka senantiasa mempertahankan prilakunya & menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan.
Berikut ini adalah 10 dasa darma yg ada dlm gerakan Pramuka:
Dasa Darma 1: Takwa Pada Tuhan yg Maha Esa
Dasa darma yg pertama adalah Takwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai yg pertama ini menandakan sifat religius dr anggota Pramuka. Bahwa setiap anggota Pramuka itu harus percaya dgn adanya Tuhan Yang Maha Esa yg membuat alam semesta beserta isinya. Tidak ada kawasan di dlm Pramuka bagi mereka yg tak ber-Tuhan (ateis). Selanjutnya, rasa percaya itu mesti dibarengi dgn perilaku takwa dgn cara mematuhi segala perintahNya & menjauhi laranganNya. Diharapkan, dgn sikap itu maka Tuhan Yang Maha Esa selalu menunjukkan isyarat & bimbingannya dlm derap langkah tiap anggota Pramuka.
Contoh pelaksanaan dasa darma pertama dlm kehidupan sehari-hari antara lain:
- Rajin beribadah sesuai dgn keyakinan masing-masing
- Ikut aktif dlm menyelenggarakan hari besar keagamaan
- Menghormati penganut agama lain
Dasa Darma 2: Cinta alam & kasih sayang sesama manusia
Dasa darma yg kedua ialah cinta alam & kasih sayang sesama insan. Setiap anggota pramuka mesti memiliki kesadaran ihwal alam tempat hidupnya. Alam ciptaan Tuhan ini memang diperuntukkan oleh insan. Namun, bukan memiliki arti manusia berhak semena-mena terhadapnya. Wujud kecintaan pada alam dapat diimplementasikan dlm bentuk perbuatan menjaga alam atau lingkungan sekitar. Dapat dimulai dr hal sederhana, mirip tak mencampakkan sampah sembarang kawasan karena akan mengotori lingkungan. Selain cinta alam, Pramuka pula mesti menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia. Selain sebagai seorang individu, manusia pula merupakan makhluk sosial yg berinteraksi dgn manusia lainnya. Dalam interaksi itu, sungguh dihentikan menyakiti sesama, sebab mampu menimbulkan rasa permusuhan. Namun, sebaliknya senantiasa didorong oleh semangat empati, tolong-menolong, & saling mengasihi antar sesama makhluk Tuhan.
Contoh pelaksanaan dasa darma kedua dlm kehidupan sehari-hari antara lain:
- Tidak mencampakkan sampah sembarang kawasan
- Aktif dlm acara penghijauan hutan
- Rela menolong orang yg kurang bisa
- Memberikan bantuan pada orang yg tertimpa bencana
Dasa Darma 3: Patriot yg Sopan & Kesatria
Dasa darma yg ketiga adalah patriot yg sopan & kesatria. Seorang Pramuka haruslah memiliki perilaku patriot dlm kehidupannya. Apa yg dimaksud dgn patriot? Patriot adalah sikap dimana setiap anggota pramuka dituntut untuk mempunyai keberanian, semangat pantang mengalah, & rela berkorban untuk bangsa & negara. Keberanian yg diwujudkan dlm tindakan yg bisa mendatangkan faedah bagi bangsa & negara. Pramuka pula dituntut untuk kuat & tak gampang menyerah dlm menghadapi kesusahan.
Sedangkan, perilaku sopan yakni peraturan hidup yg muncul dr pergaulan dgn sesama. Pramuka harus menjunjung tinggi nilai-nila kesopanan tersebut. Menjadi pribadi yg sopan akan bikin anggota Pramuka jauh dr kesan besar kepala atau arogan. Sehingga, setiap anggota Pramuka akan senantiasa dirindukan kehadirannya ditengah-tengah masyarakat. Sikap sopan ini mampu berupa menghargai yg muda & menghormati yg renta. Selain sopan, Pramuka pula haris memiliki perilaku Kesatria, yaitu perilaku memiliki nilai tanggung jawab, menegakkan kebenaran & keadilan.
Contoh pelaksanaan dasa darma ketiga dlm kehidupan sehari-hari antara lain:
- Memahami makna lambang negara, lagu Indonesia Raya, & bendera merah putih
- Menjunjung tinggi nilai luhur bangsa, seperti tolong-menolong, kekeluargaan, religius, & lain-lain.
- Mencintai kebudayaan Indonesia.
- Berani mengakui kesalahan yg sudah dilaksanakan.
- Menghormati orang bau tanah & menghargai pemimpin
Dasa Darma 4: Patuh & Suka Bermusyawarah
Dasa darma yg keempat adalah patuh & suka bermusyawarah. Dalam pemahaman sederhana, patuh adalah setia & bersedia melaksanakan sesuatu yg menjadi kesepakatan bareng . Kesepakatan itu seharusnya diambil dgn jalan musyawarah. Dengan musyawarah, pengambilan keputusan akan terhindar dr kesan diktatorial & semau sendiri. Hal ini sejalan dgn apa yg termuat dlm sila keempat Pancasila. Setidaknya, mematuhi darma keempat ini akan menolong negara kita yg sedang merintis jalan menuju demokrasi yg lebih baik. Contoh pengamalan dasa darma keempat dlm kehidupan sehari-hari antara lain:
- Mendengarkan nasehat kedua orang tua & melaksanakannya dgn baik
- Tidak melanggar tata tertib sekolah
- Tidak sewenang-wenang dlm mengambil keputusan
- Mau mendengarkan pertimbangan orang lain
Dasa Darma 5: Rela Menolong & Tabah
Dasa darma yg kelima yakni rela menolong & tabah. Rela adalah keikhlasan untuk melaksanakan sesuatu tanpa pamrih atau tak memperhitungkan untung & rugi. Tolong menolong dgn sesama dilaksanakan tanpa pamrih yg didasari oleh rasa kemanusiaan. Sedangkan, sabar yaitu suatu sikap atau jiwa yg ulet & tahan uji. Sebesar apapun ujian yg menerpa, seorang Pramuka mesti kuat menghadapi cobaan tersebut. Darma yg kelima ini sesuai dgn sila kelima dr Pancasila. Dalam kehidupan sehari-hari, darma ini dapat dilaksanakan dgn cara:
- Turut serta dlm menghadapi persoalan, baik dirumah maupun dimasyarakat.
- Memberi daerah duduk pada orang tua atau perempuan yg kebetulan sedang berdiri di daerah umum.
- Membantu orang tua atau perempuan yg hendak menyeberang di jalan ramai.
- Menolong orang kecelakaan tanpa diminta.
Dasa Darma 6: Rajin, Terampil, & Gembira
Dasa darma yg keenam yakni bersungguh-sungguh, terampil, & besar hati. Siapa cepat, maka ia dapat. Pepatah ini berhubungan dgn darma kelima dr Pramuka ini. Kemajuan ilmu wawasan & teknologi yg sedemikian pesat membuat pergantian tatanan masyarakat dengan-cara global. Semuanya berproses sangat cepat. Seorang anggota Pramuka harus mampu beradaptasi dgn pergantian tersebut. Pramuka jangan mau ketinggalan kereta menghadapi roda zaman terus berputar. Hal ini cuma dapat dilakukan jika sedini mungkin menanamkan perilaku bersungguh-sungguh & menghindarkan diri dr bersantai.
Manusia diberkahi anugrah dgn fikiran yg pintar, tubuh yg sempurna, serta 2 tangan & kaki. Seorang Pramuka mesti bisa mempergunakan anugrah tersebut semoga dapat menawarkan daya guna. Melatih diri dgn berbagai keahlian & keterampilan sebagai bekal diri biar berkhasiat untuk penduduk . Dengan kemampuan tersebut, maka seorang anggota Pramuka akan bisa mampu berdiri diatas kaki sendiri dlm mengarungi kehidupannya. Selain itu, keahlian tersebut akan berguna pula bagi penduduk sekitar yg memerlukan.
Gembira yakni keadaan dimana jiwa berada dlm perasaan senang. Perasaan riang besar hati akan melahirkan sikap nyata & optimis tatkala menghadapi berbagai kesusahan, rintangan, & kendala. Seorang anggota Pramuka, sebisa mungkin untuk mendatangkan kegembiraan ini dlm setiap kegiatannya. Dalam kondisi besar hati, maka anggapan akan menjadi cerah, jiwa menjadi damai, & sebanding.
Contoh perbuatan dlm kehidupan sehari-hari yg cocok dgn pengamalan dasa darma keenam adalah:
-
Rajin berguru & mengerjakan peran yg diemban.
-
Terampil dlm menuntaskan pekerjaan yg diberikan
-
Semua pekerjaan yg akan tertuntaskan, mesti dilakukan dgn perasaan besar hati.
Dasa Darma 7: Hemat, Cermat, & Bersahaja
Dasa darma yg ketujuh yakni hemat, cermat, & bersahaja. Hemat ialah menggunakan sesuatu sesuai dgn kebutuhan, tak berlebihan, & tepat sasaran. Hemat bukan memiliki arti kikir. Sebab, kiri adalah salah satu perbuatan tercela yg mampu diartikan selaku sengaja menahan/tidak mengeluarkan sesuatu meskipun sesuatu itu sungguh diperlukan. Dapat berbentukbarang, jasa, atau duit. Seorang Pramuka, harus bisa bersikap irit dlm kehidupannya & sebisa mungkin menjauhi sifat kikir.
Cermat dapat diartikan selaku “teliti”. Dalam kehidupannya, seorang anggota Pramuka hendaknya berlaku cermat, baik bagi diri sendiri (introspeksi) atau cermat dgn keadaan diluar dirinya (waspada). Untuk dapat melaksanakan ini, maka anggota Pramuka mesti melatih dirinya untuk berpikir jenih, menjumlah, & menimbang-nimbang segala sesuatu. Jika hal ini dipraktekkan dgn baik, maka senantiasa akan terhindar dr kesalahan & kekeliruan.
Bersahaja artinya “kesederhanaan”. Seorang Pramuka dituntut untuk menyingkir dari hidup yg berlebih-lebihan. Jangan hingga, besar pasak dr pada tiang. Semua keinginan harus diadaptasi dgn kesanggupan.
Contoh pengamalan dasa darma ketujuh dlm kehidupan sehari-hari, antara lain:
-
Gemar menabung
-
Tidak boros & jajan seperlunya
-
Bekerja dengan-cara terukur, teratur, & berkala.
-
Tidak teledor & gegabah, segala sesuatu dipikirkan dengan-cara matang.
-
Memiliki kesadaran diri sebagai suatu langsung
-
Berpakaian sederhana & tak berlebih-lebihan
Dasa Darma 8: Disiplin, Berani, & Setia
Dasa darma kedelapan adalah disiplin, berani, & setia. Dalam pengertian biasa , disiplin yaitu mengikuti & patuh pada pemimpin & atau ketentuan/peraturan. Dalam pemahaman yg lebih khusus, disiplin adalah mengekang & mengendalikan diri. Sedangkan, berani yaitu perilaku mental untuk bersedia menanggulangi & menghadapi sebuah tantangan & dilema. Kemudian, setia ialah teguh pada pendirian atau ketentuan. Makara, jika ketiga sifat ini dibangun akan melahirkan seorang Pramuka bisa melakukan sesuatu dengan-cara benar & sesuai ketentuan yg berlaku, berani menghadapi tantangan yg menghadang, serta tak lari dr usaha.
Dalam kehidupan sehari-hari, dasa darma kedelapan dapat diwujudkan dgn cara:
- Mampu mengendalikan & mengendalikan diri,
- Patuh kepada peraturan yg berlaku,
- Menyelesaikan pekerjaan yg diberikan dgn baik
Dasa Darma 9: Bertanggung Jawab & Dapat Dipercaya
Dasa darma kesembilan yaitu bertanggung jawab & mampu dipercaya. Setiap anggota Pramuka hendaknya mampu untuk bertanggung jawab atas segala sesuatu, baik itu kepada keluarga, penduduk , bangsa & Negara. Tanggung jawab tersebut mesti diwujudkan dlm kehidupan sehari-hari sehingga seorang anggota Pramuka senantiasa menjadi pribadi yg sanggup menerima amanah. Seorang pramuka yg senantiasa menanamkan sifat bertanggung jawab pada dirinya, akan melahirkan seorang Pramuka yg dapat dipercaya oleh masyarakat. Dapat dipercaya, baik dlm perkataan maupun perbuatan. Contoh pelaksanaan dasa darma kesembilan dlm kehidupan sehari-hari yaitu:
- Mengerjakan peran dgn penuh rasa tanggung jawab
- Menerima setiap konsekuensi dr apa yg sudah diperbuat
- Tidak menyingkir dari pekerjaan dgn mencari-cari alasan
- Jujur terhadap diri sendiri & orang lain
- Amanah & menetapi kesepakatan
Dasa Darma 10: Suci dlm Pikiran, Perkataan, & Perbuatan
Dasa darma kesepuluh yakni suci dlm asumsi, perkataan, & perbuatan. Suci dlm pikiran mempunyai arti bahwa Pramuka itu mesti mampu menyaksikan & memikirkan hal-hal yg baik & mengandung pesan tersirat. Hendaknya mencampakkan jauh-jauh segala anggapan kotor atau menghancurkan. Pikiran yg sehat akan tercermin dr cara bertutur kata. Pramuka yg sehat pikirannya senantiasa berbicara yg sopan & santun kepada semua orang. Pikiran & perkataan yg baik akan melahirkan perbuatan yg baik pula. Sehingga, lengkaplah sudah jiwa seorang Pramuka yg suci dlm pikiran, perkataan, & perbuatan. Contoh pengamalan dasa darma kesepuluh dlm kehidupan sehari-hari ialah:
-
Selalu berprasangka yg baik terhadap sesuatu
-
Dapat menghargai fikiran & pendapat orang lain
-
Menjaga pengecap, berkata sopan, & tak menyakiti orang lain
-
Tidak berbuat sesuatu yg mampu merugikan orang lain.
Trisatya Pramuka
Trisatya ialah tiga janji seorang Anggota Pramuka. Trisatya itu sendiri terdiri dr dua macam, yaitu Trisatya untuk Pramuka penggalang & Trisatya untuk pramuka penegak, pandega, & anggota sampaumur. Kedua Trisatya tersebut hampir sama, hanya terdapat sedikit perbedaan dlm hal redaksi. Berikut ini ialah dua Trisatya tersebut:
Trisatya Pramuka Penggalang
Demi kehormatanku gue berjanji akan bersungguh-sungguh:
-
Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa & Negara Kesatuan Republik Indonesia, & menjalankan Pancasila.
-
Menolong sesama insan dan mempersiapkan membangun masyarakat.
-
Menepati Dasa Darma
Trisatya Pramuka Penegak, Pandega, & Pramuka Dewasa
Demi kehormatanku gue berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa & Negara Kesatuan Republik Indonesia, & menjalankan Pancasila
- Menolong sesama manusia & ikut serta dlm membangun penduduk
- Menepati Dasa Darma
Bagaimana? Bisa Anda lihat letak perbedaannya? Yah, perbedaannya ada pada poin kedua, yaitu kata “mempersiapkan diri” & “berpartisipasi”.