Ternyata, Gunung Berapi Toba Bisa Aktif Kembali

Gunung Toba dulunya ialah sebuah gunung berapi aktif. Letusan terakhirnya meninggalkan jejak kawah merapi berbentuk danau seperti yg kita kenal sekarang ini sebagai danau Toba. Indonesia memang populer selaku sebuah negara kepulauan yg terletak di antara dua lempeng benua & dua lempeng samudera. Letak geografis Indonesia, menyebabkan tingginya jumlah kegiatan tektonik seperti gempa bumi & kegiatan vulkanik mirip letusan gunung berapi. Tahukah kalian? Di Indonesia ada lebih dr 120 gunung berapi aktif & ada lebih banyak lagi gunung berapi yg tidur. Banyak orang berpendapat jika gunung berapi yg sedang tidur ialah gunung berapi yg sudah tak bisa meletus lagi. Benarkah demikian?

Gunung Berapi Toba, Bisakah Aktif?

Apakah gunung berapi Toba bisa aktif kembali? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mengetahui acara vulkanik suatu gunung. Aktivitas vulkanik dr gunung merapi ditentukan dr supply magma, yaitu adonan antara batuan cair & larutan gas berasal dr sebuah zona yg berada di antara lapisan litosfer & lapisan astenosfer. Pada zona ini, suhu yg sungguh panas & tekanan yg sungguh tinggi, menciptakan batuan yg berasal dr lapisan litosfer mencair, & tatkala di zona ini mencapai puncaknya, maka magma yg telah terbentuk akan mendorong lapisan litosfer & merayap naik melalui retakan-retakan yg ada di lapisan tersebut.
 dulunya adalah sebuah gunung berapi aktif Ternyata, Gunung Berapi Toba Bisa Aktif Kembali
Tatkala magma yg merayap naik menerima hambatan, contohnya bertemu dgn lapisan batuan yg sungguh berpengaruh & keras, maka magma akan terkumpul di satu titik & membentuk suatu kantong magma. Apabila kantong magma telah terisi penuh & tekanan yg ada pada kantong magma tak mampu ditahan oleh lapisan batuan di atasnya, maka magma akan menekan lapisan tersebut dgn tekanan yg sangat tinggi, sampai lapisan batuan tersebut hancur & risikonya magma bisa naik ke permukaan bumi. Kejadian keluarnya magma dr dlm bumi mampu kita saksikan tatkala kita melihat suatu gunung berapi yg sedang meletus.
Apabila magma mendapatkan supply magma yg terstruktur, maka gunung berapi di atasnya akan mengalami erupsi dengan-cara berulang-ulang, bahkan tak jarang ada gunung berapi yg bisa memuntahkan lava dengan-cara terus menerus, umpamanya ialah Gunung Kilauea di Hawaii & Gunung Erta Ale di Etiopia. Nah, gunung berapi yg dapat Meletus berulangkali dikategorikan selaku gunung berapi aktif. Namun, sebab ukuran dapur magma setiap gunung berapi berlawanan-beda, perlu waktu yg berlainan pula bagi setiap dapur magma untuk dapat terisi sarat . Hal ini pula berakibat pada perbedaan jeda waktu yg diharapkan oleh setiap gunung untuk Meletus. Ada yg mengalami erupsi setiap lima tahun sekali, namun ada pula yg mengalami erupsi setiap belasan, puluhan, atau bahkan ratusan tahun sekali. Hal ini tergantung pada secepat apa dapur magma suatu gunung mampu terisi penuh.

Gunung Toba: Aktif, Mati atau Tertidur?

Gunung Toba sudah sangat usang tak meletus lagi. Apakah gunung tersebut mampu dikategorikan gunung berapi aktif? Para hebat geologi pun setuju untuk mendefinisikan kategori gunung berapi aktif dgn standar gunung berapi tersebut pernah meletus setidaknya sekali dlm 400 tahun terakhir. Nah, pada prakteknya banyak gunung berapi yg seakan-akan diam tanpa adanya aktivitas vulkanik. Banyak orang yg menilai gunung-gunung tersebut telah berhenti beraktivitas. Padahal, gunung tersebut hanya tertidur & sedang menanti dapur magmanya terisi sarat . Contohnya yaitu gunung Sinambung yg tiba-datang meletus pada tahun 2010 setelah tertidur selama 400 tahun.
Nah, kerap kali pedoman magma dr perut bumi menuju ke dapur magma tak selalu tanpa gangguan. Karena aktivitas tektonik tertentu, pemikiran magma ini bisa saja berhenti & magma yg telah berada di dlm dapur magma pun mendingin. Hal ini menyebabkan gunung berapi yg terletak di atas dapur magma tersebut menjadi sungguh-sungguh mati karena tak lagi memiliki cadangan magma aktif yg mampu menyebabkan erupsi.
Para mahir geologi pun mendefinisikan gunung berapi mati selaku gunung yg tak pernah mengalami erupsi selama 10.000 tahun terakhir & kemungkinan gunung berapi mati tak akan mengalami erupsi lagi sampai ribuan tahun ke depan. Namun, tetap saja suatu gunung berapi yg telah dinyatakan mati mampu kembali aktif. Satu contoh yg paling gres adalah Gunung Sotara di Kolombia yg datang-tiba kembali aktif setelah tak meletus selama 9600 tahun. Indonesia pun sebenarnya memiliki banyak gunung berapi yg dinyatakan mati total, tetapi satu yg paling mempesona yakni Gunung Toba. Masyarakat biasa Indonesia mungkin mengenal Toba selaku danau terbesar di Indonesia, namun bagi andal geologi mereka mengenal Toba selaku sebuah kaldera atau kawah besar hasil sebuah erupsi yg sungguh kuat. Bahkan, mampu dibilang selaku salah satu erupsi gunung terkuat dlm sejarah insan.

Erupsi Gunung Berapi Toba

Erupsi gunung berapi Toba yg terjadi 74.000 tahun SM ini, menciptakan seluruh bumi diselimuti debu vulkanik yg membatasi sinar matahari sehingga menjadikan banyak flora & fauna mati. Bahkan, jumlah populasi manusia saat itu berkurang dr 100.000 orang menjadi cuma 10.000 orang karena efek demam isu cuek vulkanis yg diakibatkan oleh debu vulkanik gunung Toba. Para hebat geologi pun menyatakan, jauh di bawah danau Toba masih terdapat dapur magma aktif dgn cadangan magma yg terus meningkat bertahap. Namun, mereka mengatakan masih butuh waktu ribuan tahun lagi semoga cadangan magma ini dapat terkumpul lumayan banyak untuk dapat menyamai kekuatan erupsi yg setara dgn erupsi gunung Toba puluhan ribu tahun yg lalu.
Demikianlah ulasan wacana Gunung Berapi Toba, mudah-mudahan berfaedah.