Dalam agama islam zakat ialah rukun islam ketiga dr lima rukun islam. Zakat hukumnya yakni wajib bagi setiap muslim mirip halnya melakukan ibadah salat wajib 5 waktu. Namun para ulama mempunyai pemahaman zakat yg berbeda-beda, walaupun dlm hal pelaksanaannya adalah sama. Berikut penjelasan selengkapnya.
Pengertian Zakat Dalam Agama Islam
1. Zakat Secara Bahasa
Secara bahasa zakat mempunyai kata dasar zakat yg mempunyai arti berkah, tubuh, & suci.
– Berkah (al-barakah) -> zakat akan menghadirkan berkah bagi yg menunaikan ataupun bagi yg berhak menerima zakat fitrah maupun mal.
– Tumbuh (al-numulu) -> dlm mengeluarkan zakat sebagai karena adanya pertumbuhan atau bertambahnya harta yg dimiliki seseorang. Dalam melaksanakan keharusan dlm bersedekah dapat mendatangkan yg banyak pahala.
– Suci (at-thahir) -> zakat akan menyucikan harta, ibadah, jiwa, maupun dosa-dosa yg pernah diperbuat. Untuk zakat fitrah akan menyucikan jiwa dr kebatilan, sedang zakat mal akan menyucikan harta yg dimiliki.
2. Zakat Secara Istilah
Secara ungkapan zakat yaitu sejumlah harta yg diwajibkan oleh Allah untuk diserahkan pada orang yg berhak mendapatkan zakat. Harta yg dikeluarkan mempunyai 2 macam yakni zakat fitrah & zakat mal. Zakat fitrah yakni zakat yg dikeluarkan pada waktu puasa Ramadhan dlm wujud masakan pokok di setiap wilayah dgn takaran 3,5 liter(2,5 kg)/orang. Untuk zakat mal adalah hasil dr perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil maritim, hasil ternak, harta temuan, emas & perak bergantung dgn jumlah yg dimiliki. Orang yg berhak mendapatkan zakat adalah fakir, miskin, amil, mu’allaf, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil & hamba sahaya yg ingin memerdekakan dirinya.
3. Pandangan Para Ulama Tentang Zakat
– Dalam hadis Bukhari Muslim, Abdullah bin Abdurrahman Ali Bassam beropini bahwa zakat yaitu hak wajib dlm harta khusus. Harta tersebut berupa hewan ternak, pertambangan, pertanian, logam mulia & lain sebagainya. Pembayaran zakat dilaksanakan setiap satu tahun sekali & diberikan pada kelompok orang yg berhak mendapatkan zakat.
– Dalam Kifayatul Akhyar juz 1, Muhammad Al-Husaini, Taqiyuddin Abu Bakr berpendapat wacana keharusan melakukan zakat. Kewajiban dlm melakukan zakat bila harta yg dimiliki sudah menyanggupi syarat untuk dikeluarkan, & harta tersebut mesti diberikan pada akseptor zakat sesuai dgn ketentuan.
4. Zakat Dalam Al-Quran
Di dlm Al-Quran zakat disebutkan sebanyak 30 kali yg terdiri dr 8 ayat yg turun di makkah & 22 ayat turun di madinah, diantaranya
Qs. Al Baqarah : 43 “ & dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, & rukuklah beserta orang yg rukuk”
Qs. At Taubah : 35 “ (ingatlah) pada hari tatkala emas & perak dipanaskan dlm api neraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung, & punggung mereka (seraya dikatakan) pada mereka, inilah harta bendamu sendiri, maka rasakanlah (akhir dari) apa yg ananda simpan”.
Zakat yakni sebuah keharusan untuk umat muslim di dunia, selain dikontrol dlm kitab suci Al-Quran zakat pula ada dlm hadist nabi. Jika kita menyimak beberapa arti ayat di dlm Al-Quran di atas, dapat disimpulkan zakat adalah suatu keharusan yg tak boleh ditinggalkan. Saat ini mungkin kita tak mencicipi jikalau kita meninggalkan keharusan untuk menunaikan zakat, namun di alam baka kelak siksaan yg akan kita mampu begitu berat & tak berujung.
Materi Ilmu Pengetahuan Umum yang lain:
Itulah beberapa Pengertian zakat baik berdasarkan bahasa, ungkapan, pandangan para ulama, maupun dlm kitab suci Al-Quran. Jika kita mengetahui lebih dlm kewajiban kita sebagai umat muslim, kita akan lebih berhati-hati supaya keharusan kita tak ditinggalkan atau terlalaikan. Karena kewajiban yg ditinggalkan dapat memiliki dampak besar di kehidupan sesudah kematian kelak (alam darul baka). Semoga pembahasan kita kali ini mampu memperlihatkan faedah bagi kita semua.