Perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia Bagian 1 (Pelajaran IPS Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas VIII) ✓ Dengan belajar tentang bab ini sahabat-sahabat semua diarapkan bisa menjelaskan & memahami perihal impelealisme yg ada di Indonesia mengenai kebijakan politinya, aapa dampaknya sampai dgn lahirnya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Artikel ini dibagi dlm 2 potongan lantaran argumentasi panjangnya artikel. Sekarang ini teman-teman ada di belahan 1 & untuk penggalan 2 akan dilanjutkan artikel selanjutnya.
Daftar Isi
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Daftar Isi
1. Pengaruh Perluasan Kekuasan, Perkembangan Pendidikan Barat & Islam kepada Munculnya Nasionalisme Indonesia
2. Peranan Golongan Terpelajar, Profesional & Pers dlm Menumbuhkembangkan Kesadaran Nasional Indonesia
2. Peranan Golongan Terpelajar, Profesional & Pers dlm Menumbuhkembangkan Kesadaran Nasional Indonesia
Pengaruh Perluasan Kekuasan, Perkembangan Pendidikan Barat & Islam terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia
Politik etis dikemukakan oleh Mr.Conrad Theodore van Deventer yg merupakan seorang yg menganut politik liberal ia mendesak pada pemerintah Belanda supaya meningkatkan taraf kehidupan di wilayah jajahannya.
Pertimbangan yg dipakai dlm politik etis yakni
1. rakyat di wilayah jajahan sudah bekerja dgn keras memperlihatkan kemakmuran pada bangsa Belanda
2. Dengan demikian pemerintah Belanda mesti memperlihatkan kesejahteraan pula pada masyarakat yg berada di wilayah jajahannya ini yaitu merupakan bentuk balas kecerdikan atas kerja keras mereka
Di dlm perencanaan pelaksanaan dr politik etis maka disusunlah suatu acara yg dikenal selaku Trilogi Van Deventer yg terdiri dr irigasi, edukasi, & migrasi.
1. Irigasi yakni membangun fasilitas & pula jaringan pengairan di tempat-kawasan perkebunan
2. Edukasi yaitu untuk meningkatkan derajat atas penduduk Indonesia sehingga harus dgn secepatnya dibangun sekolah untuk masyarakat pribumi
3. Migrasi yakni perpindahan penduduk menuju ke tempat-tempat perkebunan supaya mampu bekerja sehingga mampu meningkatkan taraf perekonomian bagi masyarakat pribumi
Bidang edukasi yakni merupakan bidang yg berafiliasi akrab dgn golongan terpelajar.
Pelaksanaan pada bidang pendidikan didorong atas keperluan pemerintah Belanda & pula kebutuhan atas para usahawan swasta aneh. Kedua pihak tersebut membutuhkan tenaga kerja yg terdidik supaya menjadi pegawai di pemerintah maupun selaku pegawai di perusahaan perusahaan swasta. Sehingga dgn demikian didirikanlah Sekolah Dasar, Sekolah menengah & pula perguruan tinggi tinggi. Selain itu pula dibangun sekolah-sekolah Kejuruaan misalnya sekolah pamong praja & sekolah pertanian.
1. Pendidikan pada masa kolonial
Pendidikan kolonial merupakan pendidikan yg organisirnya ialah pemerintah kolonial Belanda. Pada mulanya pendidikan tak bisa dinikmati oleh semua penduduk . Terdapat perbedaan antara anak yg keturunan Eropa dgn anak Bumiputera.
Untuk anak keturunan Eropa didirikan ELS (Europese Lagere School).
a. Sekolah dasar & sekolah menengah
1). Bagi anak Bumiputra kalangan bawah maka dibangun sekolah rakyat (Volkschool atau Rajatschool). Lamanya sekolah tersebut yaitu 3 tahun. Murid yg cerdas akan menerima peluang untuk berguru lanjutkan ke sekolah lanjutan (Vervolgschool). Lamanya waktu berguru yaitu 2 tahun.
2). Bagi anak Bumiputera kalangan menengah, didirikanlah SD HIS (Hollands Inlandsche Scool). sekolah tersebut menggunakan pengirim dgn menggunakan bahasa Belanda. Adapun lamanya waktu mencar ilmu ialah selama 7 tahun. Bagi murid yg pintar mampu melanjutkan pendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama atau yg sering disebut MULO (Meer Oitgrbreid Lagere Onderwijs). Sesudah itu bisa pula melanjutkan ke sekolah biasa yg setingkat dgn SMA atau dikenal pula dgn sebutan AMS (Algemeene Middlebare School).
3). Bagi anak Bumiputera kelompok atas setelah tamat HIS bisa melanjutkan ke HBS (Hogere Burger School). Lamanya pendidikan di HBS adalah 5 tahun.
4). Sekolah Kejuruaan contohnya sekolah guru (Kweek School) yg berada di Bandung, Yogyakarta & Probolinggo
5). Sekolah pangreh atau pamong praja (OSVIA : Opleiding School voor Inlendsche Ambtenaren) berada di Bandung, Magelang & pula di Probolinggo.
b. Sekolah Tinggi
1). Sekolah tinggi di bidang hukum berada di Jakarta
2). Sekolah tinggi di bidang teknik, sekolah tersebut berada di wilayah Bandung. Jika kini dikenal sebagai ITB
3). Sekolah tinggi di bidang kedokteran. Sekolah ini ialah merupakan sekolah untuk mendidik dokter Bumiputera atau dikenal sebagai Sekolah dokter Jawa
Gedung STOVIA merupakan tempat lahirnya ide untuk membentuk organisasi yg terbaru. Tempat tersebut hingga kini masih tetap dilestarikan keberadaannya & kita mengenal sebagai gedung kebangkitan nasional.
2. Perguruan kebangsaan
Sistem pendidikan yg dibangun yaitu menurut pada kepentingan penjajah sehingga banyak merugikan bagi masyarakat pribumi. Dengan demikian banyak tokoh-tokoh pendidikan Indonesia yg mulai memikirkannya yaitu merealisasikan metode pendidikan yg berada di luar metode pendidikan Belanda & Eropa. Sistem pendidikan tersebut diharapkan mampu menjadi wahana dlm rangka untuk menyebarkan pengetahuan kebangsaan & mampu mendorong adanya Semangat usaha kemerdekaan Indonesia.
Contoh jenjang pendidikan & pengajaran yg dikontrol oleh para pejuang Taman Siswa, Pendidikan INS Kayutaman, Muhammaddiah, Pendidikan Ma’berakal & lain-lain.
a). Perguruan taman siswa
Lulusan dr Tamansiswa diharapkan menjadi manusia yg pintar. Selain itu pula bisa menjadi kandidat pemimpin impian bangsa. Dalam tata cara pengajaran yg ada di Taman Siswa ditanamkan pula semangat antikolonial penjajah & semangat rasa cinta kepada tanah air.
b). Pendidik INS Kayutaman
Pendiri dr pendidikan ini ialah Muhammad Syafei. Pendidikan Kayutaman diresmikan pada tahun 1926 di Sumatera Barat.
c). Perguruan Ksatrian
Pendiri sekolah tinggi ksatrian yaitu E.F.E Douwes dekker pada tahun 1924. Tujuan dr pendirian akademi Ksatrian yaitu untuk menumbuhkan rasa kebangsaan & pula rasa percaya diri selaku insan yg merdeka
3. Perkembangan pendidikan Islam
Lembaga pendidikan Islam antara lain terdiri dr langgar, pondok pesantren & madrasah
a). Pendidikan dilanggar atau Surau
Tujuan dr pendidikan di tubruk yaitu supaya anak mampu membaca alquran dgn baik. Pelajaran dasar perihal karakter Arab yakni pelajaran agama yg diberikan dilanggar. Selain itu anak bisa dengan-cara langsung menirukan guru yg sedang membacakan surat dlm Al Quran. Guru yg ada di pendidikan ini yaitu amil, modin atau lebai.
b). Pendidikan Pesantern
Latar belakang pendidikan Pesantren ialah karena Belanda menyisakan umat Islam dr model pendidikan Belanda. Pendidikan Pesantren adalah merupakan pengembangan dr pendidikan yg ada di tabrak. Ilmu keagamaan atau Ushuluddin yaitu merupakan pelajaran utama yg diberikan di tingkat pendidikan di pesantren. Pengertian Ushuluddin yakni merupakan dasar Kepercayaan & keyakinan Islam serta ilmu fiqih. Pimpinan dr Pondok Pesantren disebut sebagai Kyai, sedangkan untuk siswanya disebut selaku Santri.
c). Pendidikan Madrash
Pelopor dr tata cara pendidikan Madrasah yakni Nizam Al Mulk. Beliau merupakan Seorang perdana menteri yg berasal dr Arab di masa ke-11 yg memperkenalkan metode pendidikan ini yg bersifat muni teologi (ilmu ketuhanan) . Selain itu pula disertakan ilmu-ilmu yg sifatnya yakni keduniawian contohnya ilmu astronomi yakni ilmu perbintangan, dan ilmu ilmu pengobatan. Di dlm perkembangannya pada pendidikan ini ada yg sejajar dgn pendidikan dasar (SD) & menengah. Untuk madrasah yg setingkat dgn sekolah dasar dinamakan Ibtidaiyah, untuk madrasah yg setingkat dgn SMP dinamakan Tsanawiyah, sedangkan untuk madrasah yg setingkat dgn Sekolah Menengan Atas dinamakan Aliyah.
Peranan Golongan Terpelajar, Profesional & Pers dlm Menumbuhkembangkan Kesadaran Nasional Indonesia
Pihak-pihak yg berperan didalam menumbuhkembangkan kesadaran nasional antara lain
Peranan Golongan Terpelajar
Organisasi Budi Utomo diresmikan pada tanggal 20 Mei 1908 itu oleh dr Wahidin Sudirohusodo bersama dgn para mahasiswa Stovia.
Peranan Golongan Profesional
Maksud dr golongan profesional di sini yakni golongan pedagang, mereka mempunyai ruang gerak sosial yg lebih luas lantaran mereka telah melaksanakan interaksi sosial dgn banyak sekali orang di banyak sekali tempat & pula telah bergaul dgn berbagai orang yg mempunyai kebudayaan yg berlainan-beda. Golongan ini mungkinkan merupakan selaku perintis nasionalisme & penggagas dlm modernisasi. Oleh alasannya itu golongan pedagang mempunyai peranan yg sungguh besar dlm menumbuhkembangkan kepada kesadaran nasionalisme.
Peranan Golongan Pers
Surat kabar yg pertama kali di Indonesia yakni Bataviasche nouvelles. Surat kabar Ini terbit pada bulan Agustus tahun 1744 dgn menggunakan bahasa Belanda. Pada tahun 1746 surat kabar tersebut tersebut ditutup.
Di antara penerbit-penerbit tersebut ada yg memakai tenaga kerja orang Indonesia, dgn demikian mereka menjadi tenaga yg terdidik & terlatih dlm bidang pers. Orang-orang inilah yg nantinya menjadi pimpinan pers di Indonesia & pula sekaligus merupakan tokoh pergerakan nasional. Setelah tahun 1900 berbagai surat kabar di aneka macam kota di Indonesia Adapun tokoh-tokoh pada masa pergerakan nasional yaitu
a). dr Wahidin Sudirohusodo selaku redaktur dr surat kabar Retnodumilah, merupakan pencetus gagasan Budi Utomo bareng dgn dr Sutomo
b). Abdul Muis & H. Agus Salim yakni merupakan pimpinan surat kabar Neratja sekaligus merupakan tokoh dr Sarekat Islam.
c).Drs Moh Hatta, Sukiman, & pula Sartono yakni merupakan tokoh dr Perhimpunan Indonesia yg ada di negara Belanda kemudian mendirikan majalah Hindia Poetra yg lalu mengaami perubahan nama menjadi Indonesia Merdeka
d). Mr Muhammad Yamin adalah merupakan salah satu seorang pemred dr surat kabar Kebangoenan yg bersama dgn Sanusi Pane & Amir Syarifudin
e). TA Sabariah dibantu oleh para pemred wanita antara lain Butet satijah, ChHarijah & Siti Sahara, memimpin surat kabar “Perempoean Bergerak” di Medan semenjak tanggal 15 Mei tahun 1919
f). Hamka & M Yunan Nasution yakni merupakan pimpinan surat kabar mingguan “Pedoman Masyarakat” yang ada di Medan pada tahun 1935.
Peranan Perempuan
Pada awalnya gerakan perempuan hanya sebatas pada gerakan sosial saja yg mempunyai tujuan untuk mengangkat derajat & melawan terhadap tradisi yg para kaum perempuan contohnya tradisi kawin paksa & poligami. Kegiatan tersebut permulaan mulanya dikerjakan oleh orang perorangan, namun seiring waktu menjelma bentuk organisasi. Organisasi perempuan tersebut ada yg berdiri sendiri & ada pula yg menjadi bagian dr organisasi laki-laki
a. Pada tahun 1912 berdirilah organisasi perempuan yg pertama di Jakarta yg berjulukan Putri Mardika. Organisasi Putri Mardika ini yaitu merupakan pecahan dr organisasi Budi Utomo.
b. Pada tahun 1913 di wilayah Tasikmalaya berdiri organisasi perempuan yg berjulukan Kautaman istri. Organisasi “kautaman istri” ini merupakan organisasi yg menaungi sekolah-sekolah yg didirikan oleh Dewi Sartika
c. Kartini Fonds. Organisasi ini adalah merupakan inisiatif dr Ny. Van Deventer yg mendirikan sekolah-sekolah di aneka macam kota
d. Pada tahun 1917 Siti Wardah yg sekaligus merupakan Ny. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi yg berjulukan Aisyiah organisasi ini merupakan pecahan dr organisasi Muhammadiyah
e. Organisasi perempuan lainnya yg merupakan pengembangan dr organisasi pria. Sebagai teladan adalah Serikat Putri Islam ialah merupakan pengembangan dr Serikat Islam, Ina Tuni ialah merupakan pengembangan dr Jong Ambon, Jong Java Meisjekring ialah merupakan pengembangan dr Jong Java & Jong Islamieten Bond Dames Afdeling yakni merupakan pengembangan dr Jong Islamieten
Proses Pembentukan Identitas Nasional Indonesia
Letak astronomis Indonesia ialah terletak pada 6° LU – 11°LS & 95°BT – 141°BT. Sedangkan untuk letak geografis Indonesia ialah sungguh strategis lantaran berada di tengah-tengah jalur jual beli internasional yakni di antara benua Asia & Australia, di antara Samudra Hindia & Samudra Pasifik. Oleh jadinya Indonesia mesti mampu memperlihatkan identitas nasionalnya yg semoga bangsa Indonesia bisa diketahui bangsa-bangsa yg lainnya yg ada di dunia. Pengertian dr identitas nasional ialah merupakan sesuatu yg bisa memperlihatkan ciri-ciri dr suatu bangsa contohnya dr sisi bahasanya, dari budpekerti istiadatnya, dr lambang negaranya, atau yg yang lain
Kronologi Penggunaan Bahasa Indonesia
a). sudah usang pemakaian bahasa Indonesia di dlm bidang ekonomi daripada di bidang politik sehingga bahasa Melayu lebih diketahui selaku bahasa jual beli.
b). dlm penyebaran agama baik agama Islam maupun agama Kristen, penggunaan bahasa Melayu ialah sebagai bahasa mediator
c). pemakaian bahasa melayui di dlm Perjanjian kontrakpada dikala imperialisme barat, selainpemakain bahasa Belanda
d). di dlm bidang pendidikan bahasa Melayu digunakan untuk menemukan tenaga administrasi rendahan
e) Penggunaan bahsa melayu selain bahasa Belanda di organisasi politik.
f).Adanya peristiwa sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yg menunjukkan bahwa bahasa Melayu dinyatakan selaku bahasa persatuan yg kemudian diberi nama bahasa Indonesia
Penggunaan Nama Indonesia
Nama Indonesia diperkenalkan mulai pada pertengahan kala ke-19
a. G.R Logan yaitu merupakan pegawai pemerintah Inggris yg berada di Penang-Malaysia yang pula merupakan redaktur majalah journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia memperkenalkan istilah “Indonesia” di dlm artikelnya pada tahun 1850.
b. Di Singapura George Windsor Earl yaitu merupakan seorang etnolog & pula seorang Perwira kolonial Inggris sekaligu merupakan mahir bahasa Melayu menulis suatu majalah journal of the Indian archipelago eastern Asia. Di dlm tulisannya tersebut menulis mengenai ciri-ciri utama penduduk di nusantara & penduduk orisinil Australia. Ia menggunakan perumpamaan “Indonesians” dan “Melayu-nesians”
c. Adolf Bastian menyatakan bahwa kata Indonesia itu berasal dr kata “India” dan kata “Nesos”. Kata India berasal dr bahasa latin yg artinya di Hindia sedangkan nesos berasal dr bahasa Yunani yg memiliki arti kepulauan sehingga kata Indonesia mempunyai arti kepulauan India.
d. Seperti halnya R.A. Kern, Van Volen, Snouck Hurgronje yg merupakan guru-guru besar menyebut nama Indonesisch, Indonesia & Indonesier.
e. Pada tanggal 28-10-1928 menuntut pada Belanda untuk mengganti kata Nederlandsch-Indie & ungkapan Inlander menjadi “Indonesia” & “Indonesier”.
Untuk melanjutkan cuilan yg kedua dapat dilihat di Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia (Bagian 2)
Artikel IPS lainnya:
1. Kolonialisme & Imperialisme Barat serta Pengaruhnya (Bagian 2)
2. Kolonialisme & Imperialisme Barat serta Pengaruhnya (Bagian 1)
*) Semua Materi IPS SMP Kelas 8 dapat dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII
Demikianlah artikel di AANWIJZING.COM yg berjudul Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia (Bagian 1), gampang-mudahan bermanfaat. Terimakasih.