Sistem Koordinasi & Alat Indra Manusia (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9) ✓ Apakah sahabat – sobat sempat berfikir bagaimanakah cara tubuh kita dapat mengontrol proses bernapas, gerakan tangan & gerakan kaki, serta pada saat kita sedang berolahraga? Mengapa tubuh kita mampu menjalankan aneka macam kegiatan dlm satu waktu? Seperti kita tahu bahwa di dlm tubuh kita terdapat berbagai sistem mulai dr sistem gerak, metode pencernaan, tata cara pernapasan, sistem peredaran darah, metode ekskresi, & sistem reproduksi. Apakah masing – masingsistem tersebut bekerja sendiri – sendiri? tentunya tak bekerja sendiri melainkan saling berhubungan antara yg satu degan yg yang lain. Sebagai misalnya pada ketika kita melaksanakan aktifitas beroahraga, maka zat kuliner yg ada di dlm tubuh mengalami proses metabolisme oleh oksigen yg didapat dr proses pernafasan. Hasilnya yakni berupa energi yg mampu kita manfaatkan untuk berolahraga. Selanjutnya zat sisa metabolisme akan dikeluarkan melalui keringat lantaran zat tersebut mampu meracuni tubuh. Kita memang wajib untuk bersyukur pada Allah yg sudah membuat yg berfungsi mengendalikan & mengendalikan sistem-sistem yg ada dlm tubuh. Sistem koordinasi pada dasarnya tersusun atas dua metode, yakni sistem saraf & metode hormon. Namun bahasan kita yakni metode saraf saja, jikalau yg metode hormon tak diulas.
Daftar Isi
Sistem Koordinasi & Alat Indra pada Manusia (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9)
Daftar Isi :
1. Sel Saraf
2. Sistem Saraf Pusat
3. Sistem Saraf Tepi
4. Sistem Indra Manusia
- Lidah: Indra Pengecap
- Hidung: Indra Pembau
- Telinga: Indra Pendengar
- Mata: Indra Penglihatan
- Kulit: Indra Peraba
5. Gangguan pada Sistem Saraf & Alat Indra
1. Sel Saraf
Fungsi sistem saraf yakni mendapatkan rangsangan, yg kemudian meneruskannya ke otak dlm bentuk impuls saraf, yg dilanjutkan lagi untuk diteruskan rangsangan tersebut ke potongan tubuh yg dituju. Dalam sistem saraf, otak merupa kan pusat metode saraf. Dengan demikian otak yg menertibkan metode – tata cara yg ada. Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf. Pembagian sel saraf menurut fungsinya dapat dibedakan menjadi : a). saraf sensoris, b). saraf penghubung, & c). saraf motoris. Fungsi saraf sensoris yakni meneruskan rangsangan yg diterima alat indra tubuh menuju ke otak. Fungsi saraf motoris yaitu meneruskan rangsangan dr otak ke otot-otot tubuh (efektor). Sedangkan fungsi saraf penghubung yakni menghubungkan antara sel saraf yg satu dgn sel saraf yg yang lain. Bisa dikatakan pula bahwa saraf penghubung mempunyai manfaat menghubungkan akson saraf sensoris sebuah sel saraf dgn dendrit saraf motoris sel saraf yg lain. Saraf penghubung banyak terdapat dlm organ otak. Pembagian sel saraf berdasarkan strukturnya, bisa dibedakan menjadi : a). saraf unipolar, b). saraf bipolar, & c). saraf multi polar.
- Sel saraf unipolar mempunyai satu juluran tubuh sel yg bercabang menjadi dendrit & akson.
- Sel saraf bipolar pada badan sel terdapat adanya juluran dendrit & akson.
- Sel saraf multipolar memiliki banyak juluran dendrit & satu juluran akson.
Struktur yg dimiliki suatu sel saraf akan mendukung atas fungsinya di dlm tubuh kita. Saraf sensoris yaitu tergolong dlm saraf unipolar, sedangkan untuk saraf penghubung termasuk dlm saraf bipolar. Sementara untuk saraf motoris tergolong dlm saraf multipolar.
Keterangan Gambar :
(a) saraf unipolar
(b) saraf bipolar
(c) saraf multipolar.
Sel saraf intinya terdiri dr tubuh sel, dendrit, & akson. Badan sel mempunyai inti sel (nukleus) yg dikelilingi oleh cairan sel (sito plasma). Di dlm sitoplasma sendiri terdapat aneka macam organel.
Teman – teman masih ingat kan mengenai organel apa saja yg ada di dlm sel? Selain tubuh sel, pada sel saraf pula terdapat dendrit & akson. Yang dimaksud dgn dendrit adalah pecahan sel saraf yg fungsinya yakni menerima rangsangan yg kemudian menghantarkannya ke badan sel. Bentuk dendrit yakni bercabang-cabang. Apakah yg dimaksud dgn akson itu? akson yakni cuilan sel saraf yg mempunyai kegunaan yakni membawa rangsangan menjauhi badan sel. Akson pada dengan-cara umum dilindungi oleh suatu selubung yg disebut selubung mielin. Selubung-selubung tersebut tidaklah seluruhnya menutupi permukaan akson, tetapi terdapat banyak titik yg tak tertutupi oleh selubung mielin tersebut. Bagian yg tak tertutupi oleh selubung mielin dinamakan nodus Ranvier.
Rangsangan mengalir di akson dgn sungguh cepat alasannya adalah rangsangannya meloncat dr satu nodus Ranvier ke nodus Ranvier selanjutnya. Bisa dibayangkan bagaimana akhirnya jikalau rangsangan yg disampaikan lambat. Misalnya pada saat orang terkena benda panas & rangsang yg disampaikan lambat maka yg bersangkutan kondisinya menjadi parah. Oleh sebab itu, kita mesti tetap bersyukur pada Allah yg sudah memberi kita saraf yg dlm menyampaikan rangsangnya cepat. Ujung-ujung dendrit & akson tak ditutupi oleh selubung supaya ujung akson sel saraf bisa berafiliasi dgn ujung dendrit sel saraf yg lainnya untuk meneruskan rangsangan. Tempat bertemunya ujung sel saraf yg satu dgn ujung sel saraf yg lain dinamakan sinapsis.
Pada daerah sinapsis, rangs angan tak lagi berbentukrangsangan listrik, namun diubah menjadi rangsangan kimia. Barulah sehabis hingga di sel saraf berikut nya, rangsangan diubah kembali menjadi rangsangan listrik. Perubahan dr rangsangan listrik menjadi rangsangan kimia di sinapsis sebenarnya merupakan sebuah karunia Tuhan Yang Maha Esa. Dengan rangsangan kimia ini, kekuatan rangsangan mampu diketahui sehingga mampu diputuskan rangsangan mana yg akan direspons lebih lanjut. Obatobat penghilang rasa sakit bergotong-royong bekerja pada sinapsis, yakni dgn cara menghalangi rangsangan.
2. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf sentra terdiri atas organ: otak & sumsum tulang belakang. Kumpulan dr tubuh-tubuh sel saraf yg letaknya pada metode saraf pusat disebut pusat saraf, sedangkan yg letaknya di luar tata cara saraf sentra disebut ganglion. Otak & sumsum tulang belakang dilapisi oleh tiga lapis selaput yg dnamakan meninges. Pada otak, selaput tersebut biasanya dinamakan selaput otak. Di antara ketiga lapis selaput tersebut terdapat sebuah cairan serebrospinal (cerebrospinal) yg fungsinya yaitu sebagai pelindung otak dr benturan. Cairan ini pula memiliki fungsi untuk membasahi sel saraf & menjinjing zat kuliner bagi otak.
a. Otak
Tulang-tulang tengkorak akan melindungi otak manusia. Volume otak kurang lebih 1200–1500 mL & untuk massa otak kira-kira 1,5 kg. Otak manusia mempunyai cuilan – kepingan yg dibagi dlm tiga potongan, antara lain : a). otak depan, b). otak tengah, & c).otak belakang. Untuk otak depan mencakup serebrum (otak besar), talamus, & hipotalamus. Sedangkan untuk otak belakang mencakup pons varoli (jembatan varol), medula oblongata, & serebelum (otak kecil). Adapun otak tengah membentuk unit fungsional yg disebut sebagai batang otak.
Fungsi Bagian Otak
Bagian otak besar dipisahkan oleh sebuah lekukan oleh karenanya otak terbagi menjadi otak besar kanan & otak besar kiri. Belahan otak kanan & otak kiri mengontrol tubuh pada bagian yg berlawanan. Otak kanan melaksanakan kontrol terhadap belahan tubuh sebelah kiri, sedangkan untuk otak kiri akan mengontrol potongan tubuh sebelah kanan. Apabiila seseorang memilikii kecencenderan melaksanakan sesuatu menggunakan tubuh cuilan kanan, ini dapat diartikan bahwa bagian otak kirinya lebih meningkat .
b. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang merupakan serpihan metode saraf pusat selain otak. Letak sumsum tulang belakang yakni di dlm kanal tulang belakang. Apabiila sumsum tulang belakang dipotong dgn potongan melintang maka akan tampakbahwa bagian luar berwarna putih, sedangkan untuk serpihan dlm warnanya yaitu debu-debu dgn bentuk seperti abjad H. Warna putih pada kepingan luar dikarenakan adanya lapisan lemak. Sementara itu, pada kepingan yg berwarna bubuk-abu memperlihatkan banyaknya kandungan tubuh sel saraf. Serabut saraf dr tubuh sel tersebut memanjang & ber cabang meninggalkan sumsum tulang belakang menuju serpihan tepi sehingga dinamakan sebagai saraf perifer (saraf tepi). Saraf perifer memanjang menuju aneka macam kepingan tubuh.
Salah satu peran sumsum tulang belakang adalah dlm gerakan refleks yg mana respon spontan kepada sebuah rangsangan yg terjadi dengan-cara tak disadari.
Saraf untuk gerakan refleks mempunyai alur yg lebih pendek dibandingkan dgn alur biasa alasannya tak melalui otak apalagi dahulu, melainkan hanya lewat sumsum tulang belakang. Alur ini diketahui dgn istilah lengkung refleks. Pada lengkung refleks dimulai pada waktu reseptor (peserta rangsang) mendapatkan rangsang. Kemudian, saraf sensoris membawa impuls (rangsangan) ke sumsum tulang belakang. Selanjutnya, rangsangan itu diteruskan ke saraf penghubung di materi abu & diteruskan lagi ke saraf motoris. Selanjutnya, saraf motoris membawa impuls keluar dr sumsum tulang belakang lewat akar ventral & membawa perintah ke otot untuk memberikan respons, contohnya berupa gerakan. Refleks sangat penting bagi kita lantaran refleks adalah salah satu gerakan yg sering menyelamatkan kita. Sebagai contohnya apabila tertusuk duri, dengan-cara cepat tubuhmu akan bergerak guna menyingkir dari duri tersebut.
3. Sistem Saraf Tepi
Saraf-saraf yg menghubungkan antara sistem saraf pusat dgn organ-organ tubuh disebut sebagai metode saraf tepi. Pembagian metode saraf tepi terbagi atas 1). sistem saraf somatis & 2). saraf autonom. Sistem saraf somatis menghantarkan impuls dr otak ke otot rangka & kulit atau sebaliknya, & sifatnya yakni disadari. Adapun untuk metode saraf autonom yakni menghantarkan impuls dr otak ke potongan alat-alat dlm tubuh atau sebaliknya, & sifatnya yaitu tak disadari. Fungsi tata cara saraf autonom antara lain untuk mengendalikan detak jantung, diameter pembuluh darah, laju respirasi, sekresi kelenjar, kerja alat ekskresi, & percernaan. Meskipun metode saraf autonom melakukan pekerjaan dengan-cara tak disadari, banyak pula potongan saraf autonom yg melakukan pekerjaan di bawah dampak kesadaran. Sistem saraf autonom dibedakan menjadi metode saraf simpatik & sistem saraf parasimpatik. Kebanyakan organ tubuh berhubugan dgn kedua sistem saraf tersebut yg lazimnya melakukan pekerjaan dengan-cara berlawanan (antagonistik). Saraf simpatik & saraf parasimpatik bekerja sama untuk menjaga keseimbangan fungsi organ-organ tubuh.
Contoh dr interaksi saraf simpatik & parasimpatik yaitu detak jantung yg terstruktur dikontrol oleh keseimbangan impuls dr saraf simpatik & saraf para simpatik. Secara terus-menerus, saraf simpatik menawarkan impuls yg kemudian diimbangi oleh imbas penghambatan dr saraf parasimpatik. Saraf parasimpatik memperlihatkan sinyal rangsangan yg akan memajukan acara perolehan energi, contohnya dgn memperlambat detak jantung. Sementara itu, sinyal yg dibawa oleh saraf simpatik akan memajukan keperluan kepada oksigen dgn mempercepat detak jantung.
4. Sistem Indra Manusia
Impuls (rangsangan) pertama kali terdeteksi oleh alat indra (sensoris). Alat indra mencakup lidah sebagai indra pengecap, hidung sebagai indra pembau, telinga selaku indra pendengar, mata sebagai indra penglihatan, & kulit sebagai indra peraba.
a. Lidah: Indra Pengecap
Permukaan pengecap kita terasa garang, hal ini karena terdapat tonjolan-tonjolan tak teratur yg disebut papila di mana papila memiliki banyak kuncup pengecap yg merupakan ruangan lingkaran yg di dalamnya terdapat sel pengecap. Di sel-sel pengecap tersebut bisa mendapatkan rangsangan kimia yg selanjutnya akan diteruskan ke otak. Lidah cuma mampu mencicipi empat rasa dasar, yakni rasa pahit, manis, asam, & asin.
Rasa yg lain selain rasa manis, asin, asam, & pahit adalah merupakan campuran antara rasa tersebut. Aroma yg ditimbulkan oleh sebuah materi masakan pula memengaruhi rasa sebuah kuliner. Oleh karena itu, apabiila hidungnya teman-sahabat tak berfungsi, misalnya dikarenakan terserang influenza, maka sahabat – sobat akan merasa kesulitan dlm menentukan rasa suatu makanan.
b. Hidung: Indra Pembau
Di dlm rongga hidung terdapat banyak sel-sel yg sungguh sensitif terhadap wangi. Hidung mampu mendeteksi zat-zat kimia dr udara yg masuk pada saat menghirup udara. Sel reseptor olfaktori (reseptor penciuman) menerima rangsangan bacin, lalau menghantarkannya ke otak untuk diterjemahkan jenis bau tersebut.
Jika dibandingkan dgn indra pembau yg dipunyai oleh berbagai macam hewan, misalnya anjing & harimau, indra pembau pada insan memang tak terlalu tajam. Walaupun demikian, indra pembau mempunyai peran yg sungguh penting bagi insan. Indra pembau pula mampu mengikuti keadaan dgn jenis amis yg ada pada lingkungan. Sebagai acuan, pada dikala teman – teman berada di tempat yg amis untuk beberapa menit pertama mungkin akan terasa bacin yg sungguh menyengat. Namun apabila terus berada di tempat tersebut maka usang kelamaan amis tersebut tak tercium lagi. Hal tersebut dikarenakan saraf-saraf pembau menjadi “kebal” atau menjadi terbiasa dgn jenis busuk yg ada di lingkungan tersebut.
c. Telinga: Indra Pendengar
Bagian telinga terdiri dr 3 serpihan yaitu telinga luar, indera pendengaran tengah, & indera pendengaran dalam.
1). Telinga Luar
Bagian pendengaran ini biasa kita kenal selaku daun telinga yg tersusun atas tulang beresiko sehingga mempunyai sifat yg elastis. Fungsi daun telinga yaitu untuk mengumpulkan getaran bunyi. Getaran bunyi kemudian diteruskan ke dlm lubang atau saluran pendengaran. Di dlm susukan pendengaran terdapat kelenjar minyak & rambut telinga yg akan mengikat kotoran yg masuk ke dlm pendengaran. Rambut indera pendengaran & kelenjar telinga mempunyai manfaat selaku pencegah masuknya benda asing ke dlm telinga. Gendang telinga (membran timpanum) merupakan batas antara indera pendengaran luar & pendengaran dalam
2). Telinga Tengah
Di belahan telinga ini dibatasi oleh gendang telinga di bagian luar & sekat tulang yg mempunyai dua lubang yaitu tingkap (jendela) oval & tingkap bulat. Di dlm rongga indera pendengaran, terdapat tiga tulang telinga yg melintang yg terdiri atas tulang martil, landasan, & sang gurdi. Ketiga tulang tersebut dihubungkan oleh sebuah sendi. Tulang martil melekat pada gendang telinga, tulang landasan terletak di tengah, & tulang sanggurdi menempel pada tingkap oval. Bentuk & posisi tulang indera pendengaran menolong dlm memperbesar getaran bunyi yg diteruskan lewat gendang pendengaran untuk kemudian dilanjutkan ke dlm telinga dalam. Di dlm rongga indera pendengaran tengah terdapat sebuah jalan masuk yg berhubungan dgn verbal, dinamakan jalan masuk Eustachius. Apabila terjadi pergantian tekanan udara, maka saluran Eustachius tersumbat karena gendang telinga menjadi cekung sehingga terdorong ke dalam. Keadaan ini dikenal dgn pekak. Saluran Eustachius yg tersumbat bisa kembali terbuka apabila kita menelan atau menguap.
3). Telinga Dalam
Bagian-penggalan indera pendengaran dlm terdiri dr utrikulus, sakulus, & koklea. Utrikulus & sakulus yaitu kantung yg di dalamnya terdapat suatu struktur yg mempunyai sel-sel rambut yg mana sel-sel rambut tersebut berkaitan dgn sel-sel saraf. Koklea disebut pula rumah siput sebab bentuknya berupa terusan yg melingkar mirip halnya rumah siput. Tingkap oval & tingkap bundar yaitu cuilan dr pangkal luar koklea. Kedua tingkap ini menjadi penghubung antara pendengaran tengah dgn koklea. Di penggalan dlm koklea terdapat dua buah membran yg berisi cairan. Kedua membran ini dihubungkan oleh membran yg mempunyai sel-sel rambut & sel-sel penyokong. Sel-sel tersebut sebagai saraf pendengaran yg mempunyai kegunaan mengganti getaran suara menjadi impuls. Di dlm pendengaran dlm pula terdapat tiga buah kanal semisirkularis yg berisi sebuah cairan. Dasar ketiga akses menempel pada gelembung yg disebut ampula. Dalam ampula terdapat krista yg berisi sel-sel rambut, sel-sel penyokong, & materi mirip supaya-agar. Selain sebagai indra pendengaran, indera pendengaran potongan dlm berfungsi selaku indra keseimbangan. Di dlm tiga kanal semisirkularis terdapat cairan & sel rambut sensoris. Pada waktu kepala berganti posisi, cairan dlm jalan masuk semisirkularis menekan rambut sensoris. Sel saraf sensoris mendeteksi gerakan rambut tersebut & mengirimkan impuls ke otak. Impuls ini menunjukkan data posisi kepala sehingga tubuh mengetahui posisinya.
d. Mata: Indra Penglihatan
Bagian utama mata yaitu bola mata. Bagian yg lain dr mata selaku pelindung bola mata yakni alis mata, kelopak mata, bulu mata, & kelenjar air mata. Bola mata dilindungi oleh suatu lapisan kuat atau dinding. Untuk dinding bola mata terbagi menjadi tiga potongan, & untuk masing-masing mempunyai karakteristik berlawanan.
- Bagian paling luar dinamakan sklera. Lapisan ini tipis tetapi kuat, warnanya putih, & mengandung jaringan pengikat. Adanya jaringan pengikat mendukung fungsi sklera untuk melindungi mata
- Lapisan tengah berjulukan koroid yg membentuk bagian bernama iris di serpihan depan. Koroid adalah jaringan berwarna gelap, tipis, & mengandung banyak pembuluh darah untuk memasok oksigen ke seluruh pecahan mata. Bentuk iris ialah cakram & merupakan penggalan yang mengandung otot olehkareanya bisa membuka & menutup dengan-cara melingkar (sirkuler). Dengan mengganti ukurannya, intensitas cahaya yg masuk melalui pupil bisa dikelola. Iris merupakan potongan yg menunjukkan warna pada mata.
- Lapisan potongan dlm dinamakan retina. Bagian ini mengandung banyak fotoreseptor, yakni sel-sel yg peka kepada cahaya. Retina adalah tempat terbentuknya bayangan benda yg dilihat mata.
Cahaya masuk lewat pupil & bayangannya jatuh di retina. Tanpa kemudahan, mata mampu menyaksikan benda dr jarak jauh (lebih dr 6 meter), bayangannya jatuh sempurna pada retina. Namun, bayangan benda pada jarak kurang dr 6 meter akan jatuh di belakang retina oleh karenanya akan terlihat kabur. Untuk menyaksikan benda pada jarak bersahabat, mata harus melaksanakan akomodasi dgn cara mengganti kecembungan lensa mata. Otot-otot mata akan menambah kecembungan lensa sehingga bayangan benda dr jarak bersahabat bisa jatuh di retina.
e. Kulit: Indra Peraba
Kulit termasukdalam organ dlm sistem ekskresi insan sekaligus merupakan panca indra manusia yaitu selaku indra peraba. Hal ini dikarenakan pada kulit terdapat sel-sel sensoris yg peka kepada panas, cuek, sentuhan, tekanan, & rasa sakit.
Rangsangan yg ditangkap oleh reseptor sensoris pada kulit akan mengalir melalui tata cara saraf pusat hingga mencapai cuilan korteks otak. Misalyaa, lewat sentuhan tangan akan dihasilkan acara elektrik yg disampaikan ke kepingan korteks otak. Kemudian, otak akan melaksanakan identifikasi rangsangan sesuai dgn lokasi di mana rangsangan ditemukan. Oleh karena itu, lewat tangan mampu dimengerti apakah benda yg disentuh tersebut yaitu benda yg agresif atau benda yg halus. Jika rangsangan didapatkan dengan-cara serentak, otak pula bisa pribadi menyampaikan berita bahwa benda yg disentuh terasa panas atau acuh taacuh.
5. Gangguan pada Sistem Saraf & Alat Indra
1. Sistem Saraf
Berikut ini merupakan beberapa pola gangguan pada metode saraf.
a. Stroke
- Stroke merupakan penyakit terganggunya fungsi otak karena sel-selnya mati balasan terganggunya aliran darah pada otak. Penyebab terutama yaitu tekanan darah tinggi & keunggulan kolesterol.
b. Epilepsi
- Epilepsi merupakan penyakit akibat adanya letusan-letusan listrik pada impuls di sel saraf otak. Efek yg terlihat pada ketika terjadi serangan bermacam-macam, bergantung pada penggalan mana yg terusik. Misalnya, apabila yg diserang pada daerah motoris & kawasan kesadaran, orang yg terserang akan kejang-kejang & hilang kesadaran.
c. Rabies
- Rabies atau penyakit anjing gila pada manusia yg ditularkan lewat gigitan binatang, seperti lewat gigitan anjing. Penyakit tersebut ditularkan lewat air liurnya. Virus rabies akan meraih otak & sumsum tulang belakang melalui saraf tepi. Bagi penderita rabies akan mengalami tanda-tanda panas, cemas, kejang-kejang, & bisa meninggal akhir kelumpuhan. Pencegahannya yg mampu dilakukan yakni dgn vaksinasi.
2. Alat Indra
Berikut ini beberapa contoh gangguan pada alat indra.
a. Rabun Dekat (Hiperopia)
- Suatu kelainan mata yg menimbulkan seseorang tak mampu melihat benda dgn jelas pada jarak dekat. Penyebabnya yakni bayangan benda jatuh di belakang retina. Bagi penderita rabun dekat bisa ditolong dgn memakai kacamata berlensa cembung. Dengan kacamata tersebut maka bayangan benda akan jatuh sempurna di retina & penderita bisa menyaksikan benda dgn wajar .
b. Rabun jauh (Miopia)
- Bagi penderita rabun jauh akan mengalami gangguan dlm melihat benda-benda yg jauh. Hal ini terjadi sebab bayangan benda jatuh di depan retina. Untuk menolongnya maka penderita memakai kacamata berlensa cekung, penderita bisa dibantu penglihatannya sehingga bisa melihat benda-benda yg jaraknya jauh dgn terperinci.
c. Astigmatis
- Penglihatan yg kabur dikarenakan cahaya tak jatuh tepat pada satu titik di retina. Pada umumnya karena kornea atau lensa tak rata. Bagi penderita astigmatis dapat ditolong dgn menggunakan kacamata berlensa silindris sehingga pandangan tak kabur.
Untuk membuat lebih mudah mempelajarinya, berikut diagram alurnya
Selengkapnya tentang materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX dapat di lihat melalui link berikut ini >>> Rangkuman Materi Pelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas 9
Demikian lah artikel yg berjudul Sistem Koordinasi & Alat Indra pada Manusia (Artikel Materi IPA Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas 9) yg gampang-mudahan berguna. Terimakasih.