Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi

Asumsi & Konsep Dasar Akuntansi ✓ Penyusunan prinsip akuntansi menggunakan perkiraan & prinsip dasar tertentu. Yang dimaksud dgn asumsi dasar akuntansi di sini yaitu aspek dr lingkungan di mana akuntansi tersebut dijalankan. Sedangkan pemahaman dr rancangan dasar akuntansi yakni pedoman yg digunakan dlm menyusun prinsip akuntansi.

Kita akan mencar ilmu bareng perihal Asumsi & Konsep Dasar Akuntansi

Daftar Isi

1. Asumsi dasar akuntansi
2. Konsep dasar akuntansi

Asumsi & Konsep Dasar Akuntansi

 Penyusunan prinsip akuntansi menggunakan asumsi & prinsip dasar tertentu Asumsi & Konsep Dasar Akuntansi

Asumsi dasar akuntansi

Struktur akuntansi didasari pada beberapa perkiraan dasar. Adapun untuk asumsi dasar akuntansi tersebut terdiri atas kesatuan usaha khusus (sparate entity), keberlangsungan perjuangan (going concern), pemakaian unit moneter dlm pencatatan (monetery unit) & tepat waktu (time periode). Berikut klarifikasi tentang masing – masing asumsi dasar tersebut.
a. Kesatuan usaha khusus (sparate entity/ economic entity)
Pada perkiraan dasar kesatuan usaha khusus, perusahaan dilihat sebagai suatu perjuangan yg bangkit sendiri, yg terpisah dr pemilik perusahaan. Atau mampu pula disebutkan bahwa perusahaan dianggap selaku unit akuntansi yg terpisah dgn pemiliknya atau dr kesatuan usaha yg yang lain. Dengan demikian semua transaksi yg ada dlm perusahaan harus dipisah dgn transaksi pribadi pemilik perusahaan.
b. Kontinuitas perjuangan (going concern/continuity)
Asumsi dasar akuntansi ini menilai bahwa perusahaan akan hidup terus & tak akan terjadi lukuidasi untuk masa yg akan tiba. Penekanan dr asumsi ini ialah asumsi kepada perusahaan bahwa akan tersedia cukup waktu untuk menyelesaikan usaha, perjanjian atau perjanjian. Sehingga dgn demikian dibentuk berbagai metode penilaian & pengalokasian di dlm akuntansi. Untuk misalnya yakni adanya prosedur amortisasi & depresiasi. Suatu perusahaan dipandang tak cukup bukti bahwa perusahaan akan berhenti usahanya maka economic entity tersebut dipandang akan hidup terus & begu dgn sebaliknya.

  Pengertian Dan Jenis-Jenis Saham (Saham)

c. Penggunaan unit moneter dlm pencatatan
Transaski yg ada dlm perusahaan mampu dijalankan dgn menggunakan ukuran unit fisik, namun tak seluruh transaksi tersebut menggunakan ukuran fisik yg sama. Dengan demikian akan terjadi kendala dlm menyusun pembukuan keuangan. Untuk mengatasi hambatan tersebut maka digunakan unit moneter pada dikala terjadinya transaksi. Unit moneter tersebut yaitu mata uang dr negara dimana perusahaan tersebut berada.
Pencatatan suatu transaksi dgn menggunakan mata uang pada waktu terjadinya transaksi dikenal dgn ongkos historis (history cost). Dasar ini digunakan dgn asumsi bahwa daya beli yg terjadi stabil & tak akan menjadikan adaptasi-penyesuaian. Namun apabila terjadi perubahan daya beli yg tajam (terutama inflasi) maka pembukuan keuangan yg memakai ongkos histori akan menunjukkan gambaran yg tak sesuai dgn keadaan yg sebenarnya.

d. Periode waktu (time periode/ periodecity)
Aktivitas sebuah perusahaan akan berjalan terus dr periode yg saatu ke periode yg yang lain dgn tingkat volume & laba yag berlainan-beda. Persoalan yg timbul ialah pengukuhan & pengalokasian ke dlm periode-periode tertentu yg mana dibuat pembukuan keuangan. Pembuatan laporan keuangan harus sempurna waktu biar manfaat laporan keuangan tersebut mampu dicicipi bagi kreditur & pula bagi manajamen mirip apa yg menjadi tujuan lazim laporan keuangan. Sehingga dgn demikian perlu dilaksanakan alokasi ke periode – periode untuk transaksi – transaksi yg mempengaruhi beberapa periode.

Konsep dasar akuntansi

Yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi antara lain prinsip ongkos historis (historical cost principle), prinsip mempertemukan (matching principle), prinsip konsistensi (consistency principles) dan prisip lengkap (full disclousure). Berikut klarifikasi konsep dasar akuntansi tersebut.

a. Biaya historis (historical cost principle)
Pada prinsip ini menginginkan pemakaian harga perolehan di dlm pencatatan aktiva, utang, modal & ongkos. Yang disebut sebagai harga perolehan ialah harga pertukaran yg telah disetujui oleh kedua belah pihak dlm suatu transaksi. Oleh karena biaya historis menurut pada harga pertukaran antara pihak-pihak yg bebas sehingga terdapat kesulitan atau hambatan dlm menentukan besarnya harga apabila syarat-syarat tersebut tak terpenuhi. Sebagai contoh yakni pertolongan hadiah. Pada kondisi ini tak terdapat harga pertukaran yg terjadi & pula kemunginan besar pihak yg memberi hadiah merupakan pihak yg ada/ akrab relevansinya dgn perusahaan. Kendala yang lain contohnya adanya pertukaran aktiva dgn aktiva atau dgn saham.
Meskipun kendala yg dihadapi kalau memakai biaya historis masih ada, tetapi prinsip biaya historis merupakan data yg dianggap yg paling objektif & mampu diperiksa kebenarannya. Prinsip ongkos historis berhubungan erat dgn asumsi bahwa unit moneter yg digunakan adalah stabil. Namun pada kenyataanya bahwa nilai mata uang kita (rupiah) nialainya menurun karena adanya inflasi. Kenyataan seperi ini yg biasa memunculkan sebuah kritik atas biaya historis & terdapat pengusulan untuk menggunakan prinsip yg lainnya yg memperhitungkan adanya perubahan nilai mata uang (rupiah) seperti price-level adjusment & current cost accounting.

b. Prinsip pengakuan pemasukan (revenue recognition principle)
Pengertian pemasukan ialah fatwa aktiva (harta-harta) yg terjadi karena adanya penyerahan barang atau jasa yg dijalankan oleh unit usaha dlm satu periode. Istilah pendapatan pada prinsip pengesahan pendapatan merupakan istilah yg luas, termasuk di dalamnya pemasukan sewa, bunga, keuntungan penjualan aktiva & lain-lain. Umumnya pemasukan diakui pada waktu terjadinya pemasaran barang/ jasa yaitu pada dikala terdapat kepastian tentang besarnya pemasukan yg diukur dgn aktiva yg diterimanya. Ketentuan tersebut tak selamanya mampu diterapkan, lantaran terdapat pengecualian-pengecualian. Untuk pengecualian tersebut ialah legalisasi pendapatan pada dikala bikinan tamat, selama masa buatan & pada waktu kas diterima. Pengakua pada waktu produksi final digunakan dlm penambangan logam mulia mirip halnya pada penambangan emas atau penambangan perak. Pengakuan pendapatan selama bikinan terjadi dlm kontrak – kesepakatan jangka panjang. Pengakuan pendapatan pada waktu uang diterima yaitu terjadi pada penjualan dengan-cara angsuran.

  Contoh Jurnal Penyesuaian

c. Prinsip mempertemukan (matching principle)

Pengertian prinsip mempertemukan yaitu mempertemukan antara ongkos yg dikeluarkan & pemasukan yg timbul lantaran ongkos tersebut. Apabila pegakuan terhadap suatu pendapatan ditunda maka pembebanan biayanya pula harus ditangguhkan . Kendala yg dihadapi pada prinsip ini yakni adanya biaya – ongkos yg timbul tetapi biaya tersebut tak berafiliasi dengan-cara langsung dgn pendapatannya. Contoh ongkosnya yakni biaya administrasi & biasa . Kesulitan yg lainnya yaitu ongkos – ongkos yg mempunyai masa manfaat lebih dr satu periode.

d. Prinsip konsistensi (consistency principle)
Supaya laporan keuangan mampu diperbandingkan maka mekanisme & sistem yg digunakan dlm akuntansi perusahaannya harus konsisten dr tahun ke tahun. Konsistensi ini bukan mempunyai arti bahwa perusahaan tak diperkenankan untuk mengganti tata cara. Jika terjadi pergantian sistem dlm akuntansi & jumlahnya akan mempengaruhi laba perusahaan maka mesti di ungkapkan dlm laporan keuanagan.

e. Prinsip pengungkapan lengkap (full disclousure principle)
Pengertian pengungkapan dengan-cara lengkap yaitu menghidangkan info dengan-cara lengkap dlm laporan keuangan.

Itulah postingan di wargamasyarakat yg bertemakan akuntansi dgn judul Asumsi & Konsep Dasar Akuntansi yg mudah-mudahan mampu memberi faedah.

Untuk melihat artikel akuntansi seluruhnya di blog wargamasyarakat ini dapat dilihat di >>> akuntansi keuangan