Menulis puisi itu mudah. Asal tau caranya. Pertama-tama memilih tema. Kemudian judulnya.
Setelah itu, barulah bercerita. Perhatikan juga opsi kata. Hati-hati dengan rima.
Di bawah ini yaitu acuan puisi pemandangan. Menceritakan berbagai keindahan. Yakni keindahan alam raya.
Keindahan negeri Indonesia. Seperti gunung, sawah, ataupun pantainya.
Daftar Isi
Puisi Pemandangan Gunung Yang Megah
Keindahan alam pegunungan selalu mempesona. Para pujangga mengungkapkannya dengan puisi.
Gunung merupakan ciptaan Allah. Fungsinya ialah untuk menahan bumi dari berbagai goncangan.
Selain itu, gunung pun menunjukkan keindahan. Sehingga banyak puisi bertemakan alam dengan judul perihal gunung.
Sekarang marilah kita berguru. Yakni membuat puisi perihal panorama gunung.
Pemandangan Di Kaki Gunung
Menatapmu memberiku kekaguman
Engkau tinggi dan menjulang
Menyentuh putihnya awan
Tentangmu semuanya menarik
Di kaki gunung di segi lembah
Terlihat perkampungan sungguh indah
Rumahnya kecil dan mungil
Disampingnya sungai mengalir
Hamparan Sawah Desa
Kemanapun saya menatap
Hamparan sawah saya berjumpa
Milik petani yang bersahaja
menerima alam dengan mesra
Kicau burung terdengar bernyanyi
Melengkapi rasa senang
Bermain-main sejak pagi
menghirup segar udara desa.
Sawah Indah berwarna hijau
menyanggupi pulau-pulau
terbentang di alam nusantara
keindahan dari Tuhan Yang Esa.
Pemandangan Pantai dengan Ombaknya
Diam-diam gelombang menyusur
Di bibir pantai yang berpasir
kerikil karang tak mau hancur
Angin lautan datang mendesir
pantai kecil beriak riak
karena angin datang perlahan
menggoyangkan perahu bergerak
yang berlayar di tangan nelayan.
Pantai Indah
bergulung-gulung lah gelombang
menuju pantai perlahan-lahan
kemudian pecah dalam deraian
Pasir Putih luas terbentang
menyambut maritim dan ombaknya
memeluk angin dengan tabah
memeluk ombak dengan bunyinya.
Puisi Pemandangan 2 Bait
Berdiri saya di tepi pantai
Menyaksikan luas lautan
ombak datang berderai
Bagai Putri sarat keindahan.
Sejenak aku pun merenung
Betapa indah segala ciptaan
dari pantai hingga gunung
bukti keagungan dari Tuhan.
Puisi Pemandangan Alam 3 Bait
Pergi saya dari kota
menyusuri tanah Desa
pemandangan alangkah indahnya
merasa senang sampai di dada.
Jalannya naik dan menurun
di antara tanah perbukitan
Sangat hijau tak mirip gurun
Itulah daya tarik persawahan.
Dan burung-burung berkicauan
melayang bebas di pepohonan
bernyanyi di alam semesta
menambah suasana semakin besar hati.
Puisi Pemandangan 4 Bait
Dalam sebuah perjalanan
Kulepaskan mata memandang
Diantara dua jurang
Jalan berkelok di kerikil karang
Nun jauh disana
Terhampar hutan begitu hijau
Mungkin belum pernah terjamah
Hutan yang asri walau kemarau
Alangkah tentram seluruh alam
Bila dilihat dari kejauhan
semuanya tampak Harmoni
Kehidupan ini begitu asri.
Alam ini berbahagia
alasannya adalah Tuhan sudah menghiasnya
Dilengkapi bunga-bunga
yang berseri sepanjang periode.
Puisi Pemandangan 5 Bait
Lihatlah Bagaimana alam ini
Diciptakan Tuhan berseri-seri
Penuh dengan keindahan
Dari gunung hingga ke lautan
Sawah sawah lebar terbentang
Gunung-gunung tinggi menjulang
Lembah-lembah begitu indah
Pantai-pantai selalu berderai
Cahaya mentari sepanjang hari
Selalu ada walau animo berganti
menyuburkan tanah dan hutan
melahirkan segala bentuk kekayaan.
Lihatlah Sungai senantiasa mengalir
Membawa kenangan dan keinginan
Bagi para petani di desa
Yang hidup senang dalam sederhana.
Mereka berjalan di pematang sawah
Jangan membawa impian di bahu
bila siang di gubuk tua
Melepaskan segala lelahnya.
Puisi Alam
Jika ingin membaca puisi alam, di sini pun telah disediakan. Puisi perihal gunung, sawah, lautan, dan sebagainya. Baca di Puisi Tentang Alam.
Puisi Pantai
Pantai ialah ilham. Tentang ombaknya. Atau perihal gelombang. Bisa juga wacana pasirnya. Kumpulan puisi pantai ada disini. Baca di Puisi Pantai.
Alam Pedesaan
Alam pedesaan selalu damai. Pemandangannya indah. Penduduknya ramah. Suasananya pun asri. Bacalah puisi wacana pedesaan.
Puisi Pegunungan
Pemandangan gunung begitu megah. Tingginya yang menjulang. Lembah-lembah nya yang begitu indah. Dan hamparan sawah. Melihat petani memetik padi. Kadang berdiri kadang membungkuk. Disertai dengan angin yang semilir. Semakin sentosa dilihatnya. Baca di puisi pegunungan.
Tebing
Rumah-rumah di sisi tebing
Di kaki gunung yang menjulang
Kadang mengecil kadang beriring
Memandangnya tak jenuh jenuh.
Sisi tebing amat curam
Aku merasa sungguh angker
Tapi penduduk di sana
Manakah hidup dalam bahagia.
Bila Pagi Pergi ke ladang
Untuk memetik cabe dan sayuran
Ada pula pohon-pohon tinggi
Di sana tersedia buah-buahan.
Dan jika senja datang
Kaki mereka melangkah pulang
Seharian telah mereka melakukan pekerjaan
Saatnya untuk melepas lelah.
Di Sisi Hutan
Pohon cemara ini
Telah ku kenal harumnya
Menikmati semenjak pagi
Bercengkrama bareng keluarga.
Di segi hutan pohon cemara
Di punggung gunung yang berbunga
Ada keheningan di dalam dada
Mengalir pula rasa senang.
Puisi Pemandangan Anak SD
Puisi pemandangan untuk anak Sekolah Dasar. Tentunya mengatakan keindahan. Tentang sawah atau alam pedesaan.
Atau wacana kampung yang terpencil. Berada di kaki gunung. Yang masyarakatnya sederhana.
Puisi pemandangan haruslah sederhana. Karena mesti dimengerti oleh bawah umur sekolah. Terutama belum dewasa sekolah dasar.
Di bawah ini yaitu kumpulan acuan puisi. Sebagai materi pembelajaran belum dewasa. Terutama anak kelas 2, 3,4,5, dan kelas 6.
Mereka umumnya sudah diajarkan bagaimana menciptakan puisi.
Beberapa teladan puisi untuk anak-anak. Diantaranya:
Puisi ihwal keinginan
Puisi tentang kupu-kupu
Puisi perihal kunang-kunang
Puisi tentang alam yang singkat
Puisi ihwal taman
Dan pastinya masih banyak lagi. Kita mampu menciptakan puisi bertemakan keluarga. Misalnya puisi wacana ibu atau ayah.
Atau puisi perihal aktivitas di rumah. Kegiatan selama berlibur. Dan puisi-puisi wacana keceriaan.
Laut Biru
Oh Laut Biru
Sungguh indah panorama mu
Begitu luas engkau membentang
dari pantai hingga ke ujung sana.
Ombakmu bergulung-gulung
Menghempas perahu dan sampan
Bermain-main dengan nelayan
Kupandangi indah gak pernah bosan.
Padi Siap Disabit
Berbulan-bulan sudah ditunggu
kapan engkau akan menguning
Para petani senantiasa berharap
Agar engkau sarat berisi
Wahai padi di tengah sawah
berdirimu sangatlah indah
Banyak insan terkagum-takjub
Lebih indah dari bunga sekuntum.
Gemericik
Gemericik air sungai
Yang mengalir di sela bebatuan
Di antara suara pedesaan
Terdengar begitu mengharukan.
Airmu sarat kejernihan
Suaramu sarat kedamaian
Melengkapi desa yang permai
Menemani benih yang disemai.
Pemandangan Hujan Di Pagi
Aku gres final salat
Di subuh yang cukup cuek
Selesai mengucap doa
Hujan di luar bersama angin.
Tik tik tik
Air menitik di atas atap
Suaranya merdu di telinga
Ingin ku lihat lewat jendela.
Hujan turun bergerimis
Perlahan-lahan jatuh ke bumi
Angin masbodoh berhembus
Menerpa daun daun yang hijau.
Pemandangan di pagi hari
Ketika hujan turun ke bumi
Semuanya terlihat segar
Tersiram air dari awan.
Burung Kecil Di Tepi Sawah
Burung kecil di tepi sawah
Mengajak sahabat-temannya
Bermain-main dengan pagi
berlalu melayang kalau ada petani
Burung kecil berkicau -kicau
Di antara tadi yang hijau
Bila hati sudah matang
Burung kecil kembali tiba.
Burung mencari makan
Di antara padi-padian
Dari pagi sehingga petang
Burung kecil bernyanyi riang.
Taman Bungaku
Taman bungaku telah mekar
Batangnya berkembang dengan besar
Ada melati ada mawar
Semuanya terlihat sekarang.
Taman bungaku slalu berseri
Aku siram setiap hari
Agar kembang-kembang bersemi
Menemani hari-hari.
Pemandangan Malam Purnama
Malam ini terang bulan
Bulan purnama bercahaya
Menyembul di antara awan
Sungguh syahdu situasi
Ingin aku memetikmu
Wahai Purnama yang jelita
Seperti apakah muka mu
Ingin aku menyentuhnya.
Burung malam melayang tinggi
Melintasi kegelapan
Kemanakah mereka pergi
Di tengah malam dalam kesunyian
Pemandangan Di Tepi Sungai
Sungai besar air mengalir
Di sanalah pusat kehidupan
Rumah-rumah bangkit di tepi
Bagaimana lambang di atas air.
Sampan sampan hilir mudik
Dari hulu hingga ke hilir
tampakorang memancing
dihembus angin semilir.
Pemandangan Indah
Di antara dua lembah
Mengalir sungai yang sungguh indah
Nun jauh di ujung sana
Air menggeluti berada.
Di lereng-lereng gunung
Sawah petani menghampar hijau
Bagaikan selendang penari
Yang terbentang di tampang bumi.
Pemandangan Hutan
Di dalam hutan rimba
Tunggu pohon-pohon yang renta
Di antara semak belukar
Berdiri kokoh dan kekar.
Jika dilihat dari jauh
Hutan rimba hijau mempesona
Karena hutan bumi tersadar
Dari banyak bala bencana.
Pemandangan Sekolah
Pintu gerbang menyambut di depan
Tempat kami usulan jalan
Bunga-bunga mekar di taman
Di antara pepohonan.
Itulah sekolahku
Pemandangan yang selalu kurindu
Tempat saya belajar
Kan ku kenang sepanjang waktu.
Puisi Keindahan Laut
Mentari pagi mulai bercahaya
Menerangi langit Timur
Awan tipis mengambang
Mengiringi pagi yang cerah
Angin berhembus sungguh lembut
Datang dari kejauhan
Laut tenang beriak-riak
Gelombang kecil pecah berderai.
Alangkah megah pemandangan
Di antara langit dan lautan
Terlihat alam luas membentang
Tiada apa yang menghalang.
Pemandangan Senjakala
Akhirnya datang senjakala
Mewarnai langit dengan merah
Dihiasi burung-burung terbang
Sekumpulan bangau yang sedang pulang.
Inilah keindahan alam
Yang tersaji sebelum malam
Bersatu di dalam senja
menghiasi alam desa.
.
.
Pengarang: Anna Noer Jannah
Itulah beberapa teladan puisi panorama. Dengan membacanya, agar kita tambah cinta alam.
Kita menjaganya. Melestarikan keindahannya. Dan jangan sampai merusaknya.