Perilaku Konsumen & Perilaku Produsen – Barang & jasa yg diperlukan konsumen merupakan hasil dr produsen, sehingga produsen & pelanggan bisa melaksanakan kegiatan ekonomi. Maka dr itu, admin akan bagikan poin-poin penting artikel mengenai Perilaku Konsumen & Perilaku Produsen di bawah ini.
Daftar Isi
A. Perilaku Konsumen & Perilaku Produsen
Anda mungkin pernah mempunyai harapan untuk berbelanja sebuah barang dr duit sakumu sendiri, contohnya tas sekolah. Dengan sisa duit yg ananda punya, ananda mungkin pula ingin membeli peralatan sekolah yg lain. Bila duit saku yg ananda terima bertambah, kemungkinan ananda pula ingin berbelanja barang-barang yg lain, mirip sepatu atau berbelanja voucher pulsa isi ulang. Nah, dr kegiatan di atas ananda mampu menyaksikan bahwa makin besar pendapatan seseorang makin beragam keinginannya untuk berbelanja barang/jasa.
Perilaku Konsumen & Perilaku Produsen |
Jadi, para konsumen dlm melaksanakan kesibukan ekonomi sungguh dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Dengan kata lain besar kecilnya pendapatan akan memengaruhi konsumen dlm membeli barang/jasa yg dihasilkan oleh produsen.
Dengan demikian, pelanggan yakni pihak yg melaksanakan kesibukan untuk menghabiskan atau mempergunakan barang & jasa. Sementara itu, produsen merupakan pihak yg melakukan kegiatan untuk membuat atau menciptakan barang & jasa, sehingga kedua pihak tersebut mampu melakukan kegiatan ekonomi.
1. Pelaku-Pelaku Ekonomi
Perekonomian Indonesia yg menganut sistem ekonomi kerakyatan menuntut peran dr semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah guna meraih tujuan utama yaitu ekonomi kerakyatan.
Dalam ilmu ekonomi, aktivitas-kesibukan ekonomi dijalankan atau dijalankan oleh lima pelaku utama selaku berikut.
Rumah Tangga
Rumah tangga yg dimaksudkan ialah rumah tangga konsumsi yakni baik individu maupun kelompok yg bermaksud untuk menggunakan atau menggunakan barang atau jasa. Dalam rumah tangga keluarga mempunyai faktor buatan berupa tenaga kerja & modal. Faktor buatan ini oleh rumah tangga keluarga dijual pada rumah tangga perusahaan dgn memperoleh kompensasi atau imbalan berbentukupah & honor serta bunga & sewa.
Kelompok rumah tangga melaksanakan aktivitas-aktivitas pokok selaku berikut.
- Menerima penghasilan dr para produsen / perusahaan yg berbentuksewa, upah & gaji, bunga, & keuntungan.
- Menerima penghasilan dr lembaga keuangan berupa bunga atas tabungan-tabungan mereka.
- Menjalankan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen).
- Menyisihkan sisa dr penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-lembaga keuangan.
- Membayar pajak pada pemerintah.
- Masuk dlm pasar duit selaku pembeli, lantaran keperluan mereka akan duit tunai untuk transaksi sehari-hari.
Perusahaan/Produsen
Perusahaan atau rumah tangga perusahaan yakni setiap bentuk perjuangan yg menjalankan setiap jenis usaha yg bersifat tetap & terus-menerus & didirikan, melakukan pekerjaan , serta berkedudukan dlm wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan & keuntungan.
Kelompok perusahaan atau produsen melakukan aktivitas-kesibukan pokok selaku berikut.
- Memproduksi & memasarkan barang-barang atau jasa-jasa, yakni sebagai pemasok (supplier) di pasar barang.
- Menyewa atau menggunakan faktor-aspek bikinan yg dimiliki oleh rumah tangga konsumsi untuk proses bikinan.
- Menentukan pembelian barang-barang modal & stok barang yg lain.
- Meminta kredit dr forum keuangan untuk membiayai investasi mereka atau pengembangan usaha mereka.
- Membayar pajak atas penjualan barang hasil produksinya.
Pemerintah
Dalam tata cara demokrasi ekonomi di Indonesia, pemerintah memegang peranan penting dlm aktivitas ekonomi yg ditujukan untuk memutuskan kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi.
Kebijakan pemerintah tersebut dlm rangka memakmurkan rakyat sebagaimana yg tercantum dlm Pasal 33 UUD 1945.
Adapun kebijakan pemerintah di bidang ekonomi antara lain selaku berikut :
- Kebijakan fiskal, merupakan kebijakan pemerintah yg bekerjasama dgn pemasukan & pengeluaran negara, atau yg berkaitan dgn anggaran pendapatan & belanja negara.
- Kebijakan moneter, yakni kebijakan pemerintah untuk mengontrol jumlah peredaran duit & menjamin kestabilan nilai duit, supaya tak terjadi inflasi.
- Kebijakan keuangan internasional, yakni langkah-langkah yg diambil pemerintah di bidang keuangan dlm hubung-annya dgn dunia internasional, baik jual beli internasional maupun kerja sama ekonomi internasional.
Kegiatan ekonomi yg dilakukan pemerintah antara lain berupa :
- menarik pajak langsung & pajak tak eksklusif,
- membelanjakan penerimaan negara untuk berbelanja barang-barang keperluan pemerintah,
- meminjam duit dr mancanegara,
- menyewa tenaga kerja, dan
- menyediakan keperluan uang kartal bagi penduduk .
Lembaga-Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan yg dimaksud yakni bank atau lembaga keuangan bukan bank yg melakukan kegiatan keuangan untuk memperlancar jalannya perekonomian suatu negara. Kelompok lembaga keuangan melaksanakan aktivitas pokok antara lain:
- menerima simpanan/deposito dr rumah tangga pelanggan & rumah tangga produsen,
- menyediakan kredit pada perusahaan/produsen untuk membuatkan usahanya (investasi), dan
- menyediakan duit giral untuk melaksanakan transaksi keuangan.
Masyarakat Luar Negeri
Suatu negara tak akan mampu mencukupi kebutuhan dgn memproduksi barang sendiri, tanpa adanya pinjaman atau kekerabatan dgn negara lain. Untuk mencukupi keperluan ekonomi tersebut diinginkan peranan penduduk mancanegara, sehingga kegiatan ekonominya pula sungguh dipengaruhi oleh dunia internasional. Makara aktivitas ekonomi yg dilaksanakan oleh penduduk mancanegara ialah kesibukan ekonomi internasional, meliputi segala kesibukan mengenai relasi ekonomi antarnegara, baik mengenai jual beli internasional maupun kemudian lintas pembayaran internasional, serta kolaborasi ekonomi regional & internasional.
Berikut ini yakni kegiatan ekonomi yg dilaksanakan oleh golongan penduduk luar negeri :
- Menyediakan keperluan barang impor.
- Membeli hasil-hasil barang ekspor suatu negara.
- Menyediakan kredit untuk pemerintah & swasta dlm negeri.
- Masuk ke dlm pasar duit dlm negeri selaku penyalur uang (devisa) dr mancanegara, peminta kredit, & duit kartal rupiah untuk keperluan cabang-cabang perusahaan mereka di Indonesia.
- Sebagai penghubung pasar duit dlm negeri dgn pasar uang mancanegara.
2. Nilai Suatu Barang
Setiap kali ananda melaksanakan kesibukan ekonomi senantiasa bermitra dgn barang & jasa. Nah, barang & jasa yg digunakan, baik oleh konsumen maupun produsen dlm aktivitas ekonomi tersebut mempunyai nilai.
Nilai suatu barang yg dimaksud merupakan kesanggupan pakai barang untuk menyanggupi keperluan insan & kesanggupan tukar barang terhadap yg lain. Dari pengertian tersebut, maka nilai suatu barang dapat dibedakan menjadi dua, yakni berdasarkan nilai pakai & nilai tukar.
Nilai Pakai (Value in Use)
Nilai pakai mampu digolongkan menjadi dua, yaitu selaku berikut.
- Nilai pakai subjektif, artinya nilai yg diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut bisa digunakan untuk menyanggupi kebutuhannya.
- Nilai pakai objektif, artinya kesanggupan dr suatu barang untuk mampu menyanggupi keperluan insan pada biasanya.
Nilai Tukar (Value in Exchange)
Berdasarkan nilai tukarnya, suatu barang bisa dikelompokkan dlm nilai tukar subjektif & nilai tukar objektif.
- Nilai tukar subjektif, artinya nilai yg diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang alasannya adalah barang tersebut mampu ditukarkan dgn barang lain.
- Nilai tukar objektif, artinya kesanggupan dr suatu barang untuk dapat ditukarkan dgn barang yg lain.
Perlu anda ketahui, bahwa dlm teori nilai objektif lebih menitikberatkan pada kaum produsen, sedangkan konsumen lebih condong menilai barang dr segi subjeknya, atau siapa yg menilai. Oleh karena itu, teori perilaku pelanggan merupakan teori nilai subjektif.
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dibahas mengenai teori nilai objektif beserta tokoh-tokohnya.
Teori Nilai Pasar
Menurut Humme & Locke, nilai suatu barang sungguh tergantung pada seruan & penawaran barang di pasar.
Teori Nilai Biaya Produksi
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Menurutnya, nilai suatu barang diputuskan oleh jumlah biaya buatan yg dikeluarkan oleh produsen untuk bikin barang tersebut.
Menurutnya, makin tinggi nilai pakai sebuah barang, nilai tukarnya pun pula akan makin tinggi.
Teori Nilai Tenaga Kerja
Menurut David Ricardo, nilai suatu barang diputuskan oleh jumlah ongkos tenaga kerja yg dikehendaki untuk menciptakan barang tersebut.
Teori Nilai Biaya Reproduksi
Menurut Carey, nilai suatu barang ditentukan jumlah ongkos yg dikeluarkan untuk membuat barang itu kembali (biaya reproduksi). Oleh alasannya untuk menentukan nilai suatu barang tak berpangkal pada ongkos buatan yg pertama kali, namun pada biaya buatan yg dikeluarkan sekarang.
Teori Nilai Kerja Rata-Rata atau Teori Nilai Lebih
Menurut Karl Marx, tenaga kerja mempunyai nilai tukar & nilai pakai bagi pebisnis. Dalam hal ini pebisnis mesti mengeluarkan uang nilai tukarnya untuk memperoleh nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar inilah yg disebut nilai lebih.
Adapun tokoh-tokoh yg mengemukakan teori nilai subjektif di antaranya selaku berikut.
Herman Henrich Gossen (1854)
Dalam teori nilai subjektif, Gossen mempelajari cara pemuasan keperluan yg dikemukakan dlm Hukum Gossen I & Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yakni aturan kepuasan yg makin berkurang (law of diminishing utility), yg berbunyi “Jika suatu keperluan dipenuhi terus-menerus, maka kenikmatannya makin lama kian berkurang, sehingga kesudahannya diraih rasa kepuasan”.
David Ricardo (1772-1823)
Pada tahun 1817, David Ricardo, seorang pedagang saham di London, menerbitkan bukunya “The Principles of Political Economy and Taxation. Bukunya mempunyai pengaruh yg besar dlm ideekonomi.
Wawasan Ekonomi
Pada kenyataannya, setiap insan akan meraih ke-puasan maksimum apabila seluruh kebutuhan dapat terpenuhi seluruhnya sehingga insan meraih kemakmuran.
Hukum Gossen II, yakni aturan perata nilai batas atau law of marginal utility, berbunyi “Manusia akan berusaha untuk menyanggupi aneka macam macam kebutuhannya hingga pada tingkat intensitas yg sama”.
Karl Menger
Dalam Teori Nilai Austria, Karl Menger melanjutkan penelitiannya berdasarkan Hukum Gossen dgn bikin daftar kebutuhan konsumen, sehingga pelanggan membagi pendapatannya untuk memenuhi banyak sekali kebutuhan hingga menjangkau tingkat intensitas yg serasi.
Von Bohm Bawerk
Teori Von Bohm Bawerk disebut Teori Nilai Batas. Nilai batas adalah nilai yg diberikan pada barang yg dimilikinya paling selesai atau nilai pemuasan yg paling final.
3. Teori Perilaku Konsumen
Pada dasarnya pelanggan bertingkah ingin mempergunakan uang yg dimilikinya seekonomis mungkin, akan tetapi pada umumnya konsumen tak akan berhasil. Faktor penyebabnya antara lain selaku berikut.
- Pengetahuan konsumen wacana kualitas barang terbatas.
- Adanya persaingan dr para konsumen.
- Kecenderungan pelanggan bersifat masa ndeso kepada situasi harga di pasar.
- Adanya tradisi yg berpengaruh, sehingga memengaruhi tingkah laku konsumen.
Perilaku konsumen pula sungguh dipengaruhi oleh aturan usul, yg menyampaikan bahwa bila harga naik maka permintaan turun. Sebaliknya bila harga turun, maka seruan naik, dgn catatan keadaan yg lain ceteris paribus.
Ada dua pendekatan konsumen bertingkah menyerupai aturan permintaan, yakni selaku berikut.
Pendekatan Marginal Utility
Pendekatan ini bertitik tolak pada fikiran bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa diukur dgn duit atau dgn satuan lain, sehingga konsumen senantiasa berusaha meraih kepuasan total yg maksimum.
Pendekatan Kurva Indiferen (Indifference Curve)
Kurva indiferen merupakan kurva yg memperlihatkan variasi konsumen antara dua macam barang, yg menunjukkan tingkat kepuasan sama bagi konsumen. Kurva indiferen mempunyai beberapa ciri atau sifat antara lain:
- mempunyai kemiringan (slope) negatif, artinya miring dr kiri atas ke kanan bawah,
- bila kedudukannya lebih tinggi menampilkan tingkat kepuasan yg makin tinggi,
- tidak pernah saling berpotongan dgn kurva indiferen yg lain,
- cembung ke titik asal (titik 0).
4. Pola Hidup Hemat dlm Perilaku Konsumen
Setiap hari kita senantiasa dituntut untuk menyanggupi keperluan hidup. Penghasilan yg kita terima bisa dipergunakan untuk menyanggupi keperluan tersebut. Seluruh pendapatan yg diperoleh akan dikeluarkan untuk mencukupi keperluan, baik untuk konsumsi & buatan maupun ditabung. Karena jumlah kebutuhan pelanggan tak terbatas, maka semestinya disusun skala prioritas keperluan atau daftar urutan kebutuhan, biar pemasukan yg dimiliki mampu dipakai sesuai dgn urutan kepentingannya.
Wawasan Ekonomi
Seseorang yg mempunyai pendapatan, 80%-nya dipakai untuk konsumsi, tetapi pada ketika pendapatan meningkat 100%, maka persentase yg digunakan untuk konsumsi menjadi 50%. Hal ini memperlihatkan berlakunya Hukum Engel.
Adapun korelasi antara pendapatan dgn konsumsi ialah berbanding terbalik mirip yg dikemukakan oleh sarjana ekonomi Jerman bernama Engel yg terkenal dgn Hukum Engel, berbunyi “Semakin besar pendapatan, kian kecil penggalan pendapatan yg dipakai untuk konsumsi, & sebaliknya”.
Berdasarkan Hukum Engel, maka ananda perlu bertingkah hidup irit dgn cara menyusun budget, sehingga antara besarnya penerimaan & pengeluaran senantiasa sepadan.
5. Perilaku Produksi
Segala macam kerja mampu dinamakan buatan bila membuat atau memperbesar nilai. Di sekitarmu banyak sekali jenis-jenis buatan yg mampu ananda temui. Coba perhatikan kegiatan pengangkutan atau transportasi di erat daerah tinggalmu. Mengangkut barang dr suatu daerah ke tempat lain sehingga bertambah nilainya pula tergolong bikinan.
Definisi Produksi
Dalam percakapan sehari-hari buatan diartikan langkah-langkah mengombinasikan aspek-faktor bikinan (tenaga kerja, modal, & lain-yang lain) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil berupa barang-barang & jasa-jasa.
Dalam arti ekonomi, bikinan yakni setiap usaha insan untuk bikin atau memperbesar guna sebuah barang atau benda untuk menyanggupi keperluan insan. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, menampung beras, memperdagangkan, dr memasarkan kuliner. Nah, aktivitas seperti itu disebut aktivitas bikinan.
Tujuan bikinan
Ditinjau dr kepentingan produsen, tujuan bikinan yaitu menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yg dibentuk sesuai dgn keperluan penduduk . Oleh karena itu, mampu dibilang bahwa sasaran kegiatan bikinan merupakan pelayanan keperluan penduduk atau untuk menyanggupi keperluan hidup penduduk .
Fungsi Produksi/Persamaan Produksi
Kegiatan bikinan menyangkut dua problem yg mempunyai kekerabatan fungsional atau saling memengaruhi, yakni:
- berapa output yg harus diproduksikan, dan
- berapa faktor-faktor buatan (input) yg akan dipergunakan.
Dengan demikian, yg disebut fungsi buatan yakni hubungan fungsional (alasannya selesai) antara input & output. Dalam hal ini input sebagai karena, & output sebagai akhir.
Makara, fungsi produksi yakni suatu fungsi atau persamaan yg memperlihatkan hubungan antara tingkat output dgn tingkat (kombinasi) penggunaan input-input.
Secara matematis fungsi buatan bisa dirumuskan selaku berikut :
Q = f (C, L, R, T)
Q : Quantity (jumlah barang yg dihasilkan)
f : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
: Capital (modal atau kemudahan yg digunakan) L : Labour (tenaga kerja)
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi & kewirausahaan)
Dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa output merupakan fungsi dr input, artinya setiap barang yg dihasilkan merupakan simpulan dr input yg dimasukkan.
Perilaku seorang produsen atau pebisnis dituangkan dlm mengambil keputusan wacana berapa input yg akan dipergunakan & berapa output yg akan dihasilkan, untuk meraih keuntungan yg maksimum.
Proses bikinan mampu diartikan selaku proses urutan kegiatan yg mesti dilaksanaan dlm usaha untuk menciptakan barang maupun jasa. Agar proses bikinan meraih titik optimum, maka diperlukan adanya kenaikan produktivitas dgn jalan memperbesar aspek-aspek buatan.
Akan tetapi berdasarkan David Ricardo penambahan faktor bikinan tak senantiasa mampu menampilkan hasil yg sepadan, mirip yg digambarkan dlm hukum hasil lebih yg kian menyusut atau The law of diminishing returns yg berbunyi “Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor bikinan tak lagi menunjukkan penambahan hasil buatan yg seimbang”. Atau dgn kata lain komplemen hasil usang-kelamaan akan menurun, walaupun aspek bikinan terus bertambah.
6. Teori Produksi
Dalam teori buatan, ananda akan memperoleh citra wacana perilaku produsen dlm usahanya memproduksi barang atau jasa. Nah, untuk memperoleh klarifikasi lebih lanjut simaklah pembahasan berikut.
Pembagian Produksi
Produksi bisa digolongkan dlm lima bidang, selaku berikut.
- Bidang ekstraktif, artinya setiap usaha untuk mengambil hasil alam dengan-cara langsung. Misal: pertambangan, perikanan laut, berburu, & menebang hutan.
- Bidang agraris, artinya setiap usaha menjalankan atau mengolah alam biar diperoleh hasil dr tanaman & hewan. Misal: pertanian, perkebunan, perikanan darat, & peternakan.
- Bidang industri, artinya setiap usaha mengolah dr materi mentah hingga menjadi barang jadi. Misal: perakitan, pertekstilan, ukir-gesekan, & kerajinan.
- Bidang jual beli, artinya setiap usaha untuk berbelanja barang & menjualnya kembali tanpa merubah bentuk. Misal: jual beli regional, perdagangan nasional & internasional.
- Bidang jasa, artinya setiap usaha memperlihatkan pelayanan pada penduduk dgn tujuan memperoleh keuntungan. Misal: perbankan, asuransi, pengangkutan, jasa, & aturan.
Tahapan Produksi
Lapangan bikinan mampu digolongkan menjadi tigs sektor buatan atau tiga tahapan produksi berikut ini.
- Sektor bikinan primer, mencakup bidang ekstraktif & bidang agraris.
- Sektor bikinan sekunder, meliputi bidang industri & bidang perdagangan.
- Sektor buatan tersier, mencakup bidang jasa/ pelayanan.
Faktor-Faktor Produksi
Faktor buatan ialah alat-alat atau materi-materi yg dipergunakan untuk proses buatan atau dlm rangka menciptakan barang/jasa.
- Faktor buatan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu faktor produksi orisinil & faktor buatan turunan.
- Faktor bikinan asli ini sendiri mampu digolongkan dlm faktor bikinan alam & tenaga kerja.
- Faktor bikinan alam ialah segala sumber daya alam yg mampu dimanfaatkan oleh insan dlm usahanya meraih kemakmuran. Misalnya tanah, materi tambang, air, udara, & binatang.
- Faktor buatan tenaga kerja yaitu segala kegiatan manusia, baik jasmani atau rohani untuk aktivitas buatan.
- Tenaga kerja dibedakan menjadi dua jenis, yakni tenaga kerja rohani & jasmani.
- Tenaga kerja rohani ialah kesibukan kerja yg lebih banyak menggunakan aktivitas pikiran untuk meningkatkan buatan.
- Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yg memperlihatkan segala kesibukan jasmani atau fisik untuk usaha meningkatkan buatan.
Tenaga kerja jasmani bisa dibedakan selaku berikut.
- Tenaga kerja terdidik (skilled labour) yaitu tenaga kerja yg memerlukan pendidikan khusus. Misal: dokter, pengacara, & akuntan.
- Tenaga kerja terlatih (trained labour) yakni tenaga kerja yg memerlukan latihan & pengalaman simpel. Misal: sopir, pramusaji toko, & montir.
- Tenaga kerja tak terdidik & tak berpengalaman (unskilled labour and untrained labour) merupakan tenaga kerja yg tak memerlukan pendidikan & latihan sebelumnya. Misal: pesuruh, kuli, & tukang sampah.
Adapun aspek bikinan turunan dapat digolongkan dlm faktor buatan modal & pebisnis.
- Faktor bikinan modal yakni hasil bikinan yg dipergunakan dlm proses buatan lebih lanjut untuk menciptakan barang lain.
Ditinjau dr pemakaiannya, modal dibedakan selaku berikut.
- Modal tanpa hambatan (current capital) yakni alat bikinan yg habis satu kali proses bikinan. Misal: bahan baku, materi penolong, & uang tunai.
- Modal tetap (fixed capital) yakni barang modal yg bisa digunakan lebih dr satu kali proses bikinan. Misal: mesin, gedung, & gudang.
Sementara itu, ditinjau dr fungsinya modal dibedakan selaku berikut.
- Modal individu merupakan barang modal yg merupakan sumber penghasilan bagi pemiliknya.
- Modal sosial ialah barang modal yg digunakan untuk kepentingan penduduk /lazim. Misal: jalan, pelabuhan, pasar, & jembatan.
Faktor buatan usahawan merupakan kesibukan untuk mengoordinir faktor-faktor bikinan alam, tenaga kerja & modal.
Adapun pebisnis ialah orang yg bertanggung jawab memimpin aktivitas bikinan, yg bisa mengombinasikan ketiga faktor bikinan di atas.
Faktor bikinan pebisnis meliputi tiga hal berikut ini.
- Managerial skill ialah keahlian dlm mengorganisasi faktor-faktor bikinan & kemampuan menggunakan tekhnik atau metode gres dlm proses bikinan.
- Technological skill ialah keahlian khusus dlm hal tehnik ekonomi yg dipergunakan dlm aktivitas buatan untuk mengombinasikan faktor-aspek buatan.
- Organizational skill yaitu keahlian mengontrol aneka macam usaha perusahaan, baik yg bersifat intern maupun ekstern.
7. Produktivitas
Produktivitas yakni kesanggupan perusahaan untuk menciptakan sejumlah barang dgn aspek buatan yg tersedia.
Produktivitas bisa ditingkatkan dgn cara selaku berikut.
- Secara ektensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dgn cara memperbesar jumlah faktor bikinan.
- Secara intensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah buatan dgn cara meningkatkan produktivitas setiap aspek bikinan.
- Rasionalisasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah bikinan dgn cara mengeluarkan kebijakan yg rasional yg mengarah pada efisiensi buatan mudah-mudahan produktivitas optimal.
Upaya rasionalisasi mampu ditempuh dgn jalan selaku berikut.
- Mekanisasi, yakni dijalankan dgn mengganti alat-alat bikinan dgn mesin-mesin/alat-alat yg serba terbaru.
- Standardisasi, yakni dilakukan dgn bikin suatu standar/ukuran dlm hal kualitas, bentuk, ukuran & lain-lain kepada suatu produk tertentu.
- Spesialisasi/pembagian kerja.
- Menempatkan pekerja pada tempat yg bekerjsama (the right man on the right place).
B. Diagram Arus Kegiatan Ekonomi (Circulair Flow Diagram)
Hubungan antara pelaku-pelaku kesibukan mampu digambarkan selaku berikut.
1. Arus Kegiatan Ekonomi antara RTK & RTP
Dalam kesibukan ekonomi penduduk , produsen dianggap selaku rumah tangga bikinan & pelanggan dianggap selaku rumah tangga konsumsi. Rumah tangga bikinan dlm menciptakan barang senantiasa mempergunakan faktor-aspek buatan yg dimiliki oleh rumah tangga konsumsi, & rumah tangga konsumsi akan memperoleh kompensasi atau imbalan atas penggunaan aspek bikinan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka kegiatan ekonomi sebagaimana dikemukakan oleh Francois Quesney (1694-1774) dlm bukunya yg berjudul “Tableua Economique”, yg disebut selaku “the Circular Flow of Economic Activity” atau arus bundar kegiatan ekonomi mencakup arus barang & arus duit.
Wawasan Ekonomi
Kegiatan ekonomi yg dilakukan oleh suatu penduduk atau bangsa akan melibatkan banyak sekali pihak. Dan pihak-pihak tersebut sungguh berperan, di antaranya RTK, RTP, RT, pemerintah, lembaga keuangan, & ma-syarakat luar negeri.
Aliran arus barang
Semula rumah tangga konsumsi mempunyai faktor produksi, dipakai oleh rumah tangga bikinan sehingga dihasilkan berupa barang & barang tersebut diperdagangkan atau dijual pada rumah tangga bikinan.
Aliran arus duit
Dari barang yg dihasilkan oleh rumah tangga produksi akan dijual pada rumah tangga konsumsi, sehingga rumah tangga bikinan memperoleh penghasilan atas penjualan barang tersebut. Dan hasil pemasaran barang tersebut diberikan atau dibayarkan pada para pemilik faktor bikinan atau rumah tangga konsumsi yg berbentuksewa, upah & gaji, bunga, keuntungan.
Aliran pasar faktor bikinan/pasar input
Adanya kekerabatan antara penggunaan faktor bikinan & pemasukan yg diterima pemilik faktor bikinan disebutt selaku pasar atau daerah ditawarkannya faktor bikinan.
Aliran pasar hasil buatan/pasar barang
Dengan dihasilkannya barang oleh rumah tangga bikinan, maka barang tersebut dijual pada konsumen sehingga diperoleh hasil berupa duit. Aliran ini disebut selaku pasar atau tempat ditawarkannya barang hasil buatan.
Arus Kegiatan Ekonomi antara RTK, RTP, Pemerintah, Lembaga Keuangan, & Mayarakat Luar Negeri
Aliran undangan meliputi kesibukan berikut ini.
- Pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga
- Belanja barang oleh pemerintah
- Investasi oleh pemerintah
- Ekspor ke mancanegara
- Kebutuhan tenaga kerja oleh pemerintah
- Kebutuhan tenaga kerja oleh perusahaan
- Kebutuhan uang tunai
- Kebutuhan rumah tangga akan duit tunai
- Kebutuhan perusahaan-perusahaan aneh akan rupiah
Sementara itu, pemikiran penawaran meliputi kesibukan berikut ini.
- Hasil produksi dlm negeri
- Impor dr mancanegara
- Tenaga kerja yg disediakan oleh rumah tangga
- Suplai duit kartal
- Tabungan rumah tangga
- Suplai duit giral
- Suplai dana mancanegara
C. Peran Konsumen & Produsen
Kegiatan ekonomi yg dilakukan oleh suatu negara tak dapat lepas dr tugas konsumen & tugas produsen, lantaran kedua pihak tersebut saling bekerjasama satu sama lain. Konsumen atau rumah tangga konsumsi menyediakan faktor-faktor bikinan yg ditujukan pada produsen. Adapun produsen atau rumah tangga produksi meminta aspek buatan tersebut untuk dikombinasikan, sehingga membuat barang atau jasa.
1. Peran Konsumen
Pihak konsumen dlm melaksanakan kesibukan ekonomi bertujuan untuk menyanggupi kebutuhannya, sehingga tugas konsumen di antaranya sebagai berikut.
- Sebagai pemakai barang atau jasa yg dihasilkan oleh produsen.
- Sebagai penyedia aspek-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, & usahawan).
- Dapat memengaruhi kebijakan pemerintah dlm rangka melindungi konsumen.
- Memperlancar peredaran atau perputaran barang & jasa.
- Dapat memaksimalkan harga faktor-aspek bikinan, mirip harga sewa, upah, bunga, & keuntungan.
2. Peran Produsen
Pihak produsen dlm melaksanakan kegiatan ekonomi berencana untuk menciptakan barang atau jasa yg akan dijual pada pelanggan. Peran produsen mampu diuraikan selaku berikut.
- Sebagai penghasil barang atau jasa yg ditujukan untuk menyanggupi kebutuhan konsumen.
- Sebagai pemakai atau pengguna faktor-faktor bikinan yg dimiliki oleh konsumen.
- Dapat memengaruhi kebijakan pemerintah dlm rangka meningkatkan produksinya.
- Memperlancar penyediaan barang atau jasa yg diharapkan konsumen.
- Dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga akan meningkatkan kemakmuran bangsa.
Baca juga Masalah Pokok Ekonomi
Demikianlah materi & postingan yg kami bagikan mengenai Perilaku Konsumen & Perilaku Produsen. Semoga berkhasiat untuk anda sekalian, baik konsumen maupun pada produsen itu sendiri.