Pemanfaatan Lingkungan Hidup Dalam Kaitannya Pembangunan Berkelanjutan – Lingkungan hidup diartikan selaku keseluruhan unsur atau komponen maka tentu saja setiap lingkungan mampu dibedakan menjadi lingkungan fisik & lingkung an sosial. Adapun yg akan dibicarakan dlm pelajaran ini adalah lingkungan fisik tempat insan berada, tempat manusia hidup, & melangsungkan kehidupan.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak bisa melepaskan diri dr keterikatannya pada udara, tanah, & air. Air, tanah, udara, tumbuhan, fauna, & manusia merupakan suatu ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi hal-hal lain yg tak dapat dipisahkan dr kehidupan kita, contohnya hewan & berkembang-tumbuhan yg kesemuanya itu merupakan serpihan dr lingkungan hidup.
Komponen-komponen lingkungan hidup mampu dibedakan menjadi komponen benda-benda hidup (biotik) & komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke dlm komponen biotik yakni insan, binatang, & tumbuhan, sedangkan yg tergolong ke dlm komponen abiotik yakni udara, tanah, & air. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yg disebut ekosistem sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.
Daftar Isi
A. KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN KRITERIA BIOFISIK, SOSIAL EKONOMI, DAN BUDAYA
Setiap lingkungan hidup dikelola oleh suatu aturan alam dengan-cara otomatis. Maksudnya bila salah satu komponen mengalami kerusakan, akan mampu memunculkan kerusakan pula pada komponen-komponen yg lain karena dlm suatu lingkungan hidup ada yg disebut dgn kaidah satu untuk yg lain. Untuk mengetahui kaidah ini, perhatikanlah skema rantai kuliner pada gambar berikut.
Skema rantai masakan dlm satu lingkungan |
Dari gambar di atas jelaslah apa yg dimaksud rantai kuliner dlm suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dlm ling kungan hidup bisa dikatakan selaku satu untuk yg lain, yg dlm hal ini digambarkan bahwa binatang mati, busuk, diserap tanah, menjadi pupuk bagi tumbuhnya rumput, rumput dikonsumsi kambing, kambing disantap macan, & seterusnya.
Lingkungan hidup dikontrol oleh suatu hukum alam dengan-cara otomatis. Artinya kalau salah satu komponen rusak maka akan mengusik komponen yg lain karena dlm suatu lingkungan hidup berlaku metode yg disebut dgn rantai masakan. Untuk mengetahui kaidahnya, amati contoh skema rantai makanan di bawah ini!
Skema rantai masakan |
Dari skema di atas jelaslah apa yg dimaksud rantai makanan dlm suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dlm ling kungan hidup dapat dikatakan selaku satu untuk yg lain. Dalam hal ini dijelaskan bahwa apabila insan mati akan membusuk kemudian meresap ke dlm tanah & menjadi pupuk bagi tumbuhnya rumput-rumputan yg dikonsumsi oleh sapi. Apabila sapi disembelih insan & dimakan maka siklus tersebut lewat tahapan yg panjang & rumit.
Kalau dlm komponen lingkungan hidup mirip digambarkan dlm rantai kuliner di atas salah satu mengalami kepunahan maka akan terjadi gangguan pada siklus tersebut. Misalnya, di dunia ini tak ada rumput maka tak akan ada sapi & akibatnya insan tak akan makan daging sapi.
Dunia dikala ini menghadapi banyak sekali permasalahan yg sangat mendesak, yaitu penyediaan pangan dunia, pengangguran, kendala dlm pengembangan industri, pengadaan energi & materi baku, serta pengelolaan sumber daya alam. Di bidang pendidikan problem yg ada pula tak ringan di antaranya potensi pendidikan, & pertumbuhan ilmu pengetahuan & teknologi. Di bidang ekonomi, terjadi kepincangan neraca pembayaran jual beli internasional & inflasi, keserakahan perusahaan multinasional dlm mengambil kekayaan alam yg sering tak mengamati nasib bangsa-bangsa di sekitarnya, serta permasalahan pencemaran yg mengancam lingkungan hidup.
Dalam kaitannya dgn permasalahan lingkungan hidup manusia dihadapkan pada rangkaian permasalahan yg saling berafiliasi. Rangkaian pokok permasalahan dlm lingkungan hidup, yakni selaku berikut.
- Pengembangan & pemanfaatan daya alam yg makin terbatas.
- Grafik peningkatan penduduk dunia sejak permulaan kala ke-18 yg meningkat tajam.
- Pertumbuhan ekonomi tak merata.
- Perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi tak dilandasi oleh moral akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.
Permasalahan-permasalahan tersebut apabila penanganannya tak sempurna akan saling berbenturan & memunculkan kerusakan lingkungan hidup. Keterkaitan keempat faktor tersebut & hubungannya dgn lingkungan hidup sedemikian erat sehingga setiap permasalahan mesti dilihat dengan-cara lingkaran selaku kesatuan permasalahan insan.
Apabila insan dianggap selaku individu yg menjadi pusat perhatian di dlm membicarakan problem lingkungan hidup maka unsur -unsur yg berada di sekitarnya merupakan hewan, tumbuhan, air, udara, & tanah. Komponen-komponen lingkungan itu mesti dijaga kelestariannya, mengingat pengaruhnya sungguh besar bagi pengembangan insan.
Faktor-faktor yang lain yg mempengaruhi lingkungan hidup antara lain sebagai berikut.
- Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. Misalnya di dlm ruangan tertutup orang merokok, pasti akan mengakibatkan ruangan menjadi pengap.
- Jenis & jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat perbedaan lingkungan hidup pada wilayah bukit tandus dgn wilayah yg tertutup rimbun oleh tumbuhan.
- Hubungan atau interaksi antarunsur dlm ling kungan hidup. Interaksi di sini tak cuma menyangkut komponen biofisik saja melainkan menyangkut pula korelasi sosial karena unsur-unsur lingkung an hidup mempunyai sifat dinamis.
- Faktor-faktor nonmaterial, antara lain kondisi suhu, cahaya, & kegaduhan.
- Keadaan fisik akan berpengaruh kepada kondisi ekonomi, sedangkan kondisi ekonomi akan berpengaruh kepada kondisi sosial & budaya penduduk.
B. DAMPAK KEPENDUDUKAN TERHADAP KEHIDUPAN DI BUMI
1. Peningkatan Kebutuhan Manusia yg Terus Bertambah
Semula kehidupan manusia di bumi dikuasai oleh alam, tetapi dgn hadirnya etika Barat lahirlah metode nilai yg hakikatnya menatap bahwa manusialah yg menguasai & menjadi sentra (antroposentris). Dalam metode nilai mirip ini lahirlah fikiran bahwa apa yg di bumi ini segala-galanya merupakan untuk manusia.
Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan ber bagai keperluan, mulai dr pangan, sandang, maupun permukiman. Dibutuhkan pula sumber daya alam yang lain ibarat tanah, air, energi, mineral, & yang lain yg diambil dr persediaan sumber daya alam di bumi.
Eksploitasi sumber daya alam yg berlebihan untuk kepentingan insan menimbulkan menipisnya persediaan sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengelolaan aneka macam barang karenanya menimbulkan peristiwa bagi kehidupan insan. Beberapa contoh mengenai terjadinya insiden lingkungan akhir pencemaran & lainnya yakni selaku berikut.
- Terjadinya abrasi & banjir di banyak sekali kepingan bumi.
- Terganggunya udara di kota London & Los Angeles karena udara terkotori oleh asap banyak sekali industri sehingga mengusik kesehatan penduduk.
- Malapetaka yg terjadi di Ethiopia (Afrika) 1980, yakni kegagalan panen tanggapan kekeringan yg memunculkan kelaparan & akhir hidup, berawal dr pertumbuhan penduduk yg tinggi, penggundulan hutan, abrasi tanah yg meluas, & kurangnya sumbangan terhadap jadwal pertanian.
- Pencemaran limbah industri & rumah tangga menjadikan pencemaran air tanah & air permukaan. Hujan asam di banyak sekali kota tergolong di DKI Jakarta menimbulkan timbulnya banyak sekali penyakit, kerusakan, & akhir hayat tumbuhan pertanian serta kerusakan hutan.
- Pencemaran yg disebabkan karena kecelakaan, misalnya bocornya pabrik pestisida di Bhopal (India) & kecelakaan sentra listrik tenaga nuklir di Chernobyl (Rusia) sudah memunculkan banyak kerugian.
2. Dalam Pembangunan Harus Diperhitungkan Keterbatasan Lingkungan Ekologis
Faktor-faktor yang lain yg mempengaruhi lingkung an hidup antara lain selaku berikut.
- Jenis & jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat perbedaan lingkungan hidup pada wilayah bukit tandus, dgn wilayah yg tertutup rimbun oleh tumbuhan.
- Hubungan atau integrasi antarunsur dlm ling kungan hidup. Integrasi di sini tak cuma menyangkut komponen biofisik saja melainkan menyangkut pula hubungan sosial karena unsur-unsur lingkung an hidup mempunyai sifat dinamis.
- Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. Misalnya: di dlm ruangan tertentu orang merokok, pasti akan memunculkan ruangan menjadi pengap.
- Faktor-faktor nonmaterial, antara lain kondisi suhu, cahaya, & kegaduhan.
Pembangunan yg dilakukan oleh setiap negara ternyata mampu meningkatkan kemakmuran penduduknya. Sejalan dgn itu eksploitasi sumber daya alam kian meningkat. Akibatnya persediaan sumber daya alam makin terkuras & pencemaran lingkungan makin meningkat. Hal ini terjadi tak cuma pada nega ra maju, namun pula terjadi pada negara meningkat , termasuk Indonesia. Negara maju masih meneruskan pola hidupnya yg glamor & boros. Jumlah industri, kendaraan bermotor, & konsumsi energi terus bertambah dlm menyanggupi keperluan kehidupan mereka. Sementara negara berkembang berupaya keluar dr kemiskinannya lewat peningkatan pembangunan. Untuk itu, eksploitasi sumber daya alam dilaksanakan, baik untuk kebutuhan dlm negeri, maupun untuk ekspor. Eksploitasi sumber daya alam yg terus-menerus & kurangnya kesadaran terhadap lingkungan menyebabkan kejadian lingkungan yg terjadi di berbagai kepingan bumi makin bermacam-macam.
Keberadaan industri dlm bentuk pabrik-pabrik atau teknologi lainnya pada dasarnya muncul karena tersedianya unsur alam yg membutuhkan proses lebih lanjut sehingga mempunyai nilai tambah. Unsur lingkungan alam inilah yg disebut bahan baku atau bahan mentah, atau mungkin materi setengah jadi.
Industrialisasi baik itu industri besar, menengah, kecil, & rumah tangga yakni proses pengolahan materi mentah atau materi baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. Luaran atau hasil yg berbentukbarang jadi itu menjadi terperinci kegunaan & harganya menjadi meningkat. Usaha inilah yg menjadikan diperoleh keuntungan yg besar.
Usaha industrialisasi ini, memerlukan tenaga kerja yg banyak sehingga membutuhkan seleksi kesanggupan. Dalam penyerapan tenaga kerja ini sungguh penting bagi penduduk. Industrialisasi ini terjadi lantaran adanya persediaan materi mentah yg belum terang nilainya kemudian diolah atau diproses memakai mesin pabrik atau perlengkapan lainnya.
Berbagai gangguan lingkungan yg mengancam kehidupan tersebut menawan minatpara piawai. The Club of Rome dalam penelitiannya berhasil memperoleh adanya lima faktor yg saling berkaitan & meningkat dengan-cara eksponensial yg menimbulkan rusaknya lingkungan. Kelima faktor tersebut adalah pertumbuhan penduduk, peningkatan buatan pertanian, pengembangan industri, pencemaran lingkungan, & konsumsi sumber-sumber alam yg tak bisa diperbarui makin meningkat. Bila kelima faktor tersebut tak diamati, tak dikelola dgn baik, & tak segera tertuntaskan permasalahan yg timbul maka diperkirakan pada tahun 2100 mendatang insan akan dihadapkan dgn kehancuran bumi tempat tinggalnya. Hal tersebut akan diawali dgn munculnya banyak sekali kejadian yg mengusik kehidupan insan.
3. Studi Amdal Sangat Diperlukan
Proyek pembangunan apapun bentuknya diharapkan mempunyai efek positif bagi negara. Bagi negara tentunya berupa keuntungan berupa pendapatan pajak, atau menambah peningkatan ekonomi yg lain.
Bagi insan yaitu diperolehnya keuntungan irit ataupun psikologis jawaban kedatangan pembangunan sumber daya buatan tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana proyek itu akan memberi imbas positif, dlm arti menampilkan keuntungan yg lebih banyak dibandingkan dgn negatifnya maka diperlukan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Studi ini dimaksudkan untuk meneliti sejauh mana laba yg akan diperoleh bagi penduduk & efek negatif apakah yg mungkin ditimbulkannya. Misalnya bila pembangunan itu menghasilkan limbah, limbah tersebut bisa membahayakan lingkungan atau tidak. Artinya apakah limbah itu akan mencemari air, tanah, atau udara di sekitarnya.
Studi AMDAL ini penting untuk disetujui atau tidaknya proyek bangunan tersebut. Bila keuntungannya sungguh besar & sedikit dampak negatifnya, artinya imbas negatif itu mampu ditekan sekecil-kecilnya maka proyek itu kemungkinan besar mampu disetujui untuk diwujudkan. Bila sekitarnya membahayakan maka kemungkinan ditolak.
4. Memberi Contoh Jaringan Interaksi Unsur-Unsur Lingkungan
a. Interaksi & Rentetan Permasalahan yg Rumit
Dunia akhir-akhir ini menghadapi suatu rentetan perma salahan yg sungguh rumit, seperti penyediaan pangan dunia, pengangguran, hambatan dlm pengembangan industri, pengadaan energi & materi baku, pengembangan sumber daya alam, kesempatan pendidikan, kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi yg tak terkendali, keserakahan perusahaan multinasional dlm mencari kekayaan alam, & final-selesai ini permasalahan pencemaran lingkungan hidup.
Keseluruhan permasalahan tersebut saling bekerjasama & apabila direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dr lima permasalahan pokok, yakni:
- Pengembangan & pemanfaatan sumber daya alam yg kian terbatas.
- Dinamika kependudukan, di mana semenjak masa 18, grafik peningkatan penduduk dunia sungguh tajam.
- Pertumbuhan ekonomi yg tak merata.
- Perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi, yg apa bila tak dilandasi oleh moral, akan mengancam keharmonisan kehidupan di dunia.
- Lingkungan hidup yg semakin buruk.
Apabila penanganan permasalahan pokok dunia tak tepat, akan saling berbenturan & pada akhirnya akan bermuara pada pertengkaran, permusuhan, perebutan, & terjadi kerusakan lingkungan hidup. Keterkaitan antara keempat faktor ini & keterkaitannya dgn lingkungan hidup kian erat sehingga setiap permasalahan mesti dilihat dengan-cara utuh selaku satu kesatuan & selaku permasalahan bersama. Untuk lebih jelasnya lihat sketsa berikut ini!
Rentetan dilema dunia |
b. Interaksi Kehidupan Ekonomi Sosial & Budaya yg Menimbulkan Masalah Penduduk & Lingkungan
Tingginya keperluan jumlah barang & jasa memerlukan lebih banyak sumber daya alam selaku salah satu faktor buatan dlm industri pengerjaan. Makara, dgn meningkatnya jumlah penduduk maka dengan-cara hemat barang & jasa mesti ditawarkan dlm jumlah besar. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan & meningkatkan taraf hidup suatu bangsa, namun peningkatan buatan barang & jasa yg dilakukan tersebut ternyata menuntut lebih banyak persediaan sumber daya alam yg bersangkutan. Akibatnya, sumber daya alam makin menipis, bahkan pencemaran lingkungan pula sangat meningkat sejalan dgn laju pertumbuhan ekonomi.
Perhatikan skema berikut ini, perihal sketsa kehidupan ekonomi, sosial, & budaya.
Bagan kehidupan ekonomi, sosial, & budaya yg memunculkan duduk masalah pendudukan & lingkungan |
Berdasarkan denah tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi akan menciptakan hal-hal berikut.
- Ketersediaan barang & jasa meningkat sejalan dgn pertumbuhan penduduk & ekonomi untuk menyanggupi keperluan hidup.
- Pemanfaatan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi mengakibatkan menipisnya sumber daya alam & terjadinya pencemaran lingkungan.
Dengan terpenuhinya kebutuhan hidup menimbulkan insan timbul rasa aman, tenteram, & percaya diri, tetapi kesanggupan seseorang atau golongan penduduk untuk meningkat tak selalu sama sehingga produktivitasnya pula berlainan. Perbedaan kesanggupan dlm mengolah sumber daya alam menimbulkan pemasukan nasional berbeda-beda, kesudahannya kemakmuran bangsa berlainan-beda pula.
C. KETERBATASAN EKOLOGIS DALAM PEMBANGUNAN DAN UPAYA MENGATASINYA
Meningkatnya jumlah penduduk bumi menimbulkan peningkatan aneka macam keperluan, mulai dr pangan, sandang, maupun pemukiman. Dibutuhkan pula sumber daya alam yang lain seperti tanah, air, energi, mineral, & lainnya yg diambil dr persediaan sumber daya alam di bumi. Semula kehidupan manusia di bumi dikuasai oleh alam, tetapi dgn munculnya etika Barat lahirlah tata cara nilai yg hakikatnya memandang bahwa manusialah yg menguasai & menjadi pusat (antroposentris). Dalam metode nilai mirip ini lahirlah fikiran bahwa apa yg ada di bumi ini yakni untuk insan. Di samping keperluan tersebut maka pada insan terdapat impian-harapan supaya keperluan hidupnya bisa tercukupi.
Eksploitasi sumber daya alam yg berlebihan untuk kepentingan insan menyebabkan menipisnya persediaan sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengolahan banyak sekali barang akibatnya memunculkan insiden bagi kehidupan insan. Beberapa contoh mengenai terjadinya malapetaka lingkungan balasan pencemaran & lainnya yakni selaku berikut.
- Pencemaran limbah industri & rumah tangga menyebabkan pencemaran air tanah & air permukaan. Hujan asam di banyak sekali kota di Indonesia mengakibatkan timbulnya aneka macam penyakit, kerusak an, & kematian tumbuhan pertanian serta kerusakan hutan.
- Pencemaran yg disebabkan kecelakaan, misalnya bocornya pabrik pestisida di Bhopal (India) & kecelakaan pusat listrik tenaga nuklir di Chernobyl (Rusia) telah memunculkan banyak kerugian.
- Terjadinya erosi & banjir di berbagai penggalan bumi, mirip di India, Indonesia, & Cina.
- Terganggunya udara di kota London & Los Angeles karena udara tercemar oleh asap banyak sekali industri sehingga mengganggu kesehatan penduduk.
Malapetaka yg terjadi di Ethiopia (Afrika) 1980, yakni kegagalan panen balasan kekeringan yg mengakibatkan kelaparan & ajal, berawal dr pertumbuhan penduduk yg tinggi, penggundulan hutan, abrasi tanah yg meluas, & kurangnya santunan kepada agenda pertanian.
Pembangunan yg dijalankan oleh setiap negara tampaknya bisa meningkatkan kesejahteraan orangnya. Sejalan dgn itu eksploitasi sumber daya alam kian meningkat. Akibatnya persediaan sumber daya alam makin terkuras & pencemaran lingkungan makin meningkat. Hal ini terjadi tak hanya pada negara maju, tetapi pula terjadi pada negara berkembang, tergolong Indonesia. Negara maju masih meneruskan pola hidupnya yg glamor & boros. Jumlah industri, kendaraan bermotor, & konsumsi energi terus meningkat dlm menyanggupi keperluan kehidupan mereka. Sementara negara meningkat berusaha keluar dr kemiskinannya lewat peningkatan pembangunan. Untuk itu, eksploitasi sumber daya alam dilaksanakan, baik untuk kebutuhan dlm negeri, maupun untuk ekspor.
D. PEMBANGUNAN KAITANNYA DENGAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional merupakan perjuangan peningkatan mutu insan & penduduk Indonesia yg dilaksanakan dengan-cara berkesinambungan, berlandaskan kesanggupan nasional dgn mempergunakan pertumbuhan ilmu pengetahuan & teknologi serta mengamati kemajuan global. Berdasarkan pemahaman di atas, tujuan pembangunan nasional meliputi unsur-unsur sebagai berikut.
- Meningkatkan mutu insan & penduduk Indonesia.
- Melakukan usaha dengan-cara berkelanjutan.
- Melandaskan diri pada kesanggupan nasional.
- Memanfaatkan ilmu pengetahuan & teknologi.
- Memperhatikan tantangan perkembangan global.
Dalam merealisasikan tercapainya tujuan pembangunan nasional, diharapkan visi pembangunan nasional sebagai rambu-rambunya.
Visi pembangunan nasional ialah citra yg akan diraih semoga tujuan pembangunan nasional terealisasi. Rumusan visi pembangunan nasional yakni terwujudnya penduduk Indonesia yg damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, & sejahtera dlm wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yg disokong oleh insan Indonesia yg sehat, berdikari, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cintah tanah air, berkesadaran hukum & lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan & teknologi, & memiliki etos kerja yg tinggi serta berdisiplin.
2. Sasaran Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional bermaksud membuat kehidupan masyarakat Indonesia yg makmur & sejahtera lahir & batin. Secara prinsip ada tiga unsur penting yg menjadi contoh setiap pelaksanaan pembangunan nasional, yakni stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi, & pemerataan.
Sasaran-sasaran strategis pembangunan nasional menurut tiga unsur penting yg menjadi teladan setiap pelaksanaan pembangunan nasi-onal, yakni selaku berikut.
a. Mewujudkan Stabilitas Nasional yg Sehat & Dinamis
- Untuk merealisasikan hal tersebut usaha yg dikerjakan, yakni sebagai berikut.
- Mengusahakan stabilitas politik yg sehat menurut partisipasi kesadaran politik masyarakat yg meningkat tergolong terselenggaranya keselamatan & ketertiban.
- Penyediaan & pemenuhan keperluan-kebutuhan primer yg memadai.
- Mengendalikan pada batas laju inflasi dunia rata-rata (di bawah 10%).
- Menjaga supaya cadangan devisa negara tetap mencukupi.
b. Mencapai Tingkat Pertumbuhan Ekonomi yg Cukup Tinggi
Untuk menjangkau hal itu perlu ditingkatkan buatan banyak sekali sek-tor ekonomi seperti pertanian, industri, pertambangan & energi, prasarana angkutan, perdagangan, serta pemanfaatan sumber daya alam, sekaligus memelihara kelestariannya. Dalam perjuangan membangun landasan pembangunan yg kukuh & lebih luas, struktur pereko-nomian harus seimbang, mempunyai kesanggupan & kekuatan industri maju yg disokong oleh kekuatan & kesanggupan pertanian yg tangguh.
c. Pemerataan Pembangunan
Untuk mampu mencapai pemerataan dlm pembangunan usaha yg dilakukan antara lain lewat delapan jalur pemerataan yg meliputi :
- pemerataan pemenuhan keperluan utama rakyat banyak, utamanya pangan, sandang, & perumahan;
- pemerataan potensi memperoleh pendidikan & pelayanan kesehatan;
- pemerataan pembagian pendapatan;
- pemerataan kesempatan kerja;
- pemerataan peluang berupaya;
- pemerataan potensi berpartisipasi dlm pembangunan, terutama bagi generasi muda & kaum perempuan;
- pemerataan persebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air; dan
- pemerataan potensi memperoleh keadilan.
Sesuai dgn sasaran yg ingin diraih, disusun anggaran pemasukan & belanja negara dlm anggaran tahun bersangkutan. Oleh karena itu, dibutuhkan aneka macam sumber pendapatan pemerintah, antara lain berbentukpenerimaan dr pungutan pemerintah berupa pajak & nonpajak.
Pelaksanaan agenda pembangunan yg dijalankan pemerintah antara lain selaku berikut.
a. Bidang Pendidikan
- Program wajib mencar ilmu dilaksanakan dgn tujuan rakyat Indonesia tak ada yg buta karakter.
- Pendidikan dasar 9 tahun.
- Mendirikan pusat-pusat latihan kemampuan untuk meningkatkan keahlian.
b. Bidang Keluarga Berencana
- Membina keluarga kecil yg diharapkan tingkat kemakmuran anggota keluarga meningkat.
- Menjamin kesehatan ibu & anak.
c. Bidang Kesehatan
Di bidang kesehatan dijalankan dgn peningkatan gizi masyarakat yg diinginkan meningkatkan kecerdasan bangsa sehingga usia hidup rata-rata bangsa Indonesia pula akan meningkat.
d. Bidang Iman & Takwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Membangun tempat-tempat peribadatan;
- Meningkatkan penghasilan rakyat untuk menampilkan rasa lebih damai dlm menjalankan agama.
e. Bidang Kerukunan Hidup Beragama
Untuk menjaga kerukunan hidup beragama dilakukan antara lain dgn tak membeda-bedakan agama semua warga negara & diikutsertakan dlm semua sektor pembangunan dengan-cara kebersamaan.
f. Pembangunan di Bidang Material
Usaha yg dilakukan antara lain dibangunnya sarana-sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, perkantoran, transportasi & komunikasi, perumahan rakyat, & sarana lazim yang lain.
g. Pembangunan di Bidang Pertanian
- Pembangunan pertanian tetap menjadi perhatian utama dlm pembangunan perekonomian karena:
- mayoritas penduduk Indonesia tinggal di wilayah pedesaan;
- mayoritas penduduk pedesaan berada pada tingkat perekonomian yg masih rendah yg tercermin dr jumlah pendapatan lebih rendah bila dibandingkan dgn penduduk kota hingga saat ini petani masih belum bisa menikmati laba dr hasil bertaninya;
- keterikatan pada norma-norma tradisional sehingga sering memunculkan sikap sulit menerima pergeseran tergolong perubahan dlm hal bertani.
Upaya-upaya pembangunan pertanian dilakukan dgn pergantian & peningkatan hasil pertanian lewat usaha-usaha dengan-cara terpadu, harmonis, & merata serta tetap memelihara kelestarian sumber daya alam & lingkungan hidup.
Usaha-usaha itu yakni intensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian, & rehabilitasi pertanian.
- Intensifikasi pertanian, yakni peningkatan hasil pertanian dengan-cara optimal dgn menggunakan teknologi sempurna guna, ibarat penggunaan alat-alat modern, irigasi yg baik, penggunaan bibit unggul, pestisida, & pupuk.
- Ekstensifikasi pertanian, yakni perluasan areal persawahan dgn pembangunan irigasi gres, pemanfaatan wilayah rawa, & perluasan areal pertanian baru dgn mengurus lahan tak produktif & semak hutan menjadi tempat pertanian.
- Diversifikasi pertanian, yakni memperbanyak jenis-jenis tumbuhan pertanian sesuai dgn potensi sumber daya alam yg terdapat di suatu kawasan, menyerupai tumbuhan palawija & tanaman keras.
- Rehabilitas pertanian, merupakan memperbaiki kembali lahan kritis lewat penghijauan (reboisasi), terasering, pemupukan alami, & menanam pohon-pohon produktif.
3. Hakikat Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Dalam pelaksanannya, pembangunan harus dikontrol semoga tak mengganggu unsur-unsur lingkungan hidup. Pembangunan mesti berwawasan lingkungan, yakni dgn upaya sadar & terjadwal menggunakan & mengurus sumber daya dengan-cara bijaksana yg berkesinambungan untuk meningkatkan mutu kehidupan.
Untuk meraih tujuan pembangunan berwawasan lingkungan, banyak sekali upaya perlu dilakukan, misalnya:
- menyatukan persepsi perihal pelestarian lingkungan,
- menjaga kestabilan populasi tanaman & fauna di bumi,
- menjaga penggunaan sumber daya yg mampu diperbaharui,
- menggunakan sumber energi dgn hemat, efisien, & tak membahayakan lingkungan,
- membuatkan & menerapkan teknologi yg mendukung pengelolaan & pengembangan lingkungan,
- melakukan acara ekonomi berstrategi pengelolaan sumber daya yg bijaksana & membuatkan kelestarian lingkungan, dan
- mengefektifkan pelaksanaan peraturan-peraturan konservasi keanekaragaman hayati.
Pada hakikatnya pembangunan berwawasan lingkungan menekankan pada pelaksanaan peningkatan kemakmuran insan tanpa menghancurkan lingkungan. Peningkatan kemakmuran mampu dilaksanakan dgn membangun fasilitas -fasilitas ekonomi, sosial, kesehatan, & sebagainya. Hendaknya dlm pembangunan fasilitas -akomodasi tersebut mesti menimbang-nimbang kelestarian sumber daya alam & lingkungan.
Kita tentu tak boleh membangun lapangan golf, rumah-rumah peristirahatan atau vila di wilayah tangkapan air atau di lereng-lereng perbukitan. Selain meminimalisir kemampuan menyerap air, pembangunan fasilitas tersebut bisa menyebabkan longsor & banjir.
Di samping pembangunan berwawasan lingkungan timbul konsep gres dlm pembangunan, yakni pembangunan berkesinambungan. Pembangunan berkesinambungan bermaksud merealisasikan keberlanjutan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan insan seutuhnya. Artinya, prioritas utama ditujukan pada upaya pelestarian mutu lingkungan. Definisi lain menyatakan bahwa pembangunan berkesinambungan bermaksud pada tersedianya tata cara, acara, sarana prasarana, sumber daya insan, & dana untuk menyanggupi kemakmuran insan.
4. Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkungan senantiasa menimbang-nimbang efek negatif kepada lingkungan atas pelaksanaan pembangunan. Jadi, sebelum dilaksanakan pembangunan suatu proyek, apalagi dahulu mesti dilaksanakan kajian menganai dampak negatif yg akan terjadi dr tinjauan geografisnya. Pembangunan berwawasan lingkungan mempunyai ciri-ciri yg memikirkan hal-hal berikut.
- Tercapainya keserasian kekerabatan antara insan dgn lingkungan hidup.
- Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam dengan-cara bijaksana.
- Pelaksanaannya mesti berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang & mendatang.
- Menghindari pengaruh kerusakan & pencemaran lingkungan.
Dampak pembangunan nasional kepada kemakmuran sosial antara lain peningkatan penghasilan, kelangsungan perhubungan & transportasi, serta peningkatan lain.
a. Peningkatan Penghasilan dr Berbagai Sektor Kehidupan
Usaha yg sudah dijalankan untuk merealisasikan peningkatan penghasilan terwujud dgn peningkatan pendapatan bagi para pebisnis industri besar & kecil. Dengan begitu negara memperoleh peningkatan pendapatan dr sektor pajak. Pembangunan di bidang pertanian bisa meningkatkan pendapatan petani karena adanya modernisasi dlm pertanian. Untuk meningkatkan pemasukan nelayan dikerjakan dgn modernisasi dlm metode penangkapan, pemeliharaan/pengawetan, penjualan, & proteksi bagi masyarakat nelayan.
b. Peningkatan Kelancaran Perhubungan & Transportasi
Peningkatan kelangsungan perhubungan & transportasi, meliputi peningkatan kelangsungan transportasi laut nasional dgn pembaruan tata cara pelayaran, penambahan jalur pelayaran, & penambahan jumlah kapal. Hasil lainnya adalah peningkatan kelangsungan perhubungan pos & telekomunikasi. Peningkatan kelangsungan perhubungan pula mengakibatkan peningkatan kelangsungan transportasi udara nasional dgn adanya pembaruan tata cara penerbangan.
c. Peningkatan Lain
Peningkatan-peningkatan yang lain, antara lain bidang ekonomi, kesehatan, kebudayaan, & tenaga kerja.
Peningkatan mutu di banyak sekali sektor tersebut yakni hasil kerja seluruh bangsa yg difasilitasi oleh pemerintah. Meskipun sudah banyak peningkatan selaku dampak pembangunan, tetapi pada kenyataannya tak mampu dicicipi oleh seluruh rakyat Indonesia. Kondisi geografis & kelemahan pemerintah menjadikan banyak penduduk di pedalaman & wilayah terpencil belum mampu menikmati hasil pembangunan.
E. JARINGAN INTERAKSI UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN (SOSIOBIOFISIKAL)
Gejala pertumbuhan penduduk yg cepat, baik di kota maupun desa, muncul karena berkaitan dgn pemenuhan keperluan. Kebutuhan penduduk tak cuma sekadar makan, minum, busana, & tempat tinggal saja, namun meningkat sesuai kemajuan kebudayaannya. Hal-hal yg pada awalnya kurang diharapkan, remaja ini meningkat menjadi keperluan primer. Tingginya keperluan jumlah barang & jasa memerlukan lebih banyak sumber daya alam sebagai salah satu faktor buatan dlm industri pengerjaan. Makara, dgn meningkatnya jumlah penduduk maka dengan-cara ekonomis barang & jasa mesti ditawarkan dlm jumlah banyak.
Hubungan antara peningkatan jumlah penduduk yg cepat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha memenuhi keperluan penduduk maka sumber daya alam & lingkungan alam makin dimanfaatkan.
Pertumbuhan ekonomi akan menciptakan hal-hal selaku berikut.
- Ketersediaan barang & jasa meningkat sejalan dgn pertumbuhan penduduk & ekonomi untuk menyanggupi kebutuhan hidup.
- Pemanfaatan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi menjadikan menipisnya sumber daya alam & terjadinya pencemaran lingkungan.
Dewasa ini dunia menghadapi suatu rentetan permasalahan yg sungguh rumit, mirip penyediaan pangan dunia, pengangguran, halangan dlm pengembangan industri, pengadaan energi & bahan baku, pengem bangan sumber daya alam, peluang pendidikan, pertumbuhan ilmu pengetahuan & teknologi yg tak terkendali, keserakahan perusahaan multinasional dlm mencari kekayaan alam, & permasalahan pencemaran lingkungan hidup.
Keseluruhan permasalahan tersebut saling berafiliasi & pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dr lima permasalahan pokok selaku berikut.
- Pengembangan & pemanfaatan sumber daya alam yg semakin terbatas.
- Dinamika kependudukan, di mana semenjak kurun 18, grafik kenaikan penduduk dunia sungguh tajam.
- Pertumbuhan ekonomi yg tak merata.
- Perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi, yg apabila tak dilandasi oleh moral, akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.
Lingkungan hidup yg makin jelek menimbulkan jaringan interaksi unsur lingkungan tak berfungsi dgn baik.
Permasalahan pokok dunia tersebut apabila penanganannya tak sempurna, akan saling berbenturan & pada hasilnya akan bermuara pada kerusakan lingkungan hidup.
Keterkaitan antara keempat faktor ini & keterkaitannya dgn lingkungan hidup kian erat sehingga setiap permasalahan mesti dilihat dengan-cara utuh sebagai satu kesatuan & selaku permasalahan bareng .
F. IDENTIFIKASI WILAYAH YANG DIKONSERVASI
Konservasi, yakni usaha proteksi sumber daya alam hayati & ekosistem di permukaan bumi yg bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga mampu lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan & mutu kehidupan insan.
Pembangunan kawasan konservasi merupakan pecahan tak terpisahkan dr pembangunan nasional, sedangkan pelaksanaannya harus dikoordinasikan sehingga saling menunjang dgn pembangunan sektor lain. Dalam penyelenggaraan pembangunan konservasi sumber daya alam hayati & ekosistemnya tak terlepas dr penduduk di sekitarnya. Untuk itu, perlu adanya upaya peningkatan kesadaran penduduk ihwal lingkungan hidup serta konservasi sumber daya alam maupun ekosistemnya. Dengan demikian akan terdapat hubungan timbal balik yg saling menguntungkan antara penduduk dgn lingkungannya.
Indonesia selaku satu dr tujuh negara yg mempunyai keragaman hayati paling banyak (megabiodiversity) di dunia, mesti bisa mengekspresikan & menjaga kualitasnya lewat pengalokasian tempat konservasi yg didasarkan atas keunikan tumbuhan, satwa, serta ekosistemnya. Penyebaran kawasan konservasi ini mesti mencakup keterwakilan dr aneka macam tipe ekosistem.
Dalam meraih tujuan tersebut, pembangunan konservasi sumber daya alam hayati & ekosistemnya mempunyai tugas proteksi tata cara penyangga kehidupan; pengawetan atas keanekaragaman jenis tumbuhan & satwa beserta ekosistemnya; & pemanfaatan dengan-cara lestari sumber daya alam hayati & ekosistemnya.
Hal-hal penting yg berafiliasi dgn hubungan antara konservasi & pembangunan sumber daya alam yakni sebagai berikut.
- Pembangunan sumber daya alam hayati mesti berkesinambungan, lewat pemanfaatan dengan-cara rasional & dgn kebijaksanaan menyeluruh & mengamati generasi yg akan datang.
- Konservasi sumber daya alam hayati & ekosistemnya harus mampu merefleksikan peranannya selaku pendukung lingkungan hidup & sebagai pencipta prakondisi yg memungkinkan pelaksanaan aktivitas pembangunan yang lain berjalan dengan-cara berdaya guna & berhasil guna.
- Sumber daya alam hayati & ekosistemnya selaku faktor penentu lingkungan hidup dlm fungsinya sebagai penyangga kehidupan, mesti dialokasikan dengan-cara aktual untuk kepentingan konservasi, baik di daratan maupun di perairan dlm fungsinya sebagai pemelihara proses ekologis.
Beberapa seni administrasi dlm pelaksanaan konservasi antara lain selaku berikut.
- Evaluasi dengan-cara menyeluruh daerah konservasi sehingga betul-betul mencerminkan keanekaragam an tumbuhan & fauna, kekhasan, keunikan, & keindahan sumber daya alam.
- Untuk lebih menjamin eksistensi & keterwakilan tipe-tipe ekosistem & pula alam yang lain, perlu di kembangkan daerah-tempat konservasi baru yg dinilai menyanggupi kriteria, baik dlm kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan.
- Peningkatan pembinaan satwa liar, baik yg dilindungi maupun tak dilindungi lewat peningkatan kegiatan inventarisasi populasi satwa liar, penang karan, pengawasan jual beli satwa liar, & pembinaan habitat guna menjamin kelestarian populasi & pemanfaatannya.
- Peningkatan training tempat suaka alam lewat penilaian keunikan & keasliannya serta pengembangan pengelolaannya lewat model pengelolaan yg memadai.
- Peningkatan pembangunan & pengelolaan taman nasional, taman wisata, taman buru, taman hutan raya, & taman laut untuk mendorong pengembangan industri pariwisata alam baik daratan maupun perairan/lautan.
- Peningkatan keterpaduan pembangunan kawasan konservasi dgn pembangunan wilayah, terutama peningkatan kemakmuran & kepedulian penduduk sekitar daerah.
- Penerapan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dengan-cara ketat bagi semua aktivitas pembangunan kehutanan & kesibukan-aktivitas lain di dlm kawasan hutan guna menghindari ataupun menekan efek negatif yg akan ditimbulkannya.
- Pemantapan kegiatan proteksi hutan lewat peningkatan acara operasi pengamanan hutan terpadu, pembinaan cinta alam, penyuluhan serta peningkatan jumlah & mutu polisi khusus kehutanan/Jagawana, & penyuluhan kehutanan bidang konservasi sumber daya alam.
- Peningkatan pengelolaan hutan lindung, meliputi model pengelolaan, perencanaan, inventarisasi, pengamanan daerah, termasuk tempat-kawasan lindung di dlm maupun di luar daerah hutan.
G. PENYAJIAN INFORMASI TENTANG PERSEBARAN WILAYAH KONSERVASI
1. Cagar Alam/Suaka Alam
Kawasan suaka alam selain mempunyai manfaat po kok selaku kawasan pengawetan keanekaragam an tumbuhan & satwa beserta ekosistemnya, pula berfungsi selaku wilayah santunan sistem penyangga kehidupan. Pengelolaan wilayah suaka alam dilaksanakan oleh pemerintah sebagai upaya pengawetan keanekaragaman tumbuhan & satwa beserta dgn ekosistemnya.
Ketentuan lebih lanjut yg diperlukan bagi penetapan & pemanfaatan suatu wilayah selaku tempat suaka alam & penetapan wilayah yg memiliki batas dengannya sebagai daerah penyangga dikelola dgn Peraturan Pemerintah.
Beberapa contoh daerah-wilayah cagar alam yakni selaku berikut.
- Ujungkulon di Banten, untuk melindungi warak, buaya, banteng, rusa, babi hutan, merak, & meningkat -tumbuhan.
- Sibolangit di Sumatera Utara, untuk melindungi tumbuhan asli khas dataran rendah Sumatera Timur antara lain bunga lebah & bunga bangkai raksasa.
- Rafflesia di Bengkulu, untuk melindungi bunga rafflesia selaku bunga terbesar di dunia.
- Pulau Dua di Jawa Barat, untuk melindungi hutan & aneka macam jenis burung.
- Arjuna Lalijiwo di Jawa Timur, untuk melindungi hutan cemara & hutan alpina.
- Cibodas di Jawa Barat, untuk melindungi hutan cadangan di tempat berair.
- Tanjung Pangandaran di Jawa Barat, untuk melindungi hutan, rusa, banteng, warak, & babi hutan.
2. Suaka Margasatwa
Di dlm suaka margasatwa mampu dilaksanakan kegiatan untuk kepentingan penelitian & pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan wisata terbatas, & aktivitas lainnya yg menunjang kecerdikan daya.
Dalam rangka kerja sama konservasi internasio nal, tempat suaka alam & tempat tertentu yang lain mampu ditentukan sebagai cagar biosfer. Penetapan suatu tempat suaka alam & wilayah tertentu lainnya selaku cagar biosfer dikelola lebih lanjut dgn Peraturan Pemerintah dgn memikirkan:
- setiap orang tidak boleh melakukan aktivitas yg dapat menimbulkan perubahan terhadap ke rusakan wilayah suaka alam,
- ketentuan tak termasuk kegiatan pembinaan habitat untuk kepentingan satwa di dlm suaka margasatwa,
- perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam meliputi pengurangan, penghilangan fungsi, & luas tempat suaka alam, serta penambahan jenis tumbuhan & satwa lain yg tak asli.
Beberapa contoh suaka margasatwa merupakan selaku berikut.
- Pulau Komodo di NTT, untuk melindungi komodo, rusa, babi hutan, kerbau liar, ayam hutan, & kakaktua.
- Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam, untuk melindungi gajah, warak Sumatera, macan, rusa, kambing hutan, orang utan, & banyak sekali jenis burung.
- Way Kambas di Sumatera Selatan, untuk melindungi gajah, warak, kerbau liar, tapir, macan Sumatera, & rusa.
- Baluran di Jawa Timur, untuk melindungi warak, banteng, kerbau liar, rusa, babi hutan, lutung, ayam hutan, anjing hutan, aneka macam jenis simpanse, & burung.
- Kutai di Kalimantan, untuk melindungi rusa, babi hutan, & orang utan.
- Pulau Moyo di Sumbawa, untuk melindungi babi hutan, rusa, sapi liar, burung kakaktua, & ayam hutan.
3. Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan
Sistem penyangga kehidupan merupakan satu proses alami dr aneka macam unsur hayati & non hayati yg menjamin kelangsungan kehidupan makhluk. Perlindungan tata cara penyangga kehidupan ditujukan bagi terpeliharanya proses ekologis yg menunjang kelangsungan kehidupan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk & mutu kehidupan insan.
Untuk merealisasikan kondisi tersebut maka pemerintah menetapkan hal-hal selaku berikut.
- Wilayah tertentu selaku wilayah proteksi metode penyangga kehidupan.
- Penetapan pola dasar training wilayah perlindungan tata cara penyangga kehidupan.
- Pengaturan cara pemanfaatan wilayah sumbangan metode penyangga kehidupan.
- Setiap pemegang hak atas tanah & hak usahawan di perairan dlm wilayah metode penyangga kehidupan wajib menjaga kelangsungan fungsi pertolongan wilayah tersebut.
- Dalam rangka pelaksanaan sistem penyangga ke hidupan, pemerintah mengendalikan serta melakukan tin dakan penertiban kepada penggunaan & pengelolaan serta hak pengusahaan di perairan yg terletak dlm wilayah proteksi sistem penyangga kehidupan.
- Tindakan penertiban dilaksanakan sesuai dgn peraturan perundang-permintaan yg berlaku.
- Wilayah tata cara penyangga kehidupan mengalami kerusakan dengan-cara alami & atau oleh karena pemanfaatannya serta oleh alasannya-karena yang lain mesti dibarengi dgn upaya rehabilitasi dengan-cara berniat & berkesinambungan.
4. Pemanfaatan Secara Lestari Sumber Daya Alam Hayati & Ekosistemnya
Pemanfaatan dengan-cara lestari sumber daya alam ha yati & ekosistemnya dijalankan lewat kegiatan :
- pemanfaatan kondisi lingkungan wilayah pelestarian alam;
- pemanfaatan jenis tumbuhan & satwa liar.
Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam dilaksanakan dgn tetap menjaga kelestarian fungsi kawasan. Pemanfaatan jenis tumbuhan & satwa liar dijalankan dgn mengamati kelangsungan potensi, daya dukung, & keanekaragaman jenis tumbuhan & satwa liar.
Kawasan pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya, & taman wisata alam.
Kawasan taman nasional dikelola dgn sistem zona yg terdiri atas zona inti, zona penyangga, & zona pemanfaatan. Kawasan taman nasional dikontrol sedemikian rupa biar terjaga kelestariannya, contohnya dgn pengaturan ibarat berikut.
- Setiap orang tidak boleh melaksanakan aktivitas yg dapat membuat perubahan terhadap ke utuhan zona inti taman nasional.
- Perubahan kepada keutuhan zona inti taman nasional meliputi pengurangan, penghilangan fungsi, & luas zona inti taman nasional, serta penambahan jenis tumbuhan & satwa lain yg tak sahih.
- Setiap orang dihentikan melaksanakan kegiatan yg tak sesuai dgn fungsi zona penyangga & zona pemanfaatan dr taman nasional, taman hutan raya, & taman wisata alam.
- Pengelolaan taman nasional, taman hutan raya, & taman wisata alam dilaksanakan oleh pemerintah.
- Di dlm zona pemanfaatan taman nasional, taman hutan raya, & taman wisata alam dapat di berdiri fasilitas kepariwisataan berdasarkan rencana pengelolaan terpadu.
- Untuk kegiatan kepariwisataan & wisata, pemerintah mampu menunjukkan hak pengusahaan atas zona pemanfaatan taman nasional, taman hu tan raya, & taman wisata alam dgn mengikutsertakan penduduk .
5. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan & Satwa Liar
Pemanfaatan jenis tumbuhan & satwa liar mampu dilaksanakan untuk kegiatan pengkajian & penelitian, penangkaran & pengembangan, perburuan dengan-cara teratur, jual beli, peragaan, pertukaran, kecerdikan daya tumbuhan obat-obatan, & pemeliharaan untuk kesenangan (kegemaran).
Peran serta penduduk dlm konservasi sumber daya alam hayati & ekosistemnya diarahkan & digerakkan oleh pemerintah lewat aktivitas yg berdaya guna & sukses guna.
6. Usaha Pelestarian Kekayaan Alam & Lingkungannya
Usaha-usaha pemerintah dlm menjaga pelestarian kekayaan alam dr kerusakan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Rehabilitasi & Reklamasi Lahan Kritis
Usaha pengendalian lahan kritis dilaksanakan lewat beberapa usaha selaku berikut.
1. Penghijauan & Reboisasi
Usaha penghijauan tanah & reboisasi lahan hutan sudah dilaku-kan dgn pola inpres (instruksi presiden), semenjak tahun 1976. Untuk lebih mempercepat usaha menghemat lahan kritis, lahan tersebut justru dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan perkebunan, transmigrasi, peternakan, & bentuk pembangun an yang lain sekal-igus untuk rehabilitasi.
2. Resettlement & Pengendalian Peladang Berpindah
Untuk mengendalikan peladang berpindah diharapkan pendekatan yg lebih menyeluruh. Dalam hubungan ini perlu dikembangkan pendekatan dgn cara pendekatan fisik & alam, pendekatan sosioantropologi, & pendekatan pengembangan institusi. Setelah pendekatan-pendekatan tersebut berhasil, gres dilaksanakan penataan pemukiman (resettlement).
b. Program Kali Bersih
Untuk meningkatkan daya dukung lingkungan de mi menunjang kesuksesan kegiatan pembangunan di semua sektor maka ditempuh usaha acara kali bersih. Program kali bersih ini mempunyai beberapa tujuan antara lain sebagai berikut.
- Mencegah penurunan kualitas & daya guna air sekaligus mengoptimalkan kualitas & daya guna air. Program kali bersih dituju-kan khususnya pada sumber-sumber air yg kualitasnya sangat jelek.
- Persiapan bagi pelaksanaan peraturan pemerintah ihwal pengendalian pencemaran air.
- Pengembangan kelembagaan pengelolaan ling kungan hidup.
c. Program Pengendalian Intrusi Air Asin
Bentuk pengendalian penyusupan air asin bisa disesuaikan dgn kondisi lingkungan yg ada, misalnya selaku berikut.
- Mengendalikan tingkat pemompaan air tanah.
- Menambah masukan air tanah dgn memperbanyak tumbuhan & sumur resapan.
- Mengendalikan perluasan pemukiman perkotaan.
- Melindungi tempat resapan atau daerah tangkapan hujan (recharge area).
- Memberi prioritas pelayanan Perusahaan Air Minum (PAM) di wilayah yg riskan air tawar.
d. Pengelolaan Pantai & Lautan
Dalam mengorganisir wilayah pantai & lautan diharapkan kebijaksanaan-budi selaku berikut.
- Pemanfaatan sumber daya alam di wilayah pantai & lautan yg mampu diperbaharui perlu dijalankan dlm batas kesanggupan regenerasi, sedangkan untuk sumber daya alam yg tak mampu diperbarui, dijalankan dgn bijaksana & rasional.
- Inventarisasi tingkat pemanfaatan lahan wilayah pantai untuk banyak sekali kegiatan yg perlu dikendalikan. Untuk itu, diharapkan adanya pembagian kawasan, mana yg merupakan wilayah lindung, wilayah penyangga, & wilayah kecerdikan daya.
- Pengelolaan wilayah pantai & lautan dapat dikembangkan dgn 3 alternatif, yakni pembagian wilayah maritim, kepulauan, & ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) serta dikontrol oleh metode koordinasi antarde-partemen di tingkat pusat.
e. Usaha Menjaga Kelestarian & Meningkatkan Sumber Daya
Dalam rangka menjaga kelestarian & meningkatkan sumber daya alam untuk menyanggupi kebutuhan pokok manusia maka budi pembangunan mesti mencakup hal-hal berikut.
- Penciptaan & perluasan mata pencaharian terutama di daerah yg mengalami tekanan ekonomi yg berat.
- Perlindungan kepada pendapatan petani, nelayan, & kolektorhasil hutan.
- Pengkajian ilmiah terhadap pengikisan lapisan atas tanah & pen-gambilan sumber daya hutan supaya tak melampaui laju perbaikan produktivitasnya.
- Peningkatan produktivitas lahan dgn cara memperhatikan pengendalian penggunaan pupuk organik, pestisida, & tata air.
- Penelitian terhadap keperluan kayu bakar & hasil hutan dgn memperhatikan aspek lingkungan.
- Pelestarian & penggunaan energi dengan-cara efisien.
- Pencegahan & penghematan pencemaran udara, tanah, & air sedini mungkin.
- Pengembangan teknologi dgn mengamati kelestarian lingkungan.
Lihat juga
Demikianlah artikel yg admin bagikan wacana Pemanfaatan Lingkungan Hidup Dalam Kaitannya Pembangunan Berkelanjutan. Semoga berguna & dgn adanya artikel diatas, anda makin menyayangi mempelajari mata pelajaran Geografi yg satu itu.