Materi Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Non Benda – Pada potensi yg sama berguna ini, admin akan membagikan postingan yg membuat anda makin berjiwa kewirausahaan & mempunyai karya-karya cipta yg bernilai tinggi. Baiklah, eksklusif saja anda menyimak klarifikasi poin-poin berikut ini :
Daftar Isi
A. Karakteristik Kewirausahaan
Wirausaha, berdasarkan asal katanya, terdiri atas kata wira & usaha. Wira, bermakna pejuang, pendekar, insan unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani & berwatak agung. Usaha, mempunyai arti langkah-langkah amal, melaksanakan pekerjaan , berbuat sesuatu.
Materi Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Non Benda |
Pengertian wirausaha, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, yakni orang yg pintar atau berbakat mengetahui produk gres, menentukan cara produksi gres, menyusun kegiatan untuk menyelenggarakan produk gres, menertibkan permodalan operasinya serta memasarkannya. Pelaku wirausaha, dikenal pula dgn sebutan wirausahawan atau entrepreneur, ialah seseorang yg mempunyai mutu jiwa kepemimpinan & inovator pemikiran dlm melaksanakan usaha. Entrepreneur mampu diartikan pula selaku seseorang yg bisa merealisasikan ide ke dlm sebuah penemuan yg berhasil.
Kewirausahaan, atau entrepreneurship, mempunyai pengertian yg lebih luas lagi. Kewirausahaan, menyerupai tercantum dlm lampiran Keputusan Menteri Koperasi & Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, ialah semangat, perilaku, perilaku & kesanggupan seseorang dlm menanggulangi usaha atau kesibukan yg mengarah pada upaya mencari, membuat serta menerapkan cara kerja, teknologi, & produk baru dgn meningkatkan efisiensi dlm rangka memperlihatkan pelayanan yg lebih baik & atau memperoleh keuntungan yg lebih besar. Entrepreneurship yakni sikap & sikap yg melibatkan keberanian mengambil risiko, kesanggupan berpikir kreatif & inovatif.
Sifat-sifat seorang wirausahawan mirip berikut.
1. Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan paduan perilaku & keyakinan seseorang dlm menghadapi peran atau pekerjaan, yg bersifat internal, sungguh relatif & dinamis & banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan & menuntaskan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan memengaruhi pemikiran , karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, keteguhan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci kesuksesan dlm bisnis yakni untuk mengetahui diri sendiri. Oleh alasannya itu, wirausaha yg sukses ialah wirausaha yg mampu berdiri diatas kaki sendiri & percaya diri.
2. Berorientasikan Tugas & Hasil
Seseorang yg senantiasa mengutamakan peran & hasil merupakan orang yg senantiasa mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada keuntungan, ketabahan, & perjuangan. Dalam kewirausahaan, kesempatan cuma diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif umumnya diperoleh lewat pengalaman & pengembangannya diperoleh dgn caradisiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, & semangat berprestasi.
3. Berani Mengambil Risiko
Salah satu hal penting dlm mengawali berbuat sesuatu yg gres adalah berani mengambil risiko untuk melaksanakan sesuatu yg belum pernah dilakukan sebelumnya. Inovasi atau kebaruan tak akan timbul bila kita melaksanakan hal-hal yg sudah dilaksanakan oleh orang lain, & tak berani melaksanakan hal-hal yg belum pernah kita kerjakan. Wirausahawan ialah orang yg lebih menyukai perjuangan-perjuangan yg lebih menantang untuk menjangkau kesuksesan atau kegagalan ketimbang usaha yg kurang menantang. Wirausahawan menghindari suasana risiko yg rendah alasannya tak ada tantangan & menjauhi situasi risiko yg tinggi sebab ingin berhasil. Pada suasana ini, ada dua alternatif yg mesti dipilih, yaitu alternatif yg menanggung risiko & alternatif yg konservatif.
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan perilaku yg dimiliki oleh seorang pemimpin di antaranya mempunyai visi yg terang, mempunyai integritas & kejujuran, mampu berkomunikasi dgn baik, menjadi teladan, rendah hati, mau mendengar, bisa memotivasi orang lain untuk melakukan tugasnya & berlaku adil. Seorang wirausahawan mesti mempunyai sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia senantiasa memperlihatkan produk & jasa-jasa gres & bertentangan sehingga ia menjadi penggagas baik dlm proses buatan maupun penjualan & senantiasa mempergunakan perbedaan sebagai suatu yg menambah nilai.
5. Keorisinalitas/Keaslian
Keaslian ide, pemikiran , pemikiran & keputusan mampu diperoleh dgn keluasan pengetahuan & kesanggupan berpikir inovatif, serta menyaksikan peluang yg ada. Orisinalitas timbul dr kemampuan untuk selalu menuangkan khayalan dlm pekerjaannya, harapan tampil berlainan atau senantiasa mempergunakan perbedaan, mempunyai perilaku mental yg faktual & daya pikir inovatif. Karya orisinal pula cuma dapat dihasilkan oleh wirausahawan yg mempunyai keahlian di bidangnya serta tekun menjajal hal-hal baru yg inovatif.
6. Berorientasi ke Masa Depan
Masa depan mempunyai banyak sekali potensi & tantangan yg berlawanan dgn dikala ini. Seorang dgn kewirausahaan berani melihat kesempatan & tantangan tak cuma di dikala ini, melainkan pula di masa depan. Salah satu indikator atau tanda seseorang memiliki entrepreneurship atau jiwa kewirusahaan yaitu bisa bikin usaha bisnis sendiri, menjadi wirausahawan. Wirausaha dlm bidang teknologi transportasi & logistik, dapat menjadi wirausahawan yg membuat produk, wirausahawan pedagang produk ataupun wirausaha yg memberikan jasa perbaikan produk teknologi transportasi & logistik. Keberhasilan wirausahawan yakni dikala usahanya mampu menciptakan keuntungan atau keuntungan, bisa memberdayakan banyak orang, memberikan bagi lingkungan sekitarnya, serta bisa menyampaikan kontribusi bagi pertumbuhan bangsa & negaranya.
Faktor Penyebab Keberhasilan & Kegagalan Berwirausaha
Memulai sesuatu yg gres niscaya tak mudah. Oleh alasannya adalah itu, seorang wirausahawan mesti berani menjajal & mengambil risiko. Gagal dlm melaksanakan suatu hal ialah pecahan dr proses untuk menuju keberhasilan. Kegagalan yakni kesuksesan yg tertunda. Jika ananda menjajal wirausaha dlm suatu bidang, kemudian gagal, ananda tak perlu berkecil hati & putus asa, cobalah kembali! Tentu sebelum memulai berwirausaha, buatlah perkiraan & penyusunan rencana yg matang.
Carilah dr berbagai sumber kisah-kisah para pebisnis yg berhasil dlm menjalankan usahanya. Bacalah dgn saksama, kemudian ambil pelajaran dr kisah mereka dlm memulai wirausaha sehingga ananda mampu mengetahui kegagalan & keberhasilan mereka.
B. Perencanaan Usaha Kerajinan dgn Inspirasi Budaya Non Benda
Budaya Tradisional sebagai Sumber Inspirasi
Indonesia sungguh kaya dgn budaya tradisional yg merupakan etika istiadat yg berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku bangsa. Terdapat lebih dr 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010. Indonesia mempunyai jumlah suku bangsa terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya tradisional yg merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi.
Peta Suku Bangsa di Indonesia |
Budaya tradisi bisa dikelompokkan menjadi budaya nonbenda & artefak/objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, dongeng rakyat, tarian, & upacara etika. Sedangkan artefak/objek budaya diantaranya pakaian kawasan, wadah tradisional, senjata & rumah etika. Pada kehidupan seharihari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tak dipisahpisahkan melainkan menjadi satu kesatuan & saling melengkapi.
Sebuah tarian tradisional bisa saja membawakan dongeng tradisional, dgn memakai busana tradisional & ditarikan pada sebuah upacara yg merupakan ritual tradisional. Contohnya tarian Burung Enggang dr suku Dayak, menceritakan ihwal seekor burung enggang. Burung enggang bagi penduduk Dayak merupakan simbol dewata. Burung enggang merupakan wujud nenek moyang yg turun ke bumi. Penari Burung Enggang menggunakan busana tradisional Dayak, & diiringi musik tradisional yg dimainkan dgn alat musik tradisional.
Tarian, simbol, busana, musik & alat musik tersebut dapat menjadi sumber ilham dr pengerjaan kerajinan. Tarian, simbol & musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan busana, perlengkapan tari & alat musik merupakan artifak/objek budaya.
Burung Rangkong (kiri) & Tari Burung Enggang (kanan) |
Hiasan kulkas dgn wangsit Tari Burung Enggang |
Kegiatan khas kawasan, membajak sawah (atas) & miniatur bermaterial logam (bawah) |
Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya bisa menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Hingga ketika ini, tercatat 4.156 warisan budaya nonbenda yg terdapat di seluruh Indonesia. Setiap tempat mampu mengembangkan kerajinan khas daerah yg mengambil wangsit dr budaya tradisi wilayahnya masingmasing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia merupakan kearifan setempat (local genius) yg dapat menjadi sumber wangsit yg tak ada habisnya.
Jenis Produk Budaya Tradisional Benda & Nonbenda |
Sumber Daya, Material, Teknik & Ide Kerajinan dgn Inspirasi Budaya Nonbenda Kegiatan wirausaha disokong oleh ketersediaan sumber daya insan, material, peralatan, cara kerja, pasar, & pendanaan. Sumber daya yg dikontrol dlm suatu wirausaha dikenal dgn istilah 6 M, yakni Man (manusia), Money (duit), Material (materi), Machine (peralatan), Method (cara kerja), & Market (pasar). Wirausaha kerajinan dgn inspirasi budaya non benda dapat dimulai dgn melihat potensi materi baku (Material), kesanggupan buatan (Man & Machine) & budaya lokal yg ada di kawasan setempat. Wirausaha kerajinan dgn inspirasi budaya akan memperlihatkan karya-karya kerajinan inovatif pada pasaran. Pasar sasaran (Market) dr produk kerajinan ini yaitu orang-orang yg menghargai & mengasihi kebudayaan tradisional. Kemampuan mengontrol keuangan (Money) dlm kesibukan usaha akan menjamin keberlangsungan & pengembangan usaha.
C. Perancangan & Produksi Kerajinan dgn Inspirasi Budaya Nonbenda
Perancangan & buatan didasari oleh data yg telah diperoleh lewat Tugas 2 ihwal Ragam Budaya Nonbenda & Tugas 3 wacana Identifikasi Ragam Material & Teknik buatan di lingkungan sekitar. Budaya tradisional kawasan & material serta teknik khas tempat merupakan potensi yg harus dikembangkan sehingga lestari & menjadi faedah bagi daerah.
Setiap tempat di Indonesia mempunyai budaya tradisional yg berlainan-beda. Pengembangan dr setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bareng yg hebat, yg akan memberikan warna bagi pertumbuhan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi ialah lewat pengembangan kerajinan.
Potensi budaya nonbenda & potensi material serta teknik produksi khas wilayah sebagai dasar pengembangan kerajinan |
Proses perancangan kerajinan diawali dgn penyeleksian sumber persepsi baru & penelusuran pemikiran produk kerajinan, pengolahan skema ide, pengolahan studi model kerajinan, dilanjutkan dgn pengolahan petunjuk buatan. Ide kerajinan dgn inspirasi budaya setempat akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yg akan dibikin & siap dijual. Dengan demikian produk yg dihasilkan harus mempunyai nilai estetik & penemuan supaya diminati pasar.
Perancangan kerajinan dgn inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yg absurd (tak berbenda) menjadi benda (berwujud). Misalnya, wangsit diambil dr sebuah cerita rakyat (tak berbenda) menjadi suatu diorama mini yg menggambarkan salah satu adegan dlm dongeng rakyat tersebut. Contoh lain yakni mengambil ide dr kepercayaan simbolis (tak berbenda), burung enggang untuk dibuat menjadi gagasan untuk tekstil atau pakaian (benda). Tahapan penerjemahan meliputi: pengertian kepada makna simbol; mencari keyword yg dapat menjadi dasar dr pengembangan gagasan produk; mencari ide-ide fungsi & bentuk kerajinan.
Contoh tahapan penerjemahan budaya nonbenda menjadi ide benda kerajinan |
1. Pencarian Ide Produk
Kita sudah mengetahui aneka macam kekayaan budaya non benda di kawasan lokal, tokoh-tokoh kisah rakyat, filosofi dr pantun, simbolsimbol, kisah rakyat & tarian tradisional. Pengetahuan & apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut mampu mendorong datangnya pemikiran untuk pengerjaan produk kerajinan. Ide bisa muncul dengan-cara tak berurutan, & tak lengkap, namun mampu pula timbul dengan-cara utuh.
Salah satu dr kita bisa saja memiliki gagasan perihal suatu bentuk unik yg akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yg tepat dipakai & produk apa yg sempurna untuk bentuk tersebut. Salah satu dr kita pula bisa saja menerima pemikiran atau bayangan ihwal suatu produk yg ingin dibuatnya, material, proses & alat yg akan digunakan dengan-cara utuh.
Untuk membuat lebih mudah penelusuran ide atau pemikiran untuk desain kerajinan dgn ide budaya non benda, mulailah dgn menimbang-nimbang hal-hal di bawah ini.
- Budaya nonbenda apa yg akan menjadi ide?
- Produk kerajinan apa yg akan dibikin?
- Mengapa produk kerajinan tersebut dibikin?
- Siapa yg akan memakai produk kerajinan tersebut?
- Bahan/material apa yg apa saja yg akan digunakan?
- Warna dan/atau motif apa yg akan digunakan?
- Adakah teknik warna tertentu yg akan dipakai?
- Bagaimana proses pengolahan produk tersebut?
- Alat apa yg dibutuhkan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa diungkapkan & didiskusikan dlm kalangan dlm bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok mesti membebaskan diri untuk menciptakan gagasan-pemikiran yg beragam & sebanyak-banyaknya.
Beri potensi pula untuk hadirnya pemikiran -ide yg tak masuk logika sekalipun. Tuangkan pemikiran -ide tersebut ke dlm bentuk tabrakan pena atau skema. Kunci sukses dr tahap brainstorming dlm golongan yakni jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pertimbangan , saling menghargai pertimbangan sobat, boleh memberikan gagasan yg merupakan kemajuan dr gagasan sebelumnya, & jangan lupa mencatat setiap pemikiran yg timbul. Curah tawaran dilaksanakan dgn semangat untuk memperoleh ide gres & inovasi. Semangat & keberanian kita untuk menjajal bikin penemuan baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.
Contoh skema pemikiran dr Burung Enggang menjadi selendang pelindung |
Contoh sketsa gagasan dr kisah rakyat Sumatera Utara, Si Tanduk Panjang |
2. Membuat Gambar/Sketsa
Ide-ide produk, rencana atau desain dr produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yg abstrak menjadi berwujud. Ide-ide desain bisa digambarkan pada suatu buku atau lembaran kertas, dgn memakai pinsil, spidol atau bolpoin & semestinya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu.
Jika ada garis yg dirasa kurang sempurna, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yg sama. Demikian seterusnya sehingga anda berani menarik garis dgn tegas & tebal. Gambarkan idemu
sebanyak-banyaknya, mampu berupa variasi produk, satu produk yg mempunyai fungsi sama, tetapi dgn bentuk yg berlawanan, produk dgn bentuk yg sama dgn warna & motif yg berlainan.
Contoh gambar kerajinan tekstil dgn ide simbol Burung Enggang |
Contoh gambar kerajinan kotak berhias terinspirasi dr kisah Si Tanduk Panjang |
3. Pilih Ide Terbaik
Setelah ananda menciptakan banyak gagasan & menggambarkannya dgn sketsa, mulai fikirkan pemikiran mana yg paling baik, mengasyikkan & memungkinkan untuk dibikin.
4. Prototyping atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yg dibuat pada tahap-tahap sebelumnya merupakan format dua dimensi. Artinya cuma digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yg akan dibuat berupa tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dikerjakan dlm format tiga dimensi, yakni dgn studi versi. Studi model mampu dilaksanakan dgn material sebetulnya maupun bukan material bahu-membahu.
5. Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya yakni bikin perencanaan untuk proses buatan atau proses pengolahan kerajinan tersebut. Prosedur & langkahlangkah kerja dituliskan dengan-cara terperinci & rincian biar pelaksanaan buatan mampu dijalankan dgn simpel & terjadwal.
Produksi Kerajinan dgn Inspirasi Budaya Nonbenda
Proses bikinan kerajinan dgn pandangan baru budaya lokal nonbenda menurut daya dukung yg dimiliki oleh tempat lokal.
- Bahan Baku
- Teknik Produksi
- Sumber Daya Manusia
Kegiatan bikinan diawali dgn antisipasi buatan. Persiapan bikinan dapatberupa pengerjaan gambar teknik (gambar kerja) atau gambar contoh. Gambar kerja atau contoh akan menjadi kriteria untuk kebutuhan pembelian & persiapan materi. Tahap berikutnya yaitu pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dgn penyusunan rencana buatan yg sudah dibikin sebelumnya. Tahapan buatan dengan-cara biasa terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, & finishing.
Tahap pembahanan ialah merencanakan bahan atau material supaya siap dibuat. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dgn proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material & bentuk produk yg akan dibuat. Material kertas dibuat dgn cara dilipat. Kayu, bambu & rotan lainnya mampu dibentuk dgn cara dipotong atau dipahat. Pemotongan materi dibikin sesuai dgn bentuk yg dijadwalkan. Pemotongan & pemahatan pula lazimnya dipakai untuk bikin sambungan materi, mirip menyambungkan bilahbilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi & rotan, selain dgn pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi pula mampu memakai teknik las. Logam lempengan mampu dibikin dgn cara pengetokan. Tahap terakhir ialah finishing. Finishing dijalankan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dlm bungkus. Finishing bisa berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yg dilaksanakan diantaranya penghalusan permukaan kayu dgn amplas atau menghilangkan lem yg tersisa pada permukaan produk. Finishing mampu pula berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan semoga produk yg dibikin lebih infinit & lebih menawan.
Kelancaran buatan pula ditentukan oleh cara kerja yg mengamati K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja). Upaya mempertahankan kesehatan & keamanan kerja bergantung pada bahan, alat & proses bikinan yg digunakan pada proses buatan. Proses pembahanan & pembentukan material solid kadang-kadang menciptakan sisa potongan atau debu yg bisa melukai pecahan badan pekerjanya. Maka, diinginkan alat keselamatan kerja berupa kacamata melindung & masker antidebu. Proses pembahanan & finishing, apabila memakai bahan kimia yg dapat berbahaya bagi kulit & pernafasan, pekerja mesti menggunakan sarung tangan & masker dgn filter untuk materi kimia. Selain alat keamanan kerja, hal yg tak kalah penting yakni sikap kerja yg rapi, hati-hati, teliti & sarat fokus. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan & keamanan kerja.
Pembuatan kerajinan diakhiri dgn penilaian terhadap produk kerajinan yg telah dibikin, apakah produk tersebut mampu berfungsi dgn baik? Apakah sudah sesuai dgn pemikiran , bayangan & cita-cita kita? Apabila belum, perbaikan apa yg harus kita kerjakan biar produk kerajinan yg dihasilkan lebih bermutu?
Kemasan Kerajinan dgn Inspirasi Budaya Nonbenda Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dr kerusakan serta menyampaikan fasilitas menenteng dr tempat produksi sampai sampai ke konsumen. Kemasan pula berfungsi untuk memperbesar daya tarik & sebagai identitas atau brand dr produk tersebut. Fungsi bungkus disokong oleh penyeleksian material, bentuk, warna, teks & grafis yg sempurna. Material yg dipakai untuk bikin bungkus bermacam-macam bergantung pada produk yg akan dibungkus. Produk yg mudah rusak harus menggunakan bungkus yg mempunyai material berstruktur. Pemilihan material pula diubahsuaikan dgn identitas atau brand dari produk tersebut. Daya tarik & identitas, selain ditampilkan oleh material bungkus, pula dapat ditampilkan lewat bentuk, warna, teks & grafis. Pengemasan bisa dilengkapi dgn label yg menyampaikan gosip teknis maupun memperkuat identitas atau brand.
Kemasan mampu dibagi menjadi 3 (tiga): bungkus primer, kemasan sekunder & bungkus tersier. Kemasan yg menempel pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yg berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dr benturan & kotoran, berfungsi memperlihatkan pesona dr produk serta menawarkan kemudahan untuk distribusi dr tempat bikinan ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dr bungkus tersier yg bikin bungkus bermacam-macam bergantung pada produk yg akan dibungkus. Kemasan produk seharusnya menunjukkan identitas atau brand dr produk tersebut atau dr produsennya.
Material bungkus untuk melindungi dr kotoran mampu berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk memerlukan bungkus primer, namun setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yg berisi nama & keterangan. Pada bungkus kerajinan dgn wangsit budaya, bisa disertakan label atau lembaran keterangan yg berisi info ihwal budaya nonbenda yg menjadi ide.
Kemasan kerajinan yg mempunyai jendela transparan (kiri) & tertutup (kanan) |
Add captionKemasan kerajinan inovatif menyesuaikan dgn kerajinan yg dibungkus |
Kemasan kerajinan inovatif berisi satu set yg terdiri atas beberapa buah produk |
Kemasan kerajinan dgn penjelasan ihwal gagasan budaya non benda |
Kemasan sekunder untuk kerajinan berupa tas kertas |
D. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dgn Inspirasi Budaya Nonbenda
Biaya bikinan yaitu ongkos-ongkos yg mesti dikeluarkan untuk terjadinya bikinan barang. Unsur ongkos bikinan ialah ongkos materi baku, ongkos tenaga kerja & ongkos overhead. Biaya yg termasuk ke dlm overhead merupakan ongkos listrik, bahan bakar minyak, & biaya-ongkos lain yg dikeluarkan untuk mendukung proses bikinan. Biaya pembelian materi bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem & materi-materi yang lain bisa dimasukan ke dlm ongkos overhead.
E. Pemasaran Langsung Kerajinan dgn Inspirasi Budaya Nonbenda
Pemasaran pribadi yaitu penawaran spesial & penjualan yg dilaksanakan langsung pada konsumen tanpa lewat toko. Penjualan langsung merupakan hasil dr penawaran spesial langsung yg dijalankan oleh pedagang terhadap pembeli. Pemasaran mampu dilaksanakan dgn promosi & demo penggunaan produk pada kandidat konsumen. Sistem pemasaran langsung mampu berupa pemasaran satu tingkat (single-level marketing) atau multitingkat (multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yg paling sederhana untuk menjual produk dengan-cara pribadi. Wirausahawan langsung menjual & menjual pada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan bisa dilaksanakan dgn cara reservasi. Konsumen mampu melihat pribadi produk ataupun melalui gambar dr produk kerajinan, & kemudian memesannya. Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, mampu membentuk kelompok penjual yg akan menjual & menjualkan produknya dengan-cara langsung pada konsumen. Kelompok penjual bisa terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem dgn beberapa tingkat kelompok pedagang disebut multi-level marketing Produk perusahaan mempunyai usaha di bidang pemasaran langsung (direct selling) baik yg menggunakan single level maupun multi-level marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yg dikeluarkan oleh BKPM sesuai dgn Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.
Contoh penataan kerajinan pada penjualan di pameran |
F. Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Wirausaha Kerajinan dgn Inspirasi Budaya Nonbenda
Evaluasi Diri Semester 1
Evaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas penilaian individu & penilaian golongan. Evaluasi individu dibikin untuk mengenali sejauh mana efektivitas pembelajaran terhadap setiap peserta didik. Evaluasi individu mencakup evaluasi perilaku, pengetahuan & keahlian. Evaluasi kelompok untuk mengenali interaksi dlm golongan yg terjadi dlm golongan, kaitannya dgn pencapaian tujuan pembelajaran.
Evaluasi Diri (individu)
Bagian A. Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.
Keterangan :
- Sangat Tidak Setuju
- Tidak Setuju
- Netral
- Setuju
- Sangat Setuju
Bagian B. Tuliskan pendapatmu perihal pengalaman mengikuti pembelajaran Kerajinan di Semester 1
Evaluasi Diri (Kelompok)
Bagian A. Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.
Keterangan :
- Sangat Tidak Setuju
- Tidak Setuju
- Netral
- Setuju
- Sangat Setuju
Bagian B. Tuliskan pengalaman paling berkesan dikala bekerja dlm kelompok.
Demikianlah artikel yg admin bagikan mengenai Materi Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Non Benda. Semoga berkhasiat & goresan pena ini bisa anda jadikan sebagai materi pelajaran buat memperbesar pengetahuan & ilmu anda.