Membarikan bahwan terkait dgn definisi penduduk pada hakekatnya sungguh luas jenisnya. Salah satu diantaranya yakni masyarakat dgn sikap tradisonal. Dimana ciri masyarakat tradisional sangat berafiliasi dgn tata nilai sosial dlm kehidupannya di keseharian.
Proses sosial & interaksi sosial dlm masyarakat tradisional bersifat monoton meskipun haruspula menjadi pengakuan bahwa prilaku ini menunjukkan imbas yg baik dlm mempertahankan unsur0unsur budaya yg sudah lama diayakni.
Daftar Isi
Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional ialah serpihan daripada adanya sekompok penduduk yg masih memegang teguh nilai-nilai luhur & arti kebudayaan yg dibawa oleh nenek moyang. Sehingga arti ini berbanding terbalik dgn ciri masyarakat terbaru, masyarakat tradisional lebih bersifat tertutup dlm menerima ideologi baru. Oleh balasannya, perkembangan budaya, teknologi, maupun ilmu pengetahuan bersifat lambat.
Ciri Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional mempunyai karakteristik, antara lain:
-
Homogen
Berbeda dgn penduduk terbaru, penduduk tradisional lebih bersifat homogen dlm banyak sekali aspek kehidupan. Sikap tertutup pada pergantian menciptakan masyarakat tradisional belum mampu mengenal dunia luar lebih banyak.
-
IPTEK Rendah
Penguasaan IPTEK pada masyarakat tradisional masih rendah. Mereka masih menggunakan alat-alat tradisional untuk melakukan acara sehari-hari. Misalnya, menggunakan kerbau untuk membajak sawah. Rendahnya penguasaan IPTEK pula diakibatkan karena rendahnya tingkat wawasan yg didapatkan dr forum pendidikan yg dijalani.
-
Pola Pikir Tertutup
Masyarakat tradisional mempunyai pola pikir yg tertutup. Artinya, mereka tak gampang menerima hal-hal baru yg masuk dlm kehidupan mereka. Ideologi usang masih menjadi ciri khas masyarakat tradisional. Mereka senantiasa memgang teguh apa yg ereka percaya semenjak leluhur mereka.
-
Statis
Statis mempunyai makna bahwa masyarakat tradisional cenderung melaksanakan sesuatu yg berulang-ualng tanpa adanya upaya untuk mengembangkan & memperbaharui. Hal tersebut justru akan menghalangi perkembanagn & adanya perkembangan baik dengan-cara individu & golongan.
-
Memegang Teguh Nilai Luhur
Dalam masyarakat tradisional, seperangkat nilai luhur masih sungguh dihormati & diterapkan dlm kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kemasyarakatan ini sendiri tentusaja masih menjadi prioritas utama dlm melakukan sesuatu.
-
Gaya Hidup Sederhana
Tidak seperti masyarakat terbaru yg memiliki gaya hidup mewah, masyarakat tradisional mempunyai pola hidup yg sederhana & apa adanya. Mereka tak peduli dgn perkembanagan zaman. Mereka melaksanakan sesuatu sesuai dgn apa yg mereka yakini semenjak dahulu.
-
Jumlah Anggota Masyarakat Sedikit
Jumlah yg dimiliki masyarakat tak terlalu banyak sebab pola pikir yg tertutup sehingga tak mudah menerima anggota masyarakat baru. Meskipun begitu, hubungan masyaraakt yg terjalin cukup berpengaruh satu sama lain.
-
Bersifat Agamis
Masyarakat tradisional dikenal dgn penduduk yg memenang tegus keyakinan dimilikinya. Nilai-nilai agama masih dijunjung tinggi. Bahkan untuk tradisi-tradisi keagamaan masih kerap kali dijalankan oleh masyarakat tradisional.
-
Memegang Erat Nilai Adat
Sama seperti kepercayaan, tata cara & nilai-nilai terkait dgn budpekerti istiadat masih tersadar & dilaksanakan. Kepercayaan yg berpengaruh akan nilai-nilai kebaikan dr nenek moyang akan terus menempel pada penduduk tradisional.
-
Afektifitas
Hubungan sosial pada masyaraakrt terbaru bersifat afektivitas. Artinya, kekerabatan sesama insan dilandasi atas dasar rasa kasih sayang & rasa kekeluargaan. Masyaarakat tradisional tak mengutamakan kepentingan pekerjaan dlm melaksanakan korelasi & interaksi sosial dgn masyarakat lainnya.
-
Partikularisme
Hubungan yg dijalani dlm penduduk dgn perilaku tradisional masih bersifat partikularisme, yakni berupa relasi yg terjalin alasannya adalah adanya sesuatu yg khusus yg berlaku di kawasan tersebut, bahkan acap kali tak mementingkan unssur-unsur yg lain.
-
Nilai Gotong Royong Tinggi
Pada lazimnya , masyarakat tradisional dlm kehidupan yg djalanan masih mempunyai rasa kekeluargaan yg berpengaruh. Mereka melakuakn sesuatu dengan-cara bersama-sama atau diketahui dgn istilah gotong royong dlm melaksanakan berbaga kegiatan.
-
Mata Pencarian Mayoritas Bertani
Karena penguasaan IPTEK yg masih rendah, sebagian masyarakat tradisional masih bermata pencaharian selaku petani. Perasaan menyatu dgn alam yg masih berpengaruh pun menjadi alasan banyak penduduk tradisional yg bertani.
Contoh Sikap Masyarakat Tradisional
Adapun selaku suplemen dlm contoh perilaku masyarakat tradisional yg ada di kehidupan sehari-hari ini. Misalnya saja;
-
Ekonomi
Dalam bidang perekonomian yg bekerjasama bersahabat dgn pekerjaan di penduduk tradisional masih memegang akrab pekerjaan warisan.
Artinya pekerjaannya masih menjadi satu tanpada adanya kombinasi lapangan pekerjaan, lebih banyak didominasi yg lekat dgn kehidupan contohnya tatkala menjadi petani (agraris) seluruhnya menjadi patani. Tatkala mencari kayu bakar seluruhnya ikut serta mencari kayu bakar.
Nah, itulah tadi postingan yg bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dgn ciri-ciri yg ada dlm masyarakat tradisional & contohnya. Semoga bisa menunjukkan pengertian bagi kalian seluruhnya yg sedang memperlukannya.