√ Pengertian Sosiologi Gender, Ruang Lingkup, Objek Studi, dan 3 Contohnya

Pengertian Sosiologi Gender

Gender yaitu ungkapan yg mengacu pada karakteristik budaya & sosial yg dikaitkan dgn laki-laki & perempuan atas dasar perbedaan biologis yg dicicipi. Gender ini sendiri dipelajari dlm objek kajian sosiologi dlm sub bidang tersendiri yg disebut dgn sosiologi gender.

Oleh karena itulah, sosiologi gender yakni cabang sosiologi yg mengkaji wacana tugas sosial gender dlm mempengruhi identitas & praktik sosial yg dijalankan oleh seseorang dlm arti penduduk . Lingkup kajian ihwal gender melibatkan norma-norma sosial, sikap & aktivitas yg dianggap penduduk lebih tepat untuk satu jenis kelamin daripada yg lain. Selain itu, gender pula ditentukan oleh apa yg dinikmati & dilaksanakan individu. Sebagai teladan, ada individu yg terlahir cis-seksual, tetapi ada pula yg transgender atau mengalami interseksualitas.

Sosiologi Gender

Untuk mengerti sosiologi gender, seseorang mesti apalagi dahulu mengerti bagaimana sosiolog mendefinisikan gender & jenis kelamin. Meskipun dlm Bahasa Inggris kata male/female & man/woman seringkali digabungkan (sedangkan dlm Bahasa Indonesia memiliki arti yg sama yakni laki-laki & perempuan), pada dasarnya hal itu mengacu pada dua hal yg sangat berlainan, yakni jenis kelamin & gender.

Istilah jenis kelamin dipahami oleh sosiolog selaku kategorisasi biologis berdasarkan organ reproduksi. Kebanyakan orang termasuk dlm kategori male & female, tetapi, beberapa orang dilahirkan dgn organ jenis kelamin yg tak terperinci sesuai dgn salah satu klasifikasi, & diketahui sebagai interseks. Sehingga dengan-cara sederhana, bisa dikatakan bahwa jenis kelamin ialah pembagian terstruktur mengenai biologis menurut belahan badan.

Di sisi lain, gender adalah pembagian terstruktur mengenai sosial berdasarkan identitas seseorang, penampilan diri, perilaku, & interaksi dgn orang lain. Sosiolog melihat gender sebagai sikap yg dipelajari & identitas yg diproduksi dengan-cara budaya, dgn demikian, gender bisa dikatakan selaku kategori sosial.

Pengertian Sosiologi Gender

Sosiologi gender yakni ilmu yg mempelajari tentang peran gender & jenis kelamin dlm masyarakat. Biasanya, konsentrasi kajian dr jenis sosiologi yg satu ini ialah cara-cara di mana peran gender dimainkan dlm suatu masyarakat tertentu & kategori-klasifikasi berkaitan yg berkaitan dgn gender dlm masyarakat itu.

Dalam kebanyakan perkara, sosiologi tak hanya berfokus pada penggambaran elemen-elemen dr banyak sekali penduduk , namun pula pada alasan kenapa kategori & situasi tersebut ada. Studi gender dlm lensa sosiologis dapat konsentrasi pada distribusi kekuasaan yg berhubungan dgn gender, serta cara-cara di mana stratifikasi gender terjadi.

Perkembangan sosiologi gender bersahabat kaitannya dgn teori-teori feminis & jenis-jenis sosiologi lainnya yg pula mempertimbangkan peran penting dr gender. Misalnya, sosiologi keluarga terkait dekat dgn sosiologi gender sebab gender mempunyai tugas penting dlm kaitannya dgn cara keluarga dlm mendidik anak.

Dalam banyak perkara, sosiologi gender pula berhubungan dgn cara penduduk membuat gender. Gagasan bahwa gender tak sama antar budaya seringkali susah dipahami oleh pemula, tetapi ini jelas ditunjukkan oleh fakta bahwa ada beberapa budaya yg mengakui tiga jenis gender & dua jenis kelamin biologis.

Dengan melihat bagaimana gender diciptakan dengan-cara sosial, maka ada kemungkinan untuk menjelaskan cara-cara di mana stratifikasi gender mengarah pada ketidaksetaraan atau kerugian tersembunyi dlm masyarakat.

Pengertian Gender Menurut Para Ahli

Adapun definisi gender menurut para ahli, antara lain:

  1. Joan C. Chrisler & Sarah A. Lamer

Gender yaitu ungkapan untuk menggambarkan identitas sosial individu (perempuan atau lelaki) & kepribadian atau kecenderungan perilakunya (contohnya, maskulin, feminin, androgini, transgender).

  1. World Health Organization

Gender digunakan untuk menggambarkan karakteristik perempuan & laki-laki yg dikonstruksi dengan-cara sosial, sedangkan jenis kelamin mengacu pada karakteristik yg diputuskan dengan-cara biologis.

  1. Johns Hopkins University Affiliate

Gender mengacu pada atribut & potensi ekonomi, sosial, politik, serta budaya yg terkait dgn menjadi perempuan & laki-laki. Definisi sosial ihwal apa artinya menjadi seorang perempuan atau seorang laki-laki bisa bervariasi di antara budaya yg berlainan & berubah dr waktu ke waktu.

Dengan kata lain, gender ialah ekspresi sosiokultural dr karakteristik & peran tertentu yg dikaitkan dgn kelompok orang tertentu dgn mengacu pada jenis kelamin & seksualitas mereka.

Ruang Lingkup Sosiologi Gender

Sosiologi gender mengkaji tentang bagaimana penduduk memberikan efek terhadap pengertian & pandangan seseorang ihwal perbedaan antara maskulinitas & feminitas Berikut penjelasannya:

  1. Maskulinitas

Maskulinitas adalah seperangkat atribut, perilaku, & tugas yg terkait dgn laki-laki & anak laki-laki. Maskulinitas dapat dipahami sebagai konstruksi sosial, & ada pula bukti bahwa beberapa perilaku yg dianggap maskulin dipengaruhi oleh aspek budaya maupun aspek biologis.

Maskulinitas memiliki definisi yg berlainan dr jenis kelamin laki-laki dengan-cara biologis, karena laki-laki & perempuan mampu menunjukkan ciri-ciri maskulin. Standar maskulinitas pun beraneka ragam di banyak sekali budaya & periode sejarah.

  1. Feminitas

Feminitas ialah seperangkat atribut, sikap, & tugas yg lazimnya dikaitkan dgn perempuan & anak perempuan. Sama halnya dgn maskulinitas, feminitas pula dapat dipahami selaku konstruksi sosial, & terdapat beberapa bukti bahwa beberapa sikap yg dianggap feminin dipengaruhi oleh aspek budaya & faktor biologis.

Sifat-sifat yg dengan-cara tradisional dianggap feminin tergolong keanggunan, kelembutan, empati, kerendahan hati, & kepekaan, walaupun sifat-sifat yg terkait dgn feminitas bermacam-macam di seluruh penduduk & individu, & dipengaruhi oleh aneka macam faktor sosial & budaya.

Objek Studi Sosiologi Gender      

Sosiologi gender merupakan salah satu subbidang terbesar dlm sosiologi yg menampilkan teori & penelitian yg dengan-cara kritis menginterogasi konstruksi sosial gender, bagaimana gender berinteraksi dgn kekuatan sosial lain dlm masyarakat, & bagaimana gender berkaitan dgn struktur sosial yg ada dlm penduduk dengan-cara keseluruhan.

Sosiolog dlm subbidang ini mempelajari banyak sekali topik dgn aneka macam metode penelitian, termasuk hal-hal seperti identitas, interaksi sosial, kekuasaan & penindasan, serta interaksi gender dgn hal-hal lain mirip ras, kelas, budaya, agama, & seksualitas. Untuk mengkaji banyak sekali macam objek studi dlm sosiologi gender, terdapat beberapa teori sosiologi utama yg dapat dipakai, antara lain:

  1. Teori fungsionalisme struktural

Teori ini muncul pada abad ke-20 & telah memainkan tugas utama dlm studi gender. Teori fungsionalisme struktural mengasumsikan keluarga selaku potongan paling integral dr masyarakat & menjelaskan tugas gender dlm konteks tersebut.

Fungsionalis berpendapat bahwa tugas gender telah ditetapkan jauh sebelum era pra industri di mana laki-laki terutama memenuhi keperluan di luar rumah seperti menghimpun makanan & perempuan mengurus rumah.

Pengaturan itu bersifat fungsional sebab perempuan dibatasi oleh pengekangan fisik kehamilan & menyusui & tak dapat meninggalkan rumah untuk rentang waktu yg usang. Peran ini diturunkan pada generasi selanjutnya. Namun, selama Perang Dunia II, banyak perempuan berperan selaku pencari nafkah tatkala laki-laki pergi berperang.

  1. Teori Konflik

Menurut teori konflik, masyarakat adalah perebutan dominasi antara kelompok-kelompok yg berkompetisi, di mana satu kelompok mayoritas mendominasi kelompok lain yg patuh/tunduk. Dalam studi gender, laki-laki membentuk kelompok dominan sedangkan perempuan yakni kelompok yg patuh. Masalah sosial timbul tatkala kelompok dengan-cara umum dikuasai mengeksploitasi & menindas kelompok yg patuh.

  1. Teori feminis

Teori feminis mengkaji korelasi antara gender & struktur kekuasaan. Feminisme, khususnya feminisme radikal berusaha menggulingkan struktur yg disebut patriarki, yaitu suatu tata cara dimana lelaki (dipandang selaku patriark & kepala keluarga) diberikan kekuasaan lebih & peran serta mereka lebih dihargai berdasarkan identitas gender mereka.

  1. Teori interaksionisme simbolik

Tidak mirip teori-teori lain dlm sosiologi yg menggunakan determinisme biologis untuk menerangkan perbedaan sikap laki-laki & perempuan, teori ini menyatakan bahwa manusia bertingkah sesuai dgn makna simbolis dr suatu konsep tertentu.

Secara sederhana, hal tersebut mengacu pada konstruksi sosial gender & bagaimana lelaki atau perempuan mempunyai ciri-ciri simbolis serta keinginan yg berbeda yg melekat pada diri mereka.

Pria seharusnya lebih logis sedangkan wanita seharusnya lebih emosional. Kaprikornus tatkala berhadapan dgn orang lain, seseorang akan menjajal untuk lebih logis atau emosional menurut apakah orang yg berinteraksi dengannya adalah laki-laki atau perempuan.

Contoh Sosiologi Gender

Contoh-contoh gender diantaranya yaitu selaku berikut:

  1. Cis Gender

Cis Gender (kadang-kadang disebut cis-seksual atau disingkat cis) menggambarkan orang-orang yg badan biologisnya sesuai dgn identitas gender pribadinya. Atau dgn kata lain cis-gender merupakan seseorang yg identitas gender & jenis kelaminnya sama tatkala lahir. Istilah cis-gender diciptakan pada tahun 1994, & mulai ditambahkan ke kamus pada tahun 2015 sebagai akhir dr pergantian cara pemahaman pada gender dlm wacana populer Barat.

  1. Trans Gender

Orang transgender memiliki identitas gender atau verbal gender yg berlainan dr jenis kelamin yg ditetapkan dikala mereka lahir.

Beberapa transgender mengharapkan pertolongan medis untuk melakukan transisi dr satu jenis kelamin ke jenis kelamin lain. Orang transgender dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai heteroseksual, homoseksual (gay atau lesbian), biseksual, aseksual, atau yg lain, atau bahkan mungkin menolak untuk melabeli orientasi seksual mereka.

  1. Interseksualitas

Interseksualitas menggambarkan kombinasi definisi jenis kelamin yg berkaitan dgn ambiguitas genitalia, gonad, organ seks, kromosom atau hormon. Interseksualitas dapat diartikan selaku suatu kondisi di mana seseorang dilahirkan dgn anatomi reproduksi atau seksual yg tampaknya tak sesuai dgn definisi khas perempuan atau lelaki.

Sebagai acuan, seseorang mungkin terlahir selaku perempuan di luar, tetapi memiliki sebagian besar anatomi khas lelaki di dalam. Atau seseorang mungkin dilahirkan dgn alat kelamin yg sepertinya berada di antara tipe laki-laki & perempuan yg biasa.

Itulah saja artikel yg bisa dibagikan pada semua kelompok berkenaan dgn pengertian sosiologi gender berdasarkan para andal, ruang lingkup, objek studi, & pola kajiannya di penduduk dlm kehidupan sehari-hari. Semoga saja bisa memberi wawasan bagi kalian semuanya.

  √ Pengertian Penyuluhan Sosial, Prinsip, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya