Pada dasarnya moralitas sungguh penting untuk dilaksanakan dlm kehidupan dengan-cara individu & kalangan. Alasannya lantaran memiliki moral akan senantiasa bermaksud untuk menyukai, menghormati, & mengetahui orang lain sesuai dgn titah kehidupannya.
Oleh karena argumentasi itulah setidaknya moralitas menjadi pusat penilaian bagi seseorang, baik dlm ekonomi, olahraga, ataupun dlm menjalankan kehidupan. Misalnya saja tatkala memutuskan apakah menggemari, menghormati, & memahami seseorang. Maka lazimnya paling peduli tentang apakah orang itu bermoral, lebih dibandingkan dgn apakah ia bisa bergaul atau kompeten.
Daftar Isi
Moral
Definisi moral akan senantiasa mengacu pada kepercayaan, prinsip, & nilai sosial wacana apa yg benar & apa yg salah, sehingga koredor ini bersifat pribadi bagi setiap individu. Keyakinan pada moral seseorang acap kali (tetapi tak selalu) didasarkan pada agama.
Oleh karena itulah aneka macam bentuk moral mungkin pula didasarkan pada teori filosofis sekuler tentang benar & salah. Seseorang bisa menjadi orang yg bermoral tanpa menjadi orang yg religius.
Tujuan Moral
Tujuan yg didapatkan dr faedah moral & akhlak akan senantiasa mewujudkan harkat & martabat kepribadian insan lewat pengamalan nilai-nilai & norma. Adapun dengan-cara lebih rinci penjelasannya sebagai berikut:
- Menjamin terwujudnya harkat & martabat eksklusif seseorang & kemanusiaan.
- Memberikan motivasi pada manusia agar bersikap & bertindak dgn penuh kebaikan & kebajikan yg didasarkan pada kesadaran pada kewajiban yg dimiliki dgn dilandasi moral.
- Menjaga keserasian hubungan sosial antar insan, alasannya adalah moral menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
- Membuat kehidupan manusia lebih bahagia dengan-cara rohani & jasmani alasannya adalah menunaikan fungsi moral sehingga tak akan ada penyesalan, pertentangan batin, & perasaan berdosa atau kecewa.
- Moral bisa memberikan wawasan masa depan pada manusia, terkait hukuman sosial maupun konsekuensi dlm kehidupan sehingga insan akan sarat usulansebelum bertindak.
- Moral dlm diri manusia pula bisa menawarkan landasan keteguhan dlm bertahan dlm setiap dorongan naluri & keingingan/ nafsu yg mengancam harkat & martabat langsung.
Pojman (2000) dlm esainya yg berjudul “On the Nature and Purpose of Morality” mengemukakan bahwa moralitas mempunyai lima tujuan berikut:
- Menjaga masyarakat supaya tak awut-awutan
- Memperbaiki penderitaan manusia
- Mendorong pertumbuhan insan
- Menyelesaikan banyak sekali jenis konflik kepentingan dgn cara yg adil & tertib
- Memberikan kebanggaan & menyalahkan, menghargai yg baik & menghukum yg bersalah
Contoh Sikap Bermoral
Adapun untuk acuan penerapan dlm nilai moral dlm kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;
- Tidak Menyebarkan Foto yg Meninggal Dunia Karena Kecelakaan
Realitas sosial terkait kehidupan sekarang dgn keterlibatan insan yg tinggi terhadap penggunaan teknologi digital, khususnya sosial media kerapkali membagikan momen seseorang yg kecelakaan di media umum. Hal ini tentusaja bisa menjadi komponen membantu takala belum ketemu oleh keluarganya, akan tetapi jikalau sudah ketemu maka bisa saja apa yg di perbuat dgn memposting foto orang meninggal kecelakaan tersebut sebagai langkah-langkah tak bermoral.
Alasannya lantaran mampu melukai saudara-suudaranya yg telah meihat momentum tersebut, baik itu merasa terluka karena photo anaknya ataupun karena ucapatan yg diberikan pengguna media umum lain.
Dari penjelasan yg dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa tujuan moral berhubungan dgn prinsip benar & salah dlm sikap, sehingga bisa mengungkapkan atau mengajarkan konsepsi tentang sikap yg benar, mengikuti keadaan dgn persyaratan perilaku yg benar disetujui oleh atau beroperasi berdasarkan hati nurani atau penilaian etis seseorang
Oleh lantaran itulah moralitas sama pentingnya dgn menyukai & menghormati seseorang, namun relatif kurang penting untuk mengetahui seseorang. Mungkin memahami seseorang lebih kompleks dibandingkan dgn menggemari & menghormati, & dipengaruhi oleh variasi kepribadian, perilaku, atau kualitas relasional yg lebih luas.