√ Bedanya Pamajikan, Bojo, Istri, dan Garwa atau Gareuha

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Kamu tahu gak apa bedanya pamajikan, bojo, istri & garwa? Kata-kata tersebut merupakan kosakata bahasa Sunda. Jika diterjemahkan ke dlm bahasa Indonesia; pamajikan, bojo, istri, gareuha dan garwa artinya sama, yakni istri.

Definisi istri di dlm bahasa Indonesia adalah perempuan yg sudah menikah, perempuan yg memiliki suami atau perempuan yg dinikahi.

Sedangkan istri dlm bahasa Sunda yakni bahasa halus dr awéwé artinya wanita atau perempuan. Kaprikornus sebenarnya arti istri dlm bahasa Indonesia & bahasa Sunda itu berbeda.

Definisi istri dlm bahasa Sunda bukan perempuan bersuami atau yg dinikahi tetapi wanita atau perempuan. Tetapi kata istri di Sunda pula terkadang diartikan perempuan yg dinikahi.

Banyaknya kosakata Sunda untuk penyebutan perempuan yg dinikahi memberikan kabeungharan kecap (kekayaan kosakata Sunda). Walaupun artinya sama, tetapi penempatannya berlawanan sesuai dgn undak usuk basa.

Pamajikan

Pamajikan merupakan bahasa Sunda loma (bersahabat). Pamajikan masih bersifat umum, tak memperlihatkan istri siapa. Oleh alasannya adalah itu jika ingin memberikan kepemilikan, kata pamajikan mesti diikuti oleh kata ganti orang atau disebutkan nama suaminya.

Contoh kalimat:

Pamajikan urang mah aya bae di imah teu digawe kantoran kawas pamajikan maneh. Artinya istri simkuringdi rumah saja tak bekerja kantoran mirip istrimu.

Pamajikan si Kabayan mah bageur nurut ka salaki. Artinya istri si Kabayan baik nurut ke suami.

Pamajikan batur mah pantes we rek balanja unggal poe oge da salakina loba duit. Artinya istri orang pantas aja mau belanja tiap hari pula coz suaminya banyak uang.

Bojo

Bojo merupakan bahasa Sunda halus atau hormat yg digunakan untuk diri sendiri. Sebelum kata bojo harus ditambah kata pun, jadi pun bojo.

Pun bojo tujuannya terperinci, yakni istriku. Banyak yg salah kaprah, menyebut pun bojo ke istri orang lain. Mungkin tadinya mau berkata sopan/ menghormati, tapi salah besar alasannya dengan-cara undak-usuk bahasa Sunda sudah mengaku-ngaku istri orang.

Contohnya, pun bojo mah aya wae di rorompok teu didamel kantoran sapertos gareuha. Artinya istri simkuringdi rumah saja tak bekerja kantoran seperti istrimu.

Gareuha, garwa, tuang rayi

Gareuha, garwa, & tuang rayi ialah bahasa Sunda halus untuk orang lain. Untuk kepemilikan orang kedua (orang yg diajak bicara) bisa ditambah kata tuang di permulaan supaya lebih hormat, menjadi tuang garwa, tuang rayi, atau tuang gareuha.

Walaupun tak memakai pun, dgn menyebut garwa atau gareuha saja terhadap lawan bicara itu artinya sama dgn istrimu namun rasanya kurang anteb.

Untuk orang ketiga mampu ditambahkan kata ganti atau disebutkan suaminya. Contoh:

Naha tuang garwa teu dicandak? Artinya istrimu ke mana tak di bawa?

Mana tuang rayi asa teu katinggal sumping? Artinya mana istrimu tak kelihatan datang?

Gareuha Kang Kabayan mah teu sumping. Artinya istri kang Kabayan tak hadir.

Istri

Arti istri dlm bahasa Sunda adalah perempuan, namun lazim diartikan selaku perempuan yg dinikahi. Istri merupakan bahasa halus yg penggunaannya untuk orang lain.

Contoh:

Istri engkang mah sakolana luhur sami sapertos istri Pa Lurah. Artinya istri abang sekolahnya tinggi sama seperti istri Pak Lurah.

Kesimpulan

  • Pamajikan kaasup bahasa Sunda loma, dipake keur sorangan atawa keur batur dina obrolan jeung jelema nu geus erat.
  • Pun bojo nyaeta bahasa lemes keur sorangan, hartina pamajikan urang.
  • Istri, gareuha, garwa, tuang rayi nyaeta bahasa Sunda lemes keur batur.

Itulah perbedaan pamajikan, istri, pun bojo, gareuha, tuang garwa, & tuang rayi. Semoga uraian di atas dapat berfaedah.