wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Kaulinan barudak lembur atau permainan tradisional bawah umur Sunda ada yg dimainkan sendiri, ada pula yg berkelompok.
Pada era 90-an kaulinan tradisional masih banyak dimainkan. Biasanya sore-sore, kalau libur sekolah, atau sambil ngabuburit belum dewasa silih sampeur, berkumpul, bermain bersama di halaman-halaman rumah.
Namun zaman sekarang panorama seperti itu sudah jarang terlihat. Mungkin sebab di zaman sekarang belum dewasa asyik sendiri dgn dunia maya & permainan yg berbasis teknologi.
Kaulinan barudak lembur Sunda baheula selain menjadi hiburan, pula menjadi ajang sosialisasi. Mereka jadi saling mengenal satu sama lain. Perselisihan kecil di antara mereka membuat persahabatan kian bersahabat. Anak kecil kalau ngambek biasanya hanya sebentar, beberapa menit pula sudah baikan lagi.
Pengalaman masa kecil, kadang menjelang adzan Magrib baru pulang alasannya adalah keasyikan main. Bahkan tak jarang dijemput mamah.
Permainan yg biasa dimainkan oleh anak-anak Sunda zama dahulu banyak macamnya. Anak pria & wanita punya permainan masing-masing, namun ada pula yg dimainkan sama-sama.
Kaulinan atau permainan barudak lembur Sunda antara lain sebagai berikut:
- Ngadu langlayangan
Permainan ngadu langlayang ini dikerjakan oleh dua kalangan yg menerbangkan layangan kemudian diadukan sampai salah satu ada yg putus.
Baca juga: 40 Istilah Kaulinan Langlayangan atau Permainan Layangan Bahasa Sunda
- Ngadu kaleci
Ngadu kaleci atau kelereng merupakan permainan tradisional Sunda yg sangat terkenal. Permainan ini biasa dilaksanakan oleh anak laki-laki.
Kelereng disimpan di dlm kalang (lingkaran), dgn jumlah pasangan yg sama. Kemudian mereka bergiliran menembaknya dgn kelereng kojo.
- Ngadu pentang
Ngadu pentang ialah salah satu kaulinan barudak lembur Sunda baheula. Alat yg dipakai ialah karet gelang. Cara mainnya dipentang bergiliran ke tiang bambu yg dipasang di jarak tertentu.
- Ngadu gambar
Cara permainan ngadu gambar ini macam-macam. Ada yg diadukan dgn telapak tangan (ngadu jeplak), ada pula yg kojonya diterbangkan; siapa yg gambarnya terbuka ia menang.
- Gampar
Gampar yaitu permainan tradisional yg memakai watu bulat seukuran kepalan tangan. Permainannya berkelompok. Cara main gampar yakni watu dipasang di garis kalang dgn jarak tertentu, lalu ditembak dgn kerikil yg diayun oleh kaki.
- Sigug
Alat permainan sigug yaitu potongan genting. Setiap orang mempunyai dua potongan, yg satu dipasang dikalang, satunya lagi dilempar.
Yang mampu giliran pertama mesti menembak/ menggeser potongan genting di dlm kalang dgn cara ditembak oleh genting yg dilempar tadi. Menembaknya menggunakan kaki kepingan dalam/ samping ibu jari. Yang duluan menjinjing genting ke garis start dialah pemenangnya.
- Gatrik
Permainan gatrik memakai potongan bambu sekitar 10 x 2 cm & pemukulnya sekitar 40 x 2 cm. Gatrik dijalankan dengan-cara berkelompok. Kelompok yg mendapat giliran pertama, memukul bambu kecil & harus ditangkap oleh golongan lainnya.
- Baren, rerebonan
Baren yakni permainan lari berkelompok, mampu dimainkan adonan oleh pria & wanita. Baren ibarat dgn ucing-ucingan, yg meninggalkan lubang harus dikejar tetapi jika ia balik menginjak lubangnya sendiri tak mampu dikejar.
Masing-masing kelompok harus menjaga lubang/ tanda di tanah. Jika lubang tadi diinjak oleh golongan musuh, maka dinyatakan kalah.
- Ucing-ucingan
Ucing-ucingan yakni permainan kejar-kejaran, dimainkannya individual. Sebelum salah satu dinyatakan ucing, biasanya dinyanyikan dulu lagu kacang-kacang panjang, kacang pendek atau cingciripit.
Ucing harus mengejar & menyentuh peserta lainnya. Yang sudah disentuh ucing ikut jadi ucing, begitu seterusnya hingga semuanya berhasil disentuh ucing.
- Ucing sumput
Ucing sumput yakni permainan tradisional yg dilaksanakan ramai-ramai tetapi mainnya perorangan. Ucing biasanya menutup mata & menghitung dr 1 sampai 25, sementara itu yg lain bersembunyi.
Ucing mesti menemukan peserta lain, tapi ia pula tak boleh lengah agar tak ada peserta yg sukses masuk ke tempatnya memejamkan mata tadi.
- Gobag
Permainan gobag ialah berkelompok. Kelompok pertama harus membatasi kelompok lain mudah-mudahan tak bisa melewati batas yg dijaga. Dilakukan dengan-cara bergiliran.
- Ucing kaca
Ucing beling cara mainnya yakni ucing mesti mencari beling atau benda kecil yg lain yg disembunyikan di tanah. Menyembunyikan kaca tak boleh keluar dr batas yg ditentukan.
- Oray-orayan
Oray-orayan yakni kaulinan barudak lembur yg dimainkan dengan-cara berkelompok. Permainan ini memadukan tiga unsur seni, yaitu kakawihan, puisi, & seni peran.
- Perepet jengkol
Perepet jengkol dikerjakan beberapa orang. Cara mainnya yaitu bangkit dgn sebelah kaki, sebelahnya lagi dianyamkan di belakang sambil berputar & bernyanyi.
- Simar
Simar biasanya dimainkan oleh anak wanita. Alatnya biji sirsak, biji sawo, biji asam, & karet gelang. Benda-benda tadi mesti dimasukkan ke dlm lubang di tanah memakai jempol.
- Anyang-anyangan
Anyang-anyangan adalah kaulinan bermain peran. Ada yg berperan sebagai pedagang, pembeli, & lain-lain.
- Jajangkungan, egrang
Jajangkungan dikenal pula dgn nama egrang. Kedua kaki pemain mesti naik ke atas titian bambu, kemudian berjalan atau berlari (balap).
- Boy-boyan
Alat main boy-boyan yakni potongan genting & bola kecil. Permainan dibagi dua kelompok.
Kelompok pertama bagian menyusun genting, golongan lainnya melempar pemain lain dgn bola. Jika terkena bola yg menyusun potongan genting tadi berpindah. Siapa yg lebih dahulu sukses menyusun genting merekalah pemenangnya.
- Sorodot gaplok
- Ngadu bandring
Ngadu bandring yakni sabung berpengaruh benang yg ujungnya diberi bandul.
- Ngadu gesreng
Ngadu gesreng mirip dgn bandring, yakni adu besar lengan berkuasa benang. Benangnya bisa benang kenur atau menciptakan dr serat pohon pisang (ramat). Cara mainnya kedua ujung benang dipegang kemudian digesek dgn benang lawan sampai putus.
- Sondah, pecle
Sondah atau pecle merupakan kaulinan barudak lembur yg suka dimainkan anak wanita. Mainnya berkelompok dgn alat potongan genting.
Ditanah digambar kotak-kotak yg saling terhubung, kemudian potongan genting dilempar dr kotak pertama hingga balik lagi ke kotak pertama. Kotak-kotak tadi halus dilewati dgn loncat-loncat sebelah kaki. Kotak yg ada gentingnya harus dilewat. Jika gagal atau lasut, giliran kalangan lain yg main.
- Congkak
Congkak adalah permainan tradisional dgn alat kerikil & lubang-lubang. Lubangnya bisa menggunakan alat yg sudah jadi dr materi plastik atau membuat di tanah. Kerikil tadi dipindahkan dr lubang ke lubang sampai kerikil yg diambil habis.
- Béklen, békles
Kaulinan békles lazimnya dimainkan oleh anak perempuan. Alatnya berupa kewuk (cangkang kerang) & bola bekles.
- Békbékan
Pemainan békbékan nyaris menyerupai dgn bekles, bedanya békbékan tak memakai bola.
- Panggal
Panggal atau gasing tradisional cara mainnya panggal dililit tali sampai nyaris habis, kemudian panggal tadi dilempar hingga berputar kencang.
- Halma
Halma yakni permainan papan yg berasal dr bahasa Yunani (Luncat). Memainkan halma hanya oleh dua orang. Masing-masing memasang 19 widak dgn warna yg sama dgn warna papan halma.
Tugas pemain halma yaitu memindahkan semua widak/anak ke kawasan di seberang melalui widak musuh.
- Endeuk-eundeukan
Yang biasanya main eundeuk-eundeukan ialah anak-anak yg bisa naik/manjat pohon, mirip pohon jambu. Beberapa anak bernyanyi sambil menggoyang-goyang dahan. Dalam satu pohon itu mampu ada beberapa orang.
- Damdaman
Permainan damdaman yaitu kaulinan yg mirip dgn catur, yakni saling makan. Kalau ada anak yg bisa disantap tetapi tak dikonsumsi, maka akan kena dam (denda) diambil tiga anak.
Anak dlm permainan damdaman bisa dr kerikil, gulungan kertas kecil, atau patahan lidi yg berlawanan warna (untuk membedakan dgn anak musuh).
Papannya mampu memakai kertas yg sudah dibentuk/digambar garis-garis damdaman.
- Kasti
Kaulinan kasti dimainkan oleh dua kelompok. Tatkala kelompok yg satu bertugas menghantam bola, golongan yg yg lain kepingan jaga. Yang serpihan jaga mesti berlari dr tiang ke tiang di lapang jangan sampai kena lempar bola.
- Endog-endogan
Endog-endogan merupakan permainan yg tak menggunakan alat. Cara mainnya beberapa orang mengepalkan tangan kemudian disusun ke atas. Setelah itu, semua bernyanyi “endog-endogan peupeus hiji, pre” lalu tangan yg dibawah dibuka & seterusnya sampai semua tangan terbuka tapi masih tetap ditumpuk.
Terakhir, semua bernyanyi lagi “koleang-koleang mata sapi bolotot” lalu tangan mereka dipakai untuk melototkan matanya masing-masing.
- Paciwit-ciwit lutung
Paciwit-ciwit lutung dimainkan oleh beberapa orang & tak memakai alat. Cara mainnya saling cubit punggung tangan yg disusun ke atas.
Semua bernyanyi “paciwit-ciwit lutung, si lutung pindah ka luhur”, kemudian tangan yg dibawah pindah mencubit tangan paling atas.
- Loncat tinggi
Loncat tinggi dimainkan dengan-cara berkelompok. Alatnya karet gelang yg sudah diuntun. Kelompok pertama memegang ujung-ujung tali karet, kalangan yg lain melompatinya. Ketinggian tali sedikit demi sedikit dr lutut sampai tangan diangkat lurus ke atas.
- Ucing baledog
Ucing baledog dimainkan dengan-cara berkelompok. Alatnya bola kasti atau bikin dr gulungan kertas yg diikat karet. Cara mainnya; kelompok ucing mesti melempar anggota golongan lain hingga kena.
- Sosorodotan
Sosorodotan atau persorotan biasanya dikerjakan di gawir (tebing) yg licin. Bisa tanpa alat (pribadi ke tanah), atau memakai upih jambe.
- Peperangan
Peperangan biasanya dimainkan oleh dua golongan anak laki-laki. Senapannya macam-macam, ada yg dibentuk dr pelepah daun pisang, membuat dr kayu, atau dr bambu kecil (tamiang).
- Kokoleceran
Main kokoleceran yakni main baling-baling. Bahan kolecer biasanya dr kemasan bambu yg sudah kering, solobongnya (lubang baling-baling) dr sarengseng (ranting bambu). Kolecer tadi kemudian dibawa berlari-lari supaya berputar.
Itulah macam-macam kaulinan barudak lembur atau permainan tradisional Sunda baheula. Permainan tersebut kini sudah jarang, tetapi beberapa yg jenis kontes biasanya dimainkan dlm perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Demikian, mudah-mudahan berfaedah.