“Kulit merupakan organ yang bertindak sebagai benteng pertahanan terhadap aneka macam bagian yang mengancam tubuh mulai dari sinar matahari sampai kuman,” terang Bernard Cohen, M.D, administrator ilmu kesehatan kulit anak dari Johns Hopkins Children’s Center.
Apa saja penyakit kulit pada bayi yang biasanya menyerang? Jangan sampai si kecil sakit terlebih masih proses menyapih. Berikut ini adalah beberapa penyakit kulit yang umum terjadi pada bayi.
Daftar Isi
1. Biang Keringat
Biang keringat atau miliaria ialah ruam kecil berwarna merah yang menonjol, menimbulkan gatal, dan sensasi menyengat, serta rasa perih di kulit.
Penyebab biang keringat adalah saat seseorang berada di cuaca yang panas atau lingkungan yang lembab.
Biang keringat dapat disembuhkan dengan cara mendinginkan kulit dan menyingkir dari lingkungan yang lembab.
Penggunaan AC terbilang sungguh efektif untuk menyembuhkan biang keringat termasuk pada bayi.
Biang keringat tidaklah menular. Sehingga Moms jangan ketakutan.
Bagaimana cara lain untuk menghindari biang keringat?
Gunakan AC, gunakan pakaian yang tidak terlalu tebal, usahakan suhu kamar tenteram dan tidak terlalu panas.
Gunakan benda bagi bayi yang terjangkit biang keringat. Banyak sekali nasehat benda untuk mengatasi biang keringat mirip caladine baby powder, herocyn baby powder, Cussons baby cream heat protection powder, atau zwitsal.
2. Ruam Popok
Ruam popok merupakan penyakit yang menyerang kulit bayi. Ruam popok juga dikenal dengan dermatitis popok.
Gejalanya yakni ruam merah dan bersisik di area kulit yang tertutup popok.
Penyebab ruam popok
- Kontak yang cukup lama antara kuning dengan urine atau feses
- Kelembaban yang yang usang
- Adanya abses sekunder dari jamur
- Popok yang terlalu ketat sehingga menimbulkan goresan dengan kulit
- Pengaruh jenis kuliner yang menjadikan pergantian komposisi tinja
- Adanya iritasi terhadap produk mirip deterjen dan aroma pewangi pakaian, sabun, maupun bedak.
Cara menanggulangi ruam popok
- Ganti popok bayi jangan sampai terlalu lembab
- Gunakan air lazimuntuk membersihkan area kulit yang tertutup popok
- Oleskan krim pelembab
- Sesuaikan ukuran pokok dengan tubuh bayi jangan hingga terlalu kecil
- Segera bersihkan bila bayi BAB
- Cobalah gunakan popok dengan brand lain yang cocok dengan kulit bayi
- Keringkan kulit bayi sebelum digunakan pokok
- Hindari penggunaan produk bayi yang memicu alergi misalnya bedah dan yang lain
- Hindari produk yang mengandung materi kimia, seperti pewangi pakaian.
- Hindari penggunaan tisu lembap yang mampu memperparah iritasi
- Jangan senantiasa memakai popok sekali pakai. Cobalah menggunakan popok yang mampu dicuci agar kulit bayi dapat bernapas.
- Gunakan popok bayi yang berukuran lebih besar.
3. Intertrigo
Intertrigo adalah penyakit kulit pada bayi berbentukperadangan pada lipatan tubuh yang umumnya terjadi pada paha bagian dalam, ketiak, dan bab bawah payudara atau perut.
Penyebabnya yaitu tabrakan yang membuat lipatan kulit menjadi hangat, lembab, dan gampang teriritasi. Sehingga merangsang tumbuhnya banyak sekali jamur, basil, dan ragi.
Penyakit ini salah satunya sering menyerang balita dan lanjut usia.
Cara menanggulangi tanda-tanda intertrigo
- Bersihkan kulit dengan sabun yang mengandung ketoconazole dengan kandungan 1%.
- Oleskan krim yang mengandung clotrimazole dan hidrokortison dengan kadar 1%. Lakukan 2 kali sehari selama 3 hingga 8 Minggu.
- Gunakan sabun ketoconazole 1% setidaknya 1 kali sepekan.
- Keringkan kulit sesudah mandi..
- Hindari lingkungan yang lembab.
Pencegahan kepada intertrigo
- Selalu pastikan kulit kering sehabis mandi.
- Tidak memakai busana yang ketat.
- Mencuci pakaian dengan sabun anti bakteri.
- Berikan bedak anti jamur.
- Gunakan busana yang mudah menyerap keringat.
4. Eksim
Eksim mampu timbul pada badan bayi mulai dari usia 3 hingga 4 bulan.
Eksim ialah peradangan jago yang mengakibatkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil pada kulit hingga karenanya pecah dan mengeluarkan cairan.
Cara pencegahan dan pengobatan terbaik berdasarkan National Eczema association, ialah dengan menyusui bayi.
Cara menangani atau mengobati eksim
- Memandikan bayi dengan air yang sedikit hangat.
- Tidak perlu menggosok kulit bayi.
- Gunakan krim untuk mengatur eksim.
- Gunakan antibiotik sesuai dengan resep dokter.
- Memberikan ASI yang cukup bagi bayi.
5. Jerawat Bayi
Jerawat pada bayi lazimnya muncul di bagian hidung dan dahi.
Jerawat keadaan bayi lazimnya terjadi alasannya adalah adanya unsur hormon dari sang ibu. Misalnya dengan hormon androgen.
Cara mengatasi isi abses pada bayi
- Selalu mempertahankan kebersihan wajah
- Bandingkan dengan air yang hangat
- Pastikan tubuh bayi sungguh-sungguh kering sehabis mandi
- Gunakan sabun bayi tanpa pewangi
- Hindari penggunaan krim pada wajah utamanya krim yang dapat menyumbat pori-pori.
- Jangan memecahkan abses pada bayi alasannya dapat mengakibatkan bakteri masuk ke dalam kulit sehingga menyebabkan bisul yang lebih parah.
- Gunakan krim cuma dengan resep dokter.
6. Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik yakni gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan.
Gejala dermatitis seboroik antara lain
- Kulit terasa gatal atau seperti terbakar,
- Kulit kepala berwarna merah dan berketombe
- Kulit bersisik berwarna putih atau kuning
- Kelopak mata berkerah atau berwarna kemerahan
Penyakit dermatitis seboroik sering kali menyerang pada bayi yang baru lahir. Pada orang akil balig cukup akal biasanya menyerang jenis kulit yang berminyak.
Menurut para hebat bayi yang terserang umumnya berumur 4 sampai 6 bulan. Penyebab nya yakni tumbuhnya jamur yang berlebih pada kulit.
Ciri utamanya ialah peradangan yang menjadikan timbulnya sisik pada kulit kepala, paras , dan kadang kala terjadi juga pada leher, pipi, gak ada, dan belakang pendengaran.
Cara menangani dermatitis seboroik pada bayi
- memperlihatkan baby oil atau minyak zaitun.
- Memakai shampo setiap hari
- Mengolesi kulit dengan minyak zaitun satu jam sebelum mandi
- Mengolesi dengan krim steroid topikal yang diresepkan oleh dokter.
Cara menghalangi dari dermatitis seboroik
- Menghindari adanya gesekan pada kulit baik oleh sabun maupun handuk
- Membatasi penggunaan sabun dengan kandungan alkohol
- Lebih baik menggunakan sabun dengan kadar minyak yang tinggi
- Menghindari berbagai macam kuliner yang merangsang gatal pada kulit, contohnya telur, ikan laut, daging ayam, atau mie instan.
- Gunakan air hangat dikala mandi.
- Potong kuku anak supaya senantiasa pendek
- Gunakan sarung tangan pada bayi ketika tidur supaya mengurangi efek menggaruk
- Hindari suhu yang panas atau terlalu lembab.
7. Scabies
Scabies yaitu penyakit kulit menular akhir tungau yang berjulukan sarcoptes scabiei.
Kita mengenal sekaligus dengan sebutan kudis. Penyakit ini disebabkan tungau yang masuk ke dalam kulit dan bertahan hidup, bertelur, dan berdiam di kulit selama 2 bulan lamanya.
Penyakit ini sering kali menjangkiti di lingkungan yang kurang sehat. Misalnya lingkungan yang padat, sanitasi buruk, dan sosial ekonomi yang rendah.
Scabies sangat gampang menular, lewat aneka macam benda yang bersinggungan pribadi dengan penderita. Misalnya busana, handuk maupun bantal.
Gejala Penyakit Scabies adalah
- Gatal di sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, ketiak, dan bab perut.
- Rasa gatal akan lebih terasa ketika tidur.
- Rasa gatal terasa pada bab bokong, selangkangan, sekitar dada, dan alat kelamin.
Untuk menyingkir dari penyakit scabies ini, perlu memperhatikan kesehatan lingkungan.
Apabila sudah terserang, semestinya anak segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan krim yang mampu mengobati tersebut. Misalnya yang mengandung silikon, retinol, dan exfoliasi.
8. Milia
Ini yang merupakan penyakit kulit yang berupa benjolan putih kecil di wajah bayi.
Pada biasanya Milia mudah disembuhkan. Hanya saja sebaiknya perlu dihindari beberapa hal berikut ini.
- Jangan memencet, mengikis, ataupun mengotak-atik.
- Jangan menggunakan sabun yang memiliki kadar kimia yang tinggi. Misalnya sabun anti bakteri.
- Memandikan bayi dengan air yang hangat semoga pori-pori terbuka dan melepaskan sel kulit mati serta biang iritasi yang lain.