Hatiku begitu gembira
Sebab aku kembali berjumpa
Dengan guruku yang mulia.
Hatiku selalu rindu
Mendengar cerita ibu
Memotivasi diriku
Agar menggapai cita-citaku.
.
.
.
Kieta_ Anna Noer Jannah.
Guru merupakan pekerjaan yang sungguh mulia. Karena guru kita mampu membaca dan berhitung.
Kita mengenal berbagai ilmu sehingga menjadikan diri kita pandai.
Oleh sebab itu, kalau teringat jasa-jasa guru akan muncul rasa mengharukan di dalam hati.
Berikut ini kumpulan puisi ihwal guru yang singkat, mulai dari 2 hingga 4 bait.
Daftar Isi
1. Inspirasiku
Kebahagiaan terpancar pada bawah umur ini. |
Tidak sedikit murid atau siswa yang terinspirasi oleh guru-gurunya.
Ada guru yang penyayang, baik hati, dan memberikan perhatian.
Sehingga kebaikannya sungguh berkesan.
1.1 Kaulah Teladanku
[Bait 1]
Setiap kali duduk di kursi
Kuperhatikan Ibu Guru
Betapa engkau sayang
Pada kami murid-muridmu.
[Bait 2]
Bila engkau bercerita
Aku sungguh terpesona
Seolah aku terbawa
dalam dunia dongeng.
2. Selalu Rindu
[Bait 1]
Jika aku sakit
Aku murung sekali.
Karena tak mampu sekolah
Bertemu dengan Ibu Guru.
[Bait 2]
Walaupun di rumah
Hatiku ingin sekolah.
Bersama sahabat-sahabat
Dan guruku yang tersayang.
3. Menjadi Muridmu
[Bait 1]
Hatiku sungguh senang
Karena saya menjadi muridmu.
[Bait 2]
Seorang guru yang bijaksana
Menginspirasi kita semua.
[Bait 3]
Karenamu kami bersemangat
Ke sekolah, ilmu didapat.
[Bait 4]
Bila besar nanti
Ingin rasanya aku mengembangkan.
2. Jasa-Jasamu
Ekspresi belum dewasa yang sangat nrimo. |
Sesungguhnya jasa seorang guru amatlah besar.
Bukan cuma mengajar. Tetapi guru mendidik kita menjadi seorang yang bagus, rajin, pantang mengalah, berjuang, dan semacamnya.
Sesukses apapun kita nanti, tidak lepas dari jasa-jasa guru kita. Oleh karena itu, puisi guru yang singkat ini akan mengungkapkan betapa besarnya jasa guru.
2.1 Jasamu Kan Kukenang
Telah kubaca banyak buku,
Telah kutahu banyak kisah,
Semua itu tak mungkin bisa
Jika tanpa jasa-jasamu.
Karena engkaulah kami bisa
Menulis dan membaca
Karena kesabaranmu
Berhitungpun kami bisa.
Jasamu kan kukenang
Tak kulupa sepanjang zaman
Besar jasamu tak terhingga
Dalam mendidik kami semua.
2.2 Sepandai-pandainya Kami
Sepandai-pandainya kami
Semua itu karena usahamu.
Sepintar-pintarnya kami,
Semua itu alasannya adalah jasamu.
Wahai ayah ibu guru
Inilah kami anak-anakmu
Berharap senantiasa
Agar bisa sepertimu.
2.3 Terimakasih Untuk Kebaikan
Kami sayang pada Ibu
Kami cinta dalam qolbu
Kami selalu merasa rindu
Kami belajar tak pernah jemu.
Engkau guru kami yang sangat baik
Kasih sayangmu amat luas
Sikapmu sangat bijak
Bersamamu terasa tenteram.
3. Tempatku Berteduh
Keceriaan yang akan jadi kenangan bagi mereka kelak di abad dewasa. |
Seorang guru bukan hanya mengajar saja. Tapi juga menjadi orang renta bagi murid-muridnya.
Oleh karena itu sikapnya sarat kasih sayang. Sehingga murid merasakan ketentraman.
Di banyak puisi ihwal guru banyak perumpamaan ihwal kasih sayang. Puisi guru singkat berikut ini merupakan salah satu cara mengungkapkan kasih sayang seorang guru.
3.1 Guruku, Kau Peneduhku
Entah mengapa saya merasa
Jika di kelas senang.
Tak tahu apa penyebabnya
Hatiku bertanya-tanya.
Maka inilah jawabnya,
Bahagiaku sebab guru tersayang
Yang selalu sayang pada semua
Dan sabarnya tak berhingga.
3.2 Guruku, Kau Pelitaku
Engkau laksana pelita terperinci,
Di malam gelap tanpa rembulan.
Memberi cahaya menyejukan
Menjadi pelita penanda jalan.
Dari kolot menjadi berilmu
Dari bandel menjadi baik
Semua itu alasannya kau ajar
Agar kami berhasil ketika besar.
3.3 Guruku, Indahnya Ilmumu
Bukan wacana ilmu berhitung,
Bukan pula wacana ilmu alam,
Namun kami engkau ajarkan
Tentang etika mulia seorang manusia.
Itulah ilmu yang paling indah,
Sehingga kami mampu sopan
Akhlak kami mulia
Moga Allah akan cinta.
4. Guru Yang Mulia
Walaupun dalam kumpulan pantun guru singkat ini, kami coba untuk mengetengahkan wacana kemuliaan seorang guru.
Seorang anak yang mulia, dididik oleh ayah ibu yang mulia. Dan di sekolah, diajarkan budbahasa juga oleh guru yang mulia.
Maka dari itu gampang-mudahan dengan puisi berikut ini, kita akan semakin memuliakan guru-guru kita.
4.1 Guruku Yang Mulia
Hari demi hari
Kau ajarkan kami
Tanpa bosan maupun lelah
Agar era depan kami cerah.
Kau ajar kami semua
Menuju era depan senang
Agar hidup tidak suram
Agar hidup tidak kelam.
4.2 Bagaikan Perahu
Saat engkau mengajar
Kau bawa kami pergi berlayar
Pada lautan luas dari ilmu
Sebagai bekal kehidupan.
Walau banyak hambatan
Ombak gelombang senantiasa menerjang
Tapi kami kan terus berlayar
Bersamamu menuju periode depan.
4.3 Pahlawan Tak Terlupakan
Sebab ilmu yang kau bagikan
Kami menjadi pemberani.
Orang tuapun menjadi gembira
Sebab kami segala mampu.
Semua itu alasannya jasa
Jasamu yang tak pernah terlupa
Kaulah pahlawan bahu-membahu
Bagi kami murid-muridmu semua.
5. Masih Kuingat
Tentunya kita masih ingat, ketika masuk sekolah dahulu.
Kita belum mampu apa-apa. Lalu guru mengajarkan dengan sabar. Sehingga..
…kita hari ini bisa menjadi lebih terpelajar dari sebelumnya.
Pantun pendek berikut ini menyajikan ingatan di awal-permulaan kita berguru, sebelum mampu membaca dan menulis.
5.1 Belajar Mengeja
Huruf demi huruf
Kau ajarkan kepadaku
Hingga aku mampu
Membaca tanpa terbata.
Aku teringat
Sabarmu mengajariku
Walau aku tidak mau
Kau tetap merayu.
Terimakasih guruku
Sekarang aku mampu
Menghitung dan membaca
Semua itu sebab
Jasa-jasamu yang tak terhingga.
5.2 Karenamu Aku Mengerti
Setiap hari engkau mengajar
Tentang ilmu yang tak kutahu.
Kini diriku kian besar
Ternyata sudah banyak kenal ilmu.
Kini saya gres mengerti
Belajar itu setiap hari.
Perlahan tetapi niscaya
Lama-lama aku mengetahui.
Aku tidak mau putus asa
Dalam menggapai harapan.
Belajarku saban hari
Belajar bersama maupun sendiri.
Seperti kata ibu guru,
Gantung tinggi cita-citamu.
Kelak bila telah dewasa,
Akan hidup dengan sejahtera.
Dengan ilmu tinggi derajat,
Oleh insan semakin dihormat.
Dengan rendah hati kian dicinta,
Oleh manusia makin dicinta.
Terimakasih wahai guru,
Engkaulah jembatan ilmu.
Tak pernah kulupa jasa
Yang kau berikan pada kami semua.
5.3 Selamat Hari Guru
Banyak orang yang berhasil,
Banyak orang jadi usahawan,
Banyak orang jadi pejabat,
Banyak orang jadi prajurit.
Apapun itu semua
Semua berawal dari guru
Gurulah yang mengajarkan
Sehingga kita menjadi tahu.
Walau derajatmu sudah tinggi
Jangan lupa pada guru
Hindarkan tinggi hati
Bersikaplah dengan tawadhu.
Wahai anak-anak bangsa,
Jika engkau sudah sejahtera
Nasib guru jangan dilupa
Mereka yakni pahlawan
Tanpa tanda jasa.
6. Puisi Guru Pendek 2 Bait
Puisi tidak mesti panjang. Puisi yang pendek atau singkat tetap indah.
Kuncinya pada penyeleksian kata atau diksi, rima kata, dan intonasi saat mendeklamasikannya.
Puisi guru yang singkat berikut ini diubahsuaikan untuk belum dewasa TK maupun SD.
Sehingga akan mudah bagi mereka untuk mempraktekannya di depan sahabat-teman.
6.1 Mari Belajar
Mari sobat-sahabat
Kita mencar ilmu
Bersama ibu guru
Di kelas yang baru.
Jangan takut
Duduk di kelas
Ayo mencar ilmu
Dengan senang.
6.2 Guruku Datang
Kalau guruku datang
Hatiku rasa bahagia
Semua jadi riang
Guruku sangat bakir
Sangat akil mengajar
Mendidik kami sarat tabah.
6.3 Bagaikan Cahaya
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari gelapnya dunia.
Dengan ilmu kamu menerangi
menghalau gelapnya kebodohan dari diri.
7. Puisi Guru 3 Bait
Selanjutnya yakni puisi guru singkat yang berisikan 3 bait.
Puisi ini mengungkapkan peran guru dalam kehidupan pribadi seseorang.
Inilah puisi guru penuh makna.
7.1 Kau Bagaikan Embun
Engkau yakni setetes embun
Yang menyejukan hati.
Dengan kasih sayang dan cinta
Kau mengajarkan budpekerti mulia
Sehingga kami makin berharga.
Wahai Bapak Ibu Guru
Terimakasih atas semua kebaikanmu.
7.2 Engkau Adalah Segalaku
Wahai Guru
Engkau anugerah dari Tuhan
Kepada kami diantarkan
Ilmu baik kau ajarkan.
Engkaulah pahlawanku
Engkaulah bungaku
Engkaulah sungaiku
Engkalah langitku.
Oh Guru
Aku menjadi bakir
Sebab ilmu yang kau berikan.
7.3 Hari Hari Berlalu
Setiap hari terus berlalu
Tiada pernah kau rasa jenuh
Selalu saja terlihat ceria
Saat mengajarkan kami semua.
Jika libur sudah tiba
Ada rindu di dalam dada
Rindu pada setiap rekomendasi
Yang kamu berikan setiap dikala.
Karenamu saya tekun sekolah
Karenamu saya semangat berguru
Mengajar dengan penuh rela
Bukan dunia yang kau kejar.
8. Puisi Guru 4 Bait
Kini saatnya membuat puisi guru yang terdiri dari 4 bait.
Jangan lupa untuk berguru deklamasi di depan kelas.
Perhatikan setiap kata, lafal, maupun intonasinya. Begitu pula dengan tempo, bacalah dengan tempo yang tepat.
Tidak terlalu cepat, tidak pula terlalu lambat.
8.1 Ikhlas Pemberianmu
[Bait 1]
Ikhlas ikhlas pemberianmu
Dalam memberikan percikan ilmu,
Bukan mengharap pujian,
Hanya berharap kebaikan.
[Bait 2]
Ikhlas ikhlas pengorbananmu
Bukan mengharap balas kecerdikan.
Hanya ingin melihat kami
Menjadi orang yang berkhasiat.
[Bait 3]
Ikhlas ikhlas doa darimu
Agar berakal murid-muridmu,
Ketika kami juara
Engkaupun ikut merasa besar hati.
[Bait 4]
Itulah sifat guru yang mulia
Ikhlas lapang dada dalam segala
Bukan pamrih yang diminta
Hanya mengharap balas pahala.
8.2 Bintang Matahari
Tak kan jaya bangsa ini
Bila tiada jasa para guru
Laksana bintang menerangi
Begitulah perumpamaannya.
Bila gelap malam tiba
Berhias langit dengan bintang,
Begitulah guru bagi kami
Menghiasi hari-hari.
Malam gelap akan pecah
Bila cahaya datang membuncah
Saat pagi mulai jelas
Surya tampakperlahan-lahan.
Begitulah para guru
Bagaikan matahari di siang hari
Menerangi dengan ilmu
Setiap hari tanpa jemu.
8.3 Mengajariku
Dia
Dialah yang sabar mengajariku
Yang menjadikanku seperti ini
Yang rela mendidik sepenuh hati.
Dibimbingnya diriku
Menjadi eksklusif yang mulia
Agar kelak hidup senang
Jangan sampai sengsara.
Dulu aku kosong melompong
Tak ada ilmu yang mengisi
Kini sudah dipenuhi wawasan
Sebagai fatwa dalam kehidupan.
Suatu hari nanti,
Aku ingin kembali,
Kepada guru-guru tercinta
Untuk membalas kebijaksanaan baiknya.
9. Terimakasih Guru
Atas semua jasa-jasanya, maka setiap siswa, murid, maupun penerima asuh berterimakasih kepada guru.
Merekalah yang mengajarkan, mencerdaskan, dan membimbing manusia.
Ungkapan terimakasih tersebut akan kita rangkum dalam puisi guru singkat di bawah ini.
9.1 Terimakasih Wahai Guru
Berkatmu aku paham angka,
Berkatmu aku tahu huruf,
Berkatmu saya mampu membaca.
Kami tahu
Lelahnya mengajari kami
Nakalnya diri kami
Tetapi kami juga tahu
Betapa besar ketabahanmu.
Tak mampu ku membalas jasamu
Hanya doa, yang kulantunkan
Semoga engkau selalu dalam santunan.
9.2 Tak Bisa Kulupa
Kenangan bersamamu
Tak mungkin kami lupa.
Saat belajar
Saat ulangan
Saat cobaan
Saat tertawa
Saat dimarahi
Saat dinasehati
Ah,
Semuanya akan begitu indah
Kala kami jauh darimu
Barulah kami tahu
Betapa indahnya hari-hari bersamamu.
9.3 Kukirim Doa
Dari jauh,
Kukirim doa
Untuk lelahmu
Dalam mendidik kami.
Kukirim doa
Untuk setiap lisanmu
Yang mengajarkan kebaikan
Kukirim doa
Untuk setiap tetes keringat
Yang kamu curahkan
Demi kurun depan kami.
Semoga Tuhan
Selalu memberimu kesehatan,
Kebaikan, kebahagiaan, ketenangan, kentraman lahir dan batin.
Walaupun sekarang jauh,
Namun doa kami akan selalu akrab.
Mendoakan setiap waktu
Untuk manusia yang begitu berjasa
Bagi banyak manusia di dunia.
Wahai guru,
Sesungguhnya
Hari ini hati kami merindu.
Ingin kukenang lagi
Saat duduk di bangku depan
Mendengarkan engkau bercerita
Agar memotivasi kami semua.
Saat engkau menulis
Menerangkan sesuatu
Dan kami mendengarkan,
Kadang juga
Ribut sendiri.
Ah,
Betapa indahnya ingatan itu.
Ingin rasanya aku mengulang
Ke kala kecil dahulu
Saat saya diajar olehmu
Guru.
10. Kata Indah Untukmu Guru
Indah.
Kieta_ Patricia Aquessia
Saat terindah menjadi ingatan
menggamit seribu satu ingatan
buat guru dan sobat-sobat
daku sekarang di perantauan
bilakah mungkin dapat bersalam-salaman ?
Duhai guru-guru yang dikasihi
Terimalah kasih dan sayang kami
Lantaran berbudi tidak berperi
Untuk satu usaha hakiki
Kami kini bisa mandiri.
Terima kasih guru.
.
.
Puisi di atas merupakan salah satu puisi yang indah.
Dibuat dengan persajakan yang mendalam, rima yang indah, dan asonansi yang tertata.
11. Guruku Pahlawanku
Puisi guru selanjutnya adalah puisi guruku pahlawanku.
Seorang guru bukan cuma mengajar. Terkadang ia yakni pintu menuju kala depan.
Seorang guru menjadikan potensi seorang murid terlihat.
Lalu orang lain melihat kedahsyatan dari sang murid. Dan jadinya menjadikannya orang besar.
Semua itu adalah karena jasa para guru. Merekalah hero di dalam kehidupan dan kala depan seseorang.
11.1 Guruku Pahlawanku
Setiap hari kususuri
Jalan-jalan menuju ilmu
Walalupun tak memahami
Kuterus belajar bersamamu.
Kau memberi motivasi
Agar kuraih harapan tinggi
Supaya menjadi orang besar
Kelak di lalu hari.
Lihatlah diriku kini
Bisa menulis dan membaca
Mengerti ilmu berbagai rupa
Dihormati orang alasannya adalah bisa
Semua itu sebab beribu jasa
Dari guruku yang tersayang
Mendidikku sepenuh rasa
Hingga aku bertambah remaja.
11.2 Karenamu Jua
Karenamu jua
Kini saya berubah.
Mengerti wacana kehidupan
Belajar wacana adat mulia.
Oh guruku,
Engkaulah pahlawanku.
Dulu aku bangun di tepi jurang,
Engkau tiba menyelamatkan.
Dulu aku hidup dalam kegelapan,
Engkau datang membawa pengharapan.
Masa laluku yang suram
Kau ubah menjadi jelas benderang.
Dulu saya yang terbuang
Kini banyak orang yang sayang.
Terimakasih wahai guru,
Aku begini karenamu.
Doa kupanjatkan selalu
Untukmu yang membimbingku.
11.3 Jangan Pernah Menyerah
Di ketika-saat sulit
Selalu terngiang nasehatmu.
Bahwa kita tak boleh mengalah
Teruslah berupaya sebisamu.
Jauhi olehmu putus asa,
Karena kita punya Tuhan Yang Esa.
Tempat kita meminta
Memohon
Berdoa.
Kita punya bulan Ramadhan
Waktu terbaik untuk berdoa.
Kita punya sepertiga malam
Waktu untuk bermunajat
Dan dikabulkan.
Kita punya Allah Maha Penyayang
Tempat bergantung
Untuk segala hal.
Jangan mengalah
11.4 Meraih Mimpi
Kau latih kami
Untuk berjuang
Meraih mimpi.
Bukan untuk berimajinasi
Atau asyik dalam lamunan.
Belajarlah!
Tekunlah!
Berjuanglah!
Keberhasilan bukanlah kado
Yang diberikan kepadamu dengan hanya-cuma.
Keberhasilan adalah piala
Yang kamu rebut dengan perjuangan.
Raihlah mimpi.
Dan peluklah beliau.
Itulah nasehatmu
Yang tak mungkin saya lupa.
11.5 Puisi Perjuangan
Wahai anak-anakku
Berjuanglah di duniamu.
Keluarlah dari kebodohan,
Ketakutan, kemalasan.
Sesungguhnya hari-harimu
Masih sangat panjang.
Tenagamau sangat besar
Jangan pernah mengalah.
Masa depan menantimu
Untuk kamu sentuh dengan perjuangan.
Keberhasilan menunggumu
Untuk kamu petik di sudut sejarah.
Jadilah insan andal
Yang jauh lebih jago dari para gurumu.
Jauh lebih baik
Dari orang yang mendidikmu.
Sesungguhnya
Ketika kau sukses
Maka itulah keberhasilan guru.
12. Untuk Guruku Tercinta
Siapakah guru yang masih kau kenang? Hampir setiap murid ingat terhadap guru yang bagus hati, membimbing, dan mengajarkan kebaikan padanya.
Puisi untuk guruku tersayang ialah puisi selanjutnya demi mengungkapkan rasa cinta kasih kita.
Hingga tuapun, kebaikan para guru yang nrimo membimbing tak akan dilupa.
12.1 Rinduku Padamu
Hari demi hari
Berlalu dari hidupku.
Kini
Barulah aku memahami
Apa yang kau katakan
Benar adanya.
Menyesal
Kenapa dahulu tak menurutimu.
Belajar
Aku malas.
Berjuang,
Aku penakut.
Padahal semua itu
Adalah dua hal yang kuinginkan hari ini.
Oh guruku.
Kini saya rindu
Pada setiap petuah
Dan juga nasehatmu.
Selanjutnya:
Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Guruku Engkau Membimbingku
Chairil Anwar
Perpisahan Untuk Guru
Baktimu Tiada Tara
Guru Dihatiku