Ada pantun nasehat. Berisi usulan-nasehat dan wejangan kehidupan.
Ada pula pantun agama. Yang isinya ialah pengajaran agama.
Selain itu ada juga pantun cinta. Tentunya berisikan hal-hal yang berhubungan dengan cinta.
Pantun sendiri merupakan salah satu bentuk puisi usang.
Dan merupakan bentuk puisi usang yang masih hidup hingga sekarang.
Mulai dari anak kecil sampai orang remaja sangat menggemari pantun.
Sekarang mari kita belajrar pantun jenaka.
Daftar Isi
Pengertian Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu atau jenaka dengan tujuan untuk menghibur.
Sehingga ketika dibacakan, para pendengar mencicipi situasi riang besar hati.
Pada pantun jenaka klasik, biasanya menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan binatang. Kenapa demikian?
Karena belum dewasa di zaman dahulu sungguh sudah biasa mendengarkan kisah wacana hewan. Baik dari orang bau tanah maupun dari yang lainnya.
Sehingga saat dibacakan pantun jenaka yang menceritakan kelucuan binatang, mereka langsung mencicipi kelucuannya.
Kalau kamu suka cerita, niscaya kami mengerti maksud pantun jenaka ini.
[1]
Di sana kosong di sini kosong,
Tidak ada batang tembakau.
Bukan aku berkata bohong,
Ada katak memikul kerbau.
[2]
Kalau ketam pergi ke rawa,
Lintah turun ke dalam kali.
Kalau monyet sedang tertawa,
Mukanya niscaya lucu sekali.
[3]
Bambu rotan dibentuk kursi,
Rumput ilalang menjadi atap.
Sejak ayam jadi polisi,
Banyak rajawali yang tertangkap.
[4]
Asam kandis asam jawa,
Satu peti dalam kereta.
Walau nenak telah renta,
Hati atuk tetap cinta.
[5]
Laba-keuntungan dalam gua,
Kalau melayang terdengar bunyi.
Nenek murung jadi tertawa,
Melihat kakek sedang bernyanyi.
Pantun jenaka zaman sekarang yang mudah dimengerti.
Beberapa bait pantun di bawah ini pasti mudah diketahui. Karena bahasanya sesuai dengan bahasa zaman kini.
Begitu pula dengan isinya. Terkandung lawakan lucu yang umum dibawakan belum dewasa sekolah.
[6]
Pintu hancur dinding belah,
Bola satu jatuh ke kolam.
Terburu-buru ke sekolah,
Lupa cuma pakai celana dalam.
[7]
Pahlawan perang lawan Belanda,
Kakek santai baca koran.
Memang dia rada-rada,
Kepala gundul sukanya sisiran.
[8]
Jendela beling mudah pecah,
Kunci rumah dibawa sopir.
Badan gemuk kaya gajah,
Kalau kentut kaya petir.
[9]
Burung hinggap di atas tiang,
Terbang satu melayang-layang.
Badan kurus semakin peyang,
Ditiup angin niscaya goyang-goyang.
[10]
Ulat renta jadi kepompong,
Ada satu akrab sumur.
Ada enaknya bergigi ompong,
Kalau tertawa sambil memancar.
Pantun jenaka di bawah ini lucu tapi mendidik kita untuk menjaga kebersihan.
Kalau kau sudah di kursi SMP, pastilah kamu belajar pantun juga.
Bukan hanya sekedar lucu, pantun jenaka yang kamu buat harus ada komponen pendidikannya.
Pantun jenaka juga bisa mempunyai banyak sekali tema. Mulai dari tema lingkungan, kebersihan, disiplin, tanggung jawab dan lain sebagainya.
Seperti kumpulan pantun jenaka di bawah ini.
[11]
Sudah malam nyalakan lampu,
Buku di lemari berserakan.
Katanya kelas telah disapu,
Kenapa sampahnya masih berantakan.
[12]
Ranting tua mudah patah,
Badan sakit minumlah jamu.
Ayo kita bersih-bersih sekolah,
Sebersih cintaku kepadamu.
[13]
Lepas burung dari tangan,
Burung merpati makan ketan.
Yang mencampakkan sampah asal pilih,
Mungkin pacarnya orang utan.
[14]
Jangan suka mengambil kelapa,
Banyak semut di pohonnya.
Jangan suka menanam cinta,
Lebih baik menanam bunga.
[15]
Sungguh segar minum selasih,
Minum selasih di waktu siang.
Semenjak kau hidup higienis,
Hatiku ini kian sayang.
Pantun jenaka anak muda ini bisa membuatketawa.
[16]
Kereta berangkat ke kota solo,
Berhenti sebentar makan durian.
Sungguh sukar nasib jomblo,
Orang bermesraan saya gemetaran.
[17]
Bunga layu genggam di tangan,
Balon diisi makin ringan.
Kalau pergi ke daerah kondangan,
Hati murung lihat yang gandengan.
[18]
Katak rawa berakal melompat,
Getah karet memang lekat.
Aku tidak butuh coklat,
Yang kubutuhkan kita komitmen.
[19]
Adat bestari suku Melayu,
Takkan hilang badai melanda.
Ada orang tiba merayu,
Yang dirayu ternyata janda.
[20]
Air naik tinggi sebetis,
Kena air tumbuh kudis.
Aku ini penduduknya romantis,
Kalau makan ingin gratis.
Pantun jenaka anak sekolah untuk lucu-lucuan.
Sekarang kita berguru lagi pantun jenaka untuk berkelakar atau lucu-lucuan.
Coba pantun mana yang mampu kamu hafalkan.
[21]
Memang indah burung gelatik,
Perut lapar rasa kempong.
Kamu itu memang anggun.
Cantik-elok giginya ompong.
[22]
Belalang kupu jadi kepompong,
Anak kucing main di kolong.
Masih kecil giginya ompong,
Mirip dengan nenek rempong.
[23]
Ayam bangkit masih pagi,
Cahaya hilang tampakkelam.
Jangan malas sikat gigi,
Sikat pagi dengan malam.
[24]
Mari main undur-undur,
Lalat kecil namanya laler.
Ada anak suka tidur,
Kalau tidur sambil ngiler.
[25]
Daun hijau daun lontar,
Beli kecap gambar bango.
Katanya kamu arif,
Ditanya planga plongo.
Pantun jenaka berkelakar untuk belum dewasa SD, Sekolah Menengah Pertama, dan SMA
Nah, sekarang saatnya bermain-main dengan pantun.
Karena pantun di bawah ini ialah pantun jenaka untuk berkelakar.
[26]
Kue poci dalam nampang,
Cari daging mampu tulang.
Percuma wajahnya tampan,
Belajar malas bukan kepalang.
[27]
Angin beliung suka berputar,
Angin kencang namanya angin ribut.
Untuk apa otaknya arif,
namun orangnya tidak sopan.
[28]
Walau kulit banyak duri,
Buah durian sedap sekali.
Kamu itu mirip bidadari,
Tapi sayang malas mandi.
[29]
Minum sirup dari gelas,
Ambil kudapan manis, kue talas.
Semua bersihkan ruang kelas,
Kecuali simpanse yang malas.
[30]
Mata kecil bulunya lentik,
Bercahaya mirip lampu.
Walau kamu wajahnya cantik,
Untuk apa tak mampu nyapu.
Inilah pantun jenaka pendek dan singkat. Gampang banget dikenang-ingat.
Suka berpantun namun belum mampu membuatpantun?
Nih kini ada kumpulan pantun jenaka yang pendek. Kadang disebut dengan pantun karmina.
Coba saja hafalkan. Praktis alasannya pantunnya sungguh singkat.
[31]
Baju batik ada di kolong
Kamu bagus tapi ompong
[32]
Jual kresek di hari senin
Kamu pesek tetapi ngangenin
[33]
Di pasar banyak pepesan
Sudah besar kok bau kencur
[34]
Orang Batak makan pukis
Kepala gundul suka menangis
[35]
Dua itik makan lembat
Walau bagus hadirnya terlambat
[36]
Lompat-lompat ikan sepat
Kelas empat mirip ketupat
Pantun JenakaTentang Cinta
Pantun lucu cinta adalah pantun yang berisikan hal-hal lucu berhubungan dengan cinta.
Setelah kemarin kita membuat pantun lucu untuk anak sekolah, inilah saatnya menciptakan pantun lucu-lucuan tentang cinta.
Pantun Lucu Mengejar Cinta
Perahu kecil telah berlabuh,
Dari Malaka ke negeri Sabang.
Rela Abang merantau jauh,
Agar pulang menjinjing duit.
Rumah mungil punya kolam,
Burung elang suka melayang.
Bekerja susah siang dan malam,
Semua demi adik tersayang.
Bukan kembang bukan terigu,
Hanya daun dibuat jamu.
Jangan bimbang jangan ragu,
Abang pulang kan melamarmu.
Dari kolot pergi ke kota,
Burung nuri melayang ke rawa.
Kukira adik di sana setia,
Rupanya tega adik mendua.
Dari mana hadirnya lintah,
Dari sawah turun ke kali.
Dari mana datangnya cinta,
Dari mata turun ke hati.
Dari mana datangnya lintah,
Dari sawit turun ke peti.
Dari mana hadirnya cinta,
Dari duit turun ke hati.
Terbang tinggi jauh melayang,
Lepas nuri dari sangkar.
Banyak uang bilang sayang,
Tak ada uang Abang ditendang.
Bunga mawar pohon berduri,
Air manis di atas baki.
Dasar perempuan tak tau diri,
Maunya cuma duitnya si laki-laki.
Pantun Lucu Tentang Cinta Tak Sampai
Layang-layang dari kota,
Kota jauh tempat kain.
Kusayang-sayang kucinta-cinta,
Pas nikah sama yang lain.
Jalan kaki ke atas bukit,
Kayu terbakar menjadi arang.
Bagaimana hati tak sakit,
Orang yang disayang diambil orang.
Pagar rumah dari besi,
Masak rendang pakai panci.
Kirain cewek yang seksi,
Tak taunya cuman banci.
Badan berkeringat kepanasan,
Dari Bali ke Pulau Lombok.
Nasib jomblo memang mengenaskan,
Sering ngobrol sama tembok.
Kapal laut Dewa Ruci,
Kuat hadapi ombak lautan
Kukira kembang higienis suci,
Rupanya sampah di jalanan.
Batik memang kain batik,
Dipakai anak berpipi gembil
Cantik memang parasnya bagus,
Sayang penduduknya suka mengupil.
Hujan turun hanya gerimis,
Air turun ke kali lebar.
Putus cinta terus menangis,
Menangisi utang yang belum dibayar.
Kain sutra berwarna ungu,
Orang sakit minum jamu
Setelah bertahun aku menanti,
Di ijab kabul ini karenanya kita bertemu.
Pantun Jenaka Mengejar Cinta Perawan
Mata bukan sembarang mata,
Mata biru bulunya lentik.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta untuk perawan cantik.
Kucoba-coba mengambil manggis,
Manggis didapat hutang bayarnya.
Kucoba-coba merayu gadis,
Gadis kudapat, kutangnya saja.
Putih higienis warna awan,
Duduk bersimpuh amat teduhnya.
Maksud hati memburu perawan,
Sudah nasib mampu emaknya.
Hitam putih warna panda,
Hujan gerimis belum reda.
Gadis elok memang menggoda,
Apalagi emaknya masih janda.
Ikan sudah, terasi sudah,
Yang belum ambil lah saja.
Bunga telah, puisi sudah,
Yang belum hanya mobil-nya saja.
Siang malam kukejar kandis,
Asam kandis dibawa tokek.
Siang malam kukejar si gadis,
Gadis hilang dibawa si kakek.
Walau gajah bersembunyi,
tak kan hilang tertusuk duri.
Walau muka jelek begini,
Yang penting pasangannya bidadari.
Pantun Jenaka Kepala Botak
Jalan-jalan ke tanah Batak,
Dapat uang di dalam kotak.
Biarpun Abang kepalanya botak,
Cintaku padamu tak pernah retak.
Paling yummy minum selasih,
Tanam selasih di kebun subur.
Mobil dikasih duit di kasih,
Sudah dikasih malah kabur.
Walau lumpur dari rawa,
Yang penting mampu kacang lada.
Walau usia telah renta,
Yang penting kan dapatnya muda.
Memang renyah kacang-kacangan,
Oleh-oleh dari kota Padang.
ngakunya masih bujangan,
tau-tau cucunya sudah segudang.
Sudah nasib menerima manggis,
Bukan mampu buah kokosan.
Sudah nasib dapatnya gadis,
Tiap malam nafas ngos-ngosan.
Kalau sumur erat rawa,
Mandi dahulu jangan ditunda.
Kalau umur telah renta,
Memang “pas” mampu janda.
Walau terbang kakak renta,
Kan pulang jua ke pulau Jawa.
Walau saya sudah renta,
Yang penting istrinya dua.
Kancil lari mengejar lutung,
Sarang burung indah menggantung,
Burung manyar dari Selatan.
Kalau nasib lagi beruntung,
Cari janda dapatnya perawan.
Nah segitu dulu ya. Kalau masih mau, bisa lihat kumpulan pantun saran dan jenaka. (23/323/io)