Gradasi adalah majas yang mengandung suatu rangkaian dan urutan (paling sedikit tiga) kata atau perumpamaan yang secara sintaksis serempak mempunyai satu atau beberapa ciri semantik secara lazim dan yang di antaranya paling sedikit satu ciri diulang-ulang dengan pergeseran-perubahan yang bersifat kuantitatif.
50 Contoh Kalimat Majas Gradasi
- Suaramu begitu merdu. Merdu bagaikan kicauan burung di pagi hari. Pagi hari yang cerah dan bercahaya.
- Kupersembahkan cinta. Cinta yang menentukan teduh. Teduh bagaikan embun di pagi hari.
- Aku akan berjuang. Berjuang dengan segenap jiwa. Jiwa yang dipenuhi dengan api membara.
- Aku telah memilihmu selaku kekasih. Kekasih yang membuatku bahagia. Bahagia lahir dan batin.
- Engkau laksana tetesan embun. Embun jernih di bunga-bunga. Bunga yang indah dan berseri.
- Aku mempersembahkan cinta yang suci. Suci dan bersih dari noda. Noda yang ku hindari dari jiwa.
- Engkau laksana cahaya. Cahaya yang menerangi di jalan gelap gulita. Gelap gulita alasannya adalah dosa-dosa.
- Aku telah diikat oleh rindu. Rindu yang mendalam bagaikan samudra. Samudra cintaku terhadap dirimu.
- Kau takkan pernah tahu bagaimana hatiku. Hatiku yang selalu dipenuhi dengan semangat. Semangat untuk membahagiakan dan mengembangkan.
- Aku sudah tertawan oleh keayuan. Kecantikan yang begitu melalaikan. Melalaikan diriku dari segenap logika.
- Aku merindukan situasi desa. Desa yang dipenuhi dengan pepohonan. Pepohonan tempat burung-burung bernyanyi riang.
- Kehidupan bagaikan jalan yang mendaki. Mendaki ke atas dan berliku-liku. Berliku-liku laksana ular.
- Cahaya pagi dipenuhi dengan kehangatan. Kehangatan akan keakraban. Keakraban antara satu orang dengan yang yang lain.
- Aku memohon keimanan. Keimanan yang teguh di dalam hati. Hati yang bersih dari segala iri dan dengki.
- Aku memohon doktrin. Keyakinan yang tak bisa digoyahkan. Digoyahkan oleh dunia dan perhiasannya.
- Dia terus berguru. Belajar dengan begitu bersungguh-sungguh. Ketekunan yang tak mampu dikalahkan oleh kecerdasan.
- Dia terus melakukan pekerjaan siang dan malam. Bekerja dengan hati yang damai. Hati yang hening karena telah bertawakal.
- Aku memilih mencintai orang yang bagus. Baik hatinya dan wajahnya. Wajah yang ceria sebab bersyukur.
- Aku mengingatmu setiap malam. Malam yang gelap tanpa bintang. Gelap yang tak mampu diusir kecuali oleh cahaya cinta.
- Wajahnya begitu berwibawa. Berwibawa bagaikan gunung yang tinggi. Tinggi menjulang dan gagah berani.
- Aku sudah jatuh cinta. Cinta murni yang keluar di dalam hati. Hati yang sudah usang merana.
- Engkaulah orang yang terbaik. Terbaik dalam mencintai dan mengasihi. Mengasihiku dengan sepenuh hati.
- Rumah mu begitu besar. Besar bagaikan sebuah istana. Istana megah para raja-raja.
- Hidup ini penuh dengan cobaan. Pujian yang baik cobaan yang jelek. Yang burukpun mesti diterima.
- Banyak orang terbuai oleh dunia. Dunia yang hijau dan begitu indah. Indah di persepsi orang-orang yang tak mempunyai akidah.
- Ada ketenangan di dalam ibadah. Ibadah yang nrimo cuma untuk-Nya. Untuk-Nya yang memiliki dunia dan darul baka.
- Jangan engkau mengajukan pertanyaan. Bertanya perihal diriku. Diriku yang sekarang telah kau sakiti.
- Aku mendengar nyanyian burung. Burung nuri di tangkai bunga. Bunga kamboja yang sedang mekar.
- Janganlah engkau bersedih. Bersedih dengan duka cita yang mendalam. Menjalan bagaikan lautan.
- Hidup ini hanya sebentar. Sebentar kita mencicipi kenikmatan. Kenikmatan yang akan kita pertanggungjawabkan dihadapan Tuhan.
- Engkau yakni orang yang bagus hati. Baik hati terhadap semua orang. Orang yang kau kenal maupun yang tidak kau kenal.
- Marilah kita duduk bareng . Duduk bareng untuk membicarakan. Membicarakan semua urusan yang kita hadapi.
- Suatu dikala nanti saya akan mati. Mati meninggalkan dunia ini. Dunia yang penuh dengan godaan dan cobaan.
- Suatu hari nanti aku ingin kau senang. Bahagia sebab hidup bersamaku. Bersamaku yang selama ini penuh dengan kelemahan.
- Hanya kepadaNya kita memohonkan rezeki. Rezeki yang berkah. Berkah untuk diri sendiri maupun keluarga.
- Hanya kepadaNya aku saya ceritakan kesedihanku. Kesedihan alasannya adalah ulah manusia manusia yang terbelakang. Bodoh dari budpekerti maupun agama.
- Mengapa kita harus jatuh cinta? Jatuh cinta yang menenteng rindu. Rindu di dada yang membuat kita merana.
- Kau yakni langitku. Langit yang membentangkan keindahan. Keindahan yang tak mampu kubandingkan dengan apapun jua.
- Ceritakan seluruhnya. Semua yang kau ketahui wacana dirinya. Dirinya yang kuharapkan cinta dan kehidupannya.
- Usahlah engkau bersedih. Bersedih cuma membuatmu kian sukar. Susah di hati maupun di kehidupan ini.
- Pagi ini begitu cerah. Cerah dengan cahaya sang surya. Surya yang berdiri di ufuk timur dengan segenap kehangatan.
- Bagiku Engkau yakni seorang guru. Guru yang membimbingku menuju kebaikan. Kebaikan untuk diri sendiri maupun orang lain.
- Terima kasih atas pengorbananmu. Pengorbananmu yang tak mungkin mampu ku balas. Kubalas dengan apapun jua.
- Hari-hariku sudah berlalu. Berlalu bagaikan sungai yang mengalir. Mengalir tak henti dari gunung indah muara lautan.
- Masa mudaku nyaris habis. Habis ditelan oleh kehidupan. Kehidupan yang mengantarkanku pada kebijaksanaan.
- Engkau tak akan pernah tahu tentang diriku. Diriku yang sudah engkau tinggalkan ku sendiri. Sendiri dan sebatang kara bagaikan pohon di tengah padang tandus.
- Kehadirannya bagaikan oase. Oase yang menyejukkan di padang pasir. Padang pasir luas tanpa batas.
- Dosa ku telah menumpuk bagaikan gunung. Gunung yang tinggi menjulang. Menjelang bagaikan menyentuh langit.
- Ada keinginan di dalam hati. Hati yang usang bersedih. Bersedih entah alasannya apa.
- Kepada-Nya ku meminta kendaraan. Kendaraan yang mau memberi manfaat. Manfaat untuk diriku di dunia maupun di akhirat.
- Setiap pagi aku meminta rezeki. Rezeki yang halal. Halal dan baik.
- Dia telah berkorban untukmu. Berkorban dengan pengorbanan yang begitu besar. Besar dan penuh dengan keikhlasan.
- Hari ini aku ingin menangis. Menangis alasannya kesedihan. Kesedihan yang tak tahu apa sebabnya.
- Mengapa engkau jenuh? Bosan itu mampu membunuhmu. Membunuh asumsi dan kreativitas.
- Ke mana hendak aku mencari? Mencari cinta yang suci. Suci dari hawa nafsu.
- Maafkanlah kesalahanku. Kesalahan yang telah menyengsarakan. Menyengsarakan dirimu begitu usang.
- Aku akan pergi. Pergi jauh dari dirimu. Dirimu yang tak pernah menghargai kehadiranku.
- Dunia ini bagaikan air lautan. Air lautan yang tak mampu menetralisir dahaga. Dahaga akan kebahagiaan.
- Seorang mukmin bagaikan lebah. Lebah yang hinggap di daerah-tempat yang indah. Indah dalam pandangan manusia.
- Aku mendengar dia bernyanyi. Bernyanyi dari suara hati. Suara hati yang tak pernah terdengar.
- Apa gunanya engkau bersedih? Bersedih alasannya adalah dunia ini. Dunia yang begitu hina dan fana.
- Aku ingin menjadi pengantin. Pengantin tercantik di dunia. Dunia cinta yang penuh warna.
- Jangan pernah berhenti. Berhenti dari membuat karya. Karya yang membuatmu berprestasi.
- Teruslah berdoa. Berdoa yaitu cara mengetuk pintu. Pintu yang ingin kamu masuki ke dalamnya.
- Wajahnya begitu elok. Cantik bagaikan cahaya purnama. Purnama di malam gelap gulita.
- Senyuman yang begitu anggun. Manisnya madu pun kalah. Kalah oleh aura dirinya.
- Kita akan merangkai periode depan. Masa depan yang dipenuhi dengan bunga bunga. Bunga kebahagiaan yang tanpa jeda.
- Hari ini saya sudah jatuh cinta. Cinta terhadap seorang wanita. Wanita yang wajahnya mendamaikan hatiku.
- Izinkan cintaku mekar. Mekar dan bersemi di dalam hatimu. Hatimu yang telah lama menanti kasih dan sayang.
- Selamat malam wahai kekasih. Kekasihku yang senantiasa aku doakan. Aku doakan supaya senang dunia sampai akhirat nanti.
- Perjuangan ini nyaris simpulan. Selesai dari menghadapi berbagai rintangan. Rintangan yang sudah menciptakan kita nyaris mengalah.
- Rumah tangga laksana perahu. Bahtera yang berlayar di samudra. Samudra luas yang dipenuhi dengan ombak dan gelombang.
- Aku ingin bertemulagi. Berjumpa dengan seorang gadis. Gadis yang mempunyai wajah begitu bercahaya.
- Engkau tak pernah tahu wacana cinta ini. Cinta yang sudah kurawat beberapa tahun lamanya. Lama bagaikan hari-hari di dunia.
- Aku mengucapkan terima kasih. Terima kasih untuk segala pengorbanan. Pengorbanan yang begitu mengharukan jiwaku.
Eits, tunggu! Baca dulu:
contoh majas personifikasi
teladan majas metafora
contoh majas hiperbola
contoh majas litotes
contoh majas simile
acuan majas asosiasi
contoh majas ironi
Sekarang kita paham apa yang dimaksud dengan majas gradasi. 75 teladan kalimat majas gradasi di atas tentunya bisa kita pelajari.