75 Pantun Hujan Rintik-Rintik Romantis Sambil Ngopi

Pantun hujan yaitu pantun yang menggambarkan suasana ketika hujan turun. 
Hujan ialah merupakan rahmat. Allah menurunkan air hujan dari celah-celah awan. 
Dengan air itu Allah menumbuhkan berbagai macam tumbuhan. 
Dan dari flora itu dikeluarkan aneka macam macam buah-buahan. 
Buah-buahan itu sebagai rezeki bagi kita.

Pantun Hujan Rintik-Rintik

Doa Ketika Turun Hujan

Inilah doa saat hujan turun. 
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang berguna]”. 
(HR. Bukhari no. 1032)

Doa Ketika Hujan Lebat

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari 
[Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk menghancurkan kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)

Doa Setelah Hujan

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bareng kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, kemudian menyampaikan, ”Apakah kalian mengenali apa yang dibilang Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengenali”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang menyampaikan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang menyampaikan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena karena bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).

Pantun Hujan Islami

21. Untuk apa pakai jimat,
Jimat itu menenteng dosa. 
Hujan ini adalah rahmat,
Karunia dari yang Kuasa. 
22. Ikan lele ikan lembat,
Mari bumbui asam tomat. 
Hujan turun dengan lebat,
Moga hujan menjinjing rahmat. 
23. Burung elang melayang ke awan,
Mengejar burung pelikan. 
Selamat hujan kawan-kawan,
Dingin-cuek enaknya makan. 
24. Pergi ke pasar menjual beras,
Masih banyak berkarung gabah. 
Bila hujan turun deras,
Itulah saatnya doa diijabah. 
25. Anak-anak suka jajan,
Bermain dengan sahabat-teman. 
Kini datang animo hujan,
Tuk mengairi persawahan. 
.
Bagus! pantun ingin bertemu dengan si dia. 
-oOo-
Sekali-kali ingin kalem. 
-oOo-
66. Indah bunga mekar di taman,
Petik untuk sebuah perayaan. 
Hiasi hari dengan senyuman,
Nescaya hati penuh kebahagiaan. 
67. Untuk apa karung goni,
Simpan saja di dalam peti. 
Betapa duka hati ini,
Menahan rindu dalam hati. 
68. Lucu sekali belalang sembah,
Terbang ke ladang punya tetangga. 
Moga Allah berikan hidayah,
Jalan lurus menuju surga.
69. Manis madu dari lebah,
Segar tubuh sungguh terasa. 
Hari ini tubuh letih,
Ingin kerja belum mampu. 
70. Putri manis sedang sisiran,
Yang tercantik di kerajaan. 
Paling lezat tidur-tiduran,
Apalagi waktu turun hujan. 
.
Pantun zaman now mudah dihafal. Cek aja sendiri.

Pantun Moga Hujan Berhenti

71. Jalan-jalan ke Kendari,
Melihat gerbang berukir besi. 
Sebentar lagi siang hari,
Moga hujan segera berhenti. 
72. Dari hilir menuju hulu,
Dayung-dayung perahu sampan. 
Ingat waktu kecil dulu,
Bahagia hujan-hujanan. 
73. Jemur kain di pinggir taman,
Tertimpa panas dari sang surya. 
Bermain bareng sahabat-teman,
Tak peduli banjir melanda. 
74. Badan kurus badan ringan,
Makan terus gemuk bertambah. 
Hujan ini sarat ingatan,
Kenangan silam begitu indah. 
75. Irian cenderawasih,
Ke angkasa burung pergi. 
Cukup sekian terimakasih,
Kuucapkan selamat pagi