ikan emas arif berenang.
kalau kamu memang sayang,
pasti tiba untuk meminang.
.
.
.
pantun by Anna Noor Jannah.
Pantun Cinta ialah pantun yang berisikan perumpamaan berkenaan dengan perasaan cinta; mirip rindu, kasih sayang, kecewa, senang.
Pantun cinta termasuk pantun anak muda alasannya pantun ini lazimnya menceritakan pengalaman maupun perasaan anak muda yang sedang dilanda cinta.
Pilihlah agamanya… |
Pantun cinta kasih sayang. Pantun untuk kekasih. Semoga tambah sayang. Dengan membaca pantun ini.
Berikut ini kumpulan pantun cinta. 4 bait, 50, 100, hingga 1000 bait. Ditulis sepenuh jiwa. Walau acap kali agak sulit.
Membuat pantun cinta yang romantis. Ditemani secangkir teh elok. Di senja hari yang gerimis. Untuk kamu yang anggun.
Jangan ragu jangan ragu-ragu. Ini bukan pantun gombal. Sekedar pantun berkasih-kasihan. Tentang cinta dan kasih sayang.
Kasih sayang sepasang kekasih. Mesti tumbuh di dalam hati. Agar cinta tetap abadi. Cinta bersemayam hingga mati.
Kasih sayang cinta sejati. Jadikan hidup lebih memiliki arti. Jauh melangkah kedua kaki. Namun terasa sangat mempunyai arti.
Daftar Isi
Pantun Cinta Kasih Sayang Untuk Cinta Jarak Jauh
Mata indah di balik cadar. |
Air arak diharamkan,
risikonya banyak nyawa melayang.
Meskipun jarak memisahkan,
semua itu bukan penghalang.
Kalau ikan di dalam bak,
bunga tumbuh di tengah taman.
Kalau cinta sudah dalam,
jarak jauh terasa tenteram.
Langit biru tampaksendu,
warna hijau biru dan semu.
Jarak jauh tumbuhkan rindu,
ingin senantiasa dekat denganmu.
Burung melayang burung nuri,
hingga sebentar di pohon kenari.
Kasih sayangku amat murni,
mirip embun di pagi hari.
berlabuh orang menanti,
hendak berlayar ke Siantar.
Kalau jauh terasa rindu,
kalau berjumpa terasa sebentar.
Ambil bambu buat sembilu,
terbang debu dari cerutu.
Namamu kusebut senantiasa,
dalam doa setiap waktu.
Belajar lukis dengan pensil,
mengapa kertas tidak rata.
Semoga engkau berhasil,
menjangkau segala harapan.
Bunga kenangan di selasar,
kado dari Raja Tuban.
Kasih makin sayang besar,
menyaksikan engkau banyak berkorban.
Patah dahan disambungkan,
hendak hati disatukan.
Kepada Tuhan kita mohonkan,
agar cepat dipertemukan.
Pantun Kasih Sayang Cintaku Hanya Untukmu
Beribu-ribu para pelukis,
hanya satu memakan roti.
Beribu-ribu cewek yang bagus,
hanya engkau di dalam hati.
Syair puisi pantun dan madah,
pujangga ciptakan sepenuh rasa.
Engkau tetap yang terindah,
dalam hidupku sepanjang kurun.
Surya terbit datanglah pagi,
terbit dari Tanjung Meranti.
Hanya untukmu cinta ini,
tetap untukmu hingga nanti.
Bunga wangi bernama selasih,
berkembang liar di pinggir kali.
Saat dirimu curahkan kasih,
hidup hampa gairah kembali.
Pinggir sungai banyak nipah,
sayang airnya terasa sepah.
Kasih sayang semakin berlimpah,
jadikan hidupku kian indah.
Anak kecil jadi pemayang,
malam hari menonton wayang.
Ketahuilah wahai sayang,
cinta ini sarat kasih sayang.
Pita merah panjang sekilan,
jatuh satu ke dalam rantang.
Cintaku bagaikan rembulan,
dipagari bintang-bintang.
Dari jauh para tamu,
tiba untuk mencari ikan.
Izinkan aku mencintaimu,
cinta sepanjang putaran zaman.
Kasih Sayang Tak Pernah Pudar
Sungguh indah Ujung Pandang,
indah pula Kota Pinrang.
Dari permulaan beradu pandang,
wajahmu terbayang-bayang.
Prajurit jalan berselang-selang,
berkicau keras burung kutilang.
Dari dulu hingga kini,
cinta hakiki tak pernah hilang.
Gunung Jati anak Rara Santang,
dikasihi juga dicinta.
Walau banyak godaan datang,
teguh diriku tak pernah goyang.
Tanah ladang niscaya gembur,
karena disiram air sumur.
Kasih sayang makin subur,
laksana benih yang ditabur.
Untuk apa menanam ranjau,
jangan perang engkau semai.
Kasih sayang tumbuh menghijau,
jiwa lapang hatipun damai.
Dongeng lama wacana peri,
peri membantu sang puteri.
Engkau bagai bunga berseri,
suntingan jiwa bijak bestari.
Di Bandar banyak orang,
hilir mudik kanan dan kiri.
Tak kan pudar kasih sayang,
tambah erat hari ke hari.
Jika nuri hinggap di tiang,
ingin melihat ikan menyelam.
Jika hati saling menyayang,
romantis berkembang siang dan malam.
Papan rengat dari rawa,
banyak orang ingin menenteng
Cintamu hangat di dalam jiwa,
laksana cahaya dari sang surya.
Pantun Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Kecantikan pengantin cuma untuk kaum wanita dan keluarga. |
Pedih bukan sembarang pedih,
pedih tenggorokan makan kolak.
Sedih bukan sembarang duka,
duka alasannya adalah cinta ditolak.
Pisau diasah di atas palu,
palu kecil diangkat ringan.
Inilah dongeng paling pilu,
cintaku bertepuk sebelah tangan.
Walau batik jadi baju,
tetapi polos lebih laku.
Walau anggun walau ayu,
tetapi dia bukan jodohku.
Suara macan terdengar sember,
harimau bau tanah tak berkuku.
Walau air mata satu bejana,
tak kan dia menerima cintaku.
Sebuah nama punya arti,
mencari nama berhati-hati.
Biarlah aku bersedih hati,
untuk ia yang di hati.
Dunia ini amat hina,
bagai si tua yang terkulai.
Pikiranpun resah gulana,
alasannya kasih yang tak sampai.
Mungkin hendak berbelanja lurik,
ayam jantan dari Pati.
Mungkinkah ada yang lebih baik,
selain gadis pujaan hati?
Anak kecil giginya tanggal,
belum berkembang cambang kumis.
Kuucapkan selamat tinggal,
duhai gadis yang paling manis.
Batu gosok batu rusa,
untuk menggosok paras muka.
Mungkin esok atau lusa,
akan terobati sgala luka.
Pantun Cinta I LOVE YOU
Api kecil dari tungku,
apinya kecil habis kayu.
Sudah lama kutunggu-tunggu,
kapan kau bilang I Love You.
Pagi hari berangkat kerja,
untuk mengairi padi di sawah.
Kalau cinta katakan saja,
bilang I Love You itu mudah.
Dunia ini hingar bingar,
jangan hingga engkau termakan.
Telinga ini ingin mendengar,
dikala kau ucapkan kata cinta.
Lima waktu jangan kurang,
selalu tunaikan sholat sembahyang.
I Love You jangan sembarang,
katakan pada orang yang dicinta.
Beli jahe beli ketumbar,
potong jahe menggunakan parang.
Ingin bilang jantung berdebar,
bila I love You untukmu sayang.
Depan rumah tanam lempuyang,
tanah keras dicangkulkan.
Dalam hati segunung sayang,
di bibir berat mengucapkan.
Petang hari mengambil kayu,
untuk dibuat menjadi dingklik.
Bukan takut bilang I love U,
tetapi takut kau menolakku.
Kalau hati sudah buta,
akal baik amat langka.
Kalau memang kau cinta,
saya pasti kan menerima.
Untuk apa pati geni,
puasalah sesuai syariat Nabi.
Jika cintamu nrimo murni,
kuterima sepenuh hati.
Pantun Kasih Sayang Dan Cemburu
Cinta misterius seorang gadis. |
Apa tanda kapal di samudra,
memberi tanda walaupuh jauh.
Apa tanda orang jatuh cinta,
jika jauh merasa rindu.
Apa tanda rumah istana,
seluruhnya terlihat baru.
Apa tanda berkembang cinta,
terasa di dada rasa cemburu.
Kue cucur di dalam loyang,
masih hangat hendak disajikan.
Cemburu tanda kasih sayang,
untuk kekasih sang pujaan.
Baju gres dari seberang,
Warnanya elok sungguh rupawan.
Cemburu jangan sembarang,
cemburu demi kebahagiaan.
Bila pergi ke sudut pasar,
mengantri diri mesti tabah.
Bila cemburu lebih besar,
kasih sayang mampu bubar.
Rumah sehat senantiasa bersih,
disapu gadis bak seorang dayang.
Ini pantun cinta kasih,
kasih cinta serta sayang.
Apa tanda buah mangga,
bentuk bulat panjang tangkainya.
Apa tanda orang setia,
dalam hidup seiya sekata.
Apa tanda hari petang,
ufuk Barat merah warnanya.
Apa tanda orang sayang,
kekasih dilindungi dari marabahaya.
Dari Palembang ke Payakumbuh,
di Pariman pula akhirnya berjumpa .
Bagaimana cinta mampu berkembang,
doakan beliau dari hatimu.
Anak Cina pergi ke pasar,
lewat jalan yang amat lebar.
Bagaimana cinta makin besar,
hadapi ia dengan hati yang tabah.
Pantun Cinta Kasih Sayang Waktu Sore
Panjang ekor ikan pari,
walau panjang tak berduri.
Jalan-jalan sore hari,
melepas penat damaikan diri.
Baju putih ujungnya berenda,
amat anggun dipakai dara.
Hujan turun baru reda,
amat segar hirup udara.
Bersorak anak hore hore,
mendapat buah salak pondoh.
Jalan-jalan sore sore,
siapa tahu berjumpa jodoh.
Sudah usang ke pohon randu,
pohon randu banyak buahnya.
Sudah usang hati rindu,
mendapatkan kepingan jiwa.
Harum wanginya bunga selasih,
tersiram hujan daunnya basah.
Belahan jiwa curahan kasih,
tempat tenangkan resah gusar.
Bila senja berwarna merah,
waktu magrib erat tandanya.
Bila kasih sayang tercurah,
hati inipun akan senang.
Naik tinggi pakai tangga,
siapa yang ingin jadi pertama.
Tiada kusangka tiada kuduga,
berjumpa dengan kekasih lama.
Pulang pagi sebab ronda,
sungguh mengantuk kedua mata.
Sekarang dia telah janda,
tetapi wajahnya masih bagus jelita.
Pantun Cinta Kasih Sayang Yang Paling Indah
Mentari hampir terbenam,
cahayanya tak lagi memuai.
Kasih diberi sayang ditanam,
cinta sejati kan dituai.
Membuat bolu pakai loyang,
loyang diletakkan dihangatkan.
Puaskan diri menanam sayang,
bahagia pula yang kita dapatkan.
Rambut ikal jatuh tersurai,
duduk sendiri di atas bangku.
Cinta kasih harus terurai,
lewat tutur dan tingkah laris.
Kayu jati untuk papan,
memakunya sangat segan.
Tutur kata sungguh sopan,
orang lainpun niscaya segan.
Jangan suka memalsukan Barat,
ikuti isyarat dari syariat.
Jangan suka mengumbar aurat,
kekasih hatipun pasti hormat.
Taruh kembali pisau belati,
sebab tajam mirip duri.
Cinta kasih ada di hati,
biarlah tumbuh dan berseri.
Pandawa lima dan Kurawa,
mereka masih bersaudara.
Kasih sayang terbit di jiwa,
jikalau berjuang bahu-membahu.
Tuan aristokrat anak bangsawan,
membaca buku pakai lentera.
Saling menghormati menghargai,
rumah tangga rukun sejahtera.
Untuk apa mawar berduri,
jika kesudahannya merobek sari.
Untuk apa menang sendiri,
bila akhirnya seorang diri.
Dunia ini kawasan cabaran,
banyak pula kesengsaraan.
Hubungan cinta perlu ketabahan,
jauhlah diri dari perkelahian.
Pantun Cinta Kasih Sayang Hakiki Dunia Akhirat
Putih putih bunga melati,
bunga melur idaman hati.
Bukanlah cinta yang sejati,
kalau kekasihmu tersakiti.
Anak gabus bakir berenang,
dari tengah menuju tepi.
Hati pasti merasa hening,
jikalau cintamu cinta sejati.
Sarapan pagi minum susu,
satu kerat nasi ketan.
Cinta sejati bukan hawa nafsu,
cinta yang mencari keridhaan Tuhan.
Hindarkan diri berbangga-gembira,
takut nanti jadi melarat.
Bawalah kekasihmu ke telaga,
telaga senang dunia alam baka.
Sembilu tajam untuk menyayat,
daging sapi dikerat-kerat.
Jauhilah olehmu segala maksiat,
menjadi siksa di alam baka.
Tepung kanji untuk adonan,
ambil saja satu genggaman.
Ikutilah tuntunan Quran,
sabda Nabi sebagai pegangan.
Arjuna jagoan bakir memanah,
dari negeri antah berantah.
Agar rumah tangga sakinah,
taat pada apa yang diperintah.
Penduduk nirwana punya kemah,
dari permata yang sangat indah.
Perintah Allah mempunyai hikmah,
mengikutinya mendapat berkah.
Jarum emas di dalam peti,
hilang satu di taman melati.
Kasih sayang yang sejati,
membawamu senang sampai nanti.
Langit biru amat luasnya,
tinggi tak tercapai oleh tangga.
Bukan cuma di dunia,
orang iktikad cintanya hingga surga.
Kancil melompat siput heran,
tupai melompat mencari makan.
Ajaklah kekasih mencar ilmu Quran,
terhadap Allah kita dekatkan.
Sholat tahajud sebagai tambahan,
mengerjakannya dengan senang.
Siapa yang erat kepada Tuhan,
hidup senang hatinya tenang.
Pak tani sedang menggarap lahan,
tatapannya jauh menerawang.
Siapa yang mencintai Tuhan,
hatinya diisi dengan kasih sayang.
Kuda berlari kaki berderap,
bunyi terdengar semakin bersahabat.
Kepada Allah jua kita berharap,
supaya cinta menjinjing rahmat.
Banyak orang memburu harta,
nasib buruk pula yang diterima.
Cinta sejati menjinjing kita,
menuju nirwana bersama-sama.
Cukup sekian terimakasih. Pantun cinta kasih sayang. Moga kita miliki hati yang putih. Cinta mesti diridhai Sang Maha Penyayang.
Terbaru untuk tahun 2020.
Kumpulan Pantun Cinta Tahun 2020
Sebagai rasa terimakasih untuk pengunjung setia, maka aku buatkan lagi beberapa bait pantun. Moga suka ya.
1. Pantun Cinta Lucu Untuk Hiburan
Sekarang mari kita bermain pantun lucu-lucuan sekedar untuk hiburan. Pantun lucu memang ngga ada matinya. Mari nikmati setiap baitnya.
Cinta Itu Memang Lucu.
[1]
Bayi cantik belajar tengkurap,
Kalau jatuh darah tersirap.
Gadis kini sukar diharap,
Wajah putih bokong berkurap.
[2]
Santri bakir menghafal hadis,
Agar menjadi ulama jago.
Kucoba-coba mencari gadis,
Gadis kucari janda kudapat.
[3]
Anak ayam makan di kali,
Padi sawah sedang disemprot.
Waktu muda bagus sekali,
Setahun menikah eksklusif gembrot.
[4]
Bumbu dapur banyak bawang,
Daging habis tinggal tulang.
Pergi merantau mencari duit,
Hati rindu ingin pulang.
[5]
Terbang tinggi kunang-kunang,
Seperti lampu membawa terperinci.
Kalau pulang engkau kupinang,
Rupanya kau sudah diambil orang.
[6]
Orang desa kirim upeti,
Untuk raja yang bijaksana.
Gadis bagus pujaan hati,
Yang kudapat malah ibunya.
[7]
Rendang padang enak bumbunya,
Tetap eksis sepanjang zaman.
Ada enak nikahi ibunya,
Walau tua banyak pengalaman.
[8]
Baju seksi ujung berenda,
Beli di pasar lupa dibawa.
Ada enaknya nikahi janda,
Baru nikah anak telah dua.
[9]
Jangan suka makan ketimun,
Tak terpengaruhi buah terongnya.
Jangan suka duduk termangu,
Melamun itu banyak boongnya.
[10]
Buah di pohon tolong ambil,
Ambil saja buah mangga.
Katanya telah punya mobil,
Rupanya punya fotonya saja.
2. Pantun Cinta Romantis Kebangetan. Spesial Untuk Yang Sudah Nikahan.
[11]
Parfum busuk kayu gaharu,
Lidi kelapa menjadi sapu.
Aduh-aduh pengantin gres,
Duduk berdua tersipu-sipu.
[12]
Ada indahnya langit yang biru,
Ditambah angin yang menderu.
Ada enaknya jadi pengantin gres,
Masuk kamar langsung seru.
[13]
Hujan turun belum berhenti,
Jalan asyik menuju desa.
Adik bagus pujaan hati,
Bolehkah kakak meminta?
[14]
Burung kutilang ke utara,
‘tuk mengejar-ngejar si merpati.
Minta apa Bang bicarakan saja,
Jangan dipendam dalam hati.
[15]
Daun beringin amat lebatnya,
Kalau terbakar keluar asapnya.
Abang ngantuk apa obatnya,
Tolong dong kasih resepnya.
[16]
Burung platuk kaki ikatkan,
Bunga layu lupa disiram.
Kalau ngantuk aku buatkan,
Segelas kopi yang sangat hitam.
[17]
Kampung jauh terasa sepi,
Ikan berenang dalam kolam.
Kalau Abang minum kopi,
Susah terpejam sampai malam.
[18]
Ada kumbang di pohon kelapa,
Itu ia si kumbang janti.
Makara abang maunya apa?
Adik sangat tidak mengetahui.
[19]
Ke toko berbelanja tisu,
Kalau habis pergi ke pasar.
Kalau Abang cocoknya susu,
Mata mengantuk jadi segar.
[20]
kalau ingin membeli tisu,
naiklah perahu sampai ke hulu.
Kalau Abang minta susu,
Yuk kita masuk dalam kelambu.
3. Pantun Cinta Buat Pacar Halal. Bikin Baper.
Pacaran itu haram. Kecuali jikalau kamu sudah menikah. Pacaran dengan pasangan sahmu.
Nah bila telah begitu, pacarannya dapat pahala. Lebih baik mesra sehabis nikah, ketimbang pacaran mesra, telah nikah sengsara.
Ada beberapa pantun cinta untuk dipersembahkan pada pacar yang halal.
[21]
Nasi kuning di atas meja,
Minumnya dengan air kelapa.
Baru saja berangkat kerja,
Entah kenapa rindu tiba-datang.
[22]
Baju batik siapa yang punya,
Jatuh satu ke atas pepaya.
Wajah cantik siapa yang punya,
Yang punya tentu saja aku.
[23]
Air mengalir dalam selang,
Sungguh jernih segar rasanya.
Bahagia bukan kepalang,
Punya kau yang setia.
[24]
Burung dara ke utara,
Terbang terbang ke atas mega.
Hai sayang sedang apa?
Apakah kamu kangen juga?
[25]
Kalau jauh si pohon randu,
Ke mana lebah hendak berburu.
Kalau jauh terasa rindu,
Kalau erat berpisah tidak ingin.
[26]
Bukan randu sembarang randu,
Randu kubis setinggi tiang.
Bukan rindu sembarang rindu,
Rindu adik bagus yang kusayang.
[27]
Bukan randu untuk jamu,
Randu besar pada batang.
Bukan aku rindu kau,
Rindu malam, kapan ya tiba?
[28]
Buah mengkudu sudah ranum,
Tumbuh bersahabat pohon petai.
Kalau kau sedang tersenyum,
bahagiaku tak pernah usai.
[29]
Prajurit gagah berani bertempur,
Badan kotor masuk lumpur.
Kepada Allah kita bersyukur,
Moga rumah tangga senantiasa akur.
[30]
Daun nangka telah bau tanah,
Tempat menggantung rumah lebah. s
Kepada Allah jua meminta,
Moga rumah tangga senantiasa berkah.
4. Pantun cinta anak muda yang mencari separuh jiwa.
Masa muda ialah abad-era bergelorannya cinta. Akan tetapi kadang mereka tak pernah berpikir panjang. Yang penting fisiknya cantik. Kurang memperhatikan budbahasa.
Padahal dalam rumah tangga, keindahan cinta itu ditentukan oleh adat yang mulia.
[31]
Kenapa sawah banyak kerbau,
Kerbau membajak berpengaruh tenaga.
Kenapa hati senantiasa risau,
Karena jodoh belum berjumpa.
[32]
Buahnya elok daunnya lebat,
Anak belanda menyantap keju.
Anaknya bagus sungguh memikat,
Sayang orang tuanya tak setuju.
[33]
Waktu pagi minum teh tarik,
Dapur mengepul siapa mengolah masakan.
Anaknya cantik sungguh menawan,
Tapi sayang akhlaknya rusak.
[34]
Kemana hendak mencari selasih,
Minuman segar tambah melati.
Kemana hendak mencari kekasih,
Yang setia dan baik hati.
[35]
Dongeng lama wacana Sinta,
Menikah dengan si Rama.
Kepada Allah saya meminta,
Kekasih hati yang setia.
[36]
Kecapi lembap lima kilo,
Rakit bambu terlihat menepi.
Begini susahnya jadi jomblo,
Hidup sendiri hatinya sepi.
[37]
Layangan putus jatuh ke kali,
Hutan bambu rumah panda.
Cari pasangan susah sekali,
ada yang bagus sayangnya janda.
[38]
Sarang lebah sungguh tinggi,
Pohonnya patah alasannya gempa.
Cari pasangan ke mana lagi,
Ada yang bohay, anaknya dua.
[39]
Apa mesti membeli tenda,
Nanti berkemah di hari selasa.
Apa harus menerima janda,
Walau janda tapi semok hebat.
[40]
Burung perkutut burung gelatik,
Lihat sayapnya sangat indah.
Cari jodoh bukan yang anggun,
Yang penting paham tentang agama.
5. Pantun cinta anak sekolah, cinta simpanse cinta karet.
Masa sekolah katanya kala paling indah. Karena di sanalah permulaan mengenal cinta.
Padahal cintanya hanya cinta monyet. Alias cinta-cintaan. Bukan cinta yang benar.
Kecuali bila sering mengaji, hijrah. Maka lazimnya barulah mereka tahu bahwa pacaran itu haram. Haram hukumnya. Kecuali kalau sudah menikah.
[41]
Kue habis ada yang meminta,
Belang-belang kulit rusa.
Apakah ini namanya cinta,
Kalau bertemutak tentu rasa.
[42]
Dari utara ke selatan,
Tengah hari turun hujan.
Orang yang bagus dan perhatian,
Membuat hati dirundung kerinduan.
[43]
Air minum dari kali,
Kali gunung amat jernihnya.
Kalau senyum cantik sekali,
Salah tingkah aku risikonya.
[44]
Adzan maghrib adzan isya
Terdengar slalu spanjang kala.
Tapi ini cuma suatu rasa,
Mungkin saja bercampur dosa.
[45]
Gerimis turun hadir pelangi,
Kebun subur kebun ubi.
Cinta sejati harus yang syar’i,
Sesuai isyarat dari Nabi.
[46]
Daripada keluyuran,
Lebih baik main ke sahabat.
Daripada berpacaran,
Lebih baik menggapai abad depan.
[47]
Batu kali indah berjajar,
Kali mengalir airnya tanpa gangguan.
Biarlah kini banyak berguru,
Agar impian mampu terkejar.
[48]
Syair indah di ujung pena,
Dicipta oleh para pujangga.
Kalau jodoh tak kemana,
walau jauh pasti berjumpa.
[49]
Pulang kampung hari raya,
Jauh-jauh naik kereta.
Bagaimana akan bahagia,
Kalau maksiat campuri cinta.
[50]
Anak kecil suka ngeces,
Agar bersih tolong usapkan.
Kalau kau telah berhasil,
Banyak cewek menginginkan.
6. Pantun cinta ala santri, yang cuma santri yang memahami.
[51]
Manis-elok buah nangka,
Daunya hijau amat lebarnya.
Kalau kamu mubtada’
Aku ingin jadi khobar-nya.
[52]
Jalan-jalan ke tanah Arab,
Jangan melalui negeri Sodom.
Dalam cinta saya berharap,
Moga melebur bagai idghom.
[53]
Air menetes lantai lembap,
Jalan setapak jalannya kecil.
Moga cinta tiada terpisah,
Seperti fi’il dengan fa’il.
[54]
Itu kilat apa petir,
Bercahaya tanpa bunyi.
Aku ini fail mustatir,
Walau tak terlihat, senantiasa ada.
[55]
Main-main di pancuran,
Duduk kalem di bawah kelapa.
Tidak usah berpacaran,
Pacaran itu dilarang agama.
[56]
Belanda tiba pejuang menyerbu,
Maju terus tak pernah ragu.
Aku ingin kamu menjadi ibu,
Ibu dari anak-anakku.
[57]
Basah lantai baju batik,
Naik ke genteng pakai tangga.
Sudah pintar juga bagus,
Itulah ciri bidadari surga.
[58]
Terbang tinggi burung camar,
Pantai tepi banyak kelapa.
Kadang cemburu sangat samar,
Mirip seperti karakter ikhfa.
[59]
Bungkus nasi daun talas,
Cari daunnya yang cukup lebar.
Cinta kepadamu begitu terang,
Serupa dengan aturan idzhar.
[60]
Jalan-jalan ke Jakarta,
Naik bis lewat pantura.
Kepada Allah saya meminta,
Moga bahagia rumah tangga.
7. Pantun cinta bawah umur yang dipersembahkan untuk ayah.
Kalau ayahku selalu berkorban. Untuk kami anak-anaknya. Tentu saja pengorbanan itu begitu besar. Sehingga terkenang selalu.
Ayah yakni pejuang. Pejuang untuk kebahagiaan keluarga. Bait-bait pantun ini tentunya persembahan khusus dari anak terhadap sang ayah.
[61]
Mega mendung terlihat sendu,
Hujan turun di kawasan hulu.
Pada ayah saya merindu
Terkenang era kecil dahulu.
[62]
Lembah gunung ada kaldera,
Kabut tipis melayah-layah.
Terasa cinta begitu mesra,
Dari tangan seorang ayah.
[63]
Masuk rumah ucapkan salam,
Tanah luas ada pekarangan.
Ayah melakukan pekerjaan siang dan malam,
Agar keluarga tak kelemahan.
[64]
Hari petang bersahabat bak,
Awas banyak sarang lebah.
Kadang datang sampai malam,
Badan letih mencari nafkah.
[65]
Dari kutub datang beruang,
Beruang kutub memangsa ikan.
Ayah engkau ialah pejuang,
Cinta ini kami berikan.
[66]
Kancil lucu tidurnya rebah,
Haus dahaga langsung minum.
Walau sedang sulit payah,
Ayah berusaha untuk tersenyum.
[67]
Baju kotor secepatnya ganti,
Pakai parfum bau melati.
Ayah saya berjanji dalam hati,
bahagiakan engkau suatu hari nanti.
[68]
Makan bakso sambil di kunyah
Lezatnya tidak kepalang
Rindu sekali pada ayah,
Kapan ayah mampu pulang.
[69]
Pagi hari siram melati
Malam malam pergi meronda
Moga kami jadi anak berbakti,
Membagakan ayah dan bunda.
[70]
Air menetes di atas kerikil,
Batu pecah karena palu.
Doa kami di setiap waktu,
Moga senang mengirimu selalu.
9. Pantun cinta full pakai bahasa Indonesia atau Melayu Nusantara.
Pantun Melayu merupakan pantun yang paling banyak tercatat dalam buku-buku. Pantun memang telah menjadi budaya bangsa Melayu.
Baik Melayu yang tinggal di Singapore, Malaysia, maupun Indonesia. Semuanya mengenal seni berpantun.
[81]
Mentari terbit tandanya siang,
Rumput tinggi namanya ilalang.
Hati duka asumsi terbang,
Kekasih hati diambil orang.
[82]
Warna putih tepung kanji,
Seputih kembang bunga melati.
Bibir siapa pernah berjanji,
Akan setia sampai mati.
[83]
Madu segentong kenapa tumpah,
Kalau tumpah banyak ruginya.
Lisan siapa yang pernah bersumpah,
Akan setia untuk selama-lamanya.
[84]
Kalau bambu jadikan tangga,
Naik ke atas pasti mampu.
Kalau panas di rumah tangga,
Mungkin kita banyak dosa.
[85]
Penyair sering membuat madah,
Seniman kadang banyak tingkah.
Kalau di rumah banyak ibadah,
Cinta berkembang bertambah berkah.
[86]
Badak burung sering berteman,
Lidah sakit merasa masbodoh.
Cinta itu laksana flora,
Bisa layu mampu juga mekar.
[87]
Bayu bertiup ke arah selatan,
Berhembus meniup daun ilalang.
Layu cinta karena pengkhianatan,
Cinta lama bisa-bisa menghilang.
[88]
Tak diberi jangan meminta,
Itulah akhlak orang mulia.
Kalau memang benar cinta,
Datang saja pinang si ia.
[89]
Pulang Bangka tempatnya lada,
Pantainya putih banyak kerang.
Ingin meminang duit tak ada,
Tak dipinang nanti diambil orang.
[90]
Kembang tua cepat layu,
Tempat hinggap si belalang.
Awas jangan mudah dirayu,
Oleh laki-laki si hidung belang.
10. Pantun cinta yang mengungkapkan rasa cemburu.
[91]
Senja hari langit memerah,
Bangau terbang tiada letih.
Kalau saya pengen murka,
Memangnya salah?
[92]
Mawar bunga berduri,
Inspirasi penggemar seni.
Lagi bete sendiri,
Ngga pengen ditemani.
[93]
Kain beludru dalam peti,
Taruh di atas tempatnya tinggi.
Api cemburu menguras hati,
Gugur cinta tak usang lagi.
[94]
Laut dalam airnya biru,
Kalau asin tak bisa diminum.
Kalau aku masih cemburu
Tak mungkin bibir ini tersenyum.
[95]
Langit senja mulai memerah,
Surya bagai turun ke tepinya.
Mengapa mesti marah?
Kalau tidak ada apinya.
[96]
Pohon besar berkembang di hutan,
Kicau burung tak henti-henti.
Terbakar api panas di tubuh,
Terbakar cemburu panas di hati.
[97]
Bebek cobek di atas meja,
Jangan taruh dalam peti.
Liat kamu cuek aja,
Cemburu saya setengah mati.
[98]
Padang datar daerah berburu,
Tersandung kerikil terasa pedih.
Saya ini besar lengan berkuasa cemburu,
Itulah sebabnya selalu sedih.
[99]
Langit biru terlihat merah,
Itu tandanya telah senja.
Cemburu jangan dilawan murka,
Cemburu itu tandanya cinta.
[100]
Pipit hingga di pangkal nangka,
Tangkai kecil gampang patah.
Kalau cemburu katakan saja,
Kamu diam saya serba salah.
Pergi ke Bandung naik kereta,
Beli tiket di sini saja.
Kalau kekasih cemburu buta,
Buang ia ke bahari aja.
11. Pantun cinta gombal namun membuatsayang.
Kamu tahu kan artinya gombal. Kata-kata rayuan yang berlebihan. Tapi banyak orang yang suka digombalin.
Ini ia pantun gombal yang bikin ia tambah sayang. Sebagiannya lucu, ada juga gombalan yang romantis. Simak saja beberapa bait dahulu.
[101]
Beli baju ujung bolong,
Rusak baju karena jahitan.
Bukan saya berkata bohong,
Cintaku padamu seluas lautan.
[102]
Kalau beli gula merah,
Cicipi dulu sedikit saja.
Kalau adik sedang murka,
Rasanya sempit seluruh dunia.
[103]
Pohon bau tanah lekas tumbang,
Tempat bermain si anak kumbang.
Hanya adik di hati abang,
Cintaku satu tidak bercabang.
[104]
Satu titik dua koma,
Baca banyak berhenti dahulu.
Bolehkah saya mengajukan pertanyaan,
Jauh darimu kenapa rindu?
[105]
dari sungai datang lintah,
lintah naik ke tengah sawah.
Aku sedang jatuh cinta,
Berkali-kali ke orang yang serupa.
[106]
Satu titik dua koma,
Satu baris jangan dilupa.
Kalau boleh aku mengajukan pertanyaan,
Kamu yang bagus milik siapa?
[107]
Petir menyahut rasa menyambar,
Langit mendung terlihat pekat.
Dag dig dug hati berdebar,
Melihat ia jalan mendekat.
[108]
Kayu roboh jadi titian,
Jalan setapak menuju hulu.
Buat kamu yang perhatian,
Moga kamu jadi jodohku.
[109]
Nyamuk terkurung dalam kelambu,
Banyak cicak hendak mengkonsumsi.
Demi cintaku kepadamu,
Mobil mercy aku belikan.
[110]
Kaligrafi karakter berseni,
Pajang di dinding tuk keindahan.
Entah kenapa dengan lidahku ini,
Makan masakanmu niscaya ketagihan.
12. Pantun cinta untuk dikirimkan saban hari.
Jatuh cinta itu setiap hari. Jangan hanya sekali.
Yang penting orang yang dicintainya satu. Jatuh cintanya berulang-ulang, sampai renta nanti.
Pantun cinta hari Senin.
[111]
Wanita hamil punya janin,
Segumpal daging tak bertulang.
Kalau datang hari Senin,
Hati bahagia bukan kepalang.
[112]
Beriman itu kaum mukminin,
Dengan kepercayaan hidupnya berkah.
Selamat berhari Senin,
Moga rezeki semakin bertambah.
Hari Selasa
[113]
Tuhan itu Maha Esa,
kepadaNya beribadah.
Walau datang hari Selasa
Rinduku padamu tak berubah.
[114]
Camar terbang di angkasa,
Kado indah terhias pita.
Hari ini hari Selasa,
Hatiku masih sarat cinta.
Hari Rabu.
[115]
Tahta indah sang prabu,
Terbakar habis menjadi abu.
Kalau tiba hari Rabu,
Cintaku kok malah menggebu-gebu.
[116]
Gunung tinggi gunung merbabu,
Api hidup di ujung sumbu.
Hari spesial Hari Rabu,
Karena kepadamu bertambah rindu.
Hari Kamis.
[117]
Baju putih bergaris-garis,
Rambut hitam disemir klimis.
Hari ini hari Kamis,
Aku kok semakin optimis.
[118]
Kangkung hijau sedap ditumis,
Makan ikan tambah petis.
Kalau tiba hari kamis,
Tiba-datang saya tambah romantis.
Hari Jum’at.
[119]
Terang benderang karna cahaya,
Turun gunung menuju lembah.
Hari Jum’at hari raya,
Banyak-banyak amal ibadah.
[120]
Hidup senang karena irit,
Kaki kancil terkena jerat.
Banyak dandan di hari Jum’at,
Supaya hati semakin terpikat.
Hari Sabtu.
[121]
Air mengalir di solokan,
Tutup air dari keran.
Selamat datang akhir pekan,
Hari bahagia untuk piknik.
[122]
Sungai deras banyak betutu,
Dibakar biar dapat menjamu.
Memang bahagia di hari Sabtu,
Bisa berkumpul bisa berjumpa .
Hari Minggu.
[123]
Pagi pagi makan bubur,
Bumbu kacang mesti dicampur.
Kalau hari, ada hari libur,
Kalau cintaku, tak pernah luntur.
[124]
Mangga kueni, buah kedondong,
Main ke sini, dong.
13. Mencintai Alam Raya Yang Begitu Indah.
Jangan hanya duduk perkara cinta asmara. Cinta itu luas.
Termasuk yang sangat penting adalah menyayangi lingkungan kita. Jangan sampai lingkungan rusak. Karena begitu lingkungan rusak, maka insan juga yang menerima imbasnya.
[125]
Laut dalam tepinya berbusa,
Tempat berlayar bahtera bahtera.
Betapa indah panorama desa,
Segar udaranya, asri suasana.
[126]
Daun beringin banyak dahan,
Dapat dibuat meja makan.
Alam ini anugerah dari Tuhan,
mari sama-sama kita lestarikan.
[127]
Rusa kecil namanya menjangan,
Walau kecil mukanya galak.
Jangan buang sampah sembarang pilih,
Lingkungan kotor, alampun rusak.
[128]
Singa memangsa kijang memohon,
Cahaya mentari sangat silau.
Banyak-banyak menanam pohon,
Supaya alam makin hijau.
[129]
Badak hidup di ujung kulon,
Ada tanduk di kepala. s
Barang siapa menanam pohon,
Akan banyak mendulang pahala.
[130]
Kuda menenteng suatu pelana,
Untuk mendaki jalan ke desa.
Dari mana datangnya tragedi,
Bisa jadi alasannya adalah dosa kita.
Jaga Lingkungan Sekolah dan Sekitar.
[131]
Usia kuda setengah baya,
Lebih renta si jerapah.
Alam desa mesti tersadar,
Jangan dikotori dengan sampah.
[132]
Tari seudati tari saman,
Foto usang album ingatan.
Jika ingin hidup tenteram,
Jangan buah sampah sembarang pilih.
[133]
Jangan insan menjadi congkak,
Usia muda balasannya petang.
Kalau lingkungan semakin rusak,
Akan banyak tragedi tiba.
[134]
Bunga bagus sebab nektar,
Mekar di dahan daunnya lebat.
Selalu bersihkan lingkungan sekitar,
biar penduduk senantiasa sehat.
[135]
Udara harum sebab kenanga,
Benih padi banyak ditebar.
Mari kita menanam bunga,
Rumah nyaman udara segar.
14. Pantun Receh Ikan hiu, dibaca dahulu biar anggapan segar.
[136]
Ikan hiu ikan layang.
Tentu i love you sayang.
[137]
Ikan hiu ikan teri.
I love you sampai mati.
[138]
Ikan hiu ikan cakalang,
I love you ngga bilang-bilang.
[139]
Ikan hiu ikan belanak,
Kamu i love you, aku mo berak.
[140]
Ikan hiu ikan tengiri.
I love you setiap hari.
[141]
Ikan hiu makan umpan.
I love you hai tampan.
[142]
Ikan hiu naik ke tepi.
I love you pagi ini.
[143]
Ikan hiu si kumbang janti.
I love you sampai nanti.
[144]
Ikan hiu matanya redup.
I love you seumur hidup.
[145]
Ikan hiu masuk ke kali.
I love you, hingga di sini.
15. Pantun cinta malam hari suami istri.
[146]
Ada keris di pohon kelapa,
Manis rasanya buah pepaya.
Adik anggun sedang apa?
Mari tidur bersama saya.
[147]
Dunia ini sifatnya fana,
Pedang sakti dari baja.
Tidurnya nanti saja,
Kalau mau tidur duluan aja.
[148]
Ayam turun akan bertelur,
Lari cepat diburukucing.
Ingin hati cepat tidur,
Tapi kepala terasa pusing.
[149]
Kalau ayam dikerja kucing,
Karena takut larinya lambat.
Kalau kepala sedang sakit kepala,
Biar adik ambilkan obat.
[150]
Jalan-jalan ke Cianjur,
Hati bahagia hatiku riang.
Obat toko tidaklah manjur,
Inginnya dipijat olehmu sayang.
[151]
Hari libur pergi memancing,
Kail terkait pada kain.
Kalau dipijat kakak semakin sakit kepala,
Ujung-ujungnya minta lainnya.
[152]
Kalau kail terkena kain,
Lebih baik lepaskan saja.
Kalau memang minta yang lain,
Adik manis kabulkan saja.
[153]
Buah tua makin ranum,
Buah bagus dari mangga.
Dipijat saja belum,
Abang sudah minta yang ngga-ngga.
[154]
Ikan hiu ikan teri,
Kebun usang tumbuh pala.
Kita ini suami istri,
Di kasurpun bisa cari pahala.
16. Pantun Mau Tidur, Nyindir Teman dan Para Jomblo
[155]
Ikan hiu ikan teri,
Panggang satu di atas api.
Dasar nasib lelaki beristri,
Mau tidur kamarnya rapi.
[156]
Main bola main futsal,
Perut lapar makan bolu.
Sudah menikah malah menyesal,
Tau lezat, kenapa tak dari dahulu.
[157]
Anak nangis ingin jajan,
Jalan jauh sudah tak ingat.
Walau tidur di hari hujan,
Kenapa badan tetap hangat.
[158]
Pergi ke pasar beli kasturi,
Tepung tempe buat mendoan.
Ada susahnya sudah beristri,
Sebelum tidur cumbu-cumbuan.
[159]
Beras terbeli lima kilo,
Jual padi lima kintal.
Kasihan sekali teman yang jomblo,
Kalau tidur memeluk bantal.
[160]
Ikan kerapu ikan buntal,
Suka berenang di tepian.
Aku tidur memeluk bantal,
Bantalnya bisa kentut tetapi menggembirakan.
17. Kangen Suami, Pantunnya Mesra Sekali
[161]
Ujung pisau sangat tajam,
Untuk berburu besok lusa.
Malam-malam tak terpejam,
Hendak tidur tak mampu-bisa.
[162]
Tanah kosong ditanam labuh,
Labuh ditanam berkembang mengkudu.
Terkenang kamu yang jauh,
Kamu memang membuat rindu.
[163]
Kenapa pergi satu windu,
Terkirim salam pada sang bayu.
Kenapa dalam hati ada rindu,
Karena aku memang i love you.
[164]
Pangeran Jawa ke negeri Campa,
Gelar darah biru mangkubumi.
Sepi sendiri anggapan hampa,
Kangen sungguh pada suami.
[165]
Main watu di erat gardu,
Lihat kembang mulai menguncup.
Jika teringat pengorbananmu,
Ingin rasanya hatiku dikecup.
[166]
Rhoma Irama berkelana,
Tiada yang kenal siapa dia.
Bagaimana kabar di sana,
Fokus saja dengan kerja.
[167]
Besar batang pohon meranti,
Kalau roboh menimpa padi.
Di sini aku senantiasa menanti,
Selalu setia apapun yang terjadi.
[168]
Ikan bak disambar rajawali,
Walau diburutak didapatkan.
Bila malam datang menjelang,
Rasanya elusanmu yang kuharapkan.
[169]
Sedap masakan bumbu jintan,
Luka tersayat pasang perban.
Bersyukur punya suami pengertian,
Untuk keluarga selalu berkorban.
[170]
Kotak gila jangan pindahkan,
Misteri menyimpan kekayaan.
Moga Allah selalu mudahkan,
Moga bertambah pundi kebahagiaan.
18. Pantun Pagi Hari, Semoga Tambah Rezeki
[171]
Kampung durian sedang kenduri,
Selalu berkawan tak tabrak.
Mari bangkit di subuh hari,
Tunaikan sholat, sujud pada illahi.
[172]
Palembang kota Sriwijaya,
Berkawan dengan negeri Campa.
Jika ingin hidup bahagia,
Ibadah terhadap Allah jangan dilupa.
[173]
Kecap anggun dalam rantang,
Ambil satu dalam genggaman.
Kecup manis kecup sayang,
Agar kekasih terbangunkan.
[174]
Anak Melayu suka melempar,
Pergi ke pantai mencari kerang.
Pagi hari banyak istigfar,
Jiwa bersih hatipun tenang.
[175]
Madu manis dari lebah,
Biji kacang dalam tampah.
Pagi hari penuh berkah,
Bangun pagi rezeki melimpah.
[176]
Kayu tajam ditancapkan,
Burung dara melayang ke awan.
Assalamu alaikum saya ucapkan,
Untuk semua mitra-kawan.
[177]
Jalan berliku menju bukit,
Dari timur ke selatan.
Jika matahari telah terbit,
Tanda masih ada kesempatan.
[178]
Siang hari rujak-rujakan,
Duri di jalan dihindari.
Urusan dunia dilaksanakan,
Jangan banyak dipikirkan.
[179]
Lewati selat ke Pulau Jawa,
Oleh-oleh keripik mangga.
Tekad lingkaran di dalam jiwa,
Mari bergerak sekuat tenaga.
[180]
Kopi cantik di atas meja,
Kayu bakar jatuh ke dipan.
Sebelum berangkat kerja,
Jangan lupa untuk sarapan.
Berdzikir Pagi Petang.
[181]
Jika ingin mencar ilmu renang,
Belajar di sungai yang membentang.
Jika ingin hidup tenang,
Jangan lupa dzikir pagi petang.
[182]
Batu keras bisa luluh,
Jika tersiram air raksa.
Untuk apa hidup mengeluh,
Mengeluh itu pasti sengsara.
[183]
Burung puyuh burung tekukur,
Air jernih dari sumur.
Banyak-banyak kita bersyukur,
Supaya hidup kian makmur.
[184]
Dari Medan ke Sibolga,
Badan lelah naik kereta.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta dari Tuhan semesta.
[185]
Tali rotan panjang sedepa,
Kalau mengikat amat kuatnya.
Jika Allah memberi cinta,
Tanda hamba akan bahagia.
[186]
Permai sekali alam desa,
Tanaman tumbuh di ladang sawah.
Cintailah olehmu sesama manusia,
Supaya disayang oleh Sang Pencipta.
[187]
Memasak gulai dengan panci,
Simpan air dalam tangki.
Kalau di hati banyak benci,
Hati terbakar oleh iri dengki.
[188]
Kuda gagah milik panglima,
Raja berhias dengan mahkota.
Kasih sayang kepada sesama,
Pintu rezeki semakin terbuka.
[189]
Jalan kaki pakai terompah,
Bagai satria mengambara.
Untuk apa harta melimpah,
Kalau hatinya selalu sengsara.
[190]
Laut luas kawasan ikan,
Kupu-kupu main di taman.
Selamat pagi aku ucapkan,
Moga sukses, teman-teman!
20. Pantun cinta untuk seseorang.
Kadang kita ingin mengirimkan pantun untuk seseorang. Tapi tidak tahu bagaimana cara membuat pantun.
Sekarang tidak perlu galau. Karena di sini aneka macam pantun yang bisa dikirimkan untuk seseorang.
Pantun murung untuk mantan yang menikah duluan.
[201]
Malam-malam terbang kalong,
Makan buah, buah kedondong.
Aku tidak berkata bohong,
Kamu menikah saya duka dong.
[202]
Tajam gigi si buaya,
Kancil lari di pundaknya.
Moga kau hidup bahagia,
Dengan dia yang kau cinta.
[203]
Habis semua tak bersisa,
Hanya ada buah pala.
Pacaran kita cuma dosa,
Sekarang cintamu dapat pahala.
[204]
Raja mengantaradipati,
Datang tabib bercerita.
Cintailah dia sepenuh hati,
Jadikan beliau wanita senang.
[205]
Baju gamis baju kebaya,
Membeli satu mampu dua.
Cintai dia dengan setia,
Karena itu yang diharap wanita.
Pantun untuk suami yang kurang pengertian.
[206]
Supaya pandai hendaknya sekolah,
Belajar ilmu jangan dilupa.
Bukan cuma kamu yang letih,
Istri di rumah juga banyak bekerja.
[207]
Mawar merah tangkai berduri,
Lebih indah bunga kenanga.
Kalau ingin dihormati istri,
Jadilah suami sarat cinta.
[208]
Bukan cuma bunga setaman,
Kembang mekar beri keharuman.
Bukan cuma terhadap sobat,
Istri juga butuh perhatian.
[209]
Untuk apa berbelanja tangga,
Kalau belah di ujungnya.
Untuk apa berumah tangga,
Kalau mulut arif berdusta.
[210]
Ini ubi atau ikan,
Bukan direbus malah dipanggang.
Ini suami atau bukan,
Ada istri jarang dipegang.
Pantun untuk istri.
[211]
Saat purnama sungai pasang,
Membagi rendang di tempayan.
Terimakasih istriku sayang,
Telah membawa kebahagiaan.
[212]
Coba membaca abjad dieja,
Lambat laun nanti mampu.
Walau letih tubuh melakukan pekerjaan ,
Pulang ke tempat tinggal rasa bahagia.
[213]
Jalan-jalan ke pantai kuta,
Rawa bening banyak sepatnya.
Istri shalehah laksana permata,
Sangat mahal sudah menerimanya.
[214]
Busur kecil untuk panah,
Menusuk batu besar sebongkah.
Kalau istri telah qonaah,
Rezeki sedikit menjadi berkah.
[215]
Walau mendapat ikan pari,
Lebih yummy ikan cakalang.
Walau bertemu saban hari,
Rasa sayang tak pernah kurang.
Pantun cinta untuk perempuan.
[216]
Mawar merah tangkai berduri,
Walau berduri alangkah harumnya.
Hidung mancung wajah berseri,
Kalau boleh tahu siapa namanya?
[217]
Kain batik siapa yang punya
Dijual di pasar dalam lembaran.
Wanita anggun siapa yang punya?
Masihkah dibuka pendaftaran.
[218]
Bulu mata terlihat lentik,
Banyak yang suka si anak manja.
Aku memang belum baik,
Tapi ingin melihatmu senang.
[219]
Sayap berbintik di kain batik,
Pempek bercampur cuka.
Sudah anggun, penduduknya baik.
Sudah tentu banyak yang suka.
[220]
Panjang tongkat sehasta,
jatuh ke sawah padi ketan.
Jika boleh aku meminta,
Berikan saya kesempatan.
Pantun cinta untuk sahabat.
[221]
Nelayan sibuk sedang menambat,
Perahu kayu gesekan pahat.
Sangat senang punya sobat,
Teman bermain sobat curhat.
[222]
Tanah liat untuk gerabah,
Terlihat abnormal tertegun.
Walau esok kita berpisah,
Persahabatan tetap utama.
[223]
Kain putih dalam lemari,
Kulkas menyimpan ikan tenggiri.
Saling tolong saling memberi,
Itulah sobat yang sejati.
[224]
Warna cantik merah magenta,
Bagai pelangi aneka rupa.
Untuk sahabatku yang tersayang,
Moga hidupmu selalu senang.
[225]
Rumput teki suka merambat,
Menembus watu serta bata.
Dibilang sobat memang sobat,
Tapi kenapa ada rasa cinta?
.
.
.
\dah oke pantunnya.\ jika masih kurang. tuh di bawah masih banyak.\
Anna Noor Jannah. 90\09\00