Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka dia itulah orang yang ma’rifat.
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
.
.
.
Gurindam selanjutnya oleh kieta_ Anna Noer Jannah.
GURINDAM (JAWI: ڬوريندام) adalah bentuk PUISI lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait berisikan 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang ialah satu kesatuan yang utuh. (wikipedia)
Gurindam terdiri dari dua komponen. Yaitu unsur soal dan jawab. Dalam kaidah bahasa Arab umum disebut dengan syaratul jawab dan jawab.
Daftar Isi
Gurindam Pendidikan
Gurindam Agama
Gurindam Berangkai
Gurindam 12 Ali Haji
Gurindam Berbuat Baik
Gurindam Hidup Berbudi
Gurindam Ibu
Gurindam Ilmu
Gurindam Jujur
Gurindam Nasehat
Gurindam Persahabatan
Gurindam Belajar
Daftar Isi
1. Gurindam Pendidikan
Contoh gurindam untuk pendidikan anak sekolah akan kami suguhkan. Gurindam merupakan salah satu puisi usang yang tetap dipelajari di sekolah.
Baik di Indonesia maupun di Malaysia.
Gurindam sendiri merupakan warisan leluhur yang banyak manfaatnya.
1.
Siapa hendak mendapat ilmu,
Adab yang bagus terhadap guru.
2.
Barang siapa ingin berilmu,
Biasakan diri untuk belajar.
3.
Agar ilmu mudah didapat,
Kepada ilmu hati terpikat.
4.
Jika ilmu ingin di hati,
Bersihkan hati dari iri.
5.
Barang siapa bijaksana,
Kan diberi pakaian wibawa.
6.
Barang siapa yang gemar memberi,
Hidup bahagia banyak mitra.
7.
Siapa terhindar dari kikir,
Jauh dirinya dari fakir.
8.
Barang siapa banyak bersyukur,
Kelak hidupnya akan sejahtera.
9.
Jika dada penuh keyakinan,
Jiwa akan terasa kondusif.
10.
Siapa orang yang serakah,
Tentu dia dipandang rendah.
2. Gurindam Agama
Sebelumnya pernah kita bahas pantun agama. Jika dalam pantun ada sampiran dan isi, maka dalam gurindam semuanya ialah isi.
Gurindam agama sungguh terkenal. Karena pada masanya dahulu, sastra merupakan alat untuk membuatkan agama, adalah agama Islam.
Gurindam Ali Haji merupakan gurindam yang amat populer di sastra dan khazanah Islam di tanah Melayu.
Berikut ini beberapa contoh gurindam agama.
1.
Barang siapa mengenal Tuhan,
Tentu selamat sekujur tubuh.
2.
Barang siapa tegakan sholat,
Di segi Allah tinggi derajat.
3.
Kalau telah mengenal darul baka,
Dunia ini terlihat bangkrut.
4.
Di mana hati berisi iktikad,
Niscaya senang hidupnya insan.
5.
Apa tanda dalamnya kepercayaan,
Pastilah punya sifat budiman.
6.
Apa tanda keyakinan di dada,
Selalu baik pada tetangga.
7
Barang siapa suka takabur,
Kan menyesal di alam kubur.
8.
Siapa suka tadabur Quran
Niscaya hidupnya ada ajaran.
9.
Jika tekun berpuasa,
Terhalang dari siksa neraka.
10.
Siapa menyembah Tuhan Yang Esa,
Niscaya mampu pahala berupa nirwana.
3. Gurindam Dua Belas Ali Haji
Gurindam Dua Belas merupakan gurindam, salah satu puisi Melayu lama, hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau.
Gurindam dua belas berisikan beberapa pasal.
Di bawah ini pola dari pasal Satu.
Satu
Ini Gurindam pasal yang pertama:
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka dia itulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,
Suruh dan tegahnya tiada dia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
Maka sudah mengenal akan Tuhan yang bahri.
Barang siapa mengenal dunia,
Tahulah dia barang yang teperdaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
Tahulah ia dunia mudarat.
4. Gurindam Berbuat Baik
Contoh gurindam di bawah ini tentang rekomendasi berbuat baik.
Gurindam di bawah ini sangat gampang untuk dihafal. Lebih pendek daripada menghafal pantun nasehat ataupun puisi.
Nah, mungkin kamu coba hafalkan satu atau dua gurindam.
1.
Sesiapa menolong sesama,
Banyak hati sayang padanya.
2.
Budi baik dipelihara,
Itulah jalan menuju nirwana.
3.
Hidup bareng jangan bertengkar,
Supaya hidup tak terasa masbodoh.
4.
Bila insan saling sayang,
Bahagia akan meningkat .
5.
Siapa suka menyimpan iri,
Hati sakit bagai tertusuk duri.
6.
Hutang kebijaksanaan dibawa mati,
Tetap terkenang di dalam hati.
7.
Siapa banyak menanam budi,
Namanya mulia di dunia ini.
8.
Kepada orang bau tanah senantiasa hormat,
Sebagai bekal di alam baka.
9.
Kepada Tuhan selalu berbakti,
Hidup bahagia sesudah mati.
10.
Barang siapa punya adat mulia,
Bersama Nabi kelak di nirwana.
CIRI-CIRI GURINDAM
- Gurindam cuma terdiri dari dua baris, tidak lebih pada tiap baitnya.
- Jumlah kata masing-masing baris cuma sekitar 10-14 kata saja.
- Pada tiap baris bersajak A-A, B-B, dan seterusnya.
- Pada tiap baris gurindam memiliki ikatan alasannya adalah-balasan.
- Baris kedua berupa isi.
- Isi atau arti dari gurindam terdapat pada baris kedua.
- Isi gurindam pada umumnya berbentukrekomendasi-anjuran , filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
5. Gurindam Hidup Berbudi
Berikutnya yakni pola gurindam ihwal hidup berbudi.
Hidup berbudi maknanya ialah hidup dalam kebaikan dan sering memberi kebaikan terhadap orang lain.
Antara lain suka membantu, memaafkan, menolong yang kesulitan, rendah hati, dan sebagainya.
Inilah beberapa gurindam ihwal hidup berbudi.
1.
Jika ingin bertanam akal,
Ikhlaskan niat dalam hati.
2.
Budi baik senantiasa diingat,
Orang baik selalu disayang.
3.
Murah senyum pada saudara,
Itulah ajaran dalam agama.
4.
Menolong itu perbuatan mulia,
Balasan besar mampu pahala.
5.
Siapa yang kehendaki surga,
Hendaknya baik pada sesama.
6.
Barang siapa rendah hati,
Itulah tanda mukmin sejati.
7.
Siapa yang suka takabur,
Kelak hidupnya akan hancur.
8.
Sesiapa yang kehendaki mulia,
Tentu dia mesti bertaqwa.
9.
Siapa orang tegakan sholat,
Niscaya hidupnya akan selamat.
10.
Bila punya banyak rezeki,
Tandanya harus banyak membuatkan.
6. Gurindam Ibu
Berbakti pada ibu ialah perintah Allah dan Rasul-Nya.
Termaktub di dalam al Quran. Tertulis di dalam sunnah.
Siapa yang menerima keridhaan orang tua, dia menerima ridha-Nya.
Siapa membuat murka orang renta, ia mendapatkan marah dari-Nya.
Terlebih kepada ibu, pastinya harus berbakti lebih dari terhadap siapapun jua.
Gurindam ibu ini merupakan nasehat untuk menjadi anak yang shaleh. Yang selalu menyanyangi ibu tersayang.
1.
Besar sangat jasa ibu,
Kasih sayangnya sepanjang waktu.
2.
Siapa ingin hidup berkah,
Kepada ibu harus merendah.
3.
Sesiapa yang mau makmur,
Turut pada apa yang ibu atur.
4.
Bila ingin hidup sarat berkat,
Kepada ibu mestilah taat.
5.
Siapa yang suka berbakti,
Niscaya dilapangkan rasa di hati.
6.
Berbakti pada ibu usah ditakar,
Supaya hidup tidak susah.
7.
Amat mustajab doa ibu,
Kepadanya sangat kita perlu.
8.
Sesiapa jadi anak durhaka,
Dunia alam baka niscaya sengsara.
9.
Pada ibu jangan kikir,
Jika tak ingin hidup fakir.
10.
Perlakukan ibu seorang raja,
Sepanjang zaman hidup bahagia.
7. Gurindam Ilmu
Contoh gurindam yang lain yang tak kalah penting ialah gurindam ilmu. Yakni anjuran untuk menjangkau, menghafal, dan mengamalkan ilmu.
Sesungguhnya ilmu sungguh tinggi kedudukannya dalam agama.
Siapa yang cendekia, dialah yang punya kemuliaan.
Siapa yang jahil, dialah yang dalam kehinaan.
1.
Siapa cinta terhadap ilmu,
Niscaya dia mencari guru.
2.
Ke mana ilmu hendak dicari,
Kepada guru bijak bestari.
3.
Di mana ilmu bersamayam,
di lubuk hati jauh di dalam.
4.
Untuk apa ilmu dicari,
Untuk dapatkan ridha Illahi.
5.
Untuk apa ilmu didapat,
Agar hidup menerima berkat.
6.
Barang siapa ilmu mendalam,
Kebijaksanaan akan terselam.
7.
Sifat ilmu laksana padi,
Makin tunduk jikalau terisi.
8.
Jika suka mentadaburi Alquran
Niscaya beliau jadi anutan.
9.
Barang siapa tunaikan sunnah Nabi,
Mendapat syafaat di kemudian hari.
10.
Kalau ilmu sudah ditinggalkan,
Manusia hidup dalam kebodohan.
8. Gurindam Jujur
Kejujuran yakni mata duit yang laku dimanapun.
Kejujuran merupakan salah satu pondasi dari aksara orang-orang mulia.
Semakin jujur, makin tenang dalam kehidupan.
Sedangkan orang yang tidak jujur, selalu gusar menjalani hari-harinya.
Maka demi pentingnya kejujuran, berikutnya kita buat pola gurindam jujur. Yakni menerangkan wacana mulia sifat jujur.
1.
Siapa hidup selalu jujur,
Tentu hatinya akan makmur.
2.
Siapa lewati sifat jujur,
Pasti hidupnya akan hancur.
3.
Barang siapa menyingkir dari dusta
Terhindar dia dari neraka.
4.
Dusta itu bareng keburukan,
Keburukan itu jalan menuju siksaan.
5.
Jujur itu dalam kebaikan,
Kebaikan itu bersama kemuliaan.
6.
Jika verbal tidak terjaga,
Banyak orang yang tak suka.
7.
Lisan yang baik berkata santun,
Lisan bakir banyak menuntun.
8.
Mengapa jujur mesti dijaga,
Karena jujur adab yang mulia.
9.
Sesiapa hidup senantiasa jujur,
Niscaya nasibnya makin mujur.
10.
Kenapa ekspresi haruslah jujur,
Supaya jiwa bertambah sejahtera.
9. Gurindam Nasehat
Tujuan dalam gurindam adalah usulan. Contoh gurindam di bawah ini ialah kumpulan anjuran bijak.
Seperti pantun nasehat, gurindam juga bertujuan untuk menyampaikan pepatah dan petitih dalam menjalani kehidupan.
1.
Barang siapa berbuat maksiat,
Jalan ke nirwana tentu terhambat.
2.
Barang siapa tekun berguru,
Cita-citanya akan terkejar.
3.
Sesiapa banyak bicara,
Niscaya banyak khilaf dan dosa.
4.
Jika mata tidak terjaga,
Hawa nafsu naik ke paras .
5.
Jika orang senantiasa sabar,
Itulah tandanya jiwanya lebar.
6.
Apa balasan keluh kesah,
Hidupnya akan senantiasa sukar.
7.
Jika hidup sarat semangat,
Akan diraih prestasi hebat.
8.
Barang siapa banyak berdoa,
Niscaya pintu Allah akan terbuka.
9.
Barang siapa suka sedekah,
Tentu hartanya makin berkah.
10.
Jangan suka meminta-minta,
Karena hilang baju wibawa.
10. Gurindam Persahabatan
Sebelumnya kita pernah menuliskan puisi persahabatan. Ada pula pantun tentang teman.
Untuk melengkapinya, berikut ini kami berikan acuan gurindam persahabatan.
Yaitu rekomendasi bijak dalam persahabatan antara sesama insan.
1.
Siapa akrab atas iman,
Pasti berujung kebahagiaan.
2.
Sahabat setia sukar dicari,
Kalau mampu hargai diri.
3.
Siapa ingin banyak sobat,
Kepada insan banyak menghormat.
4.
Jika dekat alasannya adalah taqwa,
Sampai akhirat akan senang.
5.
Bila bersahabat dengan pendurhaka,
Suatu hari rasakan sengsara.
6.
Jika bersahabat ingin senang
Suka duka mesti bersama.
7.
Sahabat itu bagaikan pagar,
Selalu ada di sekeliling .
8.
Siapa teman yang setia,
Kalau sukar tetap bersama.
9.
Kawan baru selalu bertambah,
Sahabat usang jangan dilupa.
10.
Apa tanda orang erat,
Lahir batin senantiasa lekat.
11. Gurindam Belajar
Masa muda adalah abad-kurun untuk berguru.
Saat-ketika susah dikala berguru, akan terbayar ketika ilmu masuk ke dalam hati.
Belajar ialah jalan menuju berakal. Belajar ialah kunci mengail ilmu.
Maka dari itu ada baiknya kita menciptakan pola gurindam mencar ilmu.
1.
Barang siapa rajin belajar,
Suatu hari menjadi cendekia.
2.
Siapa belajar dengan semangat,
Masa depan menyambut dengan hangat.
3.
Barang siapa suka membaca,
tahulah ilmu wacana segala.
4.
Jika berguru ditinggalkan,
Jatuh manusia dalam kebodohan.
5.
Siapa berguru niatkan ibadah,
Tentu ilmunya mendapat berkah.
6.
Hati yang suka berguru agama,
Dia menerima ilmu yang utama.
7.
Bekal ilmu akan dibawa.
Ke darul baka jua pulang kita.
8.
Kapan ilmu tidak manfaat,
Bila ilmu tidak diingat.
9.
Jika belajar tanpa guru,
Banyak faedah yang belalu.
10.
Kepada siapa berguru agama,
Kepada insan bergelar ulama.
12. Contoh Gurindam dan Maknanya
1.
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Maknanya: Jangan menghormati orang yang meremehakan agama, maksiat, ataupun berbuat dosa.
2.
Barang siapa mengenal darul baka,
Tahulah ia dunia mudarat.
Maknanya: Orang yang mengilmui alam baka beliau akan paham bahwa dunia ialah godaan dan banyak memperlihatkan mudharat.
3.
Barang siapa hidupnya beribadah,
Tahulah dia makna menyembah.
Maknanya: Kalau kita mengetahui bahwa hidup ini untuk beribadah, maka kita akan menyebabkan kehidupan ini merupakan rangkaian penyembahan kepada Allah.
4.
Siapa yang kenal Tuhan,
Kepada Allah mencari jalan.
Maknanya: Orang yang mengenal Tuhan yang hak, dia akan beragama dengan agama yang diridhai oleh Allah.
5.
Jika mulut tidak dijaga,
Mudahlah tubuh masuk neraka.
Maknanya: Orang yang perkataannya tidak tersadar – suka menggibah, memfitnah, atau menyakiti – maka akan gampang terjerumus ke tindakan yang menjatuhkan ke neraka.
6.
Siapa jahat pada tetangga,
Itulah tanda terancam ke neraka.
Maknanya: tindakan menyakiti tetangga merupakan perbuatan jelek yang dibalas dengan siksa neraka.