7 Warna Pelangi dan Alasan Dibaliknya

Warna-warna yg ada pada pelangi merupakan balasan dr pemisahan gelombang warna yg terjadi alasannya adalah proses pembiasan. Fenomena ini menghasilkan beberapa warna mulai dr gelombang panjang yg berwarna merah hingga gelombang pendek yg berwarna ungu.

Warna yg terbentuk di pelangi selalu berurutan, oleh alasannya itu, kita kerap menghafalkannya memakai singkatan mejikuhibiniu. Penasaran kan kenapa bisa terbentuk warna-warna mirip itu, & kenapa selalu berurutan. Yuk kita simak lebih lanjut dibawah ini!

Siapa Penemu Pelangi?

Aristoteles merupakan filsuf pertama yg menggagas mengenai pelangi

Manusia pertama yg tercatat sejarah membicarakan perihal pelangi yakni Aristoteles, seorang filsuf asal Yunani pada tahun 350 sebelum masehi. Gagasan gagasannya tentang pelangi diterangkan lebih lanjut oleh filsuf asal Romawi, yaitu Seneca the Younger dlm bukunya Naturales Quaestiones tahun 65 sehabis masehi.

Manusia pertama yg tercatat sejarah membahas mengenai pelangi yaitu Aristoteles, seorang filsuf asal Yunani pada tahun 350 sebelum masehi. Gagasan gagasannya mengenai pelangi diterangkan lebih lanjut oleh filsuf asal Romawi, yakni Seneca the Younger dlm bukunya Naturales Quaestiones tahun 65 sesudah masehi.

Ide-ilham Seneca perihal pelangi tergolong sangat maju pada zamannya. Bahkan, ia memprediksikan efek pembiasan & prismatik yg terjadi pada pelangi jauh sebelum hal ini digagas oleh Isaac Newton.

Pelangi merupakan salah satu obyek alam yg senantiasa diteliti & diobservasi oleh para filsuf & pemikir di masa lampau. Efek pelangi tak cuma didapatkan di langit, namun pula di tempat-daerah lain seperti cahaya yg terbiaskan dr bejana.

Namun, senantiasa ada 2 hal yg mesti ada sebelum terbentuknya pelangi, yakni butiran air & sinar matahari. Akhirnya, Isaac Newton sukses mengambarkan bahwa cahaya putih matahari merupakan gabungan dr beberapa gelombang cahaya yang lain. Penemuan ini alhasil menerangkan bagaimana pelangi dapat terbentuk.

Newton pula menyatakan bahwa rangkaian warna di pelangi tak pernah berubah. Hal inilah yg mendorong Newton untuk menggagas ide bahwa terdapat 7 warna dlm spektrum cahaya yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, & ungu.

 

Bagaimana Pelangi Terbentuk

Secara lazim, pelangi terbentuk tatkala terjadi pembiasan cahaya matahari oleh butiran air di atmosfer. Sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa cahaya putih matahari terdiri dr beberapa gelombang cahaya yang lain kan.

Ketika terjadi pembiasan, cahaya-cahaya ini mengalami pembelokkan yg berlainan-beda. Ada cahaya yg tak terlampau banyak terbelokkan ada pula gelombang cahaya yg sangat terpengaruh oleh pembiasan.

Perbedaan pada derajat pembelokkan inilah yg menyebabkan terbentuknya 7 spektrum cahaya pada pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, & ungu.

 

Mengapa Urutan Warna Pelangi Selalu ME-JI-KU-HI-BI-NI-U ?

Ilustrasi kenapa urutan warna di pelangi selalu diawali merah & diakhiri ungu
Ilustrasi kenapa urutan warna di pelangi senantiasa diawali merah & diakhiri ungu (InsideThePerimeter)

Setelah itu, timbul pertanyaan lain, kenapa warna di pelangi senantiasa konstan? Kan mampu saja berubah-ubah ya, faktor apa sih yg menjadikan warna pelangi senantiasa merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu?

Ternyata, hal ini dipengaruhi oleh derajat pembelokkan dr tiap gelombang cahaya tersebut teman-teman. Ada gelombang cahaya yg condong terbelokkan dgn tajam ada pula gelombang cahaya yg cuma sedikit terbelokkan.

Gelombang panjang yg berwarna merah pembelokkannya hanya sedikit, oleh alasannya adalah itu, warna merah lazimnya berada di cuilan atas pelangi. Maka, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kian kebawah, makin tinggi pula derajat pembelokkannya.

Pada masalah ini, gelombang pendek berwarna nila & ungu pastinya akan mempunyai derajat pembelokkan paling tinggi, sehingga mereka berada di paling bawah pelangi. Nah, kita akan coba membahas dengan-cara lebih detail tiap-tiap warna tersebut dibawah ini.

 

Warna Yang Ada Pada Pelangi

Warna-warna yg ada pada pelangi

Sebenarnya, pelangi tak cuma terdiri dr 7 warna lho teman-teman. Jika dilihat dengan-cara sekilas, maka benar bahwa pelangi terdiri dr 7 warna yaitu mejikuhibiniu bukan? Tapi, jikalau kita amati dengan-cara seksama, terdapat banyak sekali warna-warna adonan di pelangi.

Sebuah pelangi tak hanya terdiri dr spektrum-spektrum cahaya murni. Tetapi, ada pula warna-warna kombinasi yg terbentuk, terutama tatkala dua atau lebih gelombang cahaya yg berbeda warna bertabrakan & bercampur.

Namun, gagasan bahwa pelangi sesungguhnya terdiri dr 7 warna tak salah pula kok. Toh memang benar bahwa warna utamanya memang 7 warna itu. Mata kita pula kerap tak mampu membedakan warna-warna eksotis yg muncul dr penggabungan 7 warna ini.

Nah, dibawah ini, kita akan coba bahas lebih dlm tiap-tiap spektrum warna yg ada di pelangi.

Merah

Warna merah merupakan spektrum warna dgn gelombang paling panjang yaitu 625–740 nm. Selain itu, spektrum ini pula memiliki frekuensi terendah yakni 405–480 THz. Dalam pelangi, warna merah mengalami efek pembiasan paling sedikit.

 

Jingga

Warna jingga merupakan warna kedua sehabis merah yg lazimnya terbentuk pada pelangi. Warna ini memiliki gelombang yg cukup panjang yaitu 590–625 nm & frekuensi yg cukup rendah yaitu 480–510 THz. Dalam pelangi, warna jingga merupakan warna yg mengalami efek pembiasan kedua paling sedikit sehabis warna merah.

 

Kuning

Warna kuning merupakan warna ketiga sehabis jingga yg lazimnya terbentuk pada pelangi. Warna ini mempunyai panjang gelombang yg relatif panjang yaitu 565–590 nm & frekuensi yg relatif rendah yaitu 510–530 THz.

 

Hijau

Hijau biasanya dianggap selaku warna paling tengah yg timbul pada pelangi. Jika kita merujuk pada kependekan mejikuhibiniu maka memang benar bahwa hijau berada di paling tengah yakni urutan ke 4. Spektrum cahaya ini memiliki panjang gelombang 500–565 nm & frekuensi 530–600 THz.

 

Biru

Warna biru ialah salah satu spektrum cahaya yg memiliki gelombang pendek & tampak pada pelangi. Warna ini memiliki panjang gelombang 450–485 nm & frekuensi sekitar 620–680 THz.

 

Nila

Warna nila atau indigo yaitu warna kedua terakhir yg muncul pada pelangi. Warna ini mempunyai panjang gelombang terpendek kedua sesudah ungu yakni sekitar 445 nm.

Namun, Indigo biasanya tak dipakai lagi dlm pembagian terstruktur mengenai spektrum cahaya alasannya sangat sulit bagi mata kita untuk membedakan antara nila dgn biru & ungu.

 

Ungu

Warna ungu merupakan warna terakhir yg timbul di pelangi. Warna ini memiliki panjang gelombang paling pendek yaitu 380–450 nm & frekuensi tertinggi yakni 680–790 THz. Sebagai gelombang pendek, spektrum ungu paling dipengaruhi oleh pembiasan dr butir-butir air di atmosfer.

 

Cara Praktis Mengingat Warna Pelangi

Nah, pertanyaan berikutnya yg timbul setelah kalian tahu tiap-tiap warna pelangi ialah

Bagaimana cara mengenang dgn gampang semua warna-warna tersebut?

Sebenarnya, dengan-cara tak sadar, kita niscaya sudah ingat dgn baik warna-warna tersebut. Kita selalu dicekoki dgn mnemonics atau abreviasi MEJIKUHIBINIU untuk menghafalkan spektrum warna & warna-warna pelangi.

Makara, ingat saja, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, & ungu jikalau disingkat akan menjadi mejikuhibiniu. Jangan hingga terbalik-balik ya sahabat! Itu sudah benar urutannya hehe.

 

Referensi

MetOffice.uk

InsideThePerimeter.ca

  Kaitan Geografi Dan Paleoklimatik