7 Pelajaran Natal Yang Memaknai Kita Tentang Impian

Pelajarancg: Selamat Natal Dan Tahun Baru. Maknai Natal Dan Tahun Baru bareng pelajarancg.blogspot.com – Bagi sebagian sobat cg, cita-cita adalah hal yang bekerjasama dengan pembaharuan.

Seperti pada umumnya orang, Natal menghidupkan semua jenis emosi bagi aku. Ada kesedihan orang-orang terkasih yang hilang selama periode Natal Dan Pergantian Tahun karena terdapat kecemasan wacana bagaimana menanggulangi hubungan yang merepotkan untuk kumpul-kumpul keluarga. Ada tekanan ketika aku menambahkan item lain ke daftar peran hari libur saya yang terus meningkat. Dan ada rasa heran ketika aku berkendara melalui kota dan memandang semua lampu dan karangan bunga yang mengingatkan aku untuk berpegang pada perasaan religius yang aku rasakan selaku seorang anak muda pada pagi Natal.

Namun, yang paling penting, Natal memberi inspirasi keinginan. Simbol dan cerita seputar kelahiran Yesus berbisik di pendengaran aku, “Jangan mengalah. Semangat.” Berikut yaitu beberapa cara Natal yang memaknai saya terkait pelajaran wacana impian dan memotivasi saya dengan perasaan optimis.

 Bagi sebagian sahabat cg 7 PELAJARAN NATAL YANG MEMAKNAI KITA TENTANG HARAPAN

1) Ikuti Bintang Utara

Sebuah pencerahan mengacu pada realisasi datang-datang perihal makna sesuatu. Biasanya terasa terinspirasi – dari daerah intuitif yang diisi dengan akal. Bagi orang Kristen, Epiphany dikaitkan dengan kunjungan Orang Majus kepada Yesus. Mereka dipandu oleh Bintang Betlehem yang menandai lahirnya raja orang Yahudi. Epiphany mengajarkan kita untuk mempercayai Bintang Utara kita, suara di dalam diri kita yang dibimbing oleh Roh Kudus dan akan mengarahkan kita pada kebaikan dan kebenaran. Kisah orang Majus mengilhami keinginan bahwa kalau kita mengikuti pencerahan kita, kita akan seperti Orang Majus, tiba di daerah yang semestinya.

  Apa Itu Kamis Putih: Pemahaman Dan Doa

2) Percaya

Jika Anda menonton Macy’s Parade pada pagi Thanksgiving, Anda akan menyaksikan latar belakang yang terang dengan kata “Percaya.” Natal ialah perihal yakin pada hal-hal yang berlawanan dengan nalar: Anak Allah dilahirkan dari seorang perawan di kandang yang sarat dengan hewan ternak. Musim suci ini mendorong kita untuk menjadi seperti anak kecil dalam akidah kita: untuk berpikir dengan hati kita ketimbang otak kita, untuk merangkul dunia di luar kita sendiri, percaya bahwa Tuhan bersama kita setiap hari. Hari Raya Natal mengilhami kepercayaan – terhadap Tuhan dan dalam kebaikan, kebenaran, dan keindahan-Nya yang sungguh nyata tetapi tidak selalu terlihat.

3) Katakan Ya

Mungkin cerita keberanian paling besar yang pernah diceritakan ialah balasan tiga kata Maria kepada malaikat Gabriel saat ia menjelaskan kepadanya bahwa ia akan melahirkan Anak Allah. “Biarlah,” katanya, “Aku yakni hamba Tuhan.” Dengan kerendahan hati yang besar, ia membuka diri pada keinginanTuhan dan tunduk pada rencana-Nya, meskipun beliau tidak mengenali detailnya. Dengan mengucapkan Fiat (Latin untuk “Biarlah”) beliau memulai dongeng Natal dan kehadiran Tuhan ke dalam sejarah manusia. Tanggapan Maria juga menghidupkan impian bagi siapa saja yakin – bahwa dengan menyampaikan ya terhadap Tuhan, kita ikut serta dalam dongeng Nasrani dan menemukan makna yang menopang kita.

Pelajari: Harapan, Inspirasi, dan Lainnya di 25 Kata/Kutipan Tentang Yesus Kristus untuk Sambut Peryaan Natal Anda

4) Bicaralah dengan Malaikat Anda

Malaikat Gabriel mungkin tidak terlihat terhadap kita sejelas yang beliau kerjakan terhadap Maria, tetapi kita semua dikelilingi oleh malaikat yang dapat kita minta bimbingan dan derma kapan pun kita membutuhkannya. Seperti sistem GPS yang terinspirasi, mereka menolong menavigasi jalan, membawa kita dari Titik A ke Titik B, jika kita memilih untuk mengakses bantuan mereka. Natal mengingatkan kita akan kehadiran aktif para malaikat dalam hidup kita. Mereka duduk di puncak pohon yang dihias sebagai mercusuar keinginan yang mengirimkan pesan bahwa kita tidak sendirian.

  Selamat Hari Valentine! Yuk, Pelajari Asal Usulnya

5) Rangkullah Royalti Anda

Ungu atau violet secara tradisional menjadi warna Adven. Ini melambangkan antisipasi Raja yang hendak datang, serta royalti dan aristokrat. Lilin pertama dari Advent Wreath ialah Lilin Harapan, mewakili kedatangan sesuatu yang baru dan mendalam. Adven mengajarkan kita untuk mengantisipasi hal-hal baik yang tidak dapat kita lihat dan untuk mengingat kehadiran Raja Kerajaan dalam hidup kita, yang menganugerahkan kepada kita hadiah yang tak terkira. Sebagai putra dan putri Raja, Kita yaitu bab dari keluarga kerajaan. Kita bisa merangkul bangsawan kita dan menggunakan warna ungu sepanjang tahun.

6) Pertimbangkan Pohon cemara

Pohon cemara (Evergreen) menghiasi rumah dan gereja kita selama Natal, mengingatkan kita akan janji kehidupan infinit dan kesanggupan kita untuk menangani kesulitan. Pohon cemara tetap tidak berganti sepanjang musim, mengilhami pesan keinginan untuk bertahan melalui kesusahan. Pohon Natal ialah simbol Kristus, keajaiban Natal, dan anugerah kehidupan dari Tuhan. Cabang-cabang hijau pada karangan bunga Natal atau karangan bunga memperlihatkan terhadap kita kesegaran hidup yang baka — bahwa bahkan dikala kita merasa seakan-akan dunia kita menjadi bosan, selalu ada komponen kebaruan dan kelahiran kembali.

Pelajari: 21 KATA-KATA, UCAPAN SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU UNTUK 2022

7) Bertahan dalam Kegelapan

Cahaya bersinar paling jelas dalam kegelapan. Itulah inti dari kisah Natal, pesan harapan utama yang diartikulasikan dengan dongeng indah dalam lirik “O malam suci”: “O malam suci, bintang-bintang bersinar terang, Ini adalah malam kelahiran Juruselamat kita yang terkasih.” Tuhan tidak datang ke dunia kita pada tengah hari. Dia memasuki kehidupan kita dalam kegelapan — menunjukkan terhadap kita jalan menuju jelas, membimbing kita menuju cinta, dan menawarkan cara menangani bayangan dan kegelapan. Natal yang memaknai kedamaian kita mengajarkan bahwa bahkan saat segala sesuatunya tampak gelap, kita mampu mempercayai cahaya awet.