Ada terdapat banyak sekali macam majas. Yaitu majas perbandingan, kontradiksi, sindiran, dan penegasan.
Seorang penulis umumnya mempunyai kemampuan untuk memakai berbagai macam majas.
Majas yang disebut juga selaku gaya bahasa figuratif mempunyai fungsi memperindah sesuatu.
Karena dengan memakai majas pesan dari penulis mampu tersampaikan dengan lebih mengena.
Majas kontradiksi merupakan majas yang memakai kata ataupun makna yang saling bertentangan.
Untuk lebih jelasnya marilah kita mengerti apa itu yang disebut dengan majas kontradiksi. Kita juga akan disuguhi dengan aneka macam contoh baik dalam kalimat maupun di dalam puisi.
Daftar Isi
Pengertian Majas Pertentangan
Majas pertentangan yaitu majas yang memakai kata yang berlawanan.
Dengan memakai 2 kata yang bertentangan akan didapatkan kesan yang lebih mendalam terhadap pesan yang disampaikan.
Majas pertentangan umumnya banyak digunakan dalam puisi, novel, maupun bahasa sehari-hari.
Macam-Macam Majas Pertentangan
Majas kontradiksi berisikan:
- Majas antitesis
- Majas paradoks
- Majas hiperbola
- Majas litotes
Selain itu ada berbagai jenis yang dimasukkan kedalam majas pertentangan. Diantaranya:
- Majas pertentangan interminus
- Majas oksimoron
- Majas anakronisme
Ketiga jenis majas di atas dimasukkan ke dalam majas kontradiksi. Namun kerap kali dilewatkan saat kita belajar.
Sekarang marilah kita memperhatikan contoh contoh dari majas kontradiksi.
1. Majas Antitesis
Majas antitesis ialah majas yang menyebutkan dua kata yang berlawanan.
Contoh kalimat majas antitesis:
- Tua muda, besar kecil, telah tiba ke program tersebut.
- Miskin kaya, elok jelek, di mata Tuhan semuanya sama.
- Menunda pekerjaan kecil berarti menumpuk problem besar.
- Seiring waktu kita akan mengenal suka duka kehidupan.
- Pintar dan bodoh adalah anugerah dari Tuhan.
- Rajin malas adalah pilihan bagi kita.
- Hidup di kota ataupun di desa sama-sama mampu mencicipi bahagia.
- Sukses gagal adalah persoalan Tuhan. Kita hanyalah sekedar berusaha.
- Cinta benci adalah perasaan di dalam hati insan.
- Susah senang pastilah dirasakan oleh orang yang hidup di bumi.
Majas antitesis juga sering dipakai di dalam puisi. Marilah kita membaca beberapa bait puisi di bawah ini yang menggunakan majas kontradiksi antitesis.
Contoh puisi majas antitesis:
Marilah bersyukur terhadap Tuhan
Untuk segenap suka murung
Untuk segenap senang sengsara
Bawa pagi yang cerah ini
Adalah permulaan dari keindahan
Adalah pertengahan dari kebahagiaan
Dan ditutup dengan kesejahteraan
2. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas yang berisi pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang sudah ada.
Contoh kalimat majas paradoks:
- Hidupnya glamor tetapi hatinya tidak senang.
- Aku merasa sendirian di keramaian kota ini.
- Badannya memang besar tetapi nyalinya kecil.
- Hatinya bersedih di antara kebahagiaan pesta pernikahannya.
- Rini merasa kolot di tengah orang-orang cendekia itu.
- Meskipun hatinya sungguh panas, namun kepalanya tetap cuek.
- Ia memang miskin tetapi hatinya sangat kaya.
- Gajinya besar tetapi hidupnya senantiasa kekurangan.
- Kerjanya sangat ringan namun rezekinya mengalir tanpa kendala.
- Hartanya berlimpah namun yang merasa orang yang miskin.
Itulah beberapa acuan dari majas paradoks. Dari pola diatas Kita paham bahwa majas tersebut mengandung kontradiksi.
Selain di dalam kalimat lazimnya majas ini juga digunakan dalam karya sastra. Misalnya pada novel ataupun puisi.
Contoh majas paradoks dalam puisi.
.
Mewarnai langit Timur
Dan burung-burung berkicauan
Diantara pohon di tepi sungai
Bunga-bunga pun mulai bermekaran
Dimandikan oleh embun yang bening
Angin tiba melengkapi
Dengan semilirnya yang menjamah hati
Tetapi semua keindahan itu
Tak bisa ku rasakan lagi
Jika engkau ada di sisi.
3. Majas Hiperbola
Hiperbola yaitu majas yang mengandung pernyataan berlebihan dengan maksud memberi pemfokusan atau mengembangkan kesan.
Contoh kalimat dengan majas hiperbola:
- Ia kaget setengah mati mendengar gosip itu.
- Rani jatuh di lembah kerinduan.
- Tekadnya untuk sekolah keras membaja di dalam hati.
- Perjuangan ini mesti hingga titik darah penghabisan.
- Suaranya menggelegar di angkasa.
- Badan yang berpengaruh, otot baja balung besi.
- Sedetikpun tak pernah parasnya hilang dari ingatanku.
- Secepat kilat beliau hingga ke garis finish.
- Kerja sedikit untung selangit.
- Kuman di seberang lautan pun mampu terlihat.
Selain dalam kalimat majas hiperbola juga bisa ditemukan dalam beberapa puisi.
Contoh puisi yang mengandung majas hiperbola:
Yang tiba ke dalam mimpi
Yang bersemayam di dalam hati
Cintaku tak akan pernah habis
Cintaku tak akan pernah terkikis
Hanya untukmu semuanya
Kuberikan cintaku
yang sedalam samudra
Kupersembahkan cintaku
yang setinggi langit
Segala cintaku
Telah Kuberikan
Untuk dia yang begitu mempesona.
4. Majas Litotes
Majas litotes ialah majas yang menggunakan kata-kata mengecilkan atau merendahkan padahal maksudnya tinggi.
Majas litotes seringkali digunakan sebagai salah satu unsur etika. Seseorang memakai majas ini biar ia terhindar dari rasa arogan.
Contoh kalimat bermajas litotes:
- Bila berkenan mampir ke gubuk kami meskipun sebentar.
- Aku cuma anak kemarin sore dibandingkan ia.
- Orang bodoh seperti saya tidak layak mengatakan di podium.
- Mari makan bersamaku dengan lauk ala kadarnya.
- Terimalah kado kecil yang tak seberapa ini.
- Orang tidak punya seperti ku tak pantas mengharapkan dirimu.
- Semoga derma ini jadi impian kecil.
- Kalau tak keberatan mari kuantar dengan mobil bututku.
- Alhamdulillah, hasil kerja keras selama ini mampu kami belikan sepetak dua petak sawah.
- Bekerja di pabrik itu Alhamdulillah bisa memadai untuk beli beras dan lauknya.
- Aku tidak memiliki pengalaman apa-apa.
- Aku hanya insan biasa yang kurang ilmu.
- Bersyukur kami memiliki perjuangan kecil-kecilan.
- Beginilah kondisi rumah kami yang sempit ini.
- Aku ada uang meskipun tak seberapa.
Majas litotes biasa dipakai pada ada orang-orang golongan Timur. Yakni orang-orang asia, termasuk Indonesia.
Menggunakan majas litotes dalam percakapan sehari-hari memberi kesan rendah hati.
Contoh puisi bermajas litotes:
Jangan engkau mengharapkanku.
Aku cuma seorang miskin
Yang bergelimang dengan sengsara.
Aku tidak mau menyakitimu
Apalagi membuatmu menderita.
Terima kasih sudah menemaniku
Mengajarkan diriku ihwal banyak hal.
5. Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang memakai kata-kata yang maknanya berlawanan dengan apa yang dimaksud.
Majas ironi kadang-kadang digunakan untuk menyindir. Atau untuk mengkritik.
Majas ironi ini ialah kebalikan dari sarkasme. Dalam majas sarkasme umumnya diungkapkan dengan kata-kata secara vulgar dan eksklusif.
Namun pada majas ironi penutur menggunakan kata-kata yang maknanya berlawanan dengan apa yang dimaksud.
Contoh kalimat dengan majas ironi:
- Pemerintah telah sukses, berhasil membuat rakyat sengsara harga-harga.
- Kota Jakarta sangat indah yang dan hamparan sampahnya.
- Akhlakmu memang sangat bagus sehingga banyak orang yang benci dirimu.
- Suaramu sungguh merdu namun lebih merdu lagi kalau tidak bernyanyi.
- Badanmu bacin sekali. Pasti belum mandi semenjak minggu yang lalu.
- Dia memang selalu tepat waktu. Kalau tiba suatu acara acaranya telah bubar.
- Dandanannya elok sekali seperti ondel-ondel yang kecebur sumur.
- Kue buatannya enak sekali sampai-sampai kurang laku jika dijual.
- Dia memang anak yang cendekia. Pandai berbohong.
- Giginya sungguh indah bagaikan emas yang paling mahal.
6. Majas Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus yakni majas yang mengungkapkan sesuatu yang berlawanan dengan yang diungkapkan pada permulaan.
Contoh kalimat:
- Kamu boleh makan apa saja kecuali sea food.
- Semua item diskon 25% kecuali peralatan bayi.
- Semua harga bahan pokok melambung tinggi kecuali telur dan minyak sayur.
- Semua bawah umur mengikuti upacara bendera kecuali yang sakit.
- Semua orang menyukainya kecuali orang yang merasa tersaingi.
7. Majas Oksimoron
Majas oksimoron yaitu majas yang menggunakan 2 kata yang bertentangan yang berlawanan makna.
Contoh kalimat:
- Pernikahan itu diiringi oleh isak tangis bahagia.
- Suami istri mengarungi rumah tangga bersama dalam suka maupun murung.
- Seorang ibu kadang tersenyum di antara penderitaan.
- Kita harus tetap bersyukur baik dalam keadaan murung dan senang.
- Suka tidak suka kita harus mendapatkannya.
- Susah senang mereka selalu gotong royong mengarungi rumah tangga.
- Praktis sukar hanyalah persoalan anutan saja.
- Baik buruk belum dewasa tergantung pendidikan di rumahnya.
- Besar kecilnya rezeki seseorang diputuskan oleh seberapa taqwa beliau terhadap Allah.
- Jangan tertawa diatas penderitaan orang lain.
Nah, sekarang lebih paham lagi perihal majas pertentangan terlebih disertai dengan contohnya.
Masih banyak juga nggak terang majas lainnya, seperti: Majas penegasan dan majas sindiran.