“Apa gunanya buah Nipah,
Kalau tidak bisa dimakan.
Apa gunanya harta melimpah
Kalau sakit seluruh badan.”
Kesehatan ialah salah satu nikmat yang sungguh besar.
Kita harus menjaga kesehatan badan semoga mampu hidup dengan nyaman.
Tentu saja bila hidup sehat, maka kita bisa melakukan apapun.
Tetapi jika tubuh kita sakit, jangankan beraktivitas, untuk makan pun sungguh sulit.
Pantun kesehatan yakni kumpulan pantun yang berisikan usulan biar kita menjaga kesehatan badan.
Berikut ini yakni kumpulan pantun wacana kesehatan.
Daftar Isi
Pentingnya Kesehatan
Jaga Kesehatan Tubuh
11.
Balon itu terasa ringan,
Tertiup angin ke tengah taman.
Ayo bermain di lapangan,
Bermain bola bersama teman.
12.
Kolamnya kecil banyak ikan,
Ikan bermain di bawah hujan.
Main bola sungguh menggembirakan,
Keluar keringat sehatlah badan.
13.
Hujan turun kebun lembap,
Tertiup angin rantingnya patah.
Jatuh sakit hatiku sulit,
Tak mampu berangkat ke sekolah.
14.
Rumah indah ada bak,
Tumbuh pohon untuk hiasan.
Jangan tidur larut malam,
Baik-setuju jaga kesehatan.
15.
Jalan-jalan ke atas bukit,
Untuk mengambil sarang lebah.
Kalau kita jatuh sakit,
Ayah ibu pun merasa sukar.
16.
Banyak duit di dalam guci,
Guci indah di dalam kamar.
Mari makan kuliner bergizi,
Tubuh sehat otaknya berakal.
17.
Kenapa mendaki ke atas bukit,
Karena hendak mengambil jamur.
Kenapa badan menjadi sakit,
Karena makan tak terstruktur.
18.
Angin bertiup dari Selatan,
Di Utara angin bercampur.
Mari kita jaga kesehatan,
Berolahraga secara teratur.
19.
Hujan turun amat lebat,
Lebah tiba untuk menyengat.
Badan besar lengan berkuasa tubuh sehat,
Belajar pun akan makin semangat.
20.
Rumah kecil kamarnya sempit,
Berdiri satu di pedesaan.
Kenapa badan mudah sakit?
Karena jajan asal pilih.
Pantun Tentang Corona
21.
Adik kecil membeli celana,
Celana lucu murah harganya.
Ramai insan sebab Corona,
Menggegerkan seluruh dunia.
22.
Menulis puisi memakai pena,
Puisi indah karya pujangga.
Kalau ingin pergi kemana-mana,
Masker dipakai jangan dilupa.
23.
Jalan-jalan ke negeri Belanda,
Bertemu dengan ratu dan raja.
Semenjak Corona datang melanda,
Belajar pun hanya di rumah saja.
24.
Sungguh besar Samudra Pasai,
Bagaikan Intan dan Baiduri.
Semoga Corona cepat final,
Supaya kami mampu mencar ilmu lagi.
25.
Jalan berbatu jalannya licin,
Anak kecil menenteng ketapel.
Cuci tangan haruslah tekun,
Supaya Corona tidak melekat.
26.
Angin bertiup dari barat,
Cahaya surya mulai merona.
Buah-buahan sangat faedah,
Untuk melawan virus Corona.
27.
Sungguh segara air kelapa,
Minum segelas di atas kereta.
Rindu hati ingin berjumpa,
Mengunjungi sanak saudara.
28.
Bambu hijau dimakan Panda,
Panda besar arif bekerja.
Selama Corona masih ada,
Silaturahim video call saja.
29.
Perahu Layar telah berlabuh,
Membawa orang dari kota.
Jaga selalu kesehatan tubuh,
Supaya kebal dari virus Corona.
30.
Sungguh indah Pulau Jawa,
Turun hujan alangkah lebatnya.
Banyak-banyak kita berdoa,
Semoga Corona ada obatnya.
Pantun Cuci Tangan
31.
Simpang jalan belok ke kanan,
Lurus terus hingga kelokan.
Sebelum kita ambil masakan,
Jangan lupa mencuci tangan.
32.
Bunga mekar dalam jambangan,
Sangat indah ah bagaimana taman.
Sering-sering basuh tangan,
Agar terbebas dari bakteri.
33.
Sungguh segar air selasih,
Terasa sampai ubun-ubun.
Cuci tangan sampai bersih,
Jangan lupa menggunakan sabun.
34.
Jangan lupa berterima kasih,
Atas lezat yang diterima.
Jika tangan senantiasa bersih,
Badan sehat selalu terjaga.
35.
Kayu keras dibentuk papan,
Menjadi dingklik di tengah taman.
Kalau malas basuh tangan,
Akan tiba banyak kuman.
36.
Cahaya pagi terasa hangat,
Menembus pohon berdaun lebat.
Mandi pagi mesti semangat,
Itulah cara hidup yang sehat.
37.
Jalan-jalan naik motor,
Sampai ke sungai ada sampan.
Ganti baju kalau kotor,
Badan terbebas dari basil.
38.
Si kancil kakinya terjerat,
Di atas kayu lompat-lompatan.
Banyak minuman tidak sehat,
Sebab mengandung komplemen buatan.
39.
Tuan Putri menggunakan batik,
Batiknya panjang kerudungnya lebar.
Air putih lebih baik,
Badan kita senantiasa segar.
40.
Pohon kelapa sudah tinggi,
Enak yang buahnya jika dimakan.
Jangan lupa lari pagi,
Olahraga yang menyenangkan.
Kesehatan Gigi dan Gusi
41.
Burung dara burung gelatik,
Bermain-main dengan kepompong.
Kamu memang berwajah bagus,
namun sayang giginya ompong.
42.
Warna hijau daun setanggi,
Hancur oleh cakar si kalong.
Sehabis makan sikat gigi,
Supaya gigi tidak bolong.
43.
Bunga mawar bunga berduri,
Tumbuh di akrab pohon labu.
Sebelum tidur sikat gigi,
Mulut higienis tidak bacin.
44.
Sungguh lebar Sungai Musi,
Berliuk bagai selendang bidadari.
Perhatikan kesehatan gusi,
Jangan sampai sakit gigi.
45.
Kakek renta mengambil cerutu,
Pergi ke sawah berpagi-pagi.
Kenapa nafasmu sangat amis?
Karena malas sikat gigi.
46.
Ada anak bermain sampan,
Sampan besar Lancang Kuning.
Ada anak berparas tampan,
Tapi sayang giginya kuning.
47.
Kayu bakar di ikat kawat,
Ikatannya amatlah besar lengan berkuasa.
Putih higienis gigi yang sehat,
Karena senantiasa tekun dirawat.
48.
Kayu ukir kayu pahat,
Kalau diangkat sangat berat.
Bila gigi kita sehat,
Saat makan terasa nikmat.
49.
Jangan menggoreng minyak jelantah,
Nanti kerupuk menjadi gosong.
Jangan hingga gigimu patah,
Nanti mirip kambing ompong.
50.
Sungguh lebar daun talas,
Kena getahnya terasa perih.
Wahai anak jangan pemalas,
Mari mandi di air higienis.
Kesehatan Itu Penting
51.
Sayur bening sayur katuk,
Tahu jengkol enak disemur.
Kalau mata mulai mengantuk,
Lebih baik kita tidur.
52.
Apa gunanya pergi ke ladang,
Kalau hari turun hujan.
Apa gunanya mata begadang,
Hanya menciptakan sakit tubuh.
53.
Dari Hilir hingga ke hulu,
Indah panorama seperti dulu.
Kalau main jangan terlalu,
Pulanglah untuk istirahat dulu.
54.
Duduk anggun melihat Telaga,
Telaga Indah jernih airnya.
Kesehatan itu harus dijaga,
Kalau sakit susah semuanya.
55.
Jalan-jalan ke pulau Bangka,
Pulau Bangka penghasil lada.
Aku bahagia bersepeda,
Bersama sahabat keliling desa.
56.
Harus baik pada tetangga,
Supaya manusia masuk ke surga.
Bersepeda itu olahraga,
Akan sehat badan kita.
57.
Jalan-jalan ke Semanggi,
Sampai ke toko berbelanja pita.
Aku bahagia berlari pagi,
Bersama teman keliling kota.
58.
Naik perahu naik rakit,
Sampai bola di pedesaan.
Dulu pernah jatuh sakit,
Tak mampu minum tidak bisa makan.
59.
Sesungguhnya garam buah nanas,
Pintu dibuka suaranya berderit.
Badan demam tubuhku panas,
Makan minum pun terasa pahit.
60.
Apa gunanya rempah-rempah,
Kalau tidak diberi pala.
Apa gunanya harta melimpah?
Kalau sakit senantiasa menimpa.
.
Demikianlah beberapa acuan pantun kesehatan dan pantun tentang pentingnya kesehatan.