Shalat Dhuha mempunyai keistimewaan yang luar biasa. Berikut ini 6 keistimewaan shalat Dhuha sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits shahih:
1). Diwasiatkan Rasulullah semoga dilakukan setiap hari
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku mewasiatkan tiga hal yang tidak akan kutinggalkan hingga mati ialah berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Al Bukhari)
2). Shalat Dhuha adalah Shalat Awwabin
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata:
أوصاني خليلي بثلاث لست بتاركهن أن لا أنام إلا على وتر وأن لا أدع ركعتي الضحى فإنها صلاة الأوابين وصيام ثلاثة أيام من كل شهر
“Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga masalah yang saya tidak meninggalkannya: biar aku tidak tidur kecuali sesudah melaksanakan shalat witir, semoga saya tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha sebab beliau yakni shalat awwabin serta biar saya berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)
Awwabin ialah orang-orang yang taat. Merutinkan shalat dhuha, dengan demikian, berarti mengakibatkan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.
3). Shalat Dhuha 2 rakaat senilai 360 sedekah
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih yaitu sedekah, setiap tahmid ialah sedekah, setiap tahlil ialah sedekah, setiap takbir ialah sedekah, memerintahkan terhadap kebaikan ialah sedekah, dan melarang berbuat munkar ialah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)
فِى الإِنْسَانِ ثَلاَثُمِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلاً فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ. قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ
“Di dalam badan manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang semuanya mesti dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para teman) mengajukan pertanyaan, “Siapakah yang bisa melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid ialah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengusik dari jalan yakni sedekah. Maka kalau engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)
4). Shalat Dhuha 4 rakaat menenteng kecukupan sepanjang hari
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di permulaan harimu, pasti Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
5). Shalat Dhuha merupakan ghanimah terbanyak
Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar para sahabatnya membahas tentang ghanimah (harta rampasan perang), maka ia menawarkan amal yang lebih banyak dari pada ghanimah-ghanimah itu
مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً
“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu yaitu pertempuran yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih singkat” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan shahih).
Penjelasan hadits ini mengisyaratkan dengan keutamaan shalat dhuha dan hubungannya dengan rezeki. Bahwa siapa yang mengamalkan shalat dhuha, ia mendapatkan lebih banyak dari harta rampasan perang; baik dalam hal kuantitas harta atau keberkahannya.
6). Pahala shalat Dhuha senilai dengan pahala umrah
Untuk keistimewaan keenam ini, penjelasannya mampu dibaca di Shalat Dhuha Berpahala Umrah
Baca Juga tulisan perihal shalat dhuha lainnya:
=>Waktu shalat dhuha
=>Tata cara shalat dhuha
=> Surat yang dibaca dikala shalat dhuha
Demikian 6 rahasia keutamaan Shalat Dhuha, biar semakin memotivasi kita dalam mengamalkan sunnah Nabi ini, serta menjadikan sholat dhuha sebagai salah satu kebiasaan rutin.
Wallahu a’lam bish shawab.