Kampanye Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pengertianartidefinisidari.blogspot.com – Penasaran dengan penjelasan apa itu perilaku maupun apa yang dimaksud kriteria dalam pelajar Pancasila:
Daftar Isi
1. BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME, DAN BERAKHLAK MULIA
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa terhadap Tuhan YME, dan berakhlak mulia ialah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Para siswa mengetahui aliran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pengertian tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Singkatnya, Pelajar Indonesia diperlukan mengetahui moralitas, spiritualitas, dan budpekerti berada, yang ialah hasil dari pendidikan karakter.
Ada lima komponen kunci dalam beriman, bertakwa terhadap Tuhan YME, dan berakhlak mulia. unsur-komponen tersebut adalah:
- adat beragama;
- adat pribadi;
- adab terhadap manusia;
- akhlak kepada alam; dan
- akhlak bernegara.
Baca: ARTI DAN MAKNA DARI LAMBANG PANCASILA
2. KEBHINEKAAN GLOBAL
Kriteria siswa yang dimaksud yakni Pelajar Indonesia menjaga budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang konkret dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global mencakup mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. GOTONG ROYONG
Kriteria siswa yang dimaksud ialah Pelajar Indonesia mempunyai kesanggupan berkolaborasi yang ialah softskill utama yang terpenting di periode depan supaya mampu bekerja secara tim.
4. MANDIRI
Pelajar mandiri adalah pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri berisikan kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Singkatnya, Pelajar Indonesia dibutuhkan secara independen termotivasi meningkatkan kemampuannya, mampu mencari pengetahuan serta termotivasi.
5. BERNALAR KRITIS
Pelajar Indonesia yang bernalar kritis yakni pelajar yang bisa secara objektif memproses info baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara banyak sekali berita, menganalisis isu, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Para siswa diperlukan memiliki kemampuan memecahkan persoalan. Hal ini berhubungan dengan kemampuan kognitif. Singkatnya, Pelajar Indonesia diharapkan memiliki kemampuan memecahkan persoalan. Sikap ini berafiliasi dengan kemampuan kognitif.
Ada empat unsur kunci dalam bernalar kritis. elemen-komponen tersebut ialah:
- mendapatkan dan memproses info dan ide;
- menganalisis dan memeriksa akal budi;
- merefleksi pemikiran dan proses berpikir; dan
- mengambil Keputusan.
6. KREATIF
Pelajar Indonesia yang kreatif adalah pelajar yang mengambil atau mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, memiliki arti, berguna, dan memiliki efek. Singkatnya, Pelajar Indonesia dibutuhkan bisa menciptakan hal baru, berinovasi secara berdikari, dan memiliki rasa cinta kepada kesenian dan budaya.
Ada dua komponen kunci dalam kreatifitas dalam profil ini. komponen-komponen tersebut yakni:
- menciptakan pemikiran yang orisinal; dan
- menciptakan karya dan langkah-langkah yang orisinal.
“Jadi, bukan hanya dengan membaca bahan lalu diuji, melainkan juga untuk membuat karya. Maka, aku memiliki moto, kalau kita ingin melaksanakan transformasi pembelajaran di dalam sebuah ruang kelas maka mesti banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya,” sebagaimana dibilang Bapak Nadiem makarim dalam kampanye Kemendikbud. – https://wargamasyarakat.org/ –