Chlorophyta atau alga/ganggang hijau terdiri dr ± 7.000 jenis yg hidup di perairan maupun di darat. Sejumlah ganggang hijau hidup di air bahari, tetapi sebagian besar hidup di air tawar. Ganggang hijau ada yg hidup soliter & ada yg berkoloni. Bentuk selnya beragam. Ganggang hijau uniseluler mampu bergerak bebas sebab memiliki flagela.
Beberapa jenis ganggang hijau yg berkoloni mempunyai alat pelekat pada substrat yg membantu menempel besar lengan berkuasa pada bebatuan/substrat lain di dasar perairan. Contoh koloni Chlorophyta dgn jamur ialah lumut kerak. Dinding sel ganggang hijau tersusun dr selulosa. Sitoplasma mengandung vakuola yg besar. Di dlm sitoplasma terdapat sebutir kloroplas atau lebih.
Di dlm kloroplas sering berisi protein cadangan yg disebut pirenoid yang merupakan sentra pembentukan tepung atau pati. Secara lazim, ganggang hijau meningkat biak dengan-cara aseksual dgn membelah diri & membentuk spora aseksual berflagela & dengan-cara seksual dgn isogami & heterogami. Berdasarkan bentuk & dapat tidaknya bergerak, Chlorophyta digolongkan menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Ganggang bersel satu tak bergerak
Chlorella sp.
Ganggang uniseluler berupa seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk. Habitat Chlorella di air tawar, laut maupun di daerah-kawasan yg berair. Reproduksi vegetatif dgn membelah. Setiap sel membelah diri & menghasilkan empat sel gres. Chlorella menunjukkan cita-cita besar untuk mengatasi kebutuhan materi makan alternatif pada masa yg akan datang. Perkembangbiakannya sangat cepat dlm lingkungan yg baik, suhu ideal untuk fotosintesis berkisar 25oC.
Proses di laboratorium Chlorella dipakai dlm observasi fotosintesis. Dalam fotosintesisnya menciptakan karbohidrat, protein & lemak. Zat organik, karbon dioksida & mineral yg diberikan pada substrat & intesitas cahaya serta lamanya penyinaran dapat dikelola untuk menciptakan karbohidrat, lemak maupun protein yg diinginkan.
Chlorococcum sp.
Struktur tubuhnya uniseluler, tak mempunyai alat gerak, hidup di air tawar, dengan-cara vegetatif meningkat biak dgn membentuk zoospora. Setiap sel Chlorococcum dewasa yg tak mempunyai flagel inti & plasmanya dapat membelah menjadi delapan hingga enam belas zoospora. Dan setiap zoospora memiliki sepasang flagella atau berflagel dua.
Konjugasi berjalan kalau dua zoospora bergabung membentuk zigospora. Zigospora yg sudah cukup umur & masak dinding selnya akan pecah & menciptakan beberapa zoospora. Kemudian dlm pertumbuhan selanjutnya zoospora akan menanggalkan flagelnya & berkembang menjadi individu baru.
2. Bersel satu bergerak
Chlamydomonas sp.
Chlamydomonas merupakan ganggang hijau uniseluler yg berflagela. Berukuran antara 3 – 30 mikrometer, sering didapatkan di air tawar yg tergenang. Selnya berupa menyerupai bola agak lonjong dgn dinding sel dr materi selulosa. Dua flagela muncul dr ujung depan sel. Mempunyai kloroplas tunggal berbentuk mangkuk yg nyaris mengisi seluruh ruangan di dlm sel. Satu atau beberapa butir pirenoid ditemukan di dlm sitoplasma.
Chlamydomonas mempunyai bintik mata yg mengandung pigmen kemerahan terletak di pangkal flagela yg disebut stigma. Bintik mata ini peka kepada cahaya. Vakuola kontraktil terletak di erat flagela yg berguna untuk mengeluarkan kelebihan air guna mempertahankan kestabilan tekanan osmotis sel. Chlamydomonas bereproduksi dengan-cara aseksual dgn membelah diri & dengan-cara seksual dgn isogami. Tatkala akan membelah diri, flagela menghilang & terbentuk kembali setelah sel anak dilepaskan dr sel induk.
3. Berbentuk koloni yg bergerak
Volvox globator
Volvox merupakan ganggang hijau berkoloni yg sering didapatkan di telaga & danau. Koloninya berbentuk bola cukup besar sehingga tampak dgn mata telanjang. Sel-sel dlm koloni Volvox berjumlah antara 500 hingga sekitar 20.000 sel. Sel-sel tersebut tersusun dlm selaput tipis yg berfungsi selaku kulit suatu bola berlubang. Bagian dlm koloni terisi dgn cairan berlendir & seluruh sel dlm koloni diliputi oleh pembungkus mirip gelatin.
Setiap sel terhubung dgn sel-sel yg berdampingan di sekelilingnya melalui untaian sitoplasma. Setiap sel Volvox dlm kondisi bebas sungguh mirip dgn Chlamydomonas. Volvox mampu berkembang biak dengan-cara seksual maupun aseksual. Reproduksi aseksual dgn membentuk beberapa koloni kecil di dlm bola. Koloni ini berkembang dgn serangkaian pembelahan sel yg bergerak bebas di dlm koloni induk. Koloni-koloni baru akan melepaskan diri serentak dgn hancurnya koloni induk. Reproduksi seksual Volvox bersifat oogami.
Beberapa sel dlm koloni membengkak & menciptakan telur-telur yg tak bergerak. Beberapa sel yg lain menciptakan banyak sperma motil yg akan membuahi sel telur. Setelah terjadi pembuahan, zigot membesar & membentuk dinding tebal. Zigot dibebaskan dr koloni sel induk bersama-sama dgn hancurnya koloni. Zigot kemudian tumbuh & membelah berulang-ulang membentuk koloni baru.
4. Berbentuk koloni yg tak bergerak
Hydrodiction sp.
Hydrodictyon merupakan Chlorophyta yg berupa koloni tak bergerak. Banyak terdapat di air tawar & bentuk koloninya seperti jala. Berkembang biak dengan-cara aseksual dgn spora & fragmentasi, sedangkan dengan-cara seksual dgn konjugasi.
5. Berbentuk benang
Spirogyra sp.
Spirogyra merupakan ganggang hijau yg hidup di air tawar. Ganggang ini mudah dikenal alasannya kloroplasnya besar, menyerupai pita yg melingkar-lingkar seperti spiral dlm sel. Spirogyra bereproduksi dengan-cara aseksual dgn cara fragmentasi & dengan-cara seksual dgn konjugasi. Terjadinya konjugasi mampu dijelaskan sebagai berikut. Spirogyra yg berlainan jenis saling berdekatan. Kemudian, pada dinding sel yg berdekatan timbul tonjolan yg saling mendekati, hingga bersatu membentuk pembuluh.
Protoplasma dr Spirogyra yg satu (berjenis +) pindah ke Spirogyra satunya (jenis -). Dengan demikian, terjadilah persatuan plasma (peristiwanya disebut plasmogami), yg diikuti persatuan inti (disebut kariogami). Hasil persatuan ini berupa zigospora yg bersifat diploid. Zigospora akan mengalami meiosis & terbentuklah 4 sel baru yg diploid. Dari keempat sel ini, biasanya satu sel di antaranya tumbuh menjadi benang Spirogyra.
Oedogonium sp.
Sel Oedogonium berupa benang atau untaian memanjang mirip benang & bersifat mikroskopis. Oedogonium banyak hidup di air tawar. Oedogonium mempunyai kloroplas berupa jala & dlm satu sel mengandung satu inti serta mampu berkembang biak dgn zoospora & peleburan spermatozoid (anteridium) dgn ovum (oogonium) yg dihasilkan oleh benang yg berlawanan. Hasil peleburan tersebut yakni zigot yg dapat berkembang menjadi individu gres.
6. Berbentuk lembaran
Ulva lactua
Ulva mempunyai talus berupa lembaran yg terdiri dr dua lapis sel. Bentuk talus Ulva mirip daun selada, kloroplasnya berbentuk mangkok. Ulva mampu hidup di air payau, air asin, atau menempel pada kayu-kayu & kerikil-batu sepanjang pantai. Ulva bereproduksi dengan-cara aseksual dgn zoospora berfl agella & akan membentuk Ulva yg haploid. Reproduksi dengan-cara seksual ditandai dgn bersatunya sel kelamin jantan & sel kelamin betina membentuk zigot. Zigot akan menjelma Ulva yg diploid.
Chara sp.
Chara merupakan ganggang yg hidup di air tawar, mempunyai ruas-ruas yg mengandung nukula & globula. Nukula mengandung arkegonium penghasil ovum. Globula mengandung anteridium penghasil spermatozoid. Pembuahan ovum oleh spermatozoid akan menciptakan zigospora yg berikutnya akan menjelma individu gres. Reproduksi dengan-cara aseksual dilaksanakan dgn fragmentasi.