Cerita Hikayat – Hikayat mungkin masih kurang familiar oleh masyarakat masa kini. Tidak heran sebab hikayat termasuk salah satu jenis prosa lama yaitu dongeng yg diturunkan dengan-cara turun-temurun. Berikut teladan-teladan dongeng hikayat yg mampu diketahui.
Daftar Isi
1. Cerita Hikayat Hang Tuah
Cerita ini mengisahkan tentang seorang yg berani melawan kejahatan. Hikayat ini pula mengandung pesan moral yakni hendaknya sebagai insan janganlah suka iri dgn kesuksesan orang lain. Oleh karena sifat tersebut tak cuma akan merugikan diri sendiri namun pula orang lain. Untuk selengkapnya, simak hikayat Hang Tuah berikut ini
Dikisahkan ada sepasang suami istri. Sang suami bernama Hang Mahmud, & si istri berjuluk Dang Merdu. Keduanya dikaruniai seorang putra berjulukan Hang Tuah. Pasangan tersebut tinggal bareng anak mereka di sebuah desa bernama Sungai Duyung.
Sungai Duyung dipimpin oleh seorang raja Bintan yg populer bijak & sungguh disegani. Pada suatu malam, sang suami berkeluh pada si istri ingin merubah nasib ke Bintan. Malamnya, ketika semua tertidur, Sang Suami Hang Mahmud berkhayal. Dalam mimpinya tersebut dirinya menyaksikan bulan turun dr langit.
Bulan tersebut bersinar sempurna di atas kepala anaknya Hang Tuah. Hang Mahmud pun terbangun, & pribadi menemui anaknya yg ternyata berbau wangi. Esok paginya, dirinya membuat pesta selamatan sebagai bentuk doa atas mimpinya malam kemarin.
Suatu hari Hang Tuah pergi bareng ayahnya untuk pergi membelah kayu sebagai materi bakar. Namun tiba-tiba datanglah kawanan pemberontak. Semua orang sudah kabur, selain Hang Tuah. Para pemberontak menjajal membunuhnya namun, malah mereka yg mati terkena kapak Hang Tuah. Sejak ketika itu Raja Bintan percaya padanya.
Namun, Para Tumenggung justru iri & menjajal memfitnah Hang Tuah. Para Tumenggung menuduh Hang Tuah yakni pemberontak yg sebenarnya. Mereka menghasut raja Bintan untuk segera membunuh Hang Tuah. Tetapi Hang Tuah selalu dilindungi Allah SWT & gagal terbunuh. Hang Tuah pun kesannya lebih menentukan mengasingkan diri.
2. Cerita Hikayat Malim Deman
Cerita ini punya nilai moral yg cukup kental & mampu menjadi pelajaran. Salah satunya yakni jangan pernah berbohong dgn pasangan saat menetapkan menjalin relasi. Karena kebohongan sebaik apapun niscaya akan terbongkar suatu saat nanti. Seperti cerita hikayat berikut ini :
Dikisahkan dahulu hiduplah seorang yatim piatu bernama Malim Demam. Demi bertahan hidup sehari-hari dirinya melakukan pekerjaan di ladang milik pamannya. Tidak jauh dr ladang milik pamannya tersebut, tinggallah seorang janda bernama Mandeh Rubiah. Mandeh sangat baik pada Malim & menggapnya selaku anak sendiri.
Setiap malam, Mandeh mengantarperbekalan untuk Malim ketika mempertahankan ladang di malam hari. Suatu malam, Malih merasa haus & ingin meminta seteguk air pada Mandeh. Namun saat di perjalanan, dirinya malah mendapatkan kolam yg letaknya ada di belakang rumah Mandeh. Pada kolam tersebut, Malim menyaksikan ada 7 bidadari sedang mandi.
Malim pun mendapatkan 7 selendang milik ketujuh bidadari yg tergeletak tak jauh dr tempat ia berdiri. Diam-membisu Malim sengaja mengambil salah satu selendang tersebut kemudian menyimpannya. Ternyata selendang tersebut merupakan milik putri bungsu. Putri itu sedih sebab tak bisa pulang ke asal tempatnya.
Malim menghibur putri tersebut & mengajaknya tinggal dgn Mandeh Rubiah sampai diangkat anak oleh janda tersebut. Malim pun menjadi sering berkunjung ke kediaman Mandeh Rubiah. Keseringan berjumpa jadinya keduanya jatuh cinta & menikah. Dari pernikahan itupun keduanya mempunyai anak bernama Sutan Duano.
Namun, kehidupan ijab kabul mereka tak lama bahagia. Malim sering tak pulang ke rumah & gemar berjudi. Setiap malam, putri bungsu menangis & duka meratapi kelakuan suaminya. Suatu tatkala ia mendapatkan selendangnya dikala berbenah. Ia pun menyuruh seseorang untuk pergi mencari suaminya dgn menenteng selendang tersebut.
Namun Malih tetap tak mau pulang. Putri bungsu pun nekat ke khayangan bersama putranya. Suatu hari Malim pulang dgn rasa sesal karena tak mendapatkan anak istrinya di rumah.
Baca Juga: Contoh Cerita Bahasa Inggris
3. Cerita Hikayat Abu Nawas
Ada beberapa model cerita hikayat Abu Nawas. Untuk kisah hikayat berkisah tentang ibu sejati. Ingin tahu, cerita hikayat perihal ibu sejati, simak uraian di bawah ini :
Di suatu tempat, terjadi masalah 2 perempuan yg keduanya mengaku selaku ibu kandung seorang bayi. Hakim sudah terlalu sering menemukan masalah serupa entah sudah berapa kali. Hakim pula kelihatannya sudah sangat bingung menentukan siapa sebetulnya ibu kandung bayi tersebut.
Karena takut perkara kian besar & berlarut-larut, hakim pun memutuskan menemui baginda raja untuk meminta bala pemberian. Akhirnya baginda raja ikut turun tangan. Beliau memakai strategi rayuan biar salah satu dr wanita tersebut mau menyerah. Namun jalan yg ditempuh baginda raja pula tak membuahkan hasil.
Keduanya tetap bersikukuh mengaku ibu bayi tersebut. Baginda raja pula mulai frustasi, & secepatnya mengundang Abu Nawas. Abu Nawas pun diundang untuk mengambil alih hakim. Dirinya lebih memilih untuk menangguhkan sidang sampai esok hari. Sebenarnya Abu Nawas masih mempertimbangkan cara yg sempurna biar permasalahan selesai.
Besoknya saat hari sidang, tak disangka-sangka Abu Nawas malah menenteng seorang algojo. Algojo tersebut telah siap dgn menenteng pedang di tangan. Selain itu, Abu Nawas pula memerintahkan semoga sang bayi ditempatkan di atas meja. Kedua wanita itu pun nampak kaget & menanyakan pada Abu Nawas apa arti tindakannya tersebut.
Abu Nawas berujar, bila keduanya tetap tak mau menyerah maka terpaksa ia akan membelah bayi tersebut menjadi 2. Perempuan pertama baiklah, tetapi perempuan kedua malah menangis histeris. Perempuan kedua malah ingin memperlihatkan bayi tersebut pada perempuan pertama tetapi jangan sampai dibunuh.
Abu Nawas pun eksklusif menawarkan bayi tersebut pada wanita kedua. Ia yakin wanita kedualah ibu kandung bayi tersebut. Karena tak ada satupun ibu di dunia ini yg rela anaknya terluka.
4. Cerita Hikayat Bunga Kemuning
Cerita hikayat ini cukup populer di kelompok masyarakat. Hikayat ini merupakan cerita yg mengkisahkan wacana asal usul adanya bunga kemuning. Berikut seperti apa hikayat bunga kemuning yg cukup melegenda :
Dikisahkan, dahulu hidup seorang raja yg baik hati. Raja tersebut diketahui punya banyak putri. Tak tanggung tanggung, beliau punya 10 putri yg semua punya paras manis jelita. Putri pertama diberi nama putri Jambon. Putri kedua dinamai putri Jingga, ketiga berjulukan Putri Nila, keempat berjulukan Putri Hijau.
Sementara putri kelima yaitu Putri ungu, keenam Putri kelabu & ketujuh putri Biru. Putri kedelapan bernama putri Oranye, kesembilan bernama putri Merah Merona & kesepuluh yakni Putri Kuning. Namun sayang, ibu mereka yg pula istri raja sudah pergi ke surga sesudah melahirkan putri kuning.
Putri pertama hingga kesembilan raja populer manja & sungguh bandel. Berbeda dgn Putri bungsu yakni putri Kuning yg berperangai baik & ramah. Suatu hari sang raja mesti pergi ke suatu kawasan untuk bertugas. Semua putrinya meminta oleh-oleh mewah tetapi tak pada si bungsu. Putri Kuning hanya ingin ayahnya selamat pulang kembali.
Saat sang raja tiba, Putri Kuning malah dibelikan oleh-oleh yg sangat mewah oleh ayahnya. Sebuah kalung dgn bandul watu hijau. Kesembilan putri malah iri & puncaknya sampai membunuh saudara bungsu mereka. Tanpa sepengetahuan istana, kesembilan putri menghantam kepala si Bungsu hingga tewas. Mereka menguburnya tanpa ada orang lain yg tahu.
Beberapa waktu berlangsung, sang raja pun balasannya sadar putrinya tak ada di istana. Segala cara ia tempuh untuk mencari putrinya tetapi tak membuahkan hasil. Suatu ketika, raja menemukan tanaman yg tumbuh di atas makam Putri Kuning. Tanaman tersebut menyerupai Puteri Kuning sehingga raja menamainya flora puteri Kemuning.
Baca Juga: Cerita Sangkuriang
5. Hikayat Si Miskin
Ada pula kisah hikayat wacana Si Miskin. Pada hikayat ini ada pesan moral yg bisa menjadi tauladan bagi penduduk . Salah satunya yakni janganlah terlalu percaya tentang ramalan yg belum tau kebenaran bantu-membantu. Berikut hikayat ihwal si miskin selengkapnya :
Diceritakan dahulu ada sepasang suami & istri. Pasangan tersebut disebut-sebut sudah dikutuk menjadi miskin seumur hidup. Seiring berjalannya waktu, keduanya dikaruniai anak lelaki & diberi nama Marakarma. Anehnya, sesudah Marakarma lahir pasangan suami istri tersebut malah hidup makin berkecukupan.
Mereka pun cukup senang & menikmati keseharian bersama. Sampai pada suatu hari hadirnya spesialis nujum atau peramal. Ahli Nujum itu bilang bila anaknya, yaitu Marakarma pada ketika nanti akan menenteng sial pada seluruh keluarga tersebut. Sang kepala keluarga pun cukup ketakutan & kepikiran dgn pertimbangan andal nujum itu.
Akhirnya sang ayah dgn tega membuang Marakarma ke suatu tempat. Namun anehnya, kehidupan keluarga tersebut malah berbanding terbalik dgn usulan sang Nujum. Sepasang suami istri tersebut malah semakin miskin & menderita sejak membuang anaknya Marakarma.
Sementara itu, di tempat Marakarma dibuang ia malah mencar ilmu banyak hal. Namun, masih jelek kembali menimpanya. Ia justru dituduh melaksanakan pencurian sehingga harus dibuang lagi ke lautan oleh penduduk sekitar. Sampai pada kesudahannya ia malah terdampar di pantai & diselamatkan oleh Putri bernama putri Cahaya.
Sejak ketika itu, Malakarma ingin sekali pulang ke rumah orang tuanya. Selama perjalanan pulang, ia terus ditempa cobaan. Namun pula kadang memperoleh banyak keberuntungan.
Baca Juga: Contoh Cerpen Bahasa Jawa
6. Cerita Hikayat Si Bayan Yang Budiman
Cerita Hikayat yg terakhir ialah cerita ihwal Bayan yg budiman. Kisah ini berisi pesan moral untuk senantiasa berdoa pada maha kuasa saat memperoleh kesulitan apapun. Berikut cerita selengkapnya :
Dahulu kala hiduplah saudagar kaya bernama Khojan Mubarok. ia & istrinya tak mempunyai anak, tetapi selalu berdoa pada Allah semoga diberikan anak suatu hari nanti. Penantiannya pun membuahkan hasil, Khojan dikaruniai anak laki-laki bernama Khojan Maimun.
Saat Khojan Maimun beranjak akil balig cukup akal, ia pun dinikahkan dgn anak saudagar kaya berjulukan Bibi Zainab. Suatu ketika, Khojan Maimun pamit pada istrinya untuk berlayar. Sebelum berangkat, dirinya berbelanja burung bayan & burung tiung untuk menemani istrinya tatkala dirinya pergi.
Lama kelamaan Bibi Zainab pun kesepian, kemudian datanglah seorang anak raja yg kelihatannya meletakkan hati padanya. Bibi Zainab pun kesudahannya pula merasa jatuh pada daya tarik anak raja tersebut. Tatkala akan pergi menemui anak raja, Bibi Zainab minta izin pada burung tiung, namun tak diizinkan. Bibi marah & membunuh burung tiung.
Namun tatkala meminta izin pada burung bayan, burung itu mengizinkan. Setiap malam, tatkala Bibi Zainab ingin pergi burung bayan selalu memberi hikmah. Hingga akhirnya pada hari ke 24 Bibi Zainab sadar, bila tindakannya salah & berdosa.
Itulah beberapa dongeng hikayat yg cukup terkenal di penduduk . Hikayat tersebut memang masih tergolong hikayat singkat. Namun cerita hikayat tersebut mampu menjadi hiburan tersendiri ketika sedang suntuk contohnya.