6+ Contoh Cerpen Sampaumur Singkat Mengandung Pesan Adab

Cerpen Remaja Saat ini genre dongeng pendek atau lebih sering disebut cerpen sudah sangatlah banyak, salah satunya cerpen dewasa yg terkenal.

Semua itu sebab cerpen ini memiliki dongeng yg ringan tetapi tetap seru & asik untuk dibaca. Sehingga banyak kalangan mulai dr muda hingga renta dapat menikmati dongeng ini.

Tentu saja hal itu sebab cerpen dgn genre akil balig cukup akal sudah mempunyai banyak variasi yg dapat diseleksi, sehingga tak akan menimbulkan kebosanan. Justru pembaca akan mencicipi terbawa oleh alur kisah yg dewasa banget.

Hal itulah yg membuat cerpen seperti ini banyak di cari. Berikut cerita akil balig cukup akal yg dapat dijadikan acuan membaca:


1. Cerpen Remaja Romantis

Cerpen Remaja Romantis

Saat ini kisah romantis memang memiliki cukup banyak peminatnya, semua itu alasannya adalah kisah cintanya yg akan membuat pembaca berasa terbawa dlm keromantisan. Berikut cerpen dewasa romantis yg mampu jadi acuan membaca:

Cerpen Remaja Romantis

Plester Cinta

Bola basket sedang memantul kesana-kemari mengikuti kode tangan cukup umur yg sedang asik berebut & berlari. Sorak-sorak gembira & histeris terdengar dr bangku penonton.

Walaupun hari ini yaitu pertandingan basket remaja putri tetap saja tak kalah seru dikala remaja putra yg bermain. Semua itu sebab memang mereka sudah cukup jago & bisa menciptakan siapapun terkagum-kagum.

Seorang perempuan dgn rambut panjang terikat sedang berupaya menenteng bola menuju Ring lawan namun hadangan terus terjadi. Hingga akibatnya bola mampu masuk ring namun menciptakan wanita berbadan jangkung tersebut jatuh tersungkur sebab melawan arus lawan.

Priiiit bunyi wasit meniupkan peluit menggema.

“Medis! Tania luka tolong” ucap wasit.

Seorang laki-laki berbadan mungil tiba berlari dgn menjinjing kotak P3K. Pertandingan mau tak mau akhirnya dijeda terlebih dahulu.

Tania telah dibawa ke pinggir lapangan & pertarungan mulai berlangsung kembali. “Aku enggak kenapa-napa Do” ucap Tania pada Rido yg sedang mengobati lukanya.

“Iya gue tau, hati-hati bisa dong Tan. Kamu cewek masa banyak lecet di mana-mana”

Tania cemberut “Terus kalau gue penuh luka ananda enggak suka gue lagi gitu?” ucap tania.

Rido menempelkan plester pada dagu & lutut Tania sehabis itu Rido mengacak-acak rambut Tania “Aku bakal jadi plester kau” ucap Rido.

“Kalau sudah selesai diobatin bisa kalian pacarannya nanti dahulu, pertandingan penting ini” ucap seorang pemain yg melipir sedikit ke pinggir lapangan.

Tania berlari & mendekati wasit membuktikan dirinya sudah siap bertanding. Rido & Tania terang berlawanan bahkan banyak yg meledek pasangan ini. Bagaimana tak mereka memiliki tinggi badan yg berlainan & Ridolah yg pendek disini.

Namun Rido sudah bertekad, bahkan ketika ia menetapkan untuk masuk ekskul PMR itu semua untuk Tania. Agar Rido mampu mendukung Tania selalu.

Baca Juga: Cerita Silat


2. Cerpen Remaja Persahabatan

Cerpen Remaja Persahabatan

Selain kisah romantis ada pula cerpen dewasa yg tak kalah populer yakni cerpen dgn tema persahabatan. Sehingga pembaca akan disuguhkan dgn kisah manis persahabatan para akil balig cukup akal. Berikut cerpen persahabatan sampaumur yg dapat dijadikan tumpuan membaca:

Cerpen Remaja Persahabatan

Kita Belum Makara Apa-Apa

Dio sedang berlangsung mengikuti Erwin dr belakang bahkan tak mempedulikan dikala Erwin mengoceh & meminta Dio untuk berhenti mengikutinya.

Hingga balasannya mereka bersahabat & Erwin mau mendapatkan Dio sebagai temannya. Sehingga ketika di sekolah ataupun pulang mereka senantiasa bersama. Dio senantiasa mengawalErwin berlangsung menuju rumahnya yg tak jauh dr terminal.

Erwin bilang bahwa rumah Dio searah dgn terminal & berjalan bareng Dio lumayan tak menciptakan perjalanan merasa melelahkan walaupun cukup jauh.

Hal itu terus berlanjut hingga pada suatu hari Erwin merasa curiga dgn Dio yg selalu tak ingin saat Erwin hendak menemaninya menunggu angkutan.

Saat itu ketika Erwin seharusnya pulang justru ia memperhatikan Dio dr jauh & benar saja semua keganjilan terjawab sudah. Dio menaiki sebuah mobil pribadi mewah yg berhenti sempurna di terminal.

Erwin sudah curiga semenjak pertama kali Dio yg mirip anak orang kaya kenapa mesti naik angkutan lazim. Tentu saja Erwin murka dgn Dio yg membohonginya & mereka berkelahi cukup ahli keesokan harinya.

Saat itu ucapan Dio menyadarkan Erwin “Gue bukan mau nipu elo tetapi gue benaran mau bersahabat sama elo Win” ucap Dio.

“Kenapa anak orang kaya mau main sama anak pemulung kaya gue”

Dio mendaratkan tonjokan sempurna di wajah Erwin hingga ia jatuh tersungkur “Yang kaya itu orang renta gue sama yg pemulung itu orang renta elo, bukan kita. Saat ini kita belum jadi apa-apa. Gue tulus mau temenan sama elo yg pula lapang dada sama gue, enggak pernah manfaatin uang gue”

  Pola Novel Akil Balig Cukup Akal Mimpi Anak Kaki Gunung

Erwin menangis terharu mendengar sahabatnya yg selama ini rela berbohong & jalan jauh demi bersamanya.


3. Cerpen Remaja Sedih

Cerpen Remaja Sedih

Kisah duka memang mempunyai peminatnya tersendiri, walaupun tak menggembirakan mirip cerpen dewasa dgn tema romantis atau yg yang lain cerpen sedih pula sangat bisa mengaduk perasaan. Dimana pembaca akan dibentuk terpuruk, murka & terharu ketika membacanya. Berikut cerpen dgn kisah duka yg dapat dijadikan referensi:

Cerpen Remaja Sedih

Seragam Reka

Matahari masih malu-malu untuk bersinar, justru embun yg dgn gampangnya menyeruak menciptakan pagi itu terasa lebih gelap & cuek. Terlihat seorang sampaumur laki-laki yg sedang menggosokkan punggung tangannya untuk menunjukkan sedikit kehangatan.

Seragam putih birunya sama sekali tak membantu menciptakan tubuhnya hangat. Namun ia masih bersyukur hujan tak turun & menciptakan seragamnya semakin kusam.

Lampu kemudian lintas terus ia perhatikan dgn sangat cermat sehingga tak akan terlalaikan pergantian warnanya. Saat lampu berubah menjadi merah Reka berjalan menerobos kemudian lintas untuk menjajakan koran.

Tidak jarang kadang kala Reka menerima penolakan, bahkan ada yg memperlihatkan tatapan sinis padanya. Sebenarnya apa salahnya? Ini kan pekerjaan halal bukan mencuri ataupun hal buruk lainnya.

“Woi Reka! Cepat lagi uda mau masuk” ucap seorang remaja yg mengenakan seragam putih biru mirip Reka yg lewat di depan Reka dgn motornya.

Reka tersenyum “Iya, ini benar lagi gue nyusul” ucap Reka sembari menyusuri jalan yg mulai padat dgn kendaraan.

Saat sudah di pinggir jalan Reka memasukkan sisa korannya ke dlm tas. Walau masih tersisa cukup banyak Reka mesti bersyukur memiliki arti hari ini sebesar inilah rezekinya.

Koran sisa ini tak mampu dijual lagi karena ketika siang sudah tak ada yg mencari koran. Sedangkan Reka tak bisa melanjutkan berdagang alasannya jam masuk sudah mulai mendekat.

Setidaknya hari ini adiknya di rumah bisa makan siang nanti setelah Reka pulang dr sekolah.


4. Cerpen Remaja Sekolah

Cerpen Remaja Sekolah

Kisah cukup umur ketika bersekolah memang cukuplah unik-unik & menawan untuk diceritakan. Berikut cerpen dewasa sekolahan yg mampu dijadikan rujukan membaca:

Cerpen Remaja Sekolah

Kode Ujian

Kegaduhan kelas tak terlihat sama sekali, justru ketegangan & kesunyian yg dikala ini sangat terasa. Semua itu alasannya adalah dikala ini sedang ada cobaan di sekolah & tentu saja ini menjadi momen cukup umur paling membisu dikala KBM.

Namun percayalah itu cuma yg terlihat dr luarnya saja tetapi aslinya justru menyimpan kebisingan yg teramat sangat & cuma dapat dimengerti oleh siswa-siswi sekolahan.

Reno sedang asik menggaruk-garuk kepalanya yg tak gatal, semua itu ia kerjakan sengaja untuk menunjukkan sinyal pada temannya yg ada di belakang. Dimana jarinya akan terangkat menandakan butuh jawaban dr nomor sesuai jarinya.

Marta yg melihatnya mulai membaca sinyal & berdehem “Ehem, ehem, ehem” dimana 3 kali deheman menandakan jawaban adalah C.

Haikal merebahkan kepalanya pada meja sembari berusaha memasang wajah seserius mungkin untuk menciptakan guru pengawas tak mencurigainya.

Setelah itu Haikal menoleh ke arah kiri tempat Reno duduk sembari membuka mulutnya tanpa bunyi yg hanya dapat dimengerti mereka. Reno yg mengetahui memainkan jarinya kembali sembari mengacak-ngacak rambut & menampilkan 3 jarinya menerangkan jawaban C.

Kertas-kertas kecil mulai dioper dr satu bangku ke dingklik yg lainnya, tentu saja isi kertas tersebut adalah jawaban atas soal yg begitu banyaknya.

Namun perlu dikenali para cukup umur ini sebetulnya menggantungkan nasib mereka dr sobat ke teman tanpa tahu bagaimana karenanya. Semua itu karena kadang-kadang jawaban yg menyebar tak dikenali asal usulnya & apakah itu benar atau tidak.

Saat ini yg paling penting yakni jumlah soal yg hampir 100 soal ini habis terisi, dilema jawaban di akhir saja dipikirkan. Toh nanti remedial bersama-sama juga.

Namun hal ini pastinya tak dilaksanakan oleh semua cukup umur yg bersekolah masih ada mereka yg jujur dgn giat berguru & melaksanakan seluruhnya sendiri.

Tentu saja dikala hasil keluar mereka yg memakai otak sendiri memperoleh nilai yg cukup membuat puas. Sedangkan yg bermain kode mesti menyesuaikan kehokian, apakah setidaknya jawaban mereka bisa membuat nilai aman.

Justru remedial bukanlah momok angker alasannya adalah tentu saja mereka akan melaluinya bareng -sama. Mereka semua belum sadar, dunia yg nantinya akan dihadapi tak bisa dgn mudah diatasi hanya dgn kode saja.

Baca Juga: Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Cerpen


5. Cerpen Remaja Religi

Cerpen Remaja Religi

Cerpen Remaja Religi

Berbeda Tapi Sama

oleh: siti ismail liana

Terlihat seorang cowok yg sedang gelisah dlm duduknya diantara barisan shaf salat di dlm sebuah masjid yg tak terlalu besar itu. ia sesungguhnya sedang mengikuti salat shubuh berjamaah di masjid dekat rumahnya. Namun kini masih berdoa, sedangkan ia sudah sungguh ingin beranjak pergi alasannya adalah teringat akan kartun kesenangannya yg akan tayang dalam waktu dekat.

  Pohon Tua dan Roh Corona | Cerpen Sus Woyo

Akhirnya pemuda itupun menyerah. Dengan secepatnya ia mengganti posisinya untuk beranjak pergi. Sayangnya, tatkala kakinya hendak melalui pintu keluar matanya tak sengaja menangkap suatu panorama yg abnormal menurutnya. Dan jiwa-jiwa kekepoan-nya pun otomatis berkibar dgn semangat.

Iya, cowok itu ternyata termasuk dlm tipe orang yg memiliki tingkat ke-kepo-an yg sungguh tinggi terkait dgn hal-hal yg gres dijumpainya. Lantas ia lupa begitu saja dgn program kartun kesayangannya itu. Tanpa disadari, ia tetap berdiri mematung sambil terus memperhatikan seseorang yg mempesona perhatiannya tadi.

“Dek”

“ah iya…” perjaka itu kagettatkala seseorang yg diamatinya sedari tadi ternyata sudah bangkit tepat dihadapannya sambil melambai-lambaikan tangan di depan wajah linglungnya. Entahlah, mungkin perjaka itu terlampau banyak berpikir & berspekulasi hingga lupa dgn kondisi di sekitarnya.

“Kamu kenapa sih dek kok dr tadi liatin abang terus, emangnya ada yg aneh sama kakak?” Pemuda yg lebih renta itupun mengeluarkan uneg-unegnya sedari tadi. Sorot matanya tajam menusuk musuh bicaranya.

Sedang cowok yg lebih kecil itupun terkesiap & secepatnya menyadari situasi yg sedang dihadapinya dikala itu.

“Ah, hening dahulu kak, gue ngga bermaksud ajaib-ajaib kok. Cuman gue ngerasa abnormal aja dgn cara salatnya abang.”

Yang diajak bicara cuma menautkan alisnya resah. Tak ada yg gila kok, pikirnya begitu. Namun tiga detik kemudian ia baru menyadari hal apa itu. Sorot matanya berubah lembut. Dan ia malah mengajak pemuda yg lebih kecil darinya itu untuk berbincang-bincang di taman samping masjid.

“Jadi hal apa yg menurutmu asing itu dek?” yg lebih renta memastikan apakah yg dipikirkannya itu benar.

“Oh, itu kak. Kenapa tadi abang mengangkat tangan mirip sedang berdoa, padahal kakak kan masih salat tadi. Memangnya boleh ya?” Nah, benar dugaannya. Ia tadi salat di

lingkungan orang yg tak memakai qunut tatkala salat shubuh. Pantas saja anak ini sedari tadi memasang wajah penasaran terus.

“Emmm, sebelumnya nama ananda siapa dek?”

“Rio kak”

“Oh, kelas berapa sekarang?”

“Kelas 5 SD Kak.”

“Hemm, Rio, kenalkan nama abang Deka. Dan hal yg adek lihat tadi namanya membaca qunut. Kamu niscaya belum pernah liat ya.”

Rio pun cuma menganggungkan kepalanya saja selaku guna merespon pernyataan Deka.

“Wajar sih kalau ananda belum tau, masih kecil soalnya.” Tambah Deka lagi sambil tertawa kecil.

“Kita itu sama Rio, sama-sama Islam kok. Ya meski abang salatnya agak beda sama kau, tapi pada dasarnya sama, kita menghadap Allah Swt. Kamu denger kakak ya, Islam di luaran sana itu jauh lebih baaaaaaaanyak lagi perbedaan-perbedaan yg bakalan ananda temui, nggak cuma sama kakak aja yg beda.

Ada laki-laki yg suka pakai baju kaya gamis, ada yg nggak mau pake celana panjang di bawah mata kaki, perempuan yg pakai cadar kemana-mana, sampai perempuan yg ngga pernah pakai kerudung pas keluar rumah-pun itu tetap seorang muslim kalau ia menyatakan diri selaku penganut agama Islam.

Dan yah, bagaimanapun cara beribadah mereka, ananda jangan pernah ya yg namanya mencibir & mengejek kebiasaan mereka lalu menilai kalau cara yg ananda kerjakan adalah yg paling benar.” Jeda sejenak, Deka mengambil nafas sekaligus memperhatikan reaksi dr Rio. Sedang Rio sendiri menawarkan perhatiannya dengan-cara penuh pada Deka sedari tadi.

“Ya enggak lah Kak, ngapain pula gue ngehina, palingan pula gue kepoin aja kayak abang gini.” Sambung Rio merespon Deka, alasannya adalah ia belum memuka dialog kembali.

“Wahh sip sip, mantap Yo. Sekalian nambah pengetahuan pula itu supaya tambah pinter. Nah, mereka itu punya dasar masing-masing gimana mereka beribadahnya Yo. Praktis kata, mereka punya panutan alias ustadz masing-masing gitu. Dan walaupun hasil ideustadz-ustadz itu berlawanan tetapi sesungguhnya pada dasarnya sama, bersumber dr al-Qur’an dan

Hadits semua.”

“Loh, kalo sumbernya sama kenapa hasilnya bisa beda Kak?” Rio pun mengeluarkan pertanyaan yg mengganjal di pikiran. Kedua alisnya menukik cukup tajam memperlihatkan ketidakpahamannya.

“Bisa kok. Misalnya nih Yo, ananda pas lagi main ternyata di sms sama ibuk kau, terus disuruh buat beli gula waktu pulang. Tapi pas ananda mau tanya lagi sama ibukmu mau beli

gula apa ternyata hp ananda udah nggak bisa nyala kehabisan batrai. Jadinya pas pulang main ananda beliin ibuk ananda gula pasir aja, soalnya itu yg ananda tau.”

Si Rio ngangguk-ngangguk aja dr tadi sambil ngedengerin Deka kisah.

“Eh ternyata, pas ananda kasih ke ibuk kamu, beli gulanya salah, bukan gula pasir tapi harusnya gula aren.”

  Kelabu di Kepala | Cerpen Rizki Turama

“Jadi yg salah ibuk dong kak, bukan aku.” Cerocos Rio eksklusif begitu Deka memberi jeda.

Deka senyum aja denger itu sebelum ia ngerespon lagi. Ia menatap Rio dgn raut wajah yg serius.

“Rio, bukan itu poin utamanya disini. Ibaratnya disini sms itu yakni satu-satunya petunjuk yg ada & kita tak bisa mendapatkan petunjuk yg lain lagi. Sehingga keputusan berikutnya ditentukan oleh kamu, si pelaksana perintah itu.

Nah begitu pula dgn Islam, oleh Allah Swt. kita diberikan petunjuk dlm bentuk al-Qur’an & Hadits yg disampaikan lewat Baginda Rasulullah. Dimana sumber itu sudah paten & sesudah Rasulullah wafat tak ada lagi yg bisa memperlihatkan isyarat . Sedangkan zaman terus bergerak & suasana serta kondisi lingkungan pun begitu.

Alhasil akan banyak cara beragama yg harus diadaptasi pula. Misalnya seperti masjid pada zaman Rasul dulu kan cuma beralaskan tanah, sedangkan sekarang masjid berlantai marmer, ber-AC, diberi sajadah juga, & sebagainya. Dan yg paling berhak mengambil keputusan berikutnya guna pedoman kita dlm beragama ialah ulama-ulama alias ustadz. Karena tak semua muslim bisa melakukannya Yo.

“Oooh, begitu ya kak.” Rio mengangguk-anggukan kepalanya memahami.

“Iya Yo. Dan semua ulama yg berhak mengambil keputusan itu adalah orang-orang yg dipercaya, berilmu & kompeten dibidangnya. Makara kita selaku orang awam yg tak menguasai keilmuan semacam itu tak boleh mempersalahkan yg berlainan dgn kita.”

“O iya dong kak, pasti itu. Hehe.” Rio menjawab dgn bergairah dibarengi cengiran lebar di parasnya yg menggemaskan itu.

Deka pun senyum menanggapinya, tak lupa tangan kanannya mengacak rambut Rio gemas. Tak berselang usang ia teringat & segera melirik jam tangannya & menyadari jikalau ia sudah cukup usang mengobrol dgn Rio hingga matahari sudah sangat nampak cerah di pagi itu.

“Nah Rio. Ngga terasa sekarang sudah siang, kakak harus secepatnya pergi. Dan ananda harus siap- siap ke sekolah kan.” Terang Deka, ia ingin melanjutkan perjalanannya yg terhenti tadi.

“Emm iya kak. Terimakasih banyak penjelasannya. Hati-hati ya dijalan.” Rio bangun mengirimkan Deka hingga ke pinggir jalan raya. Ia terus sajamemasang senyum sambil melambai-lambaikan tangannya hingga Deka menghilang di ujung jalan.

“Hahhh, sudah siang ternyata. Aku harus secepatnya bersiap nih.” Gumam Rio sambil agak berlari untuk kembali ke rumahnya.

Baca Juga: Cerpen Tentang Persahabatan


6. Cerpen Remaja Horor

Cerpen Remaja Horor

Satu kisah yg sangat laku ketika dijadikan cerpen adalah kisah horor yg di dalamnya terdapat kisah sampaumur juga. Sehingga kisah horornya tak akan terlalu seram karena terselip kisah ringan dewasa. Berikut ceritanya yg dapat dijadikan referensi membaca:

Cerpen Remaja Horor

Indigo Juga Manusia

Terduduk diam seorang dewasa putri di bangku belakang paling ujung. Semua itu karena dirinya berlainan & masih banyak orang yg tak menerima perbedaan itu. Lea sedang berupaya untuk tak mempedulikan tatapan sahabat-temannya yg memandang ajaib.

“Alea Pramanda”

Lea berdiri “Saya bu” ucap Lea.

Seketika kelas menjadi gaduh & memandang Lea dgn sarat kebingungan.

Mata tajam yg sungguh masbodoh memandangi Lea dr kursi guru “Anak baik, diundang ibu ya mesti jawab ya” ucap perempuan itu sebelum jadinya matanya memelotot & darah mulai mengalir dr mulutnya.

“Lea duduk” ucap seorang guru yg baru saja membuka pintu.

Namun terlambat, sahabat Lea yg ada di depan saat ini sudah kejang-kejang. Perlahan tapi pasti kesannya semua murid berteriak histeris & hanya menyisakan Lea & guru yg gres tiba.

Lea panik tetapi guru tersebut berupaya menenangkan “Lea tak apa ibu di sini, ananda bisa bantu sobat-temanmu? Sekali ini saja Lea tolonglah”

Sebenarnya Lea tak mau menolong mereka, beberapa ahad yg kemudian Lea hampir dikeluarkan dr sekolah alasannya mereka yg berdemo & menginginkan Lea pergi dr sekolah.

Lea tak pernah meminta untuk berlawanan, Lea cuma ingin mereka tahu bahwa walaupun Lea seorang indigo, Lea tetaplah insan.

Langkah Lea yg perlahan menyelinap kerumunan teman-temannya yg sedang menjerit-jerit. Lea menghentikan langkahnya sempurna pada sesosok makhluk yg selalu Lea benci, sesosok makhluk yg tak tahu tempat & hanya menyulitkan Lea.

“Pergi!!!!” ucap Lea dikala berada tepat di depan makhluk yg bisa menyebabkan kebisingan satu sekolah.

Tenaga Lea terasa terserap & tubuhnya sungguh-sungguh lemas, kesudahannya Lea jatuh pingsan tak sadarkan diri sebab kelelahan.

Lea sering kali berharap matanya tak terbuka lagi jikalau cuma untuk menyaksikan mereka yg tak sama dengannya. Rasanya sudah sungguh letih. Namun nyatanya Tuhan masih memberikan Lea umur panjang.

Hanya saja yg berlawanan dikala ini, saat membuka mata ada beberapa teman di kelasnya yg menunggu Lea sadar & mengucapkan terima kasih. Hati Lea terasa sangat hangat & isak tangis tak tertahankan.

Itulah beberapa cerpen dewasa yg populer & banyak peminatnya. Semua cerpen pastinya mempunyai pesan yg tersirat di dalamnya, semua tergantung bagaimana pembaca mengartikannya.

Semua itu karena penulis cerpen saat ini pandai dlm mengaduk perasaan & menyelipkan pesan dlm sebuah cerpen. Bahkan walaupun itu suatu cerpen horor sekalipun.

Cerpen Remaja