6+ Cerita Kancil Dan Buaya Pesan Moral Dan Alur Ringkasan

Cerita Kancil Dan BuayaCerita Kancil & Buaya selalu menjadi dongeng yg diceritakan pada anak usia dini dr banyak sekali zaman. Hal tersebut menciptakan dongeng ini memiliki gelar sebagai fabel terpopuler sepanjang masa.

Cerita ini termasuk dlm jenis kisah fabel. Pengertian fabel sendiri adalah kisah atau dongeng yg menceritakan kehidupan sehari-hari hewan yg menyerupai insan.

Penyerupaan yg dimaksudkan merupakan mirip binatang mampu berbicara dgn sesamanya menggunakan bahasa manusia. Memang hewan pula mempunyai bahasa sendiri untuk saling berkomunikasi namun suatu ketidakmungkinan jikalau insan dapat mengerti bahasa hewan.

Alasan tersebutlah yg menggolongkan kisah Kancil & Buaya selaku karangan fiksi belaka. Namun, pesan moralnya mampu diterapkan di realita.

Tujuan dr dongeng fabel ini adalah untuk mengedukasi bawah umur biar tak memalsukan sifat jelek dr tokoh kancil & buaya. Di samping itu, diperlukan pula dapat mengambil sisi positif dr kisah ini.

Cerita Kancil & Buaya ini lazimnya menjadi pengantar tidur anak-anak sehingga segi positif atau pesan moralnya diharapkan dapat terdoktrin.

Cerita Kancil & Buaya ini mempunyai beberapa model & semuanya mempunyai alur cerita yg sama. Versi pertama yakni wacana Kancil yg akan membagikan daging pada para Buaya. Versi kedua yaitu tentang Kancil yg akan membagikan undangan dr Raja Sulaiman. Terakhir, versi ketiga menceritakan bahwa Kancil akan menyerahkan diri pada Buaya.

Semua versi dongeng Kancil & Buaya memiliki inti bahwa semua yg dijanjikan kancil pada buaya hanyalah tipuan. Kancil hanya ingin memanfaatkan buaya untuk menyebrangi sungai atau menipunya biar mampu menyelamatkan diri. Berkali-kali buaya pun tertipu. Berikut ini yakni campuran beberapa versi dongeng Kancil & Buaya dlm satu narasi.


1. Pencarian Ide untuk Menyebrangi Sungai

Cerita Kancil Dan Buaya

Pencarian Ide untuk Menyebrangi Sungai

Cerita Kancil & Buaya versi ini berawal dr rasa lapar yg mengusik si kancil. Pada suatu siang yg terik, kancil merasa perutnya sangatlah lapar. Ia mencari-cari masakan di sekitar kawasan ia berteduh tetapi tak kunjung ia dapatkan. Memang terdapat hamparan rumput yg luas di dekatnya namun ia sudah sangat jenuh.

Si kancil terus berjalan pelan menuju ke arah sungai. Ia merasa sedikit kehausan. Tatkala ia akan minum di pinggir sungai, ia melihat seekor buaya yg sedang tidur. Ia minum dgn sungguh perlahan agar tak membangunkan buaya tersebut. Sembari minum air, ia melihat kebun timun yg lebat di seberang sungai.

  Senja diatas Kereta | Cerpen Astuti Parengkuh

Rasa laparnya yg mulanya hilang menjadi timbul kembali karena menyaksikan timun segar dr kebun di seberang sungai. Kancil ingin sekali menuju ke kebun timun tersebut namun ia mesti mampu menyeberangi sungai tanpa tergoda oleh para buaya. Berenang menyusuri sungai yaitu suatu ketidakmungkinan & sama saja dgn berusaha membunuh dirinya sendiri.

Kancil berpikir cukup lama tanpa menyebabkan suara semoga tak membangunkan seekor buaya yg sedang tidur. Akhirnya ia mendapatkan ide untuk mampu menyeberangi sungai tersebut. cara tersebut ialah dgn menjadikan para buaya selaku jembatan. Agar buaya mau dijadikan jembatan, ia harus mendustai para buaya bahwa ia akan membagikan daging segar.

Baca Juga: Contoh Cerita Fiksi


2. Kancil Berkata akan Membagikan Daging untuk Para Buaya

Kancil Berkata Akan Membagikan Daging Untuk Para Buaya

Kancil Berkata akan Membagikan Daging untuk Para Buaya

Setelah yakin dgn idenya untuk memakai iming-iming daging segar, kancil berusaha membangunkan sang buaya. Kancil mulanya membangunkan buaya dgn perlahan, tetapi sang buaya tak kunjung pula bangun. Akhirnya ia berteriak dgn keras untuk membangunkannya. Buaya sangat kesal karena ada yg berani membangunkan dirinya dr tidur siangnya yg lelap.

Buaya bertanya pada kancil kenapa begitu berani membangunkan Buaya yg sedang tidur terlelap di siang hari. Si Kancil menjawabnya dgn berani & sarat keyakinan bahwa ia akan membagikan daging segar untuk para Buaya di sungai ini. Sang Buaya kegirangan karena kebetulan ia belum mendapatkan mangsa satu pun sejak pagi.

Mendengar ada informasi baik tersebut sang buaya berusaha memanggil buaya-buaya lain yg ada di sungai tersebut. Kancil menahan tawa karena begitu mudahnya buaya tersebut ia kelabui & langsung memanggil semua temannya. Satu per satu buaya bermunculan. Beberapa buaya mengajukan pertanyaan kenapa mereka dikumpulkan padahal ini yaitu jam istirahat yg paling lezat.

Buaya pertama menerangkan bahwa kancil akan membagikan daging segar pada semua buaya di sungai ini. Beberapa buaya merasa senang karena kebetulan ikan-ikan di sungai telah banyak bermigrasi ke sungai lain. Namun ada pula yg curiga lantaran kancil terkenal dgn tipuannya. Hanya dgn sedikit pembelaan semua buaya 100% percaya pada kancil.

 


3. Pura-pura Menghitung Buaya yg Ada di Sungai

Pura Pura Menghitung Buaya Yang Ada Di Sungai

Pura-pura Menghitung Buaya yg Ada di Sungai

Semua buaya tak tabah ingin mendapatkan daging segar. Kancil berkata bahwa ia mesti memperkirakan berapa potong daging segar yg akan ia bagikan. Seorang buaya bertanya cara apa yg dapat dilaksanakan semoga kancil mampu mengetahui jumlah potongan daging tersebut. Kancil merasa sungguh puas karena hingga detik itu, semua buaya percaya kepadanya.

Kancil memerintahkan para buaya untuk berjejer di sepanjang sungai sehingga membentuk sebuah jembatan ke daratan di seberang kancil. Setelah buaya-buaya berjejer mirip jembatan, kancil menghitungnya dgn melompati semua buaya di sungai. Kancil menjelaskan dgn cara tersebut semua buaya akan terhitung & tak akan ada buaya yg tak menerima daging segar.

  Kakek dan Nenek Misterius | Cerpen Khairul Anam

Ketika kancil akan melompat, salah satu buaya berkata bahwa kenapa bukan ia saja yg menjumlah ketimbang kancil bekerja keras melompat. Kancil tersentak dgn ilham tersebut. Ia tetap berupaya santai & terlihat wajar. Buaya itu mulai menjumlah tetapi buaya tak hafal angka & berhenti pada hitungan ke tiga.

Akhirnya para buaya menyuruh kancil untuk segera melompati mereka. Kancil melompat di kepala para buaya sembari menghitungnya. Tiba di buaya yg paling tepi kancil bersorak & tertawa lepas. Ia mengatakan bahwa daging itu cuma tipuan. Para buaya sangat kesal namun salah satu buaya memiliki rencana menangkap kancil di lain potensi .

Baca Juga: Cerita Ramayana


4. Tipuan Undangan dr Raja Sulaiman

Tipuan Undangan Dari Raja Sulaiman

Tipuan Undangan dr Raja Sulaiman

Setelah puas mendustai para buaya, kancil makan dgn lahap semua timun di kebun pak tani. Sesekali para buaya menyaksikan kancil makan & bergumam, “makanlah yg banyak semoga dagingmu cukup untuk semua Buaya di sungai ini.” Kancil tak memedulikan para buaya yg diam-diam memantau gerak-geriknya.

Timun demi timun ia makan & tak terasa perutnya sudah terisi penuh. Sambil membersihkan sisa-sisa pecahan timun di giginya ia mulai berpikir bagaimana caranya ia mampu kembali menyeberangi sungai. Kancil mulai mengetahui bahwa para buaya membisu-diam mempersiapkan sesuatu. Lalu muncullah burung gereja, kancil menyapa burung gereja & mengajaknya mengobrol pelan.

Buaya berusaha menyimak obrolan mereka namun gagal, posisi kancil & burung gereja terlalu jauh. Sembari mengobrol kancil terus berpikir & akibatnya mendapatkan cara untuk membohongi para buaya lagi. Kancil berpesan pada burung gereja jikalau Kancil memanggilnya burung gereja harus mengangguk-angguk. Kancil berjalan mendekati bibir sungai dgn berusaha tak tampaktakut.

Lalu kancil langsung berkata bahwa raja Sulaiman akan membagikan permintaan pesta. Kancil mengatakan bahwa kabar tersebut ia dapat dr burung & berteriak, “benar kan perkataanku?” Burung pun mengangguk. Buaya pun percaya & membiarkan kancil melompati mereka. Saat kancil tiba di ujung sungai, burung berkata bahwa pesta telah dilaksanakan ahad kemudian. Tertipulah para buaya.

 


5. Rencana Balas Dendam Para Buaya

Rencana Balas Dendam Para Buaya

Rencana Balas Dendam Para Buaya

Kesal tertipu dua kali oleh si kancil para buaya mengadakan musyawarah untuk menyusun siasat menangkap kancil tanpa memancing kecurigaan kancil. Para buaya bersahut-sahutan mengutarakan idenya. Beberapa buaya berkumpul & sepakat akan memancing kancil akan menyeberang seperti waktu itu dgn iming-iming kebun apel.

Melihat  para buaya yg berkumpul & berbicara perlahan, kancil mulai curiga & diam-diam memantau para buaya. Kecurigaan kancil terjawab, salah satu buaya memanggilnya untuk mendekat ke bibir sungai. Buaya menyampaikan bahwa ada kebun apel di seberang sungai baru berbuah & para buaya akan dgn senang hati menjadi jembatan untuk kancil.

  Mengapa Orang Gila Membunuh Ustaz? | Cerpen Faris Al Faisal

Kancil menyimak dgn serius & berkata, “waaah lezat sekali buah apel yg baru berbuah itu tetapi sayang gue masih kenyang.” Kancil bergumam dlm hatinya bahwa ia tak kan tertipu dgn tipuan murahan mirip itu. Para buaya memang kesal tetapi mereka menyembunyikan rasa kesal tersebut karena masih ada rencana lain.

Keesokan harinya, di pagi hari yg cerah, kancil tak menyaksikan satu pun buaya di sungai. Sebuah kesempatan yg langka! Ia ingin duduk di suatu watu di dekat bibir sungai. Tanpa curiga kancil melompat ke batu & berpikir bahwa hari masih terlalu pagi buaya tak akan bangkit sepagi ini.

Baca Juga: Pengertian Cerpen


6. Tipuan akan Menyerahkan Diri

Tipuan Akan Menyerahkan Diri

Tipuan akan Menyerahkan Diri

Kancil menikmati udara sejuk pagi hari di batu tersebut sembari berulang kali meminum air sungai yg jernih. Ia tak menyadari bahwa sesungguhnya para buaya sedang menipunya. Para buaya sengaja tak muncul di pagi hari agar memancingnya mendekat ke air sungai. Dari kejauhan, para buaya memantau & mempersiapkan akan muncul tiba-tiba.

Rencana para buaya kali ini ialah dgn memunculkan satu buaya apalagi dulu sebelum hasilnya para buaya bersama-sama menyergap si Kancil. Hal tersebut dilaksanakan untuk menghemat adanya tipu tipu muslihat keji lain yg mungkin akan dikerjakan si kancil. Setelah merasa kancil sudah kondusif, salah satu buaya muncul diantara batu & bibir  sungai.

Kancil begitu kaget dgn kehadiran satu buaya yg tak terduga tersebut. Walaupun sesungguhnya kancil sudah sungguh cemas, ia tetap berpikir bagaimana caranya ia mampu lolos dr terkaman buaya. Buaya tersebut berusaha bersahabat & meyakinkan kancil bahwa ia tak akan memakannya sebab sudah kenyang menyantap banyak ikan pendatang tadi malam.

Kancil tak mempercayainya. Kancil berkata ia mengenali rencana para buaya & ia rela dimakan oleh buaya. Kemudian kancil menghipnotis buaya untuk menyantap dirinya seorang diri & buaya setuju. Tatkala buaya membuka mulutnya, kancil melompat ke kepalanya & melangkah sejauh-jauhnya ke bibir sungai. Kancil pun kembali lolos dr cengkraman para buaya tersebut.

Itulah gabungan kisah Kancil & Buaya dlm satu narasi. Cukup menawan bukan? Terlepas dr berbagai versi yg ada, semua memiliki pesan moral yg sama. Pada intinya kisah ini memperlihatkan dua pelajaran berharga bagi para pembaca. Pelajaran tersebut dapat dipetik dr sisi kancil & pula dr sisi buaya.

Pelajaran yg mampu dipetik dr kancil adalah kecerdikan & kemauan yg kuat. Pesan moralnya, kita jangan simpel berputus asa terhadap apa yg kita inginkan. Pasti ada cara untuk mendapatkan cita-cita tersebut. Pelajaran yg mampu dipetik dr buaya adalah sifat mudah dibodohi & mudah percaya tanpa meminta bukti yg cukup jelas.

Cerita Kancil Dan Buaya