6+ Cara Ternak Belut Untuk Pemula Menciptakan Mutu Terbaik

Ternak Belut – Kita tahu, Belut merupakan salah satu jenis kelompok ikan air tawar yg mampu hidup di kawasan yg mempunyai sedikit air & berlumpur. Ada dua jenis belut yg umumdibudidayakan yaitu belut sawah & belut air.

Perbedaan mendasar dr kedua jenis belut tersebut yakni bentuk tubuhnya. Tatkala hendak melaksanakan ternak belut hal yg perlu diamati yakni pembibitan & pembesaran sampai belut siap untuk dipanen.


Tempat Ternak Belut

Cara Ternak Belut

Sempat disinggung sebelumnya bila belut merupakan salah satu jenis kalangan ikan air tawar yg mampu hidup di tempat yg mempunyai sedikit air & berlumpur.

Meskipun demikian, kawasan hidup sangat mempengaruhi kualitas belut yg didapat. Hal pertama yg harus dilaksanakan tatkala hendak ternak belut yaitu menentukan daerah yg digunakan sebagai fasilitas budidaya. Adapun kawasan yg mampu digunakan yaitu.

1. Kolam Terpal

Tempat budidaya belut yg satu ini cukup sederhana karena cuma memakai terpal yg dibentuk mengerucut ke tengah. Pembuatan kolam seperti ini bermaksud untuk mempermudah pembersihan kolam tatkala air kolam sudah kotor & lendir belut sudah menumpuk.

Jumlah belut yg ideal yakni 50 – 100 ekor per meter perseginya sehingga panjang terpal yg digunakan harus diadaptasi dgn jumlah belut.

Baca Juga:  Ternak Kelinci

2. Tong atau Drum Budidaya

Selain menggunakan terpal, tong atau drum pula mampu dipakai sebagai daerah budidaya. Sebelum dipakai, tong atau drum harus dibersihkan terlebih dahulu utamanya potongan dalamnya & dibuat lubang memanjang serta jalan masuk pembuangan di bawahnya.

Kemudian tong atau drum tersebut ditaruh di tanah datar yg tak pribadi terkena sinar matahari biar belut tak kepanasan.

3. Kolam Tembok atau Bak Semen

Tempat budidaya yg satu ini tergolong ke dlm sarana permanen lantaran memiliki umur irit ±5 tahun & relatif lebih kuat dibandingkan kawasan semi permanen.

Meskipun mesti mengeluarkan biaya yg lebih besar untuk daerah budidaya, kolam tembok merupakan kawasan budidaya yg paling banyak digunakan. Tatkala memakai kolam tembok sebagai sarana budidaya, buatlah center drain yang merupakan sistem pembuangan kotoran.

4. Bak Fiber

Selain bak semen, kolam fiber pula mampu dipakai selaku sarana budidaya belut. Biaya yg dikeluarkan pun relatif lebih mahal dibandingkan bak semen. Tentunya hal ini menyebabkan penggunaan bak fiber kurang disukai meskipun banyak kelebihan yg akan didapat.

Berdasarkan fasilitas budidaya yg dipakai, ternak belut mampu dijalankan dlm kolam permanen maupun semi permanen. Kolam permanen merupakan kawasan budidaya yg memiliki umur hemat relatif lebih lama & jauh lebih berpengaruh mirip kolam sawah, kolam tanah, & kolam tembok.

  4+ Cara Ternak Cacing Usaha Unik Omset Selangit Untuk Pemula

Sedangkan kolam semi permanen merupakan tempat budidaya yg memiliki umur hemat yg singkat & tak besar lengan berkuasa seperti drum, tong, kolam terpal, kontainer plastik, maupun jaring.


Cara Ternak Belut

Pakan Alternatif Belut

Saat hendak melaksanakan budidaya belut hal yg perlu dikerjakan yaitu mengerti caranya biar dapat menciptakan belut dgn kualitas baik. Setidaknya ada dua hal yg perlu diperhatikan yaitu tatkala hendak melaksanakan pembibitan & pembesaran.

Pembibitan merupakan cara yg dilakukan untuk menghasilkan anakan belut yg kemudian dibesarkan sampai ukuran siap konsumsi.

1. Memilih Bibit Belut

Bibit belut yg hendak dipakai haruslah dlm kondisi yg baik. Ada dua cara yg biasa dipakai untuk mendapatkan bibit belut yaitu dr hasil tangkapan ataupun hasil budidaya. Tentunya bibit yg didapat dr kedua cara tersebut memiliki keunggulan & kekurangannya masing-masing.

Bibit belut yg diperoleh dr hasil tangkapan lazimnya mempunyai ukuran yg tak seragam & bibit belut yg didapat kemungkinan besar mempunyai syok akibat penangkapan.

Namun, rasanya akan jauh lebih gurih dgn harga jual yg tinggi. Beda halnya dgn bibit hasil budidaya yg memiliki harga jual rendah walaupun mempunyai daya tumbuh yg relatif sama & seragam.

Bibit hasil budidaya didapat dr pemijahan alami antara belut jantan & betina sehingga menciptakan ukuran bibit yg lebih seragam & kontinuitasnya terjamin.

Kriteria bibit yg digunakan mesti memiliki ukuran yg seragam untuk memudahkan pemeliharaan. Selain itu, bibit mesti bebas dr penyakit, tak loyo, tak cacat ataupun luka.

Untuk budidaya belut sendiri biasanya memakai bibit belut yg ukurannya tak terlalu kecil & mesti mempunyai panjang 10 -12 cm.

Agar belut siap untuk dikonsumsi, pemeliharaan lazimnya berlangsung selama 3 – 4 bulan. Namun jikalau belut dijual di pasar ekspor, waktu pemeliharaannya bisa meraih ±6 bulan agar ukurannya lebih besar.

2. Menyiapkan Kolam Yang Akan Digunakan

Ada banyak jenis kolam budidaya yg mampu dipakai baik itu kolam permanen maupun kolam semi permanen. Karena kelebihan yg dimilikinya, kolam permanen khususnya kolam semen banyak disukai oleh peternak belut. Selain umur ekonomisnya yg relatif lebih usang, kolam yg terbuat dr tembok pastinya jauh lebih besar lengan berkuasa & kuat.

Ketika hendak melaksanakan budidaya di kolam tembok tentunya bentuk & luas kolam harus diadaptasi dgn keperluan & keadaan ruangan. Tembok yg dibuat mampu memiliki tinggi 1 – 1,25 meter dgn adanya pipa besar selaku lubang pengeluaran untuk membuat lebih mudah penggantian media tumbuh.

Jika kolam tembok yg dipakai masih dlm kondisi gres, sebaiknya kolam terlebih dahulu dikeringkan selama beberapa minggu sebelum digunakan. Lalu rendam kolam dgn memakai air yg ditambah daun pisang, pelepah pisang, ataupun serabut kelapa. Untuk menetralisir bacin semen, kerjakan pencucian minimal tiga kali.

Baca Juga:  Ternak Lovebird

3. Menyiapkan Media Tumbuh

Karena belut berkembang di perairan berlumpur maka tatkala hendak membudidayakannya, haruslah pula disiapkan media tumbuhnya biar belut dapat berkembang dgn baik.

Media berkembang mampu dibentuk dr gabungan lumpur sawah, humus, kompos, pupuk sangkar, dedak, pelepah pisang, jerami padi, sekam padi, tanaman air, & mikroba dekomposer.

  • Letakkan jerami padi yg telah dirajang di dasar kolam yg sebelumnya sudah dibersihkan & dikeringkan. Jerami yg diletakkan di dasar kolam haruslah setebal ±20 cm
  • Di atas lapisan jerami padi letakkan pelepah pisang yg sudah dirajang
  • Kemudian masukkan adonan kompos, pupuk kandang, serta humus setebal 20-25 cm
  • Lapisan media tumbuh yg telah disiapkan disiram dgn mikroba dekomposer misalnya larutan EM4
  • Setelah disiram, media tumbuh tersebut ditimbun dgn lumpur sawah setebal 10 – 15 cm & dibiarkan 1 -2 minggu agar mampu terfermentasi sempurna
  • Untuk membersihkan racun, alirkan air bersih ke dlm media tumbuh selama 3 – 4 hari
  • Genangi media berkembang memakai air higienis dgn kedalaman air 5 cm dr permukaan. Media tumbuh yg akan didapatkan setebal ±60 cm

4. Menebar Bibit Belut

Karena dapat dibudidayakan dgn kepadatan tinggi, untuk setiap meter kolamnya dapat ditebar bibit belut yg memiliki panjang 10 – 12 cm berkisar 50 -100 ekor/m2.

Penebaran bibit dikerjakan pada pagi atau sore hari supaya bibit yg ditebar tak tertekan. Bibit belut hasil tangkapan harus dikarantina apalagi dahulu selama 1 – 2 hari di air bersih yg mengalir.

Saat bibit sudah di dlm kolam, aturlah sirkulasi air semoga tak terlalu deras. Selain itu, kedalaman air pula perlu diatur karena mampu mensugesti belut yg dihasilkan.

Jika terlalu dlm belut yg dihasilkan akan lebih kurus lantaran belut akan lebih banyak bergerak tatkala hendak mengambil oksigen dr permukaan.

5. Memberi Pakan Belut

Karena merupakan hewan yg rakus, kesalahan dlm memberi pakan mampu berakibat fatal salah satunya yakni belut akan saling makan satu sama lain.

Oleh alasannya itu, takaran pakan mesti diubahsuaikan dgn populasi belut & bobot tubuhnya. Jumlah pakan yg biasa diperlukan belut yakni 5 – 20% dr bobot tubuhnya.

Populasi belut 10 kg biasanya memerlukan bobot pakan 0,5 kg untuk belut berumur 0 – 1 bulan, 1 kg untuk belut berumur 1 – 2 bulan, 1,5 kg untuk belut berumur 2 – 3 bulan, & 2 kg untuk belut berumur 3 – 4 bulan. Pakan yg dipakai mampu berbentukpakan mati atau pakan hidup seperti cacing.

Untuk belut kecil mampu diberi pakan hidup berupa  cacing, kutu air, kecebong, larva ikan & serangga. Pakan hidup berupa katang, ikan, serangga, bekicot, keong, ataupun belatung mampu diberikan pada belut yg sudah akil balig cukup akal. Pemberian pakan mampu dikerjakan 3 hari sekali pada ketika sore ataupun malam hari.

Pelet, ikan rucah, bangkai ayam, cincangan bekicot ataupun cincangan kepiting yuyu merupakan beberapa macam pakan mati yg mampu diberikan pada belut. Sebelum diberikan ke belut, pakan mati sebaiknya direbus dahulu. Pemberian pakan dapat dilakukan 1 – 2 kali saban hari pada sore & malam hari.

6. Memanen Belut

Terdapat dua cara memanen belut hasil budidaya yakni panen total & panen sebagian. Untuk panen sebagian, belut kecil akan dipisahkan dr belut sampaumur yg dipanen untuk dipelihara kembali.

Sedangkan pemanenan total dijalankan pada budidaya belut intensif sehingga menghasilkan belut dgn ukuran yg lebih seragam.

Tidak ada ketentuan khusus mengenai ukuran belut yg siap untuk dikonsumsi. Namun umumnya belut yg akan dijual di pasar domestik akan dipelihara 3 – 4 bulan & belut yg dijual di pasar ekspor akan dipelihara 3 – 6 bulan terhitung sejak bibit ditebar. Hal ini dikarenakan belut yg dijual di pasar ekspor mengharapkan belut dgn ukuran besar.

Baca Juga:  Ternak Ayam


Pakan Alternatif Belut

Pakan Alternatif Belut

Faktor penting untuk meningkatkan & mempercepat perkembangan belut budidaya yakni dgn mempertahankan mutu & kuantitas pakan yg diberikan.

Biasanya pakan alami mirip ikan kecil dlm kolam dipakai sebagai cadangan tatkala terjadi kekurangan pakan semoga belut tak saling makan. Berikut beberapa jenis pakan alternatif yg mampu diberikan pada belut.

  • Cacing tanah merupakan alternatif pakan belut yg gampang untuk didapatkan. Selain gampang untuk didapatkan, cacing tanah kaya akan protein sehingga cocok untuk dijadikan pakan alami belut
  • Bekicot merupakan hewan sejenis siput yg hidup di darat serta gampang untuk didapatkan. Selain itu, kandungan gizi yg terkandung dlm bekicot dapat menunjang pertumbuhan belut
  • Keong sawah merupakan alternatif pakan belut yang lain yg mampu dgn mudah diperoleh di sungai, sawai, ataupun rawa-rawa
  • Cacing sutra sangat baik untuk dijadikan pakan belut karena kandungan gizi yg terkandung di dalamnya
  • Kepiting air tawar atau yuyu merupakan pakan yg mampu memperbesar nafsu makan belut & bisa diperoleh di sekeliling perairan air tawar
  • Belatung merupakan alternatif pakan belut lainnya yg mampu diberikan pada belut yg dibudidaya. Selain gampang untuk didapat, belatung pula dapat dibudidayakan. Namun, perlu waspada ketika melaksanakan budidayanya karena mampu menghipnotis kesehatan
  • Limbah organik berupa nasi busuk yg dicampur dgn pelet, suplemen, & tetas gula yg mampu menjadi alternatif pakan belut
  • Pasta merupakan pakan produksi yg dibentuk dr campuran daging, pelet ikan, & tepung tapioka yg dihaluskan serta diandalkan mampu mempercepat perkembangan belut yg dibudidaya. Karena mudah rusak, pasta harus secepatnya diberikan pada belut dgn cara menaruhnya di para-para atau wadah pakan

Demikianlah gosip tentang ternak belut yg perlu dimengerti mulai dr kawasan budidaya, cara ternak belut, sampai pakan apa saja yg bisa diberikan.

Agar menghasilkan belut kualitas baik hal yg perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit serta pemeliharaannya. Selama pemeliharaan perlu diamati pula kualitas & kuantitas pakan yg diberikan.

Ternak Belut