Dalam puisi memang kita diajarkan wacana komponen-bagian puisi, komponen pembentuk puisi dan strukturnya.
Dan ada pula yang disebut dengan komponen pembangun puisi.
Ketika membuat puisi kita tidak perlu menimbang-nimbang hal-hal tersebut. Yang paling penting adalah bagaimana mengungkapkan pesan dalam puisi.
Kemudian mengamati keindahannya. Dalam hal ini mengamati Rima atau persajakan dalam puisi.
Di bawah ini ialah langkah-langkahnya.
Daftar Isi
Tentukan tema puisi
Menentukan tema puisi merupakan langkah awal. Ada banyak hal yang bisa dijadikan tema.
Contohnya tema wacana alam, persahabatan, keluarga, dan tema-tema lainnya.
Agar membuat puisi lebih gampang, temukan tema yang kamu kuasai.
Bagaimana kita mengenali kita menguasai tema tertentu?
Pertama kamu mengetahui hal tersebut secara lebih mendalam. Kedua kamu menyukai membicarakan hal tersebut.
Misalnya:
Kamu tinggal di daerah pegunungan.
Maka tema yang gampang untuk dijadikan puisi yaitu temanya alam. Khususnya alam pegunungan.
Kamu pastinya lebih paham perihal pegunungan. Raka kau mampu menceritakan ihwal keindahannya.
Barulah kau menggambarkan keindahan nya melalui.
Adalah tindakan bagaimana kamu membuat puisi bertemakan alam pegunungan.
Gunung >> keindahan gunung >>gambarannya
Supaya mampu menggambarkan indahnya pegunungan, ceritakan hal-hal yang rincian ihwal pegunungan tersebut.
>> 1. Pepohonan
Mulailah dengan menggambarkan pepohonannya. Cari kata-kata yang mampu menggambarkannya.
Contohnya:
Pohon
Daun
Ranting
Hijau
Rimbun
Sejuk
Tinggi
Itu ialah kata-kata yang berafiliasi dengan pepohonan.
Setelah kita menemukan kata-kata tersebut, lalu jadikan dalam satu bait puisi.
Misalnya…
Kulihat pepohonan yang tinggi
Di puncak gunung dia menghiasi
Rantingnya begitu lebar
Memberikan kepadaku kesejukan
Hijau daunnya menutupi
Lembah lereng dan punggung
Pegunungan.
Dari jauh nampak kehijauan
Menjadi daya tarik dekorasi alam.
.
>> 2. Embun dan Kabut
Selain pepohonan, ceritakan hal-hal yang ada di gunung. Seperti embun dan kabut di pagi hari.
Buatlah daftar hal-hal yang bekerjasama dengan embun dan kabut.
Misalnya:
Embun
Jernih
Bening
Dingin
Sejuk
Kabut
Putih
Lalu kita buat lagi suatu bait dengan menggunakan kata-kata di atas.
Ini ialah misalnya.
Masih tersisa embun yang jernih
Membasahi dedaunan
Membawa hawa kesejukan
Di sela-sela kampung pegunungan.
Setelah itu kita mampu menggambarkan hal-hal lainnya. Misalnya tentang sungai di gunung, bebatuan, perkampungan, angin, dan lain sebagainya.
Mengisi dengan situasi
Saat ingin menciptakan puisi, perhatikan suasana hati.
Karena situasi hati akan memperlihatkan kesan pada puisi. Yang dimaksud dengan situasi hati yaitu mood.
Berikut ini beberapa situasi hati atau mood.
Bahagia
Tenang
Riang
Cerita
Senang
Bingung
Cemas
Takut
Sedih
Nelangsa
Kesepian
Merasakan situasi yang ada di dalam hati. Pertahankan selama menulis puisi.
Biasanya suasana tersebut akan tetap terbawa dalam bait-bait yang kita buat.
Perhatikan karakter vokal
Para penyair terkenal sangat memperhatikan aksara vokal.
Huruf vokal adalah /a,i, u, e, dan o/ mampu menambahkan rasa. Nanti lagi
Para penyair akan banyak menggunakan vokal /a/ untuk menghadirkan suasana sarat semangat.
>> vokal /a/
Perhatikan pola dibawah ini.
Betapa indah pagi yang cerah
Dengan cahaya dari sang surya
Mengajakku berbahagia
Menikmati anugerah dari-Nya.
Bait puisi di atas banyak menggunakan abjad vokal /a/. Sehingga mengesankan semangat.
Contoh lain puisi yang menggunakan vokal /a/ untuk menghadirkan situasi semangat.
Jangan pernah menyerah
Hidup ini sangatlah indah
Mari kita semangat bekerja
Dengan jiwa yang ceria.
>> vokal /i/
Penyair WS Rendra, memakai vokal dalam puisi puisinya yang bernuansa romantis.
Jadi kita bisa menggunakan dan memperbanyak kata-kata yang mengandung huruf /i/ untuk menerima situasi:
Romantis
Intim
Dekat
Hangat
Berikut ini cara menciptakan puisi yang menggunakan vokal /i/.
“Kutulis Puisi Ini”
Kutulis puisi ini
Di ketika turun gerimis
Dan kaki hujan menari-nari
Menerobos pagi yang sunyi.
Sengaja aku menulis
Puisi ini di abad gerimis
Untuk membuka kembali
Beribu ingatan di dalam hati.
Puisi di atas banyak memakai vokal /i/.
Gunakan gaya bahasa atau majas
Menggunakan majas atau gaya bahasa ialah salah satu cara terbaik dalam membuat puisi.
Tentunya kita sudah sering membaca puisi dan menemukan penggunaan majas.
Sebagian penyair tidak memakai majas. Namun sebagian besarnya menggunakan majas dalam puisi mereka.
Selain mempermudah pembuatan puisi, majas berfungsi untuk memberi keindahan.
Di bawah ini merupakan pola puisi dengan menggunakan majas.
Kabut turun ke lereng gunung
Menyelimuti tampang bumi
Hawa cuek mulai menusuk
Merayapi hingga ke sumsum.
Puisi diatas memakai majas personifikasi.
Kita mampu memakai majas majas lainnya dalam membuat puisi.
Temukan banyak sekali ilham menciptakan puisi.
Berikut ini beberapa puisi yang bisa kita jadikan pola.
Puisi wacana alam pedesaan
Puisi ihwal alam pegunungan
Puisi tentang keluarga senang
Puisi tentang kupu-kupu
Puisi wacana kunang-kunang
Penggunaan gaya bahasa yang sempurna membuat puisi kita akan kian indah.
Menggunakan rima
Pada puisi puisi usang penggunaan rima sangatlah ketat.
Puisi modern tetap menggunakan rima. Namun penggunaannya lebih longgar.
Fungsi rima ialah untuk menawarkan keindahan bunyi.
Penggunaan rima mampu di depan, di belakang, maupun di pertengahan.
Contoh penggunaan Rima.
>> Rima akhir
Dan pagi pun mulai jelas
Ditimpa cahaya yang benderang
Burung pun mulai berkicau
Bermain-main di antara dahan.
Pada bait puisi di atas terlihat adanya rima di tamat. Jangan persamaan bunyi di tamat, puisi tersebut terlihat atau terdengar lebih indah.
>> Rima di awal
Kaulah kandil kemerlap
Pelita kecil di malam gelap
Pada bait di atas, penyanyi rima. Yaitu dengan mengulang suara ka– dan –lap
Penuhi dengan perasaan
Dalam menulis puisi harus ada rasa.
Sehingga pembaca mampu mencicipi situasi di dalam puisi tersebut.
Lalu bagaimana cara mengisi puisi dengan perasaan?
Yakni dengan mengulang kata-kata ingin kita sampaikan.
Sebagai pola.
Kita ingin mengungkapkan tentang kesedihan. Sehingga pembaca pun bisa mencicipi kesedihan tersebut.
Gunakan kata-kata yang semakna dengan kata murung. Seperti:
Duka
Lara
Senyap
Sendiri
Menangis
Nelangsa
Putus harapan
Sepi
Air mata
Menetes
Kemudian gunakan kata-kata tersebut di dalam puisi.
Sebagai pola yaitu puisi di bawah ini.
Dan air mata pun menetes
Di kesenyapan malam
Menangis hatiku Tanpa Air Mata
Gambar jiwa ini begitu nelangsa.
Begitu pula jikalau ingin mengungkapkan perasaan senang. Gunakan persamaan kata kata yang memiliki arti bahagia.
Nah itulah cara menciptakan puisi yang bagus dan benar.
Kesimpulan:
Cara membuat puisi yang bagus dan benar yakni sebagai berikut.
- Menentukan tema yang digemari
- Pembangun suasana dalam puisi
- Memberi dan memilih vokal
- Menggunakan gaya bahasa
- Menggunakan Rima
- Memberikan perasaan
Itulah yang mampu kita kerjakan. Semoga kau makin paham bagaimana cara membuat puisi yang baik dan benar.