Salah satu dari gaya bahasa dalam majas. Dan ternyata majas ini memiliki aneka macam macam bentuk dan jenisnya.
Ada majas perbandingan, penegasan, sindiran, pertautan, dan lain sebagainya.
Kita juga mengenal apa itu majas metafora, majas personifikasi, majas litotes, dan pastinya majas-majas lainnya.
Dan kali ini kita akan membicarakan perihal majas metafora.
Daftar Isi
Pengertian Majas Metafora
Dengan majas ini kita membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang mempunyai kesamaan sifat.
Ciri khas dari majas metafora ialah menghilangkan penggunaan kata pembanding. Misalnya bagaikan, seperti, laksana.
Kata-kata pembanding tersebut tidak dipakai dalam jenis majas ini.
Contoh Majas Metafora
Berikut ini adalah acuan kalimat yang mengandung majas metafora.
- Korupsi di Indonesia masih sungguh tinggi karena banyakNya tikus tikus kantor
- Setelah diselidiki si ahli merah yang melahap ruko di pasar tersebut disebabkan oleh puntung rokok.
- Biasanya para pujangga akan menunggu dewi malam keluar dari peraduannya.
- Deni dianggap selaku anak emas di kelas ini karena dia begitu disayangi oleh para guru.
- Ketika buah hatinya sakit maka seorang ibu akan merasa sedih.
- Anak-anak kami memiliki sifat nrimo yang sangat kami syukuri.
- Kami bersyukur karena bawah umur kami tidak memiliki sifat berkepala kerikil.
- Anak anakku selalu menenteng oleh-oleh saat berkunjung.
- Dia bukan bintang kelas saat sekolah. Tetapi kesudahannya dia menjadi bintang kehidupan dalam kenyataan.
- Kalau kita bertaqwa kepada Allah maka kita tidak perlu kerja banting tulang siang dan malam. Karena sebetulnya persoalan orang-orang yang bertakwa akan dimudahkan.
- Salah satu sifat yang tidak terpuji ialah sifat mencari tampang di hadapan manusia.
- Aku ingin mengajukan pertanyaan kenapa matahari disebut dengan si raja siang?
- Semoga kamu dijauhkan dari rayuan buaya darat.
- Rumah tangga yang dilandasi keimanan akan bermuara pada keteduhan dan kebahagiaan.
- Marilah kita belajar introspeksi diri dan jangan membiasakan mencari kambing hitam.
- Kehadiran buah hati yang ketujuh ini benar-benar membuat kami sangat bahagia.
- Waktu sekolah dahulu saya ialah seorang kutu buku.
- Si ekspresi macan itu menerima balasan yang setimpal.
- Setelah melakukan pekerjaan 5 tahun lamanya risikonya dia menjadi tangan kanan si Bos.
- Walaupun dia masih keturunan darah biru namun sikapnya lebih rendah hati dibandingkan dengan ada orang lain.
- Banyak orang yang basuh tangan terhadap masalah yang kita hadapi.
- Jangan pernah bangga menjadi bagian dari kehidupan tikus berdasi itu.
- Dania menjadi buah bibir di golongan tetangganya dikarenakan sifatnya yang begitu mulia.
- Kami senantiasa berterima kasih atas buah tangan yang kalian berikan.
- Dani tidak pernah menganggap belum dewasa itu sebagai sampah masyarakat.
- Si Ibu memeluk buah hatinya.
- Ternyata banyak tikus kantor di negeri ini.
- Rumah itu hangus oleh si mahir merah.
- Tiga tahun ia menjadi bintang kelas.
- Anak-anak ialah bunga bangsa di periode depan.
- Buatlah gudang ilmu di rumahmu.
- Dia memang anak emas di keluarganya.
- Orang terkaya di dunia itu bahu-membahu ialah kutu buku.
- Mereka mati kutu ketika diinterogasi oleh Polisi.
- Betapa indahnya Sang Dewi Malam.
- Aku mencari belahan jiwa.
- Kembang desa itu betul-betul elok.
- Anak itu bukan anak yang berkepala batu.
- Ada yang suka dengan orang bermuka dua.
- Jangan pernah menjadi sampah masyarakat!
- Ada saja orang yang cari wajah.
- Gayanya mirip seorang ningrat.
- Kelompok itu telah masuk ke daftar hitam.
- Jangan pernah gelap mata karena harta.
- Seorang lelaki seharusnya memiliki jiwa yang besar.
- Hidung belang tidak akan pernah bisa bahagia dalam permasalahan cinta.
- Mereka menyelesaikannya di meja hijau.
- Qorun telah lupa daratan alasannya harta.
- Dia tidak pernah terusik oleh kabar angin.
- Banyak kabar burung beredar di desa itu.
- Kenapa beliau gampang sekali naik pitam?
- Thomas Alva Edison dijuluki si otak udang karena dianggap kolot.
- Universitas itu telah mencuci otaknya sehingga dia tidak lagi beriman.
- Orang yang poligami dihentikan berat sebelah. Ah
- Perempuan itu hidup senang sebab dinikahi oleh pemuda yang murah hati.
Contoh Dengan Artinya
Berikut ini beberapa kalimat yang mengandung majas metafora. Dan di Berikan klarifikasi beserta artinya.
1. Sedapat mungkin aku membelikan buah tangan untuk ibu.
Penjelasan: “buah tangan” artinya buah tangan.
2. Dia yakni anak emas.
Penjelasan: “anak emas” artinya anak yang paling disayang.
3. Seorang kutu buku bisa berhasil.
Penjelasan: “kutu buku” artinya orang yang suka membaca.
4. Sifatnya selalu mencari kambing hitam atas ketidakmampuan.
Penjelasan: “ kambing hitam” artinya sesuatu yang dijadikan sumber kesalahan.
5. Ayah senantiasa menenteng buah tangan setiap pulang dari luar kota.
Penjelasan: “buah tangan” artinya yaitu buah tangan.
6. Dani yang arif mencari paras alhasil dipecat dari pekerjaannya.
Penjelasan: “mencari wajah” artinya bersikap seakan-akan baik dengan tujuan mendapatkan sesuatu.
7. Semoga kita tidak bermusuhan alasannya adalah ucapan orang yang bermuka dua itu.
Penjelasan: “berparas dua” artinya tidak jujur; tidak satu pendiriannya; bercabang pendirian
8. Dia seolah-olah basuh tangan terhadap problem yang sudah dibuat nya.
Penjelasan: “ basuh tangan” artinya tak maumenanggung resiko.
9. Andini ialah keturunan ningrat.
Penjelasan: “aristokrat” artinya ningrat.
10. Kami selalu mendoakan buah hati semoga hidup mereka bahagia.
Penjelasan: “buah hati” arti anak.
pola majas personifikasi
contoh majas metafora
pola majas hiperbola
teladan majas litotes
teladan majas inversi
acuan majas ironi
teladan majas gradasi
acuan majas innuendo
Contoh Metafora Puisi
Di bawah ini yakni pola majas metafora dalam puisi.
Merangkai Hari
Betapa saya bahagia
Dengan kehidupan
realita yang begitu indah
Menikmati hari-hari
Dengan belahan jiwa.
Merangkai bahagia
Lalu kita pajang di rumah.
Bersamamu
aku senang.
Bersamamu
Damai di jiwa.
Bintangku
Kaulah bintangku
Yang menebarkan keindahan.
Aku yang kegelapan
Kini memperoleh kerlip
Dari seberkas cahaya.
Lelaki dan Doa
Seorang laki-laki
Menatap jauh ke depan
Kakinya melangkah gontai
Dia tidak tahu apa yang ada di depan sana.
Yang telah meninggalkan rumah
Dengan hati yang penuh kegoncangan
Beras sudah habis di rumah
Uang pun telah kosong
Habis.
Di antara kepiluan
Ia tetap melangkahkan kaki
Berharap ada rezeki
Yang mampu dipersembahkan untuk si buah hati.
Baginya
Masih ada semua hati
Yang biasa beliau gunakan
Untuk berdoa terhadap Tuhan.
Nasib ini pasti berubah
Kegelapan digantikan cahaya
Kegersangan digantikan embun
Lelaki itu melangkah.
Lelaki desa
Berjalan di pematang sawah
Pandangannya terlempar jauh
Memandang padi yang masih menghijau.
Di dalam hatinya ada keinginan
Semoga panen ini akan berhasil
Dan beliau akan menyunting si kembang desa
Yang juga sudah jatuh cinta kepadanya.
Gadis desa yang sederhana
Namun parasnya begitu menawan
Akhlaqnya amatlah mulia
Bagai cahaya di malam yang gelap gulita.
Lelaki desa selalu melakukan pekerjaan
Di bawah cahaya sang surya
Lelaki desa senantiasa berdoa
Di malam hari yang gelap gulita.
Belahan Jiwa
Telah jauh kita melangkah
Dengan kaki yang dialasi cinta
Merangkai hari demi hari
Di dalam perahu yang begitu indah.
Kita telah melalui bareng
Badai yang menerjang
Saling menguatkan
Di periode-masa kelam.
15 tahun telah
Kita merangkai cinta
Semakin hari makin terasa
Bahwa aku sudah jatuh cinta.
Jatuh cinta yang tak pernah henti
Semakin mendalam hari demi hari
Inilah kebahagiaan
Saat cinta dalam kesetiaan.
Untuk Buah Hatiku
Aku tidak meminta apa-apa
Kepadamu wahai buah hatiku
Yang kupinta ialah
Agar salat mau tetap tersadar.
Sebab engkau akan menjagamu
Menjaga duniamu
Agamamu
Hidup dan mati.
Oh Semestaku
Semenjak perjumpaan janganmu
Aku tahu bahwa engkau yakni matahariku.
Yang menghangatkan
Dinginnya jiwaku.
Yang mencairkan
Bekunya hatiku.
Kaulah bintang gemerlapku
Menjadi pusat dari semestaku.
Tapi aku
Hanya satu bintang
Di antara taburan bintang-bintangmu.
Tak Kusangka
Aku tak menduga
Dunia itu begitu cepat berubah
Desa desa
Kini sudah menjadi kota.
Sawah-sawah
sudah berubah jadi rumah.
Tapi berubahnya hatimu
Lebih cepat dari itu.
Dahulu yang sarat cinta
Kini sudah lupa.
Dahulu kau penggalan jiwa
Sekarang cuma ingatan saja.
Dunia ini begitu cepat berubah
Tapi berubahnya hatimu lebih singkat dari itu.
Itulah beberapa contoh dari majas metafora baik dalam kalimat maupun puisi. Masih banyak lagi majas-majas yang lain yang harus dipelajari.