50 Pantun Bersungguh-Sungguh Bekerja Motivasi Pembakar Semangat

Pantun bersungguh-sungguh bekerja yakni pantun yang berisikan motivasi agar kita semangat bekerja.
Orang renta dahulu sering menasehati anak-anaknya supaya tekun melakukan pekerjaan . Mereka menasehati supaya jujur, bersungguh-sungguh, tekun, pantang mengalah, tawakal, berbuat baik, dan sejenisnya. Lihat di pantun usulan dan maknanya.
Bekerja yakni mata uang untuk berbelanja kesuksesan. Dengan melakukan pekerjaan kita mendapatkan pahala dari Allah. 
Dalam agama Islam, bekerja sebab Allah ialah jihad fisabilillah. Dan setiap usaha kita yang bermaksud untuk mendapatkan ridho Allah, pastilah akan mendapatkan pahala.
Sampai-sampai meskipun sekedar sesuap nasi yang kita siapkan ke orang lain, itu merupakan ladang pahala.
Terlebih kalau kita bekerja keras dengan tujuan menafkahi diri sendiri, keluarga, atau untuk berinfak kepada orang lain.
Pantun rajin bekerja adalah pantun yang berisikan motivasi agar kita semangat bekerja  50 Pantun Rajin Bekerja Motivasi Pembakar SemangatPantun rajin bekerja adalah pantun yang berisikan motivasi agar kita semangat bekerja  50 Pantun Rajin Bekerja Motivasi Pembakar SemangatPantun rajin bekerja adalah pantun yang berisikan motivasi agar kita semangat bekerja  50 Pantun Rajin Bekerja Motivasi Pembakar Semangat

41.
Dari hulu sampai ke seberang,
Cahaya mencari begitu jelas. 
Dari dahulu hingga sekarang,
Kenapa orang mencari uang.
42.
Gunung Bukit serta lembah,
Tersiram hujan menjadi basah.
Bagaimana membangun rumah,
Bangun subuh saja sungguh susah.
43.
Sungguh tinggi pohon pinang,
Tumbuh akrab kerikil karang.
Mari melakukan pekerjaan dengan hening,
Rezeki kita tak diambil orang. 
44.
Pendekar sakti akil bersilat,
Orang-orang takut padanya.
Walau bekerja sungguh ulet,
Iringi pula doa pada-Nya.
45.
Dahulu kain sekarang kurma,
Dahulu baja kini luka. 
Dahulu miskin kini kaya,
Dahulu melakukan pekerjaan kini suka-suka.
-oOo-
46.
Kacang hijau jadi kecambah,
Terbelah-belah sebab  merekah. 
Bila ingin harta bertambah,
Sering-sering berinfak.
47.
Kayu beringin berjajar empat,
Ditimpa oleh hujan yang lebat.
Jika ingin harta berlipat,
Sering sedekah karib kerabat.
48.
Hari raya makan ketupat,
Makan ketupat tujuh kerat. 
Kalau harga sudah didapat,
Siapkan beliau untuk darul baka. 
49.
Ambil bambu cukup sebatang,
Untuk membantu anak berenang.
Berangkat pagi pulang petang,
Hati tawakal membuat damai.
50.
Dari Irian ke kota pura,
Baru datang saat senja.
Cukup sekian pantun aku,
Sekarang saatnya untuk bekerja.