Cerpen Cinta – Kisah yg paling kerap diangkat menjadi sebuah dongeng pendek yakni cerpen cinta. Cerpen ini akan mengutamakan kisah cinta si tokoh utama dgn ending yg dibentuk sedemikian mempesona di belahan simpulan. Beberapa pertentangan mungkin akan dimunculkan.
Cerpen yakni sebuah karya sastra yg penokohannya cuma berpusat pada satu orang serta panjang ceritanya yg cuma sedikit. Biasanya cerpen ditulis dgn tema individual seperti kisah sehari-hari atau bahkan kisah pribadi.
Cerpen dgn tema cinta ditujukan untuk penggemar karya fisik dr umur 15-20 tahun. Karena cerpen cinta ini mengandung kisah yg menenteng kisah percintaan akil balig cukup akal.
Daftar Isi
Macam-macam Cerpen Cinta
Cerpen cinta sendiri dibagi lagi menjadi beberapa kepingan tema yg mampu dijadikan referensi bagi yg ingin membacanya. Jenis-jenis cerpen cinta ini mengandung inti kisah yg berbeda pada setiap bagiannya.
Merujuk pada cerpen sendiri, sudah pasti isi dr cerpen cinta ini akan dibentuk padat serta mempesona dr segi ceritanya. Berikut ini ialah berbagai macam cerpen cinta yg akan dibahas.
1. Cerpen Cinta Romantis
Sesuai dgn namanya dongeng ini mengisahkan sebuah kisah romantis anak muda. Biasanya jenis cerpen mirip ini banyak disenangi, sebab kisahnya yg manis & romantis. Seperti pola cerpen berikut:
Gadis mungil itu masuk kedalam sekolah barunya. Dengan kamera yg tergantung di lehernya serta tas di punggungnya. Gadis itu tetap berjalan sembari memperhatikan beberapa orang yg masuk bersama dirinya.
Benda yg ia cari dr tadi pun ditemukannya. Gadis itu mencari namanya di papan mading itu & menemukannya.
Baca Juga: Contoh Cerpen Romantis
7-A Allirania Westora
Lalu ia memperhatikan satu persatu nama teman yg berada di kelasnya hingga ia berhenti di satu nama.
Zidan Malvianer
Tanpa sadar, ia tersenyum dikala melihat nama itu. Lira berlangsung kembali sambil mencari kelasnya. Saat berbelok, tanpa sadar ia menabrak seseorang yg menyebabkan ia terjungkal ke belakang sambil menatap ke arah orang yg menabraknya.
Lira terpaku saat orang itu mengulurkan tangannya untuk menolong.
“Maaf, tadi gue gak liat jalan.”
Lira hanya membisu sambil memandang orang itu yg sekarang memaksanya untuk bangun.
“Anak gres?”
Lira memperhatikan style orang di hadapannya itu dlm diam. Headphone, ransel serta kupluk yg warnanya semua hitam.
“Kelas berapa.?”
Lira memandang mata orang yg berada di hadapannya. Mengalihkan perhatiannya dr performa orang itu.
“Nama lo?”
Lira tersentak. Orang itu memandang Lira lembut sambil menanti jawaban Lira.
“Li..Lira.”
Akhirnya suara pelan itu keluar dr ekspresi Lira. Meskipun dgn gugup & sedikit gemetar.
“Ooh, nama lo Lilira. Gue Genta. Kelas 11 IPA 2. Udah milih mau ekskul apa?
“Bukan Lilira tapi Lira. Kelas 10 Bahasa 1. Hmm.. Mungkin fotografi, kak.”
Lira tanpa sadar tersenyum sambil menyembunyikan raut merah di wajahnya.
“Oke. Gue cabut dahulu ya, Lira. Sorry, udah buat lo jatoh tadi. Bye.”
Lira menatap Genta yg berjalan menjauh melewatinya dgn senyuman yg tersungging di bibirnya.
“Namanya Genta.” gumam Lira.
Lira berlangsung masuk ke dlm kelasnya & mendapatkan kawasan kosong di pojok belakang kelasnya. Ia mengambil kawasan di sana & melepas kamera yg tergantung di lehernya tadi.
“Hai, gue boleh duduk disini?”
Lira mendongak & memandang nama yg tertera di name tag seragam pemuda itu.
“Boleh. Salam kenal, Zidan.”
2. Cerpen Cinta Sedih
Berbeda dgn cerpen sebelumnya kisah yg satu ini tak merefleksikan keromantisan. Justru menonjolkan kisah yg terbilang duka. Seperti ini pola cerpennya :
Aku menyanyikan lagu It Will Rain milik Bruno Mars sambil memandangnya di tengah cafe. Duduk di daerah favoritnya dgn pesanan yg sama setiap harinya. ia suka lagu ini. Karena itu ia senantiasa tersenyum memandang lurus ke depan & sesekali bersenandung.
Bagian terbaiknya, ia senantiasa ikut bernyanyi di kepingan reffrain. Maka dr itu, suaraku senantiasa agak kupelankan supaya gue mampu mendengar suara indahnya. Gadis ini kehilangan penglihatannya setahun yg lalu. Itu yg kutahu.
Dan setelahnya, gue mengajaknya ke cafe ini & mendengarkanku bernyanyi. Yeah, gue ingin membuat dirinya menjadi milikku tetapi..
“Sayang, ananda disini. Kita pulang ya,”
..Itu tak mungkin.
Seorang lelaki menghampirinya yg ku tahu berjulukan Adly, ternyata ia tunangannya. Setelah gue menemukannya di taman & mengajaknya ke cafe, pada hari itu pula hatiku patah ketika menyaksikan kenyataannya.
3. Cerpen Cinta Segitiga
Mencintai seseorang yg sudah menjadi milik orang lain itu memang menyakitkan. Seperti cerpen cinta segitiga ini:
Aku melihatnya selalu. Di tempat itu, bareng orang yg sama. Indira Rayana Putri. Seorang gadis yg menjadi idola di kampus & senantiasa gue pandangi dr kejauhan.
“Hai sayang,”
No. Itu bukan panggilannya terhadapku. Bukan pula suaraku yg mengundang dirinya. Itu suara Agna, pacar Raya yg selama setahun ini menemani hari-hari gadis itu.
Bagiku, dikala dimana Raya memanggil namaku yakni kebahagiaan semu. Aku hanyalah bayang-bayang Raya. Aku tak pernah dianggap terlalu penting di kehidupan Raya. Hanya berusaha senantiasa ada disaat ia butuh.
“Arich, mampu bantuin gua engga?”
Aku hanya tersenyum jikalau Raya sudah menghampiriku dgn wajah puppy facenya yg khas. Raya senantiasa datang padaku jika ia butuh sesuatu. Dan aku, cuma mampu menuruti semua maunya.
Raya menangis. Kali ini Agna tak membalas pesan singkatnya. Raya bersandar di pundakku dgn isakan yg masih terdengar di telingaku.
“Gua kurang apa, rich? Agna senantiasa aja kaya gitu. ia anggep gua ada gak sih, ia anggap gua pacar bukan sih.” racaunya sambil mengusap air mata yg mengalir di pipinya.
Jujur saja. Aku sudah ingin menciptakan tanda di pipi Agna sekarang. ia tak berhak membuat Raya menangis seperti ini.
“Andai, Agna seperti elo, Rich. Mungkin air mata sialan ini tak akan keluar dr mata gua.”
Deg. Raya andai ananda tau. Aku engga akan biarin ananda nangis kaya gini.
“Aku cuma mau ananda tau, kalo selama 2 tahun ini perasaan itu ada. Selalu berkembang tanpa gue sadari. Selalu berpendar jika ananda di dekatku.”
Dia berdiri disana. Dengan wajah yg kecewa. Aku tau. Keputusan yg gue buat bisa membawa pengaruh besar. Dan itu terlihat di matanya.
Kekecewaan yg besar. Aku memejamkan mata sejenak sembari menelan ludah yg mengganjal di tenggorokan. Aku siap. Apapun itu. Apapun jawaban di sikapnya, gue siap mendapatkan resikonya.
Baca Juga: Cerita Hantu
4. Cerpen Cinta Pertama
Jatuh cinta untuk pertama kalinya memang terasa aneh & selalu membuat jantung deg-degan. Setiap orang pasti mengalami cinta pertama, tapi entah kapan rasa itu tumbuh. Seperti cerita cinta pertama berikut ini :
Bian ini sobat sekelasku di SMP. Dulu, kami tak terlalu bersahabat hingga risikonya wali kelasku menyatukan siswa-siswi dlm satu meja. Saat itu gue berkenalan dgn Bian.
Bian itu dahulu tak setinggi kini. Tingginya dahulu sepantaran denganku. Namun, dikala kelas 8 ia ikut ekskul voly & dikala itu gue menyadari, Bian sudah berubah menjadi menjadi perjaka macho & kharismatik di mataku.
Bian bukan mirip Arjuna dlm tokoh pewayangan yg serba tepat. Bian hanyalah Bian. Dengan segala kehangatan & kekonyolannya yg kadang diluar masuk akal.
Bian enggak pernah mau disamakan dgn most wanted di sekolah. Meski gue kerap kali suka menyaksikan beberapa siswi menahan nafas ketika melihat Bian, tapi Bian tak peduli. Ia cuma mau menjadi dirinya sendiri.
Entah sejak kapan perasaanku pada Bian berkembang. Yang terang, tiap gue berdekatan dengannya degupan jantungku senantiasa lebih cepat & pipiku yg merona merah.
Menyatakan perasaanku? Sama sekali tak pernah terfikir dlm benakku untuk bilang ‘suka’ atau bahkan ‘sayang’ pada Bian.
Hanya satu yg kusyukuri, gue mampu menyaksikan sorot mata teduhnya & sering kali senyum cantik dgn lesung pipit di kedua pipinya terbingkai indah di parasnya.
“Na, pulang sekolah nonton yuk.” ucapnya. Aku terjaga dr lamunan panjangku selama Bian menonton Gladys latihan.
Deg. Dadaku berdegup lebih cepat. Bian memang sungguh akrab denganku. Hampir semua kegiatannya ia lewati bersamaku. Tapi, kenapa ajakannya kali ini memiliki dampak besar pada jantungku?
Baca Juga: Cerita Hikayat
5. Cerpen Cinta Islami
Dua manusia yg jatuh cinta namun tetap ingin menjaga ketekunan imannya. Hal tersebut menciptakan keduanya mengasihi dlm membisu sampai karenanya waktu yg mempersatukan. Inilah acuan cerpen cinta yg islami :
Santriwan & santriwati mulai berdatangan ke pesantren. Dengan membawa tas besar untuk bekal mereka selama berada disana. Beberapa ustad & ustadzah terlihat menyambut mereka dgn senyuman hangat.
Salam & sapa terdengar bersahutan dr mereka sehingga pelataran gerbang hingga halaman pesantren sarat dgn para santri. Bersamaan dgn para santri yg gres masuk.
Hari itu, gadis dgn kerudung biru menatap gerbang pesantrennya dgn getaran tubuh yg lumayan kencang. Baru pertama kali ia melihat pesantren & kali ini ia mesti tinggal terpisah dgn keluarganya.
Baginya, ini yaitu pengalaman pertama kali berpisah dr orang tuanya. Dan, pertama kalinya ia merasakan sekolah khusus islam seperti ini. Tas yg dibawanya lumayan besar hingga ia lumayan kesusahan membawanya.
Hingga sebuah tangan menahan tasnya & pula menjadikannya berpaling. Seorang santriwan memandang tas besarnya lalu menggantikan pegangan tas yg sudah terlepas dr tangan gadis itu.
“Santriwati gres, ya? Di kamar mana?” Tanya santriwan yg masih belum dijawab oleh gadis itu. Gadis itu kesudahannya merunduk malu tatkala santriawan di hadapannya tersenyum lebar.
“Kamar Khadijah, akhi.” Jawabnya pelan.
Santriwan itu berjalan dgn menenteng dua tas di antara kedua tangannya. Matanya memandang lurus ke arah jalan tanpa menoleh ke arah gadis yg berlangsung dgn malu di belakangnya.
Gadis itu memandang punggung santriwan yg membantunya. Punggung besar khas pria itu barulah pertama kali dilihatnya. Keluarganya hanya beranggotakan perempuan alasannya adalah figur seorang ayah sudah usang meninggal.
Santriwan itu berbelok & menuju gerbang kamar santriwati. Langkahnya terhenti & menoleh ke arah gadis yg masih berjalan dgn menunduk. Hingga akibatnya kepala gadis itu menabrak dada santriwan yg sudah mengulum senyum.
“Afwan Akhi. Saya tak lihat tadi.” Ucap gadis itu cepat. Santriwan itu tersenyum lembut.
“Nama ukhti siapa?” Tanya santriwan itu pelan.
Gadis itu mulai kesusahan menyembunyikan rona merah di parasnya. Sembari mengambil alih tas besarnya, gadis itu perlahan mengangkat kepalanya hingga matanya berjumpa dgn mata santriwan itu.
“Nama saya Naira, Akhi.” Ucap gadis itu pelan.
“Nama saya Ali, Ukhti.” Balas santriwan itu.
Debaran itu mulai timbul diiringi dgn rasa menghangat di hati keduanya. Senyuman yg tersungging saling berbalas. Dengan mata yg memandang malu-malu, keduanya saling menahan senyuman yg semakin lebar.
Itulah beberapa macam & klarifikasi cerpen cinta yg dapat dijadikan bacaan yg ringan & mengasyikkan hati. Cerpen cinta akan menimbulkan kesan mendalam bagi pembacanya. Sesuai dgn tema yg dibawakan.
Pembaca akan hanyut dgn cerpen cinta yg dikarang oleh si penulis & terbawa akan suasananya. Terutama jika cerpen cinta itu dibawakan dgn baik & penyampaiannya cerita yg tak berbelit.