Daftar Isi
Gunung Meletus yakni Gunung Berapi
Gunung Meletus |
Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire)
Peta Jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) |
Berbicara ihwal gunung meletus, maka kita harus membahas wilayah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) karena aktivitas terbanyak terkait letusan gunung berapi terjadi di wilayah ini. Sedikit disinggung di atas, bahwa kawasan ini yakni jalur sepanjang 40.000 km yg menjadi rumah bagi 452 gunung berapi aktif di dunia, angka ini meliputi sekitar 70% dr seluruh gunung berapi di dunia. Cincin ini berada mengelilingi cekungan samudera Pasifik dgn bentuk mirip tapal kuda, area ini sering pula disebut dgn sabuk gempa pasifik karena 90% gempa bumi di dunia terjadi di daerah ini, 80% di antaranya yakni gempa bumi paling besar.
Letusan Gunung
Penyebab Gunung Meletus
Apa yg mengakibatkan sebuah gunung bisa meletus? Penting diketahui bahwa yg menjadi penyebab dr gunung meletus antara lain:
1. Peningkatan Aktivitas Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik dapat menjadi penyebab gunung meletus bila frekuensinya meningkat dlm waktu singkat. Para pengawas gunung berapi biasanya sudah akan mencatat jumlah gempa dlm sehari ini & membandingkannya dgn hari-hari sebelumnya. Pencatatan gempa tersebut dijalankan dgn memakai seismograf. Gempa vulkanik ini disebabkan oleh insiden vulkanis & acara seismik yang lain yg muncul balasan pergerakan magma. Jika frekuensi gempa di sekitar merapi meningkatkan, artinya gunung berapi akan dinaikkan statusnya ke level berhati-hati.
2. Badan Gunung Terjadi Deformasi
Gunung meletus disebabkan pula oleh perubahan struktur batuan pada gunung berapi yg disebut dgn deformasi. Penyebabnya yaitu terjadinya peningkatan aktivitas gelombang listrik & magnet di sekitar gunung berapi sebagai akibat dr meningkatnya rambatan volume magma.
3. Peningkatan Suhu Kawah
Magma yg berasal dr bawah permukaan bumi akan menerobos naik hingga meraih kawah paling atas. Kenaikan ini disebabkan oleh acara tektonik pada lapisan bawah gunung berapi yg membuka jalan bagi magma untuk sampai ke tampang kawah. Akibatnya, suhu di sekitar kawah mengalami peningkatan lantaran mendapat suplai panas magma dengan-cara terus-menerus. Hewan-hewan di sekitar gunung akan terdampak lantaran acara ini, mereka gusar karena tak tahan dgn peningkatan suhu & berikutnya berimigrasi meninggalkan gunung.
4. Tekanan yg Sangat Tinggi
Penyebab gunung meletus pula terjadi karena tekanan yg sungguh tinggi di bawah permukaan gunung berapi. Tekanan tersebut disebabkan oleh gas panas yg menyertai magma menerobos naik ke tampang kawah. Jika terdapat sumbatan pada jalur naiknya, maka magma & gas akan terkonsentrasi pada satu titik sumbatan hingga mengembangkan tekanan pada titik tersebut yg berikutnya menimbulkan ledakan. Semakin berpengaruh tekanannya, maka semakin keras ledakannya.
5. Lempeng Bumi yg Saling Berdesakan
Aktivitas tektonik pada lempeng bawah gunung berapi dapat menjadi penyebab terjadi letusan gunung berapi. Pergerakan lempeng yg saling berdesakan memunculkan tekanan yg sangat besar hingga mendorong permukaan bumi. Kombinasi dr kegiatan tektonik, vulkanik, & geologi gunung akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur gunung berapi. Hasil risikonya adalah terjadinya letusan gunung.
Bacaan Terkait:
Tanda-Tanda Gunung Api yg Akan Meletus
1. Suhu di Sekitar Gunung Naik
2. Mata Air Mengering
Tanda berikutnya yg menjadi ciri sebuah gunung akan meletus adalah mengeringnya mata air yg ada di sekitar gunung berapi. Penyebabnya yaitu naiknya suhu di sekitar gunung yg menjadikan proses penguapan terjadi lebih singkat. Para pengawas gunung berapi akan menggunakan tanda ini untuk meningkatkan status suatu gunung berapi.
3. Terdengar Suara Gemuruh Disertai Getaran
Gunung yg akan meletus biasanya ditandai pula dgn terdengarnya suara gemuruh yg disebabkan oleh terjadinya deformasi di sekitar gunung berapi. Deformasi tersebut berupa pergeseran struktur batuan di bawah permukaan sekitar gunung berapi balasan tekanan tinggi yg memunculkan gelombang listrik & magnet. Suara gemuruh itu disertai dgn getaran yg bisa dirasakan oleh penduduk di sekitar gunung. Getaran ini pula akan di ukur menggunakan seismograf yg ditempatkan pada pusat pemantau gunung berapi.
4. Tumbuhan di Sekitar Gunung Layu
Lagi-lagi hal ini disebabkan oleh peningkatan suhu di sekeliling lapisan tanah yg ada dipermukaan bumi. Pengaruh suhu tersebut didapatkan dr rambatan magma yg volumenya kian meningkat mensugesti akar tumbuhan di sekitar gunung berapi. Air tanah akan kering sehingga akar tak menerima suplay air yg memadai. Layu flora ini biasanya akan tampak lebih parah dibandingkan dengan yg terjadi pada musim kemarau.
5. Hewan di Sekitar Gunung Gelisah & Berimigrasi
Peningkatan suhu, bunyi gemuruh, & getaran pula akan menghipnotis binatang-hewan yg tinggal di sekeliling gunung berapi. Hewan menjadi gusar lantaran tak tahan dgn peningkatan suhu tersebut. Akibatnya, binatang-hewan akan meninggalkan lokasi sekitar gunung berapi untuk mencari lokasi yg lebih cuek. Hewan biasanya sungguh sensitif oleh perubahan sekecil apapun, hal ini mampu menjadi tanda bagi kita untuk mengetahui terjadinya peningkatan kegiatan pada gunung berapi.
Hasil Letusan Gunung Berapi
Tekanan tinggi yg mengakibatkan gunung meletus akan menyemburkan aneka macam material ke udara, yg berisikan:
1. Gas Vulkanik
Letusan gunung berapi akan menyemburkan gas vulkanik yg sangat berbahaya bagi manusia. Gas-gas ini terdiri dr gabungan karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S), & Nitrogen (NO2). Oleh alasannya itu, jikalau terjadi letusan gunung berapi sangat dianjurkan untuk memakai masker biar gas-gas tersebut tak terhirup oleh insan.
2. Aliran Pasir, Batu Panas, & Lava
Selain gas, gunung meletus pula akan menghasilkan lava, yaitu cairan magma bersuhu tinggi yg mengalir dr bawah bumi ke permukaan lewat kawah. Lava cairi akan menyanggupi sungai & mengikuti alirannya, sedangkan lava yg kental akan membeku & membentuk bermacam-macam jenis batuan.
3. Lahar
Gunung meletus pula akan menghasilkan lahar, yakni lava yg telah bercampur dgn air, batuan, & material lainnya. Evakuasi penduduk harus secepat mungkin dikerjakan karena lahar ini sungguh berbahaya.
4. Hujan Abu
Material lain yg disemburkan oleh gunung meletus yakni bubuk vulkanik yg tersembur ke udara. Bentuknya sangat halus sehingga mudah untuk terbawa angin, bahkan sampai ratusan kilometer dr sumbernya. Abu ini bisa mengusik pernapasan.
5. Awan Panas
Gunung meletus akan menghasilkan awan panas berupa gulungan yg terdiri dr watu pajar panas & material vulkanik padat yang lain dgn suhu di atas 700 derajat celsius. Dampaknya akan sangat terasa pada makhluk hidup yg tinggal bersahabat dgn gunung berapi karena mampu menjadikan luka bakar & sesak napas.
Peristiwa Gunung Meletus di Indonesia
Indonesia selaku negara yg terletak di wilayah Ring of Fire mempunyai banyak gunung berapi aktif yg bisa meletus kapan saja. Indonesia menjadi nirwana bagi para peneliti gunung api dunia untuk menerima data-data seputar gunung berapi. Beberapa di antara gunung berapi tersebut pernah meletus hebat & menghipnotis penduduk dengan-cara global. Bahkan, danau yg Anda kenal selaku danau Toba sekarang ini, bahu-membahu adalah kawah besar hasil letusan gunung berapi yg terjadi 75.000 tahun lalu. Kira-kira mirip itulah hasil penelitian dr para ilmuwan dunia setelah melakukan penelitian di danau Toba.
Berikut ini yaitu beberapa kejadian letusan gunung berapi yg sukses tercatat dlm sejarah terbaru letusan di Indonesia:
1. Letusan Gunung Tambora
Posisi pertama insiden letusan gunung berapi dahsyat di Indonesia yg berhasil dicatat sejarah modern ditempati oleh Gunung Tambora. Gunung ini pernah meletus jago pada tanggal 10 April tahun 1815 yg menewaskan sekitar 100.000 jiwa akhir fatwa piroklastik & tsunami. Saking dahsyatnya, suara letusannya bisa terdengar hingga 2.600 kilometer jauhnya & menyemburkan magma panas sekitar 150 kilometer kubik banyaknya. Jika diukur menggunakan Volcanic Explosivity Index (VEI), Gunung Tambora menempati skala 7 atau cuma setingkat di bawah skala tertinggi, yakni 8 VEI.
Letusan Gunung Tambora bahkan memiliki efek dengan-cara global berupa terjadinya penurunan suhu dunia nyaris 1 derajat celsius akibat tertutupnya matahari dgn abu vulkanis dlm waktu yg cukup lama. Kelaparan melanda penduduk dunia lantaran gagal panen. Para sejarawan pula mengaitkan letusan Gunung Tambora dgn kekalahan Napoleon Bonaparte di medan perang akhir hujan bubuk. Sejarawan John Lewis mencatat: “Hujan turun begitu lebat, prajurit tertua dr pasukan itu bahkan tak pernah menyaksikan kejadian seperti ini”. Pencatatan wacana letusan Gunung Tambora dikala itu dijalankan oleh Thomas Stamford Reffles yg memerintah Jawa sejak 1811, Ia mencatat bahwa letusan dahsyat 10 April 1815 terdengar sampai Sumatera.
2. Letusan Gunung Krakatau
Letusan gunung dahsyat berikutnya pernah terjadi pada Gunung Krakatau, gunung api yg terletak di Selat Sunda, Indonesia. Letusan ini terjadi pada tanggal 27 Agustus 1883 yg menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Korban jiwa paling besar disebabkan oleh tsunami setinggi 40 meter yg menyapu desa-desa yg berada di pesisir pantai. Saking kerasnya, bunyi letusannya bisa terdengar hingga 4.600 km jauhnya dr pusat letusan. Gelombang Tsunami yg ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai barat Amerika Tengah, Semenanjung Arab, & pantai Hawaii. Material letusannya pun tersembur jauh hingga ke India, Sri Lanka, Pakistan, India, Selandia Baru, & Australia.
3. Letusan Gunung Agung
Letusan dahsyat Gunung Agung pernah terjadi pada tanggal 18 Februari 1963 yg menewaskan sekitar 1.148 orang jiwa. Letusan ini menempati skala VEI 5 dgn suara letusan keras menyemburkan bubuk panas & gas setinggi 20.000 meter. Abu sulfur erupsi Gunung Agung beterbangan ke seluruh dunia hingga jejaknya bisa ditemui pada lapisan es di Greenland. Material letusannya pun hingga meminimalkan sinar matahari & membuat suhu di lapisan stratosfer turun hingga 6 derajat celsius.
4. Letusan Gunung Galunggung
Gunung Galunggung pernah meletus jago pada tanggal 8 Oktober 1822 yg menempati skala VEI 5. Letusan ini menewaskan sekitar 4.011 jiwa & menghancurkan ratusan desa di sekitarnya.
5. Letusan Gunung Merapi
Gunung Merapi ialah gunung api paling aktif di Indonesia yg terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Gunung ini tercatat mengalami erupsi setiap 2 sampai 5 tahun sekali & dikelilingi oleh banyak pemukiman warga. Letusan terakhir, terjadi pada tahun 2010 yg menewaskan 43 jiwa. Letusan tersebut menyemburkan material vulkanik setinggi 1,5 km yg diikuti oleh awan panas yg menerjang desa-desa di sekitarnya.
Dampak Gunung Meletus
Gunung meletus pastinya sungguh berefek bagi seluruh makhluk hidup yg ada di sekitar gunung, khusus manusia. Dampak ini terbagi menjadi dua, yakni dampak negatif & efek positif.
Dampak Negatif Gunung Meletus
Letusan gunung berapi akan dibarengi dgn material berbahaya bagi seluruh makhluk hidup yg dilaluinya. Oleh alasannya adalah itu, peningkatan kewaspadaan mutlak dibutuhkan agar bisa menghemat dampak negatif tersebut. Beberapa efek negatif yg ditimbulkan oleh gunung meletus, antara lain sebagai berikut:
- Udara sekitar gunung meletus akan tercemar oleh bubuk gunung berapi yg di dalamnya terkandung berbagai jenis gas berbahaya, mirip Sulfur dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Oksida (NO2), & partikel-partikel debu yg dapat berkembang menjadi racun bagi organisme di sekitarnya.
- Aktivitas penduduk ditentukan lumpuh terutama yg berada di sekitar gunung meletus, tergolong kegiatan ekonomi.
- Pemukiman warga akan porak-poranda, kerusakan terparah akan dialami oleh pemukiman yg dialiri oleh lahar panas.
- Kebakaran hutan akhir anutan lahar panas sekaligus akan merusak ekosistem alamiah hutan.
- Gunung meletus akan menyemburkan material-material halus yg mampu terhirup oleh manusia sehingga mengakibatkan ISPA.
- Letusan gunung berapi mampu menyebabkan rusaknya daerah rekreasi, contohnya Gunung Merapi adn Gunung Rinjani yg merusak titik-titik rekreasi yg sudah tertata rapi.
Dampak Positif Gunung Meletus
Ternyata, gunung meletus tak melulu menghasilkan pengaruh negatif bagi penduduk sekitarnya. Ada pula efek positif yg bisa dirasakan sesudah letusan gunung berapi terjadi. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi penduduk di tengah tragedi gunung berapi. Dampak positif tersebut antara lain:
- Material vulkanis yg lewat tanah-tanah pertanian akan meningkatan kesuburan dengan-cara alamiah. Zat-zat berfaedah yg dibawa oleh material tersebut akan mengendap ke dlm tanah sehingga flora akan menerima nurtisi terbaik untuk berkembang. Hal ini yakni berkah tersendiri bagi penduduk sekitar gunung meletus yg berprofesi selaku petani.
- Material pasir yg ikut tersembur pada ketika gunung meletus mampu menjadi mata pencaharian gres bagi penduduk sekitar gunung berapi. Pasir yg ditambang mampu dijual lantaran memiliki nilai irit.
- Batu-batuan sisa hasil letusan gunung dapat digunakan oleh penduduk sekitar sebagai bahan bangunan.
- Hutan yg sebelumnya rusak akan meningkat kembali karena tanahnya menjadi lebih subur. Tanaman-flora baru akan tumbuh & membentuk ekosistem alami hutan.
- Gunung yg telah meletus biasanya memunculkan sumber-sumber air panas gres yg sangat baik bagi kesehatan kulit. Mata air panas ini pula mampu menjadi titik wisata baru bagi para pelancong.
- Mata air hasil letusan gunung berapi biasanya mengandung mineral berguna yg sangat tinggi.
- Wilayah sekitar yg terkena pengaruh vulkanis berpotensi memunculkan hujan orografis.
- Di sekitar wilayah gunung meletus mampu dipakai selaku pembangkit listrik tenaga geothermal.
Demikianlah ulasan perihal 5+ Penyebab & Tanda Gunung Meletus, gampang-mudahan bermanfaat.