5+ Penyebab dan Tanda Gunung Meletus

Jika kita akan mencari penyebab gunung meletus, maka penelusuran kita harus di arahkan ke serpihan bawah permukaan bumi, sebab letusan gunung tersebut yakni hasil dr acara yg ada di bawah gunung berapi. Sebagaimana yg sering kita saksikan, gunung yg sedang meletus akan mengeluarkan lava yg diikuti dgn debu & awan panas yg terlempar hingga puluhan kilometer ke udara. Apakah yg menjadi pemicu dr letusan gunung berapi ini? Baiklah, kita mulai saja pembahasan wacana penyebab gunung meletus.

Gunung Meletus yakni Gunung Berapi

Sebelum kita membicarakan lebih jauh mengenai penyebab dr suatu gunung meletus, apalagi dulu kita harus memahami bahwa gunung yg bisa meletus disebut dgn gunung berapi. Gunung berapi sendiri yakni sebuah gunung yg dibawahnya terdapat metode jalan masuk cairan yg terdiri dr batuan cair bersuhu tinggi dgn struktur memanjang hingga 10 km jauh ke bawah permukaan bumi. Batuan cair ini disebut dgn magma, sehabis letusan terjadi magma ini diberi nama lava.
 maka pencarian kita harus di arahkan ke bagian bawah permukaan bumi 5+ Penyebab & Tanda Gunung Meletus
Gunung Meletus
Saluran memanjang ini dapat dianalogikan mirip pipa yg menghubungkan antara kawah gunung berapi dgn dapur magma, yaitu tempat di mana semua magma berkumpul. Saluran ini terbentuk dengan-cara alami selaku hasil penerobosan magma yg berusaha naik ke permukaan bumi. Kenaikan magma disebabkan oleh adanya retakan dr kerak bumi yg membuka jalan bagi magma yg dibarengi gas panas keluar dr kurungan dapur magma. 
Para ilmuwan telah mengidentifikasi bahwa kerak bumi ketika ini pecah menjadi 17 belahan yg disebut lempeng tektonik. Semua lempeng ini mengambang di atas lapisan bumi yg lebih dalam, yakni mantel bumi. Mantel bumi yaitu cuilan bumi berbentuk cairan & bersuhu lebih panas. Sebagian besar gunung berapi yg ada ketika ini terbentuk di atas batas konvergen & divergen lempeng tektonik bumi. 
Konvergen & divergen adalah istilah yg merujuk pada gerakan lempeng tektonik bumi yg saling mendekat/bertumbukan (konvergen) & menjauh (divergen). Sementara itu, pada tipe gerakan lempeng bumi yg saling berpapasan (transform) tak pernah didapatkan adanya bentukan gunung berapi. Gunung berapi yg terbentuk dr gerakan konvergen lempeng tektonik mampu dilihat misalnya pada gunung-gunung berapi yg terletak di daerah cincin api pasifik (Ring of Fire) yg membentang sepanjang 40.000 km. Indonesia yaitu negara yg tepat berada di atas jalur ini.
Sedangkan, gunung berapi yg terbentuk dr hasil gerakan divergen lempeng tektonik bumi banyak ditemukan pada gunung berapi bawah bahari, sering pula disebut pegunungan bawah samudera, mirip pada punggung tengah atlantik. Di daerah ini banyak ditemukan aktvitas gunung berapi sebagai hasil divergensi lempengan bumi yg membentuk celah di dasar bahari.
Dua jenis pergerakan lempeng inilah yg mengakibatkan adanya rekahan pada lapisan kerak bumi. Rekahan tersebut yg kemudian digunakan oleh magma bertekanan tinggi yg terdapat di dlm bumi sebagai jalur untuk keluar. Gerakan magma ini dengan-cara perlahan tetapi niscaya memajukan acara gunung berapi dikala bersiap untuk meletus.
Berdasarkan data dr Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Indonesia sendiri memiliki 127 gunung api aktif selaku hasil dr kegiatan tiga lempeng tektonik utama dunia, yakni yakni lempeng Indo-Australia di selatan, lempeng Eurasia di utara & lempeng Pasifik di timur. Fakta ini sekaligus membuat Indonesia sebagai negara pemilik jumlah gunung berapi terbanyak di dunia. Bahkan beberapa di antaranya sangat mematikan, sebut saja Tambora & Krakatau yg pernah meletus ahli & dampaknya bisa dirasakan oleh seluruh penduduk bumi.

Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire)

 maka pencarian kita harus di arahkan ke bagian bawah permukaan bumi 5+ Penyebab & Tanda Gunung Meletus
Peta Jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire)

Berbicara ihwal gunung meletus, maka kita harus membahas wilayah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) karena aktivitas terbanyak terkait letusan gunung berapi terjadi di wilayah ini. Sedikit disinggung di atas, bahwa kawasan ini yakni jalur sepanjang 40.000 km yg menjadi rumah bagi 452 gunung berapi aktif di dunia, angka ini meliputi sekitar 70% dr seluruh gunung berapi di dunia. Cincin ini berada mengelilingi cekungan samudera Pasifik dgn bentuk mirip tapal kuda, area ini sering pula disebut dgn sabuk gempa pasifik karena 90% gempa bumi di dunia terjadi di daerah ini, 80% di antaranya yakni gempa bumi paling besar.

Ring of fire di Indonesia merupakan rangkaian lempeng atau patahan besar, posisinya mengepung perairan Indonesia, mulai dr laut Andaman menjalar dr atas pesisir Sumatera hingga timur, berada disepanjang daratan pantai barat Sumatera berakhir di selat Sunda. Lempengan ini tersambung dgn rangkaian puluhan gunung berapi aktif di Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, hingga pulau Alor. 
Meski berbahaya berada di area Ring of Fire membawa berkah bagi Indonesia, abu vulkanis dapat menyuburkan tanah, material yg dimuntahkan gunung dapat digunakan selaku bahan bangunan, magma yg keluar menenteng kandungan mineral berguna. Selain itu, gunung api aktif dlm jarak kondusif dapat dirasakan selaku objek rekreasi.

Letusan Gunung

Sebelum kita bicarakan penyebab gunung meletus, kita definisikan apalagi dahulu apa itu gunung meletus. Secara sederhana, gunung meletus ialah peristiwa yg terjadi akibat endapan magma yg ada dlm perut bumi terdorong keluar oleh gas bertekanan tinggi. Magma adalah material cair panas dgn suhu yg sungguh tinggi yg terdapat di dlm lapisan bumi. Suhu magma yg meraih 1000 derajat celcius keluar dr dlm perut bumi, yg berikutnya disebut lava. 
Saat menjelma lava, suhunya mampu mencapai sekitar 700 hingga 1.200 derajat celcius. Letusan gunung api lazimnya dibarengi dgn abu & batu yg memancar ke udara sampai sejauh radius 20 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri wilayah hingga radius 90 km jauhnya. Tidak semua gunung berapi bisa meletus, ada pula gunung berapi tak aktif, bahkan mati. Gunung yg sering meletus dikategorikan selaku gunung berapi aktif.

Penyebab Gunung Meletus

Apa yg mengakibatkan sebuah gunung bisa meletus? Penting diketahui bahwa yg menjadi penyebab dr gunung meletus antara lain:

1. Peningkatan Aktivitas Gempa Vulkanik

Gempa vulkanik dapat menjadi penyebab gunung meletus bila frekuensinya meningkat dlm waktu singkat. Para pengawas gunung berapi biasanya sudah akan mencatat jumlah gempa dlm sehari ini & membandingkannya dgn hari-hari sebelumnya. Pencatatan gempa tersebut dijalankan dgn memakai seismograf. Gempa vulkanik ini disebabkan oleh insiden vulkanis & acara seismik yang lain yg muncul balasan pergerakan magma. Jika frekuensi gempa di sekitar merapi meningkatkan, artinya gunung berapi akan dinaikkan statusnya ke level berhati-hati.

2. Badan Gunung Terjadi Deformasi

Gunung meletus disebabkan pula oleh perubahan struktur batuan pada gunung berapi yg disebut dgn deformasi. Penyebabnya yaitu terjadinya peningkatan aktivitas gelombang listrik & magnet di sekitar gunung berapi sebagai akibat dr meningkatnya rambatan volume magma.

3. Peningkatan Suhu Kawah

Magma yg berasal dr bawah permukaan bumi akan menerobos naik hingga meraih kawah paling atas. Kenaikan ini disebabkan oleh acara tektonik pada lapisan bawah gunung berapi yg membuka jalan bagi magma untuk sampai ke tampang kawah. Akibatnya, suhu di sekitar kawah mengalami peningkatan lantaran mendapat suplai panas magma dengan-cara terus-menerus. Hewan-hewan di sekitar gunung akan terdampak lantaran acara ini, mereka gusar karena tak tahan dgn peningkatan suhu & berikutnya berimigrasi meninggalkan gunung.

4. Tekanan yg Sangat Tinggi

Penyebab gunung meletus pula terjadi karena tekanan yg sungguh tinggi di bawah permukaan gunung berapi. Tekanan tersebut disebabkan oleh gas panas yg menyertai magma menerobos naik ke tampang kawah. Jika terdapat sumbatan pada jalur naiknya, maka magma & gas akan terkonsentrasi pada satu titik sumbatan hingga mengembangkan tekanan pada titik tersebut yg berikutnya menimbulkan ledakan. Semakin berpengaruh tekanannya, maka semakin keras ledakannya.

5. Lempeng Bumi yg Saling Berdesakan

Aktivitas tektonik pada lempeng bawah gunung berapi dapat menjadi penyebab terjadi letusan gunung berapi. Pergerakan lempeng yg saling berdesakan memunculkan tekanan yg sangat besar hingga mendorong permukaan bumi. Kombinasi dr kegiatan tektonik, vulkanik, & geologi gunung akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur gunung berapi. Hasil risikonya adalah terjadinya letusan gunung.

Bacaan Terkait:

Tanda-Tanda Gunung Api yg Akan Meletus

Gunung yg akan meletus akan memperlihatkan ciri-ciri atau gejala tertentu yg mampu diperhatikan, baik oleh indera maupun dgn alat ukur. Ciri-ciri inilah yg sering dipakai oleh para pengamat atau pengawas gunung berapi sehingga bisa mengetahui apakah gunung berapi akan meletus atau tidak. Pengetahuan ini sangat penting terkait dgn peringatan berhati-hati yg akan dikeluarkan pada penduduk yg berada di sekitar gunung meleetus supaya mampu terhidar dr efek negatif letusan. Ciri-ciri gunung api yg akan meletus yaitu sebagai berikut:

1. Suhu di Sekitar Gunung Naik

Tanda-tanda awal yg mencirikan bahwa sebuah gunung bersiap untuk meletus yaitu suhu yg ada di sekitar gunung mengalami peningkatan. Peningkatan suhu tersebut disebabkan oleh acara magma yg volumenya bertambah banyak merambat & tersalurkan dr bawah permukaan bumi. Jalur magma ini akan menghipnotis suhu lapisan tanah di atasnya sehingga menimbulkan terjadi peningkatan suhu pada tanah & udara. Seperti halnya yg terjadi pada gunung berapi yg terdapat di bahari, contohnya gunung Krakatau, sebelum meletus ditandai oleh naiknya suhu air di sekitar gunung Krakatau. Ciri-ciri ini menawarkan peningkatan acara magma gunung Kratakau yg bersiap untuk meletus.

  Salah Satu Ciri Gunung Berapi Yang Aktif Adalah

2. Mata Air Mengering

Tanda berikutnya yg menjadi ciri sebuah gunung akan meletus adalah mengeringnya mata air yg ada di sekitar gunung berapi. Penyebabnya yaitu naiknya suhu di sekitar gunung yg menjadikan proses penguapan terjadi lebih singkat. Para pengawas gunung berapi akan menggunakan tanda ini untuk meningkatkan status suatu gunung berapi.

3. Terdengar Suara Gemuruh Disertai Getaran

Gunung yg akan meletus biasanya ditandai pula dgn terdengarnya suara gemuruh yg disebabkan oleh terjadinya deformasi di sekitar gunung berapi. Deformasi tersebut berupa pergeseran struktur batuan di bawah permukaan sekitar gunung berapi balasan tekanan tinggi yg memunculkan gelombang listrik & magnet. Suara gemuruh itu disertai dgn getaran yg bisa dirasakan oleh penduduk di sekitar gunung. Getaran ini pula akan di ukur menggunakan seismograf yg ditempatkan pada pusat pemantau gunung berapi.

4. Tumbuhan di Sekitar Gunung Layu

Lagi-lagi hal ini disebabkan oleh peningkatan suhu di sekeliling lapisan tanah yg ada dipermukaan bumi. Pengaruh suhu tersebut didapatkan dr rambatan magma yg volumenya kian meningkat mensugesti akar tumbuhan di sekitar gunung berapi. Air tanah akan kering sehingga akar tak menerima suplay air yg memadai. Layu flora ini biasanya akan tampak lebih parah dibandingkan dengan yg terjadi pada musim kemarau.

5. Hewan di Sekitar Gunung Gelisah & Berimigrasi

Peningkatan suhu, bunyi gemuruh, & getaran pula akan menghipnotis binatang-hewan yg tinggal di sekeliling gunung berapi. Hewan menjadi gusar lantaran tak tahan dgn peningkatan suhu tersebut. Akibatnya, binatang-hewan akan meninggalkan lokasi sekitar gunung berapi untuk mencari lokasi yg lebih cuek. Hewan biasanya sungguh sensitif oleh perubahan sekecil apapun, hal ini mampu menjadi tanda bagi kita untuk mengetahui terjadinya peningkatan kegiatan pada gunung berapi.

Hasil Letusan Gunung Berapi

Tekanan tinggi yg mengakibatkan gunung meletus akan menyemburkan aneka macam material ke udara, yg berisikan:

1. Gas Vulkanik

Letusan gunung berapi akan menyemburkan gas vulkanik yg sangat berbahaya bagi manusia. Gas-gas ini terdiri dr gabungan karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S), & Nitrogen (NO2). Oleh alasannya itu, jikalau terjadi letusan gunung berapi sangat dianjurkan untuk memakai masker biar gas-gas tersebut tak terhirup oleh insan.

2. Aliran Pasir, Batu Panas, & Lava

Selain gas, gunung meletus pula akan menghasilkan lava, yaitu cairan magma bersuhu tinggi yg mengalir dr bawah bumi ke permukaan lewat kawah. Lava cairi akan menyanggupi sungai & mengikuti alirannya, sedangkan lava yg kental akan membeku & membentuk bermacam-macam jenis batuan.

3. Lahar

Gunung meletus pula akan menghasilkan lahar, yakni lava yg telah bercampur dgn air, batuan, & material lainnya. Evakuasi penduduk harus secepat mungkin dikerjakan karena lahar ini sungguh berbahaya.

4. Hujan Abu

Material lain yg disemburkan oleh gunung meletus yakni bubuk vulkanik yg tersembur ke udara. Bentuknya sangat halus sehingga mudah untuk terbawa angin, bahkan sampai ratusan kilometer dr sumbernya. Abu ini bisa mengusik pernapasan.

5. Awan Panas

Gunung meletus akan menghasilkan awan panas berupa gulungan yg terdiri dr watu pajar panas & material vulkanik padat yang lain dgn suhu di atas 700 derajat celsius. Dampaknya akan sangat terasa pada makhluk hidup yg tinggal bersahabat dgn gunung berapi karena mampu menjadikan luka bakar & sesak napas.

Peristiwa Gunung Meletus di Indonesia

Indonesia selaku negara yg terletak di wilayah Ring of Fire  mempunyai banyak gunung berapi aktif yg bisa meletus kapan saja. Indonesia menjadi nirwana bagi para peneliti gunung api dunia untuk menerima data-data seputar gunung berapi. Beberapa di antara gunung berapi tersebut pernah meletus hebat & menghipnotis penduduk dengan-cara global. Bahkan, danau yg Anda kenal selaku danau Toba sekarang ini, bahu-membahu adalah kawah besar hasil letusan gunung berapi yg terjadi 75.000 tahun lalu. Kira-kira mirip itulah hasil penelitian dr para ilmuwan dunia setelah melakukan penelitian di danau Toba.

Berikut ini yaitu beberapa kejadian letusan gunung berapi yg sukses tercatat dlm sejarah terbaru letusan di Indonesia:

  Sejarah Letusan Gunung Karangetang

1. Letusan Gunung Tambora

Posisi pertama insiden letusan gunung berapi dahsyat di Indonesia yg berhasil dicatat sejarah modern ditempati oleh Gunung Tambora. Gunung ini pernah meletus jago pada tanggal 10 April tahun 1815 yg menewaskan sekitar 100.000 jiwa akhir fatwa piroklastik & tsunami. Saking dahsyatnya, suara letusannya bisa terdengar hingga 2.600 kilometer jauhnya & menyemburkan magma panas sekitar 150 kilometer kubik banyaknya. Jika diukur menggunakan Volcanic Explosivity Index (VEI), Gunung Tambora menempati skala 7 atau cuma setingkat di bawah skala tertinggi, yakni 8 VEI.

Letusan Gunung Tambora bahkan memiliki efek dengan-cara global berupa terjadinya penurunan suhu dunia nyaris 1 derajat celsius akibat tertutupnya matahari dgn abu vulkanis dlm waktu yg cukup lama. Kelaparan melanda penduduk dunia lantaran gagal panen. Para sejarawan pula mengaitkan letusan Gunung Tambora dgn kekalahan Napoleon Bonaparte di medan perang akhir hujan bubuk. Sejarawan John Lewis mencatat: “Hujan turun begitu lebat, prajurit tertua dr pasukan itu bahkan tak pernah menyaksikan kejadian seperti ini”. Pencatatan wacana letusan Gunung Tambora dikala itu dijalankan oleh Thomas Stamford Reffles yg memerintah Jawa sejak 1811, Ia mencatat bahwa letusan dahsyat 10 April 1815 terdengar sampai Sumatera.

2. Letusan Gunung Krakatau

Letusan gunung dahsyat berikutnya pernah terjadi pada Gunung Krakatau, gunung api yg terletak di Selat Sunda, Indonesia. Letusan ini terjadi pada tanggal 27 Agustus 1883 yg menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Korban jiwa paling besar disebabkan oleh tsunami setinggi 40 meter yg menyapu desa-desa yg berada di pesisir pantai. Saking kerasnya, bunyi letusannya bisa terdengar hingga 4.600 km jauhnya dr pusat letusan. Gelombang Tsunami yg ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai barat Amerika Tengah, Semenanjung Arab, & pantai Hawaii. Material letusannya pun tersembur jauh hingga ke India, Sri Lanka, Pakistan, India, Selandia Baru, & Australia.

3. Letusan Gunung Agung

Letusan dahsyat Gunung Agung pernah terjadi pada tanggal 18 Februari 1963 yg menewaskan sekitar 1.148 orang jiwa. Letusan ini menempati skala VEI 5 dgn suara letusan keras menyemburkan bubuk panas & gas setinggi 20.000 meter. Abu sulfur erupsi Gunung Agung beterbangan ke seluruh dunia hingga jejaknya bisa ditemui pada lapisan es di Greenland. Material letusannya pun hingga meminimalkan sinar matahari & membuat suhu di lapisan stratosfer turun hingga 6 derajat celsius.

4. Letusan Gunung Galunggung

Gunung Galunggung pernah meletus jago pada tanggal 8 Oktober 1822 yg menempati skala VEI 5. Letusan ini menewaskan sekitar 4.011 jiwa & menghancurkan ratusan desa di sekitarnya.

5. Letusan Gunung Merapi

Gunung Merapi ialah gunung api paling aktif di Indonesia yg terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Gunung ini tercatat mengalami erupsi setiap 2 sampai 5 tahun sekali & dikelilingi oleh banyak pemukiman warga. Letusan terakhir, terjadi pada tahun 2010 yg menewaskan 43 jiwa. Letusan tersebut menyemburkan material vulkanik setinggi 1,5 km yg diikuti oleh awan panas yg menerjang desa-desa di sekitarnya.

Dampak Gunung Meletus

Gunung meletus pastinya sungguh berefek bagi seluruh makhluk hidup yg ada di sekitar gunung, khusus manusia. Dampak ini terbagi menjadi dua, yakni dampak negatif & efek positif.

Dampak Negatif Gunung Meletus

Letusan gunung berapi akan dibarengi dgn material berbahaya bagi seluruh makhluk hidup yg dilaluinya. Oleh alasannya adalah itu, peningkatan kewaspadaan mutlak dibutuhkan agar bisa menghemat dampak negatif tersebut. Beberapa efek negatif yg ditimbulkan oleh gunung meletus, antara lain sebagai berikut:

  1. Udara sekitar gunung meletus akan tercemar oleh bubuk gunung berapi yg di dalamnya terkandung berbagai jenis gas berbahaya, mirip Sulfur dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Oksida (NO2), & partikel-partikel debu yg dapat berkembang menjadi racun bagi organisme di sekitarnya.
  2. Aktivitas penduduk ditentukan lumpuh terutama yg berada di sekitar gunung meletus, tergolong kegiatan ekonomi.
  3. Pemukiman warga akan porak-poranda, kerusakan terparah akan dialami oleh pemukiman yg dialiri oleh lahar panas.
  4. Kebakaran hutan akhir anutan lahar panas sekaligus akan merusak ekosistem alamiah hutan.
  5. Gunung meletus akan menyemburkan material-material halus yg mampu terhirup oleh manusia sehingga mengakibatkan ISPA.
  6. Letusan gunung berapi mampu menyebabkan rusaknya daerah rekreasi, contohnya Gunung Merapi adn Gunung Rinjani yg merusak titik-titik rekreasi yg sudah tertata rapi. 

Dampak Positif Gunung Meletus

Ternyata, gunung meletus tak melulu menghasilkan pengaruh negatif bagi penduduk sekitarnya. Ada pula efek positif yg bisa dirasakan sesudah letusan gunung berapi terjadi. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi penduduk di tengah tragedi gunung berapi. Dampak positif tersebut antara lain:

  1. Material vulkanis yg lewat tanah-tanah pertanian akan meningkatan kesuburan dengan-cara alamiah. Zat-zat berfaedah yg dibawa oleh material tersebut akan mengendap ke dlm tanah sehingga flora akan menerima nurtisi terbaik untuk berkembang. Hal ini yakni berkah tersendiri bagi penduduk sekitar gunung meletus yg berprofesi selaku petani.
  2. Material pasir yg ikut tersembur pada ketika gunung meletus mampu menjadi mata pencaharian gres bagi penduduk sekitar gunung berapi. Pasir yg ditambang mampu dijual lantaran memiliki nilai irit.
  3. Batu-batuan sisa hasil letusan gunung dapat digunakan oleh penduduk sekitar sebagai bahan bangunan. 
  4. Hutan yg sebelumnya rusak akan meningkat kembali karena tanahnya menjadi lebih subur. Tanaman-flora baru akan tumbuh & membentuk ekosistem alami hutan.
  5. Gunung yg telah meletus biasanya memunculkan sumber-sumber air panas gres yg sangat baik bagi kesehatan kulit. Mata air panas ini pula mampu menjadi titik wisata baru bagi para pelancong.
  6. Mata air hasil letusan gunung berapi biasanya mengandung mineral berguna yg sangat tinggi.
  7. Wilayah sekitar yg terkena pengaruh vulkanis berpotensi memunculkan hujan orografis. 
  8. Di sekitar wilayah gunung meletus mampu dipakai selaku pembangkit listrik tenaga geothermal.

Demikianlah ulasan perihal 5+ Penyebab & Tanda Gunung Meletus, gampang-mudahan bermanfaat.