5 Hal yang Perlu Dilakukan Suami Agar Istri Tak Kelelahan

Kita telah mengetahui 10 ciri istri kelelahan. Apa yg harus dikerjakan suami jika mendapati istrinya mengalami sebagian tanda-tanda itu agar istri tak betul-betul kelelahan?

Cinta & pengertian

Istri kelelahan biasanya alasannya adalah melakukan banyak aktifitas. Seorang ibu rumah tangga yg tak mempunyai pembantu, ia melakukan pekerjaan hampir 18 jam sehari. Sebelum Subuh ia sudah bangkit. Memasak, mencuci piring, bahkan ada yg memandikan anak. Setelah itu mengirim anak ke sekolah, membersihkan rumah, menyapu, mengepel, mencuci baju, menyeterika & seabrek pekerjaan yang lain. Memasak tak cukup sekali, membersihkan dapur & alat makan tak cukup sekali. Belum lagi menemani anak, bahkan ada yg merawat bayi.

Jika seorang istri bekerja kemudian masih pula menanggulangi pekerjaan rumah tangga sebanyak itu, bisa dibayangkan kelelahannya akan lebih besar lagi.

Seorang suami yg baik, mestinya ia pemahaman. Itu poin utama. Jangan justru menuntut istri bertindak tepat. “Rumah mesti higienis, kuliner harus enak.” Sementara ia sibuk kerja yg untuk menggaji pembantu saja tak cukup. Komentar-komentar negatif & menyalahkan, itu jauh lebih bikin capek istri dr seabrek aktifitas domestik.

Ketika suami pengertian, sarat cinta & kasih sayang, banyaknya aktifitas yg bahu-membahu bukan semuanya tugas istri itu, terasa lebih ringan. Lelah terhapus, atau minimal terobati, oleh cinta.

Anjurkan istirahat

Betapa hebatnya seorang istri melaksanakan banyak aktifitas, ia tetap insan biasa yg bisa lelah. Peran suami tak boleh berhenti cuma dgn ungkapan cinta. Namun cinta itu harus terejawantahkan dlm realita.

Pastikan istri beristirahat yg cukup, walaupun –misalnya- ia sungguh suka melakukan banyak aktifitas. Ingat, badan memiliki hak. Salah satunya yakni istirahat.

Saling membantu

Pernah ada perkara, istri menyampaikan kelelahannya pada suami. Sang suami menjawab ketus, “Kalau begitu kita cari pembantu.”

“Kaprikornus selama ini kamu anggap gue ini pembantu?!” Sang istri marah. Dan wajar ia marah. Sebab yg diinginkannya ialah sang suami tak bersantai. Jika istri mencuci, contohnya, suami menyapu. Istri memasak, suami memandikan anak.

Istri tak meminta suami melaksanakan banyak hal sebanyak dirinya. Namun santunan dr suami sungguh men-support istri. Tidak kemudian istri memeras keringat, sang suami asyik baca koran sambil minum kopi atau main HP sambil ketawa-ketiwi.

Ringankan dgn kemudahan

Ada banyak aktifitas yg bisa lebih ringan dgn fasilitas. Misalnya, mesin basuh. Dengannya, tak perlu mengucek lagi. Lemari gantung baju, dengannya tak perlu melipat baju lagi. Dan aneka macam alat yang lain.

Selain berupa alat, akomodasi pula mampu berbentuk jasa. Misalnya istri tak perlu mencuci, pakai jasa loundry. Istri tak perlu masak, kuliner beli atau pesan di katering.

Cari khadimat

Jika ada anggaran, keluarga mampu memikirkan mencari khadimat atau pembantu. Sehingga istri tak lagi konsentrasi dgn aktifitas domestik. Ia fokus pada pendidikan anak, ia pula fokus membersamai suami, ia pula bisa berkontribusi untuk penduduk & umat.

Bagaimana kalau suami belum bisa membelikan alat-alat, menunjukkan kemudahan & menggaji khadimat? Minimal poin pertama & kedua dilaksanakan. Sebab berkeluarga bukan cuma duduk perkara ini tugas & kewajiban siapa, tetapi berkeluarga yaitu bersinergi dlm cinta untuk menjangkau ridha & jannah-Nya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]

  Terbukti Mustajab, Doa untuk Anak agar Kaya dan Hidupnya Berkah