Daftar Isi
3. Pelit memberi nafkah
Ini sedikit berbeda dibandingkan poin kedua. Sang suami telah mencari nafkah, bahkan dia tergolong telah kaya. Namun, beliau sangat pelit dlm menawarkan nafkah kepada istrinya.
“Ini uang 1 juta, mesti cukup untuk satu bulan ya. Termasuk membayar SPP bawah umur.” Mendengar itu sang istri hanya bisa membisu. Lalu ia pergi ke kamar & menangis. Ia takut jikalau meminta akan dimarahi seperti biasanya, tetapi saat dia menerima beliau tahu uang itu tak akan cukup sebulan.
Pernah seorang wanita mengadukan kepada Rasulullah betapa pelitnya suaminya. Ia pun lantas mengajukan pertanyaan apakah boleh mengambil harta suaminya demi menyggupi keperluan pokok karena bergotong-royong suaminya itu kaya & banyak uangnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun lantas mengijinkannya mengambil sesuai kebutuha pokok.
Ibnu Qudamah menegaskan, “Memberikan nafkah terhadap istri hukumnya wajib sebagaimana firman Allah dlm surat Ath Thalaq ayat 7.
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آَتَاهُ اللَّهُ
“Hendaklah orang yg bisa memberi nafkah berdasarkan kemampuannya. Se&gkan orang yg disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yg diberikan Allah kepa&ya…” (QS. Ath Talaq: 7)
Berikutnya: Tidak memberi nafkah biologis