Sudah banyak pola pantun nasehat di blog ini. Kamu bisa mencarinya. Mulai dari pantun anjuran orang tua sampai pantun nasehat berguru.
Semuanya dibuat selaku materi pelajaran di sekolah ataupun untuk melatih kemampuan berbahasa kita.
Dengan sering membuat pantun, kecerdasan linguistik akan terbangun. Kita akan lebih sensitif dalam menentukan diksi maupun rima.
Daftar Isi
1. Pantun Jangan Marah
Jangan marah. Tidak ada seorang pun yang suka dengan pemarah. Marah itu menciptakan tidak tenteram. Sehingga orang lain akan menjauh.
Tahanlah amarah. Sehingga jiwa kita menjadi lebih dewasa. Orang yang berakal menahan amarah, akan diberikan kebesaran jiwa.
Akan timbul kewibawaan di parasnya. Juga kharisma pada sorot matanya. Semua itu bisa didapat salah satunya dengan menahan marah.
Pantun di bawah ini adalah teladan pantun anjuran semoga jangan marah.
1.
Ikan blanak kini murah,
Dijual ke pasar seekor dua.
Wahai anak jangan pemarah,
Kalau murka lekas renta.
2.
Angin bertiup satu arah,
Dari lembah menuju telaga.
Janganlah kamu marah,
Niscaya bagimu pahala nirwana.
3.
Walau bagus baju batik,
Akan rusak tidak terjaga.
Walau muka sungguh elok
Kalau marah jelek juga.
4.
Pagi hari cuaca cerah,
Bersinar terang cahaya surya.
Lihat itu orang murka,
Kalau bicara keras saja.
5.
Gerimis jatuh hujan mencurah,
Nyiur hijau daun kelapa.
Adik bagus jangan marah,
Kalau marah aku cinta.
6.
Duduk manis sehabis kerja,
Minum zamzam makan kurma.
Marah sih boleh saja,
Asal jangan lama-usang.
7.
Senja indah di pelabuhan,
Ikan layang dijual murah.
Hati gundah tidak karuan,
Kekasih hati murka-murka.
8.
Gadis kecil anak pak lurah,
Main ke sungai main ke rawa.
Jangan suka murka-murka,
Nanti parasnya cepat renta.
9.
Keluar rumah cari serabi,
Untuk sarapan di waktu pagi.
Kalau marah jadi hobbi
Jangan-jangan cepat mati.
10.
Ke Madinah Nabi hijrah,
Tuk selamatkan risalah agama.
Kalau kau sedang murka,
Eh parasnya tambah elok aja.
2. Pantun Nasehat Jangan Sombong
Pernahkah kamu melihat orang arogan? Suka atau tidak kepada orang sombong? Tentu saja tidak ada yang suka dengan orang angkuh.
Oleh karena itu jangan sekali-kali bersikap sombong. Jangan suka menyampaikan orang lain angkuh. Bisa justru diri sendiri yang lebih sombong.
Pantun usulan di bawah ini ialah pantun saran agar kita jangan hingga angkuh atau takabur.
11.
Kayu anggun mulai dipahat,
Makanan kecil dua sukat.
Wahai anak dengarkan anjuran ,
Moga engkau mendapat berkat.
12.
Pagi hari makan bubur,
Badan letih sesudah lembur.
Hidup di dunia jangan takabur,
Agar tak menyesal di alam kubur.
13.
Jambu merah dari malaka,
Taman main banyak rusa.
Jangan pernah palingkan paras ,
Saat berjumpa dengan manusia.
Nabi Muhamad pernah menerangkan perihal makna sombong. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan insan.
14.
Air cuka penambah rasa,
Sayap kalong lebar rupanya.
Siapa suka meremehkan manusia,
Sifat angkuh diapun punya.
15.
Sawah padi tanahnya subur,
Langit senja warna jingga.
Jauhkan diri dari takabur,
Jika ingin masuk ke nirwana.
16.
Senang main jungkat jungkit,
Lari-lari takut dicubit.
Kalau memberi jangan mengungkit,
Yang mendapatkan merasa sakit.
17.
Lembah hijau daerah menggembala,
Jalan berduri kakipun luka.
Jaga mulut jangan mencela,
Agar tidak masuk neraka.
18.
Angin berhembus daun berdesau,
Bunga mekar berwarna merah.
Lisan lebih tajam dari pisau,
Melukai hati tanpa berdarah.
19.
Ayam jago lurik-lurik,
Gubuk tua hampir abruk.
Berkatalah yang baik-baik,
jangan hingga berkata buruk.
20.
Sore hari duduk menanti,
Senja datang cahaya redup.
Allah harapkan rendah hati,
Supaya damai dalam hidup.
3. Pantun Nasehat Rendah Hati
Allah melarang kita berlaku sombong atau takabur. Yang diharapkan yakni agar kita rendah hati.
Rendah hati yaitu membanggakan diri kepada insan lain.
Rendah hatilah karena Allah. Orang yang rendah hati ditinggikan derajatnya.
21.
Apa ciri buah mangga,
Besar sekepal wangi aromanya.
Apa ciri penduduk nirwana?
Rendah hati kepada sesama.
22.
Kota Garut penghasil domba,
Domba lucu putih warnanya.
Allah cinta pada seorang hamba,
Yang tawadhu di dunia.
23.
Sebelum sholat mari berwudhu,
agar hilang segala najisnya.
Siapa yang hatinya tawadhu
Kan diangkat derajatnya.
24.
Barang siapa makan mengkudu,
Mungkin sehat di badannya.
Barang siapa berhati tawadhu,
Oleh Allah akan dicinta.
25.
Bunga melati bunga kemboja,
Tumbuh bersahabat pohon nangka.
Rendah hati adab yang mulia,
Membuat orang banyak suka.
4. Pantun Nasehat Jangan Pacaran
Pacaran itu bukanlah cinta. Ia hanya menumpuk dosa. Cinta yang sejati adalah cinta berada di gerbang pernikahan.
Yang didahului akad setia. Disaksikan oleh insan. Dan menerima restu dari orang renta.
Pacaran merupakan kesalahan. Orang mampu pacaran beberapa tahun, tetapi menikah hanya seumur jagung.
Jangan pacaran! Lebih baik berguru atau melakukan pekerjaan membangun era depan. Hidupmu bukan di kala pacaran. Hidup yang sebenarnya dikala kau sudah berkeluarga.
26.
Untuk apa air pancuran,
kalau tidak menyembur.
Untuk apa berpacaran,
Lebih baik kita mencar ilmu.
27.
Langit senja merah merona,
Merah di tepi bagaikan bara.
Pacaran itu pintunya zina,
Mendapat adzab tak terkira.
28.
Batu belah jadi pancuran,
Pohon tinggi sarang lebah.
Bila sekolah usah pacaran,
Pacaran itu sesudah nikah.
29.
Air bukit air pancuran,
Kolam renang di Tanjung Pinang.
Cinta sejati tanpa pacaran,
Kalau bahagia, cobalah meminang.
30.
Bagaimana siput berpindah,
Kalau berjalan sangat lama.
Bagaimana cinta bersemi indah,
Jika caranya mengundang murka.
Baju batik kain satin,
Pendekar tua hendak bertarung .
Alangkah cantik si pengantin,
Duduk berdua beliau bersanding.
32.
Jalan-jalan ke kota Mekah,
Mencari ilmu kitab dibawa.
Hati senang alasannya adalah menikah,
Cinta di dada makin bergelora.
33.
Belajar itu harus rajin,
Suasana kelas kan dirindu.
Ada enaknya jadi pengantin,
Masuk kamar eksklusif bercumbu.
34.
Pulau Bangka banyak lada,
Tempat petani pergi bekerja.
Menyesal karena menikah muda,
Kenapa tak menikah dari dahulu saja.
35.
Ada enaknya anak berperilaku,
Sangat lucu membuat tertawa.
Ada enaknya orang menikah,
Kalau bercinta menerima pahala.
36.
Air pancuran jatuh berbusa,
Bukit indah di atas kepala.
Orang pacaran menerima dosa,
Orang menikah dapat pahala.
37.
Gunung tinggi berkembang kina,
Sangat indah di pandang mata.
Orang pacaran namanya zina,
Orang menikah tunaikan sunnah.
38.
Tenggorokan gatal obatnya gurah,
Sudah digurah yummy rasanya.
Perumpuan pacaran perempuan murah,
Perempuan menikah mahal harganya.
39.
Kain batik warnanya merah,
Kena hujan kainpun basah.
Lebih baik kita menikah,
Supaya cinta mendapat berkah.
40.
Bagaimana membuat rakit,
Bambu habis tersisa pinang.
Bagaimana hati tak sakit,
Kekasih hati sudah dipinang.
5. Pantun Nasehat Jangan Menyerah
Semua orang punya harapan. Keinginan yang besar lengan berkuasa namanya keinginan. Merekapun berupaya menggapai cita-cita.
Dari sekedar cita-cita, diupayakan menjadi kenyataan. Upaya itu namanya kerja keras.
Akan namun setiap upaya pastilah ada rintangannya. Sebagian orang menyerah karena rintangan. Sebagian terus berlangsung sampai sampai terhadap tujuan.
41.
Biduk bersandar di pelabuhan,
Kaki tersandung keluar darah.
Hidup ini memang usaha,
Terus berusaha jangan mengalah.
42.
Paku sebiji di atas papan,
Burung nuri di atas ilalang.
Hadapi olehmu ombak kehidupan,
Walau perahumu senantiasa diterjang.
43.
Padang rumput daerah gembala,
Langit biru sekarang memerah.
Keberhasilan itu laksana piala,
Yang direbut dengan pantang mengalah.
44.
Lari cepat burung puyuh,
Telur tertinggal tak terbawa.
Lisan jangan suka mengeluh,
Lebih baik banyak berdoa.
45.
Bambu sebatang jadi galah,
Tongkat kayu untuk si renta.
Orang menyerah akan kalah,
Sebelum tergapai cita-cita.
.
.
Pengarang kieta Annah Noer Jannah.
Pantun saran yaitu untuk pendidikan belum dewasa. Supaya mereka tanpa hambatan belajar di sekolah. Mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
“Jangan pacaran” ialah usulan yang harus diulang-ulang oleh orang tua. Sehingga belum dewasa tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik.
Eh, masih ada pantun yang lain di bawah ini.
Ann nahl 53