Jangan pula dikenang. Jika cuma menenteng kesedihan.
Daftar Isi
1. Pantun mantan lucu ngapain diingat
Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,
Naik kuda pada pelana.
Usah mantan dikenang-kenang,
Hati sakit kian merana
Usah main kunang-kunang,
Biarlah indah dikala terbang.
Usah mantan dikenang-kenang,
Mantan sudah jadi milik orang.
Sakit perut mungkin kambuh,
Emas indah menjadi gelang.
Dari jauh cintaku tumbuh,
Sayang telah diambil orang.
Minum susu dengan ketan,
Masak nasi goreng ikan.
Setiap hari dikejar mantan,
Rupanya beliau ingin balikan.
Anak Belanda makan roti,
Tulip mekar berseri-seri.
Janjinya dulu sehidup semati,
Bertemu janda lupa diri.
Kalau kutahu hutan perdu,
Tak mau pergi ke hutan rimba.
Kalau kutahu sakit merindu,
Tak mau aku jatuh cinta.
Dari Arab minyak bacin,
Cicipi kurma ambil satu
Malang nian nasibku ini,
Pacar pergi, mantan ke penghulu.
Burung pipit burung murai,
Indah berkicau di waktu pagi.
Air mata jatuh berderai,
Ingin balikan ditolak lagi.
2. Pantun mantan terindah yang ingin balikan
Mantan ngajak balikan?
Masak lobak masak ikan.
Langsung tembak ke nikahan.
Mantan ngajak balikan?
Buah jeruk buah kokosan
Ayu peluk jangan lepaskan.
Maaf, ya udah laku…
Aduh, Ga mampu nolak!
Kasian deh, ngga bisa move on!
Saya ngga punya mantan…
“Sorry, ngga minat.”
pantun via brilio.net |
3. Pantun mantan ngajak balikan
Samudra luas daerah ikan,
Angin berhembus dari selatan.
Ternyata mantan ngajak balikan,
Maaf ya aku maunya ke pelaminan.
Pohon jati berkembang berjajar-jajar,
Anak Melayu sedang sisiran.
Ketemu mantan yang ngejar-ngejar,
Afwan ya, aku sudah tak pacaran.
Kalau mau menangkap ikan,
Jangan takut badan basah.
Kalau mantan ngajak balikan,
Maaf ya, aku mah sudah sah.
Bukan suka menolak ikan,
Saya suka ikan digarang.
Bukan menolak mantan balikan,
Cinta aku untuk kekasih kini.
Jalan-jalan ke Balik Papan
Badan lelah tetap ditahan.
Si mantan ngajak balikan,
Si beliau ngajak ke pernikahan.
Kelapa dibentuk santan,
Taruh semua dalam kuali.
Ngapain nerima mantan?
Jangan kolot dua kali.
Ikan berenang dalam kali,
Kodok bernyayi siapa peduli.
Ngajak balikan berulang kali,
Mungkin nyadar tahu saya bagus sekali.
Jalan santai waktu pagi,
Libur besok ke pulau Bali
Ngajak balikan sehabis pergi,
Maaf ya aku dah ngga peduli.
Perut lapar ingin makan,
Tidur empuk di kasur busa.
Eh, mantan ngajak gue balikan,
Sorry, dah ga mau nanggung dosa.
4. Pantun mantan tercinta yang pernah ada dalam hidupmu
Burung puyuh turun ke rawa,
Kejar burung elang jawa.
Moga kamu hidup bahagia,
Dengan pilihan orang bau tanah.
Burung merpati terbang terbang,
Patah sayap tak bisa terbang.
Dalam hati masih sayang,
Apa daya kau sudah milik orang.
Datang gelap dikala malam,
Anak raja lari mengejar-ngejar .
Jangan pernah kirim salam,
Nanti yang di sana jadi cemburu.
Bunga mawar bunga dahlia,
Sungguh harum bunga melati.
Melihat kau hidup bahagia,
Bahagia pula rasa di hati.
Memang pahit rasa jamu,
Untuk sehat sekujur tubuh.
Doa tulusku selalu untukmu,
Moga bahagia sepanjang waktu.
Payakumbuh Tanjung Branti,
Jauh pulau di Maluku.
Patah tumbuh hilang berganti,
Bahagialah walau bukan denganku.
Bambu tajam buat sembilu,
Berduri pula si pohon randu.
Yang lalu biarlah berlalu,
Usah dikenang mengganggu rindu.
Air bahari naik pasang,
Jahit baju banyak benang.
Cinta lama sudah lama,
Untuk apa masih diingat.
Hutan rimba kawasan rusa,
Duduk kalem berlama-lama.
Cinta lama hanyalah dosa,
Sebab tak sesuai dengan agama.
5. Pantun mantan kekasih yang belum bisa move on
Badan kurus sudah bau tanah,
Sungai luas kawasan buaya.
Begini rasa putus cinta,
Sedih datang, hilang senang.
Tupai menari di atas dahan,
Kursi cantik dari rotan.
Mohon maaf untuk kesalahan,
Berilah saya satu kesempatan.
Pisau tumpul hendak diasah,
Beri air hingga basah.
Katanya lebih baik berpisah,
Kenapa sekarang masih gelisah.
Kapak mengayun kapak dibelah,
Petik nangka duren terbawa.
Dahulu saya memang bersalah,
Sudi kiranya memaafkan setulus jiwa
Kemana mencabut mawar berduri,
ke bukit utara yang jauh tinggi.
Ke mana obat rindu hendak dicari,
Sedang kekasih sudah jauh pergi.
Madu elok dari lebah
Ikan teri dalam koran.
Perginya kekasih bukan petaka,
Musibah itu kalau kau berpacaran.
Burung manyar menciptakan sarang,
Berkicau di pucuk dahan.
Akan kuterima cinta seseorang,
Asal cinta di gerbang ijab kabul.
Berat tubuh berkilo-kilo,
Olah raga besok lusa.
Lebih baik hidup selaku jomblo,
Daripada pacaran sarat dosa.
Ujung pena sudah lancip,
Dari bak ikan menyembul.
Pacaran itu memang wajib,
Asal dimulai dengan ijab qobul.
6. Pantun mantan menyesal
Untuk apa rasa menyesal,
Telah berlalu dongeng usang.
Untuk apa datang lagi,
Bukankah dulu hanya menyakiti?
Maaf telah aku maafkan,
Tapi sakit ini belum terlalaikan.
7. Maaf ya, bukan balikan. Saya maunya ke pelaminan.
8. Afwan, saya sudah ngga pacaran.
9. Ngapain nerima mantan? Sama saja dibodoin dua kali. Bener ngga?
10. Maaf ya, saya sudah ngga peduli!
11. Sebenarnya masih sayang. Cuman kamu sudah milik orang.
Masih banyak lagi pantun lainnya. Kamu mampu pilih salah satu dari sekian banyak. Hanya di pantuncinta2000.blogspot.com. Gudangnya pantun. [56/32/565]