Daftar Isi
4 Sifat Ilmu Pengetahuan
Kehidupan yang ada di penduduk sangat menawan untuk kita amati. Ketika kita mengamati perilaku insan, muncul banyak sekali pertanyaan yang mendorong kita untuk menyaksikan lebih jauh objek yang kita perhatikan. Misalnya, dikala kau melihat beberapa anak yang mengamen di persimpangan jalan. Apa pertanyaan yang terlintas di benak kalian?
Mungkin kalian akan mengajukan pertanyaan, ”Siapa mereka itu?” Pertanyaan gres segera menyusul. Apa alasan bawah umur itu mengamen, siapa yang menyuruh mereka mengamen, apakah mereka masih sekolah, sempatkah mereka mengerjakan PR serta merencanakan diri untuk ulangan, dan sebagainya. Inilah satu bukti bahwa ternyata berbagai hal yang ingin kalian ketahui. Dengan mencari tanggapan dari pertanyaan tersebut, pengetahuan kalian akan bertambah. Lantas, apakah yang mendorong kalian bertanya tentang semua itu?
Selama insan memiliki rasa ingin tahu, wawasan manusia akan terus berkembang. Akan tetapi, tidak semua wawasan dapat disebut ilmu. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar wawasan tersebut patut dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan.
1. Rasional
Ilmu wawasan didasarkan atas acara berpikir secara logis dengan menggunakan rasio (nalar) dan kesudahannya mampu diterima oleh logika insan.
2. Objektif
Kebenaran yang dihasilkan ilmu itu ialah kebenaran perihal pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan realita objeknya. Objek dan metode ilmu tersebut mampu dipelajari dan dibarengi secara biasa . Kebenaran itu mampu diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam bidang ilmu tersebut.
3. Empiris
Kesimpulan yang diambil mesti dapat dibuktikan melalui pemeriksaan dan pembuktian panca indra, serta dapat diuji kebenarannya dengan fakta. Hal ini yang membedakan antara ilmu pengetahuan dengan agama.
4. Akumulatif
Ilmu dibuat dengan dasar teori usang, yang disempurnakan, ditambah, dan diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang diketahui kini merupakan kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya.
3 Kelompok Ilmu Pengetahuan
Berapa mata pelajaran yang kalian pelajari dikala ini? Wow, berbagai! Padahal, satu mata pelajaran merupakan suatu cabang ilmu wawasan. Oleh sebab banyak mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, maka sesungguhnya kalian tengah mempelajari beragam ilmu pengetahuan. Namun, beragam ilmu wawasan yang kalian kenal dikala ini dapat dikelompokkan menjadi tiga besar. Pengelompokan ini didasarkan atas objek atau bidang kajian setiap ilmu. Ketiga kelompok ilmu tersebut yakni ilmu pengetahuan alam (natural sciences), ilmu wawasan sosial (social sciences), dan ilmu pengetahuan budaya/ humaniora (humanitics study).
Pengertian ketiga kalangan ilmu tersebut dipaparkan selaku berikut.
1. Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Sciences)
Ilmu yang mengkaji gejalagejala alam, baik yang hayati maupun nonhayati. Ilmu wawasan alam antara lain matematika, biologi, kimia, dan fisika.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Sciences)
Ilmu yang mengkaji kehidupan bersama insan dengan sesamanya. Ilmu wawasan sosial antara lain antropologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu aturan, dan ilmu ekonomi.
3. Ilmu Pengetahuan Budaya (Humanitics Study)
Ilmu yang mempelajari manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bareng manusia. Ilmu wawasan budaya antara lain kesusastraan, bahasa, agama, filsafat, dan kesenian.
Jika dilihat dari penerapannya, ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi ilmu-ilmu murni (pure sciences) dan ilmu-ilmu terapan (applied sciences).
Ilmu-ilmu murni merujuk pada ilmu yang dipelajari dan dikembangkan untuk mengembangkan atau memperkaya khazanah ilmu itu dengan cara mengetahui lebih dalam dan sistematis kepada objek yang menjadi target kajian ilmu tersebut. Misalnya, ada sosiolog yang ingin menguji keaktualan teori agresi yang pernah disampaikan oleh Max Weber. Menurut teori agresi, setiap tindakan insan memiliki tujuan. Artinya, individu berbuat sesuatu sebab ingin meraih tujuan-tujuan tertentu. Nah, sosiolog itu kemudian menyelenggarakan serangkaian penelitian guna mengambarkan apakah dikala ini manusia bertindak sebab memiliki tujuan yang ingin diraih. Kesimpulan yang ditemukan akan menentukan kebenaran teori tersebut.
Bagaimana pengertian ilmu-ilmu terapan?
Yang dimaksud dengan ilmu terapan yaitu ilmu yang dipakai untuk memecahkan masalahmasalah mudah, sehingga mampu dinikmati keuntungannya secara eksklusif oleh penduduk . Misalnya, persoalan yang dihadapi pemerintah kota balasan urbanisasi. Setiap ketika jumlah masyarakatkota terus meningkat. Padahal, luas tanah yang dapat dipakai untuk pemukiman kian sempit. Lapangan kerja sulit diperoleh.
Akibatnya, kriminalitas terus berkembangdalam jumlah dan intensitasnya. Karena akar masalahnya berbentukurbanisasi yang tidak terkendali, para andal seperti sosiolog, antropolog, psikolog sosial, hebat demografi mampu melakukan observasi untuk mendapatkan faktor-faktor pendorong urbanisasi. Berdasarkan hasil penelitian tadi, berbagai nasehat dan solusi diajukan terhadap pemerintah kota agar ditindaklanjuti.