Ingin mencari puisi wacana guru? Yang singkat, pendek, padat, dan jelas?
Berikut ini adalah kumpulan puisi perihal guru yang singkat.
Daftar Isi
Puisi Guru 2 Bait
Engkau bagaikan cahaya
Di malam yang gelap gulita
Menerangi persada jiwa
Dari kegelapan dunia
Engkau bagaikan setetes embun
Yang membasahi kemarau
Pohon pohon tumbuh rimbun
Di bawah cahaya yang amat silau
Engkau Pahlawanku
Engkaulah pahlawanku
Mengangkat diriku dari kebodohan
Mengajariku sarat ketulusan
Untuk menjangkau masa depan
Jasamu akan kukenang
Selama hayat dikandung badan
Terima kasih wahai Guruku
Engkaulah Pahlawanku
Terimakasih
Engkaulah Pahlawanku
Engkaulah bunga mekarku
Engkaulah embun penyejukku
Tak mampu ku membalas jasamu
Kini baru aku memahami
Kedisiplinan yang kamu beri
Agar diri ini cemerlang
Hidup di kala depan
Guruku
Udara pagi menerpa wajah
Diantara pagi yang indah
Kicau burung terdengar telah
Menemani para jago ibadah
Engkau sudah bersiap-siap
Berangkat menuju sekolah
Menemui para siswa
Memberi ilmu tuk mereka.
Ingat Nasehatmu
Tutur katamu banyak nasihat
Begitu indah senantiasa kuingat
Baktimu begitu terlihat
Agar negeri menjadi mahir
Bertemu denganmu kami semangat
Waktu yang panjang terasa sesaat
Hari-hari cepat berlalu
Tak terasa kan terpisah denganmu
Langkahmu
Setiap langkahmu pengorbanan
Setiap juangmu keikhlasan
Jasa-jasa mu kan diingat
Kuabadikan sepanjang zaman
Telah aku rasakan keuntungannya
Ilmu yang kau beri setiap hari
Walau kadang saya tak mengetahui
Kini ku paham apa maknanya
Guruku
Setiap pagi datang
Ada semangat di dalam dada
Karena tak lama lagi berjumpa
Dengan guruku yang tercinta
Tak tabah untuk belajar bareng
Karena aku merasa bahagia
Guruku amatlah mengasyikkan
Kepada kami selalu perhatian
Guruku Pembimbingku
Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Engkau laksana cahaya
Menyinari kegelapan
Betapa besar jasamu
Mendidik putra dan putri
Membangun negeri ini
Dengan semangat dan pengabdian
Untuk Guruku Yang Mulia
Kepada ibu dan bapak guru
Terima kasih aku ucapkan
Engkau yang telah membimbingku
Menuju kehidupan di kala depan
Betapa banyak ilmu kau berikan
Walaupun engkau menderita yang dalam
Tak peduli berbagai rintangan
Engkau mendidikku sarat ketekunan
Jalan Menuju Impian
Demi menggapai keinginan
Tuntun kami perlahan-lahan
Dengan ilmu dan pendidikan
Kau buka gerbang kala depan
Takan ku lupa jasa jasamu
Walaupun lulus dari sekolah
Doa kami, kami panjatkan
Untukmu wahai para pendekar
Engkau bagai Matahari
Wahai Guruku
Engkau laksana matahari
Yang menyinari diriku
Dalam setiap langkahku ini
Kan kuingat selalu
Semua rekomendasi darimu
Kini saya sudah tahu
Semua itu demi kebaikanku
Karena Jasa Guru
Kau menciptakan kami akil
Kau membuat kami tahu
Kau membuat kami memahami
Mengajar dengan kesabaran
Kadang perlu kedisiplinan
Agar kami tak tergilas oleh zaman
Hidup Dalam Pengabdian
Dari ndeso menjadi pandai
Dari buta sekarang tahu
Semua alasannya adalah pengorbanan
Mendidik kami setiap waktu
Kau terangi ruang qalbu
Dengan semangat dan keinginan
Agar hidup kami lebih baik
Di periode depan yang menanti
Di dunia Ini
Di dunia ini ada matahari
Yang terang dan bercahaya
Laksana semangatmu mendidik
Putra-putri bangsa Nusantara
Di dunia ini ada bunga
Yang indah mekar berseri
Begitulah indah jasamu
Berbakti terhadap negeri ini
Puisi Guru 3 Bait
Aku sukses di kurun depan
Itu sebab ada jasamu
Aku dipandang oleh orang
Karena ilmu yang kau berikan
Walau tak bisa membalas jasa
Walau gaji tak seberapa
Namun engkau selalu bederma
Kebaikan engkau tunaikan
Terima kasih wahai Guruku
Ini aku merasa kehilangan
Sungguh besar rasa sayang
Dari dirimu terhadap kami semua
Kadang Marah, Kadang Lucu
Engkau mengisi hari-hariku
Kadang marah kadang lucu
Dengan tabah mengajari
Walau kami susah memahami
Tak terasa berhari-hari
Perjalanan jadi ingatan
Di sekolah yang tercinta
Bersama guru yang penyayang
Suatu hari kami pergi
Untuk mencari kurun depan
Namun ingatan di sekolah ini
Mana mungkin mampu dilupakan
Dia
Dia yang selama ini mendidikku
Dia yang selama ini menyabariku
Walaupun saya tak tahu terima kasih
Ia selalu mencoba membimbingku
Kini baru aku mengetahui
Dia yang sudah membuat kepalaku berisi
Jangan ilmu wawasan
Untuk menyongsong kala depan
Sesungguhnya muridmu ini
Akan membalas sebuah hari nanti
Untuk menunjukan kepadanya
Bahwa pengabdiannya tak sia-sia
Ucapan
Terima kasih aku ucapkan
Untuk semua ilmu yang kamu limpahkan
Hingga kami mempunyai bekal
Menapaki jalan kehidupan
Sungguh besar jasamu itu
Tak habis terkikis oleh waktu
Manfaatnya terasa olehku
Moga mengalir pahala untukmu
Tanya
Ketika gaduh di dalam kelas
Engkau bertanya kepada kami semua
Ingin jadi apa kelak sampaumur?
Belajar bukan hanya membaca
Bukan pula duduk di dalam kelas
Namun yang lebih berguna
Menghormati diri sendiri
Dengan sikap yang mulia
Dengan etika yang terpuji
Barulah ilmu akan turun
Ke dada seorang penuntut ilmu
Kukenang Selalu
Alangkah baiknya dirimu
Yang begitu sabar menghadapiku
Mengarahkan juga membimbing
Agar bahagia hidupku kelak
Jasamu selalu terkenang
Walau saya pergi jauh
Di dalam hati kan tersimpan
Segala cerita bersamamu
Orang Tuaku Di Sekolah
Kaulah orang tuaku
Ketika saya di sekolah
Tempat aku bertanya
Jika ada kesulitan
Walaupun letih berkeringat
Engkau sabar mengajari
Kebaikanmu senantiasa kuingat
Nasehatmu kan kutapaki
Yang Mengajariku
Guruku
Engkaulah yang mengajariku
Berhitung angka angka
Membaca huruf demi karakter
Merangkai suatu kalimat
Dengan makna yang tersirat
Membuat suatu kisah
Terkandung di dalamnya
Engkaulah yang mengajariku
Bagaimana berdisiplin
Masuk sekolah tepat waktu
Belajar di kelas sarat semangat
Engkau mendidik diriku
Menjadi langsung yang tangguh
Mengejar impian
Agar bahagia di kurun sampaumur
Denganmu saya mengerti
Bagaimana cara menulis
Paham ihwal peta dunia
Mengerti bahasa orang sana
Puisi Tentang Guru 4 Bait
Setiap pagi ku ucapkan
Selamat pagi pagar pada Guruku
Segalanya telah ku siapkan
Untuk mendapat curahan ilmu
Kata-katamu mengalir
Membawa pesan ilmu
Mengajak kami untuk berpikir
Merasakan apa yang di qolbu
Setiap pagi fikiran terbuka
Ilmu bagai suatu jendela
Agar kami menerima cahaya
Mengerti perihal arti dunia
Menatap kurun depan senang
Dipersiapkan di sekolah
Engkaulah sebagai penjaga
Memastikan kami ada di sana
Terimakasih Guru
Terima kasih Guru
Berkatmu saya mengetahui apa
Karenamu aku mengetahui angka
Bersamamu aku mengetahui bahasa
Terima kasih wahai guru
Letihmu mengajariku
Letihmu membuat saya cerdik
Letihmu membuat saya berprestasi
Terima kasih wahai guru
Karena keringatmu
Karena keletihanmu
Karena kesabaranmu
Kini saya bukan anak yang ndeso
Terima kasih wahai guru
Untuk semua jasa yang kamu beri
Untuk semua lelah yang kau tahan
Untuk kesabaran yang kamu berikan
Doakan Kami Wahai Guru
Doakan kami wahai guru
Menjadi anak yang berbakti
Membahagiakan orang bau tanah
Membanggakan nusa bangsa
Doakan kami wahai guru
Agar tau membalas kebijaksanaan
Untuk segala jerih payahmu
Yang sudah mendidik aku
Doakan kami wahai guru
Agar mengamalkan semua ilmu
Yang engkau ajarkan kepadaku
Di mana sekolah sepanjang waktu
Doakan kami wahai guru
Agar menggapai impian
Mengukir impian menjadi kenyataan
Hidup cemerlang di periode depan
Kenangan Tak Terlupakan
Bagaimana saya mampu lupa
Dengan segala keindahan
Kenangan selama di sekolah
Belajar dalam kebersamaan
Kan kuingat selalu
Saat ulangan
Saat berguru
Saat cobaan
Saat-ketika indah
Saat-ketika murung
Semuanya akan tersimpan rapi
Ada di dalam lubuk hati
Mungkin itu caraku berterima kasih
Atas jasa-jasa yang kamu beri
Cahaya Di Kegelapan
Ketika Jepang luluh lantak
Oleh bom atom di Hiroshima
Sang Kaisar pun mengajukan pertanyaan
Berapa guru yang tersisa
Mereka tahu martabak guru
Mereka hormati sepenuh hati
Karena Guru menyimpan ilmu
Dengan ilmu membangun negeri
Guru laksana seberkas cahaya
Yang menyala di kegelapan
Menerangi jiwa jiwa
Mengusir kebodohan
Penyesalan Dari Seseorang
Lama sudah aku berpisah
Dengan segala bernama sekolah
Tak terasa rasa jiwaku letih
Jalani hidup yang bergotong-royong
Barulah kini aku mengetahui
Nasehat Guruku dikala dulu
Agar mengasihi diri sendiri
Dengan menjaga kecerdikan yang luhur
Kini saya terlunta-lunta
Di antara belantara dunia
Bukan hidup dengan mewah
Orang memandangku bagaikan sampah
Teman-teman ku hidup bahagia
Mereka telah menggapai harapan
Sedangkan ini saya berduka
Hidup sarat murung nestapa
Sekiranya dahulu
Nasehat guru aku pikirkan
Mungkin hidupku tak mirip ini
Hidup sarat kesedihan
Kukirimkan Doa
Aku kirimkan doa
Untuk guruku yang mulia
Yang tak lelah mendidik kami
Yang mengajarkan ilmu untuk negeri
Aku kirimkan doa
Di setiap peluang
Semoga dalam kesehatan
Hidup penuh kebahagiaan
Aku kirimkan doa
Untuk setiap kebaikanmu
Yang engkau berikan
Kepada siswa beribu-ribu
Guruku Yang Mulia
Pekerjaan sebagai guru ialah kemuliaan. Sebab pekerjaannya menjinjing insan kepada ilmu. Selengkapnya baca di Puisi Guruku Yang Mulia
Mungkin masih perlu sedikit puisi guru beberapa bait lagi.
Berikut ini perhiasan puisi wacana guru. Terdiri dari 2, 3, dan 4 bait. Semoga kian menginspirasi.
Gerbang Duniaku
Dahulu saya tak mengetahui apa-apa
Lalu kamu buka pikiranku
Dengan banyak sekali ilmu
Engkau mengenalkan diri ku
Pada angka juga pada karakter
Dengan itu saya memegang kunci
Tuk membuka gerbang duniaku
Kau mengajakku menjelajah dunia
Memahami perilaku manusia
Mengerti tentang margasatwa
Kau mengajari
Tuk menggapai harapan
Merebutnya dengan perjuangan
Sikap menyerah, kita berpantang.
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Perjuangan belum usai
Tuk tegakan negeri ini
Bukan dengan mengangkat senjata
Tapi dengan ilmu di kepala kita
Perjuangan belum usai
Untuk mengangkat derajat kita
Jalannya ialah berguru
Bersama guru yang setia senantiasa
Engkau Membekaliku
Engkau membekaliku
Dengan telaga ilmu
Engkau mempersenjatiku
Dengan cita-cita yang luhur
Akulah tentara
Yang merebut harapan
Agar berada di tanganku
Bukan sekedar angan-angan
Tanpamu
Tanpamu siapalah aku
Hanya seorang bocah lugu
Yang tidak mempunyai ilmu
Tanpamu bagaimanalah saya
Hanya duduk melamun
Bermain habisakan waktu
Bersamamu
Aku miliki ilmu
Untuk abad depanku
Terima kasih wahai Guru
Jika Di Dunia Ini
Jika di dunia ini
Aku tak memiliki ilmu
Bagaimana aku mengejar-ngejar cita-citaku.
Ilmu bagaikan pedoman
Mengarahkan ke mana jalan
Agar tidak kesasar
Jatuh dalam gelap
Dengan ilmu aku mengetahui
Bagaimana menjalani hidup ini
Bagaimana mengenal Tuhan
Yang telah memberi kehidupan
Semoga
Semoga ilmu ini berguna
untuk duniaku dan darul baka
dan engkau mendapat pahala
derajat tinggi di surga
Semoga tak tidak berguna
segala jerih payah
yang kamu tunaikan
kami, menjadi anak terpelajar.
.
.
Tidak ada habisnya menciptakan puisi wacana guru. Setiap anak memiliki inspirasi tertentu.
Ada kenangan yang begitu ini. Ada ilmu yang tak pernah lepas. Semua itu atas jasa ibu dan bapak guru.
Masih banyak wangsit lain untuk menulis puisi guru.