30 Puisi Wacana Guru 2 Bait, 3 Bait, 4 Bait Cantik Banget

Betapa hebatnya seorang guru. Berbagi ilmu. Pandai bercerita dan juga melucu.

Ingin mencari puisi wacana guru? Yang singkat, pendek, padat, dan jelas?

Berikut ini adalah kumpulan puisi perihal guru yang singkat.

     Berikut ini adalah kumpulan puisi tentang guru yang singkat 30 Puisi Tentang Guru 2 Bait, 3 Bait, 4 Bait Bagus Banget

    Puisi Guru 2 Bait

    Engkau bagaikan cahaya
    Di malam yang gelap gulita
    Menerangi persada jiwa
    Dari kegelapan dunia

    Engkau bagaikan setetes embun
    Yang membasahi kemarau
    Pohon pohon tumbuh rimbun
    Di bawah cahaya yang amat silau

    Engkau Pahlawanku

    Engkaulah pahlawanku
    Mengangkat diriku dari kebodohan
    Mengajariku sarat ketulusan
    Untuk menjangkau masa depan

    Jasamu akan kukenang
    Selama hayat dikandung badan
    Terima kasih wahai Guruku
    Engkaulah Pahlawanku


    Terimakasih

    Engkaulah Pahlawanku
    Engkaulah bunga mekarku
    Engkaulah embun penyejukku
    Tak mampu ku membalas jasamu

    Kini baru aku memahami
    Kedisiplinan yang kamu beri
    Agar diri ini cemerlang
    Hidup di kala depan

    Guruku

    Udara pagi menerpa wajah
    Diantara pagi yang indah
    Kicau burung terdengar telah
    Menemani para jago ibadah

    Engkau sudah bersiap-siap
    Berangkat menuju sekolah
    Menemui para siswa
    Memberi ilmu tuk mereka.


    Ingat Nasehatmu

    Tutur katamu banyak nasihat
    Begitu indah senantiasa kuingat
    Baktimu begitu terlihat
    Agar negeri menjadi mahir

    Bertemu denganmu kami semangat
    Waktu yang panjang terasa sesaat
    Hari-hari cepat berlalu
    Tak terasa kan terpisah denganmu


    Langkahmu

    Setiap langkahmu pengorbanan
    Setiap juangmu keikhlasan
    Jasa-jasa mu kan diingat
    Kuabadikan sepanjang zaman

    Telah aku rasakan keuntungannya
    Ilmu yang kau beri setiap hari
    Walau kadang saya tak mengetahui
    Kini ku paham apa maknanya


    Guruku

    Setiap pagi datang
    Ada semangat di dalam dada
    Karena tak lama lagi berjumpa
    Dengan guruku yang tercinta

    Tak tabah untuk belajar bareng
    Karena aku merasa bahagia
    Guruku amatlah mengasyikkan
    Kepada kami selalu perhatian

    Guruku Pembimbingku

    Engkau membimbingku
    Engkau mendidikku
    Engkau laksana cahaya
    Menyinari kegelapan

    Betapa besar jasamu
    Mendidik putra dan putri
    Membangun negeri ini
    Dengan semangat dan pengabdian

    Untuk Guruku Yang Mulia

    Kepada ibu dan bapak guru
    Terima kasih aku ucapkan
    Engkau yang telah membimbingku
    Menuju kehidupan di kala depan

    Betapa banyak ilmu kau berikan
    Walaupun engkau menderita yang dalam
    Tak peduli berbagai rintangan
    Engkau mendidikku sarat ketekunan

    Jalan Menuju Impian

    Demi menggapai keinginan
    Tuntun kami perlahan-lahan
    Dengan ilmu dan pendidikan
    Kau buka gerbang kala depan

      25 Puisi Guru Tersayang Yang Menjamah Hati Meneteskan Air Mata

    Takan ku lupa jasa jasamu
    Walaupun lulus dari sekolah
    Doa kami, kami panjatkan
    Untukmu wahai para pendekar

    Engkau bagai Matahari

    Wahai Guruku
    Engkau laksana matahari
    Yang menyinari diriku
    Dalam setiap langkahku ini

    Kan kuingat selalu
    Semua rekomendasi darimu
    Kini saya sudah tahu
    Semua itu demi kebaikanku

    Karena Jasa Guru

    Kau menciptakan kami akil
    Kau membuat kami tahu
    Kau membuat kami memahami

    Mengajar dengan kesabaran
    Kadang perlu kedisiplinan
    Agar kami tak tergilas oleh zaman

    Hidup Dalam Pengabdian

    Dari ndeso menjadi pandai
    Dari buta sekarang tahu
    Semua alasannya adalah pengorbanan
    Mendidik kami setiap waktu

    Kau terangi ruang qalbu
    Dengan semangat dan keinginan
    Agar hidup kami lebih baik
    Di periode depan yang menanti

    Di dunia Ini

    Di dunia ini ada matahari
    Yang terang dan bercahaya
    Laksana semangatmu mendidik
    Putra-putri bangsa Nusantara

    Di dunia ini ada bunga
    Yang indah mekar berseri
    Begitulah indah jasamu
    Berbakti terhadap negeri ini

    Puisi Guru 3 Bait

    Aku sukses di kurun depan
    Itu sebab ada jasamu
    Aku dipandang oleh orang
    Karena ilmu yang kau berikan

    Walau tak bisa membalas jasa
    Walau gaji tak seberapa
    Namun engkau selalu bederma
    Kebaikan engkau tunaikan

    Terima kasih wahai Guruku
    Ini aku merasa kehilangan
    Sungguh besar rasa sayang
    Dari dirimu terhadap kami semua

    Kadang Marah, Kadang Lucu

    Engkau mengisi hari-hariku
    Kadang marah kadang lucu
    Dengan tabah mengajari
    Walau kami susah memahami

    Tak terasa berhari-hari
    Perjalanan jadi ingatan
    Di sekolah yang tercinta
    Bersama guru yang penyayang

    Suatu hari kami pergi
    Untuk mencari kurun depan
    Namun ingatan di sekolah ini
    Mana mungkin mampu dilupakan

    Dia

    Dia yang selama ini mendidikku
    Dia yang selama ini menyabariku
    Walaupun saya tak tahu terima kasih
    Ia selalu mencoba membimbingku

    Kini baru aku mengetahui
    Dia yang sudah membuat kepalaku berisi
    Jangan ilmu wawasan
    Untuk menyongsong kala depan

    Sesungguhnya muridmu ini
    Akan membalas sebuah hari nanti
    Untuk menunjukan kepadanya
    Bahwa pengabdiannya tak sia-sia

    Ucapan

    Terima kasih aku ucapkan
    Untuk semua ilmu yang kamu limpahkan
    Hingga kami mempunyai bekal
    Menapaki jalan kehidupan

    Sungguh besar jasamu itu
    Tak habis terkikis oleh waktu
    Manfaatnya terasa olehku
    Moga mengalir pahala untukmu

    Tanya

    Ketika gaduh di dalam kelas
    Engkau bertanya kepada kami semua
    Ingin jadi apa kelak sampaumur?

    Belajar bukan hanya membaca
    Bukan pula duduk di dalam kelas
    Namun yang lebih berguna
    Menghormati diri sendiri

      Puisi Guru Untuk Muridnya Menjelang Perpisahan

    Dengan sikap yang mulia
    Dengan etika yang terpuji
    Barulah ilmu akan turun
    Ke dada seorang penuntut ilmu

    Kukenang Selalu

    Alangkah baiknya dirimu
    Yang begitu sabar menghadapiku
    Mengarahkan juga membimbing
    Agar bahagia hidupku kelak

    Jasamu selalu terkenang
    Walau saya pergi jauh
    Di dalam hati kan tersimpan
    Segala cerita bersamamu

    Orang Tuaku Di Sekolah

    Kaulah orang tuaku
    Ketika saya di sekolah
    Tempat aku bertanya
    Jika ada kesulitan

    Walaupun letih berkeringat
    Engkau sabar mengajari
    Kebaikanmu senantiasa kuingat
    Nasehatmu kan kutapaki

    Yang Mengajariku

    Guruku
    Engkaulah yang mengajariku
    Berhitung angka angka
    Membaca huruf demi karakter

    Merangkai suatu kalimat
    Dengan makna yang tersirat
    Membuat suatu kisah
    Terkandung di dalamnya

    Engkaulah yang mengajariku
    Bagaimana berdisiplin
    Masuk sekolah tepat waktu
    Belajar di kelas sarat semangat

    Engkau mendidik diriku
    Menjadi langsung yang tangguh
    Mengejar impian
    Agar bahagia di kurun sampaumur

    Denganmu saya mengerti
    Bagaimana cara menulis
    Paham ihwal peta dunia
    Mengerti bahasa orang sana

    Puisi Tentang Guru 4 Bait

    Setiap pagi ku ucapkan
    Selamat pagi pagar pada Guruku
    Segalanya telah ku siapkan
    Untuk mendapat curahan ilmu

    Kata-katamu mengalir
    Membawa pesan ilmu
    Mengajak kami untuk berpikir
    Merasakan apa yang di qolbu

    Setiap pagi fikiran terbuka
    Ilmu bagai suatu jendela
    Agar kami menerima cahaya
    Mengerti perihal arti dunia

    Menatap kurun depan senang
    Dipersiapkan di sekolah
    Engkaulah sebagai penjaga
    Memastikan kami ada di sana

    Terimakasih Guru

    Terima kasih Guru
    Berkatmu saya mengetahui apa
    Karenamu aku mengetahui angka
    Bersamamu aku mengetahui bahasa

    Terima kasih wahai guru
    Letihmu mengajariku
    Letihmu membuat saya cerdik
    Letihmu membuat saya berprestasi

    Terima kasih wahai guru
    Karena keringatmu
    Karena keletihanmu
    Karena kesabaranmu
    Kini saya bukan anak yang ndeso

    Terima kasih wahai guru
    Untuk semua jasa yang kamu beri
    Untuk semua lelah yang kau tahan
    Untuk kesabaran yang kamu berikan

    Doakan Kami Wahai Guru

    Doakan kami wahai guru
    Menjadi anak yang berbakti
    Membahagiakan orang bau tanah
    Membanggakan nusa bangsa

    Doakan kami wahai guru
    Agar tau membalas kebijaksanaan
    Untuk segala jerih payahmu
    Yang sudah mendidik aku

    Doakan kami wahai guru
    Agar mengamalkan semua ilmu
    Yang engkau ajarkan kepadaku
    Di mana sekolah sepanjang waktu

    Doakan kami wahai guru
    Agar menggapai impian
    Mengukir impian menjadi kenyataan
    Hidup cemerlang di periode depan

    Kenangan Tak Terlupakan

    Bagaimana saya mampu lupa
    Dengan segala keindahan
    Kenangan selama di sekolah
    Belajar dalam kebersamaan

    Kan kuingat selalu
    Saat ulangan
    Saat berguru
    Saat cobaan
    Saat-ketika indah
    Saat-ketika murung

    Semuanya akan tersimpan rapi
    Ada di dalam lubuk hati
    Mungkin itu caraku berterima kasih
    Atas jasa-jasa yang kamu beri

    Cahaya Di Kegelapan

    Ketika Jepang luluh lantak
    Oleh bom atom di Hiroshima
    Sang Kaisar pun mengajukan pertanyaan
    Berapa guru yang tersisa

      25 Puisi Guru Tersayang Yang Menjamah Hati Meneteskan Air Mata

    Mereka tahu martabak guru
    Mereka hormati sepenuh hati
    Karena Guru menyimpan ilmu
    Dengan ilmu membangun negeri

    Guru laksana seberkas cahaya
    Yang menyala di kegelapan
    Menerangi jiwa jiwa
    Mengusir kebodohan

    Penyesalan Dari Seseorang

    Lama sudah aku berpisah
    Dengan segala bernama sekolah
    Tak terasa rasa jiwaku letih
    Jalani hidup yang bergotong-royong

    Barulah kini aku mengetahui
    Nasehat Guruku dikala dulu
    Agar mengasihi diri sendiri
    Dengan menjaga kecerdikan yang luhur

    Kini saya terlunta-lunta
    Di antara belantara dunia
    Bukan hidup dengan mewah
    Orang memandangku bagaikan sampah

    Teman-teman ku hidup bahagia
    Mereka telah menggapai harapan
    Sedangkan ini saya berduka
    Hidup sarat murung nestapa

    Sekiranya dahulu
    Nasehat guru aku pikirkan
    Mungkin hidupku tak mirip ini
    Hidup sarat kesedihan

    Kukirimkan Doa

    Aku kirimkan doa
    Untuk guruku yang mulia
    Yang tak lelah mendidik kami
    Yang mengajarkan ilmu untuk negeri

    Aku kirimkan doa
    Di setiap peluang
    Semoga dalam kesehatan
    Hidup penuh kebahagiaan

    Aku kirimkan doa
    Untuk setiap kebaikanmu
    Yang engkau berikan
    Kepada siswa beribu-ribu

    Guruku Yang Mulia

    Pekerjaan sebagai guru ialah kemuliaan. Sebab pekerjaannya menjinjing insan kepada ilmu. Selengkapnya baca di Puisi Guruku Yang Mulia

    Mungkin masih perlu sedikit puisi guru beberapa bait lagi.

    Berikut ini perhiasan puisi wacana guru. Terdiri dari 2, 3, dan 4 bait. Semoga kian menginspirasi.

    Gerbang Duniaku

    Dahulu saya tak mengetahui apa-apa
    Lalu kamu buka pikiranku
    Dengan banyak sekali ilmu

    Engkau mengenalkan diri ku
    Pada angka juga pada karakter
    Dengan itu saya memegang kunci
    Tuk membuka gerbang duniaku

    Kau mengajakku menjelajah dunia
    Memahami perilaku manusia
    Mengerti tentang margasatwa

    Kau mengajari
    Tuk menggapai harapan
    Merebutnya dengan perjuangan
    Sikap menyerah, kita berpantang.

    Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

    Perjuangan belum usai
    Tuk tegakan negeri ini
    Bukan dengan mengangkat senjata
    Tapi dengan ilmu di kepala kita

    Perjuangan belum usai
    Untuk mengangkat derajat kita
    Jalannya ialah berguru
    Bersama guru yang setia senantiasa

    Engkau Membekaliku

    Engkau membekaliku
    Dengan telaga ilmu
    Engkau mempersenjatiku
    Dengan cita-cita yang luhur

    Akulah tentara
    Yang merebut harapan
    Agar berada di tanganku
    Bukan sekedar angan-angan

    Tanpamu

    Tanpamu siapalah aku
    Hanya seorang bocah lugu
    Yang tidak mempunyai ilmu

    Tanpamu bagaimanalah saya
    Hanya duduk melamun
    Bermain habisakan waktu

    Bersamamu
    Aku miliki ilmu
    Untuk abad depanku

    Terima kasih wahai Guru

    Jika Di Dunia Ini

    Jika di dunia ini
    Aku tak memiliki ilmu
    Bagaimana aku mengejar-ngejar cita-citaku.

    Ilmu bagaikan pedoman
    Mengarahkan ke mana jalan
    Agar tidak kesasar
    Jatuh dalam gelap

    Dengan ilmu aku mengetahui
    Bagaimana menjalani hidup ini
    Bagaimana mengenal Tuhan
    Yang telah memberi kehidupan

    Semoga

    Semoga ilmu ini berguna
    untuk duniaku dan darul baka
    dan engkau mendapat pahala
    derajat tinggi di surga

    Semoga tak tidak berguna
    segala jerih payah
    yang kamu tunaikan
    kami, menjadi anak terpelajar.

    .
    .

    Tidak ada habisnya menciptakan puisi wacana guru. Setiap anak memiliki inspirasi tertentu.

    Ada kenangan yang begitu ini. Ada ilmu yang tak pernah lepas. Semua itu atas jasa ibu dan bapak guru.

    Masih banyak wangsit lain untuk menulis puisi guru.